Sinopsis The Producers Episode 1 (Bagian 1)

 

17 April 2015, 5 menit sebelum pelantikan pegawai baru KBS

Seorang wanita modis memarkir mobilnya di tempat parkir gedung KBS. Meski terburu-buru, ia menyempatkan diri untuk memperbaiki make-upnya dan mengoles lipstik. Dia adalah Tak Ye Jin (Gong Hyo Jin).

Pada saat itu, seseorang memarkir mobil di sebelah mobil Ye Jin. Mobil itu nampak mahal. Tampaknya Baek Seung Chan (Kim Soo Hyun), si pemilik mobil, juga sedang terburu-buru karena ia langsung turun dari mobil dan berjalan cepat. Namun ia dicegat oleh cameraman yang langsung mewawancarainya.

Seung Chan adalah salah satu pegawai baru KBS yang takut terlambat menghadiri acara pelantikan. Ia bertanya pada cameraman di mana letak gedung untuk acara pelantikan. Cameraman mengantarnya.

 

Ye Jin telah selesai memperbaiki make-upnya. Ia mengangkat teleponnya yang berdering dan membuka pintu mobil. Duk! Pintu mobilnya membentur pintu mobil sebelah. Mobil si pegawai baru.

Ye Jin terkejut. Ia langsung menyalahkan si pemilik mobil yang memarkir mobilnya terlalu mepet. Tapi ketika melihat mobil bagus itu tergores, ia mulai panik dan berusaha menghilangkan goresan itu dengan mengelapnya dengan roknya. Tentu saja goresan itu tidak hilang.

Ia melihat kamera mobil itu merekam hanya dari arah depan. Ia mulai merasa lebih tenang dan memutuskan untuk pura-pura tidak tahu. Toh, tidak ada bukti bahwa ia yang menggores mobil tersebut.

 

Namun saat ia mendongak, ia melihat seorang cameragirl(abis seorang gadis sih…jadi aku ganti ;p) sedang merekamnya. Ye Jin bertanya dari tim mana cameragirl berasal. Cameragirl itu dari tim dokumenter 3 Days yang ditugaskan untuk mengikuti para pegawai baru hari ini.

Ye Jin bertanya apakah cameragirl tersebut merekam kejadian barusan. Insiden benturan pintu mobil? Insiden itu terekam. Ye Jin langsung mencari nomor telepon pemilik mobil itu.

 

Acara pelantikan berlangsung lancar. Para kru 3 Days mewawancarai perasaan pada pegawai baru. Pada dasarnya mereka tampak bangga karena mendapat pekerjaan tetap dan gaji yang cukup memadai sebagai pegawai baru.

Seung Chan diwawancarai mengenai alasan ia memilih masuk departemen variety show. Seung Chan nampak ragu untuk menjawab. Apakah alasan itu rahasia yang tak bisa dibagikan pada orang lain, tanya cameraman yang mengikutinya. Dengan senyum malu-malu dan mata tak berani menatap kamera, ia mengungkapkan alasannya. Karena orang yang disukainya bekerja di departemen tersebut. Wanita itu adalah seniornya saat kuliah dan mereka dalam satu klub yang sama. Ia berharap bisa bekerja di dekat wanita yang disukainya.

 

Dalam kilas balik, Seung Chan membawakan bunga saat seniornya wisuda kelulusan. Tapi ternyata banyak pria lain yang juga memberi buket bunga untuk senior itu. Seung Chan sudah cuku puas bisa berfoto bersama orang yang ditaksirnya meski ia berdiri di barisan paling ujung.

Cameraman bertanya apakah Seung Chan juga akan menjadi wartawan jika si senior menjadi wartawan. Apakah akan ikut jadi akuntan jika senior itu menjadi akuntan? Seung Chan tak bisa menjawab.

Episode 1 Variety Department: Tak Sengaja

Para pegawai baru Variety Department mengikuti rapat OJT (on the job training…pelatihan kerja). CP (Chief Producer) Variety Departement, Kim Tae Ho, memperkenalkan dirinya pada mereka. Mereka bertanya-tanya apakah itu adalah Kim Tae Ho produser Infinity Challenge (variety show MBC yang sering meraih rating tinggi).

Tae Ho berkata ia adalah Kim Tae Ho yang asli karena bekerja di bidang ini sebelum Kim Tae Ho yang terkenal itu. Para pegawai baru mengangguk.

Tae Ho menjelaskan biasanya para pegawai baru diajak berkeliling studio rekaman selama beberapa hari. Namun cara itu sangat tidak efektif. Karena itu dengan alasan kreativitas dan daya saing, OJT yang biasanya diadakan selama 5 hari dipadatkan menjadi 1 hari. Dan jika 1 hari dirasa tidak cukup, Tae Ho menyarankan mereka membeli buku “Apa itu PD Variety Department?”

Seung Chan melihat buku itu dan sepertinya itu bukan buku yang asing baginya.

Dalam wawancara, Tae Ho berkata ia dipaksa oleh orang-orang untuk menulis buku itu. Dan ia tidak sedang berusaha menjual bukunya karena ia tidak mendapat royalti banyak. Ia hanya ingin berbuat baik dengan merekomendasikan buku itu.

Sementara Seung Chan dalam wawancaranya menjelaskan bahwa ia membeli buku itu saat mempersiapkan ujian tertulis karena mengira buku itu ditulis oleh Kim Tae Ho Infinity Challenge. Dan ia dengar banyak yang membeli buku tersebut karena mengira demikian namun akhirnya banyak yang mengembalikannya. Seung Chan tidak bisa mengembalikan bukunya karena ia sudah menulis namanya dalam buku tersebut.

Dari balik jendela, Tae Ho tersenyum cerah sambil mengacungkan bukunya. Senang melihat Seung Chan membeli bukunya. Pfft…apa reaksinya nanti kalau melihat rekaman wawancara Seung Chan barusan?

 

OJT dimulai. Tae Ho membawa mereka menyambangi tim-tim variety show yang diproduksi KBS seperti Happy Together-nya Yoo Jae Suk. Ia merebut sehelai kertas berisi daftar rating acara yang ditayangkan kemarin dari seorang pegawai.

Tae Ho berkata kertas itulah yang akan mereka lihat setiap pagi. Seperti buku rapor. Si pegawai yang kertasnya diambil berusaha mengambil kembali kertas itu. Seakan tak mau mereka semua melihat rating dari acaranya kemarin.

Tae Ho melihat acara Happy Together mendapat rating 7% dan nampak terkejut. Hanya tujuh? Tae Ho cepat-cepat menjelaskan bahwa rating 7% adalah rating yang baik. Tidak mudah untuk mendapatkan rating itu dengan banyaknya penayangan episode terakhir dan gempuran TV kabel.

Berikutnya tim Immortal Song. Tae Ho menerangkan bahwa produser acara itu mendengarkan musik seharian. Ia menyapa si produser yang nampak serius memandangi kompinya dengan headphone di telinga. Tae Ho mencabut kabel headphone si produser. Terdengar suara game. Musik apanya? Si produser ternyata sedang asyik main game. Tae Ho buru-buru memasangkan kembali kabel headphonenya.

Dalam wawancara, Seung Chan berkata tadinya ia mengira mereka akan belajar banyak dengan mengamati cara kerja di departemen ini. Meski CP Tae Ho sudah menjelaskan dengan penuh semangat ini dan itu, tapi terkadang ia merasa bingung. Apakah ia harus mencatat, atau tidak? Ngga penting banget soalnya >,<

Berikutnya mereka mendekati tim Gag Concert (salah satu acara fave anak-anakku^^). Berbeda dengan acara yang penuh lawak, penulisnya sangat ketus. Tae Ho meminta tiket padanya dan mendapat jawaban “tidak ada”.

Tae Ho menjelaskan bahwa banyak orang pada akhirnya akan meminta tiket Gag Concert pada mereka saat tahu mereka bekerja di departmen Variety Show. Karena itu sejak awal lebih baik menjawab “tidak ada”. Semua siap mencatat alasannya.

Kenapa? Karena memang mereka tidak akan mendapat tiket. Tae Ho mengeluh si penulis memang pelit dan tak akan memberi satu tiket pun. Seung Chan tak jadi mencatat.  

Next, The Return Of Superman (Ini baru acara teeeeerrr-favorit anak-anakku XD). Tae Ho menanyakan pada pegawai di sana di mana produsernya. Pasti kerja keras semalaman lagi, kan? Apakah tubuhnya akan tahan bekerja seperti itu?

Pada para pegawai baru, Tae Ho menasihati bahwa hasil berkualitas tidak muncul begitu saja. Padahal dalam wawancara terungkap bahwa produser acara itu tidak masuk bukan karena semalaman bekerja tapi semalaman minum hingga mabuk.

Tae Ho membawa para pegawai baru ke kantin untuk makan siang. Ia membagikan 1 kupon seharga 4000 won (sekitar 40 ribu rupiah) pada mereka masing-masing. Ia berkata makanan di kantin ini enak dan bermanfaat untuk membangun relasi antar rekan kerja. Namun yang terpenting adalah di tempat ini mereka akan bisa mendapat semua jenis informasi yang berhubungan dengan penyiaran.

Informasi macam apa? Gosip selebritis.

Tae Ho berkata mereka bisa mencari tahu menu hari ini dengan melihat KOBIS (intranet dalam KBS). Tak ada senior sepertinya yang memberitahu para pegawai baru hal-hal seperti ini.

Ia menoleh dan melihat TTS (Taeyeon, Tiffany, Seo Hyun SNSD). Ia berkata mereka pasti akan senang melihatnya ada di sini. Tapi ia tidak mau dikerumuni jadi sebaiknya mereka makan saja.

Pewawancara menanyai Taeyeon apakah ia mengenal Tae Ho. Taeyeon tidak kenal.

 

Empat jam sebelum penayangan langsung acara Music Bank…

Tae Ho membawa para pegawai baru menemui Ye Jin agar Ye Jin melatih mereka. Ye Jin keberatan karena hari ini ia harus siaran langsung.

Tae Ho berkata ia sibuk karena ada rapat dan lainnya. Dan lagi siaran langsung akan menjadi bahan pelatihan yang bagus. Ye Jin masih merasa keberatan. Ia menjelaskan bahwa tadi pagi ada kecelakaan. Tae Ho terkejut dan bertanya apakah Ye Jin terluka.

Ye Jin menjelaskan bukan kecelakaan seperti itu. Tae Ho mengira pintu mobil Ye Jin yang tergores. Ia juga pernah mengalaminya.

“Wanita lebih tua memang sering seperti itu. Membuka pintu tanpa berpikir.”

Ye Jin menatapnya tajam. “Bukan mobilku yang tergores tapi aku yang melakukannya.”

“Apa?”

“Kubilang aku yang melakukannya. Karena aku membuka pintu tanpa berpikir,” sembur Ye Jin.

Ye Jin mengkhawatirkan biaya perbaikan mobil itu karena mobil impor. Tae Ho terkejut, jangan-jangan mobilnya. Bukan mobil impor butut seperti itu, sergah Ye Jin, tapi mobil impor betulan. Tae Ho menyarankan agar Ye Jin menghubungi si pemilik mobil segera. Bisa-bisa si pemilik penuduh Ye Jin tabrak lari.

Ye Jin tak terima. Untuk apa mengendarai mobil impor besar di negara sekecil ini? Di Eropa saja yang standar hidupnya lebih tinggi, semua menggunakan mobil kota yang lebih kecil. Itu namanya tahu diri. Karena itu ia juga menggunakan mobil kota. Ia terus mengomel.

Seorang pegawai melihat kesewotan Ye Jin dan menyebarkannya pada para manager artis yang sedang nongkrong di café depan KBS. “PD Music Bank sedang bad mood hari ini. Anjing Jindo No. 3. Para pendatang baru yang hendak diperkenalkan sebaiknya mundur untuk sementara. Situasi buruk.”

Para manajer mengeluh mengapa tiba-tiba situasi Anjing Jindo No. 3. Mereka sudah mendapat bocoran peristiwa kecelakaan tadi pagi bahwa Ye Jin kesal karena mungkin harus membayar biaya perbaikan. Seorang manajer berharap mobilnya yang tergores, dengan begitu ia bisa berkata tak apa-apa dan berteman dengan Ye Jin. Separah itukah?

Pendatang baru bertanya apa itu Anjing Jindo No. 3? Itu adalah kode situasi darurat antar mereka. No. 3 artinya tidak terlalu serius. Selama tidak membuat masalah, tidak akan terjadi apa-apa. No.2 artinya ada kemungkinan diserang meski tidak melakukan apapun. No. 1 yang terparah, sebaiknya tidak berada di daerah ini.

Ye Jin mulai mengetik pesan untuk si pemilik mobil. Ia meminta maaf karena sudah melakukan kesalahan “kecil” dengan menggores mobilnya dan memintanya menelepon.

Tae Ho memperkenalkan Ye Jin pada para pegawai baru. “Anggota inti, ratu, dan kakak tertua….errr maksudku dewi, PD Tak Ye Jin (usia 35 tahun, karir 8 tahun).”

Ye Jin hendak berbicara ketika ponsel Seung Chan berbunyi akibat pesan Ye Jin yang masuk. Belum sempat Seung Chan membacanya, Ye Jin sudah menegurnya karena semua pegawai harus menggunakan fitur getar pada ponsel mereka. Jika ponsel berdering saat siaran langsung, maka akan menimbulkan masalah.

Seung Chan meminta maaf. Lagi-lagi Ye Jin menegurnya. Jangan mengaatakan maaf terlalu mudah karena mereka semua PD, yang artinya tidak boleh begitu mudah membungkuk pada orang lain.

 

Dalam wawancara, Ye Jin menjelaskan bahwa ia cenderung lebih sensitif sebelum siaran langsung. Apalagi ada insiden pagi tadi. Ia sudah mengirim pesan pada pemilik mobil tapi pesannya belum dibaca si pemilik mobil.

Ye Jin menjelaskan pada para pegawai baru bagaimana cara kerja memantau berbagai kamera di lokasi syuting melalui deretan monitor yang terpampang di hadapannya. Saat menjelaskan mengenai kamera yang digunakan untuk menyorot dari atas (kamera Jimmy Jib), mereka menangkap ada orang di tempat duduk ruangan itu.

Tadinya Ye Jin mengira ada pegawai yang numpang tidur di sana. Tapi ternyata itu adalah PD Shin Hae Joo dari Entertainment Weekly bersama Ra Joon Mo (Cha Tae Hyun). Seung Chan terpaku menatap layar. Apalagi ketika rekan Ye Jin berkata ada rumor kalau mereka berdua berpacaran. PD Shin Hae Joo (cameo oleh Jo Yoon Hee) adalah senior yang ditaksirnya, dan alasan ia bekerja di tempat ini.

Ye Jin tidak percaya rumor itu. Mengobrol lain jenis tidak selalu berarti berpacaran. Tapi ia terdiam ketika melihat Pd Shin mengecup pipi Joon Mo. Ia cepat-cepat beralih ke topik lain meski matanya tak bisa beralih dari Joon Mo dan PD Shin.

 

Seung Chan yang patah hati duduk menyendiri saat waktu istirahat. PD Shin berjalan melewatinya dan rupanya mengenali Seung Chan. Ia mengira Seung Chan datang untuk menonton Mubank. Dengan malu-malu Seung Chan berkata kalau ia pegawai baru.

“Benarkah? Bagus sekali. Ini Baek Seung Chan,” PD Shin memperkenalkan Seung Chan pada rekannya. “Kami ke gereja yang sama.”

“Sebenarnya, sekolah yang sama.”

“Ah iya, sekolah. Kau tinggal dekat sekolah di Shilimdong.”

“Aku tinggal di Yeoido…sejak aku lahir,” Seung Chan tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ternyata wanita yang ditaksirnya sama sekali tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Artinya, tidak tertarik padanya.

Samar-sama ia mendengar PD Shin membicarakan pernikahan dengan rekannya. Sepertinya ia berencana menikah musim gugur ini.

Seung Chan mengurung diri di toilet. Apa kau tidak apa-apa, tanya cameraman yang sejak tadi pagi mengikutinya. Seung Chan berkata ia ingin sendirian.

Joon Mo masuk toilet dan kaget melihat cameraman di situ. Seung Chan keluar dari toilet dengan mata merah seperti habis menangis. Ia mengenali Joon Mo sebagai pria yang terlihat bersama PD Shin tadi. Ia mencuci tangan dan sengaja mengibaskan tangannya yang basah agar menciprati Joon Mo. Lalu ia menyalakan alat pengering tangan yang berisik padahal Joon Mo sedang menerima telepon. Kekanakkan…tapi tetap cute kalau Seung Chan sih XD

Untungnya Joon Mo tidak merasa Seung Chan sengaja melakukan itu untuk membuatnya kesal. Joon Mo keluar dari toilet sambil terus berbicara di telepon.

 

Joon Mo akan pergi memenuhi panggilan KCC (Korean Communications Comission, kalau di sini sih KPI yaaa^^). Jika kau mendapat panggilan KCC artinya kau melakukan suatu kesalahan. Tiba-tiba ia tersadar kalau ia sedang berbicara saat wawancara. Ia tidak boleh mengatakan hal yang salah, jadi ia meminta rekaman ulang.

“KCC adalah lembaga yang sangat penting. TV disiarkan untuk umum karena itu peran mereka adalah untuk memeriksa adanya pelanggaran dan membimbing kita untuk berbudaya penyiaran yang menyeluruh.

Tapi tetap saja tidak menyenangkan jika mendengar dari mereka. Entah kau anak kecil atau orang dewasa, tidak ada yang suka dikuliahi.”

Ia kembali tersadar bahwa kalimat terakhirnya sepertinya kurang bagus juga.

Ia ditanyai mengenai hal apa yang paling sering membuat seorang PD variety show dipanggil KCC.

“Perusakan harga diri seseorang. Tapi sejujurnya, kita tidak punya banyak harga diri. Atau merokok. Hal ini sulit untuk diketahui. Sulit untuk melihat orang merokok di belakang pohon. Atau tidak memakai sabuk pengaman, syuting di rel kereta, tidak mengenakan helm. Semua itu tidak apa-apa jika untuk sebuah film, dan dianggap keren. Tapi jika kau melakukannya di TV, kau akan langsung mendapat panggilan.”

Lalu kenapa hari ini Joon Mo dipanggil? Karena Joon Mo mengucapkan kata vulgar saat siaran. Kata apakah itu.

“Upil.” Mwahahahahahahahaha XDD

Anggota KCC berkata kata “upil” muncul dalam 15 episide dan juga disebutkan untuk dimakan. Joon Mo berusaha menjelaskan bahwa makan upil bukan berarti betul-betul makan upil tapi ungkapan untuk orang yang kurang dan orang-orang memahami itu.

“Apa tidak mungkin menggantinya dengan istilah yang lebih bermartabat?” tanya seorang anggota KCC.

“Pastinya tidak akan sama jika menggunakan kata “sekresi”. Ada rasa familiar jika menggunakan kata “upil”.”

Melihat para anggota KCC menatapnya, Joon Mo cepat-cepat meminta maaf dan berkata akan memperbaikinya. Anggota KCC memarahinya bahwa kata itu keluar saat acara Joon Mo, 2 Days 1 Night, disiarkan yang bertepatan dengan jam makan. Bagaimana perasaan pemirsa mendengar kata itu saat mereka makan?

Joon Mo kembali minta maaf. Kepala KCC menghargai Joon Mo yang cepat meminta maaf. Tapi ia ragu Joon Mo tulus minta maaf karena sudah berkali-kali Joon Mo mendapat panggilan KCC. Joon Mo cuma bisa senyum mesem.

Joon Mo keluar dari gedung KCC sambil mengomel semua ini hanya gara-gara upil. Ia berpapasan dengan seorang reporter. Reporter itu langsung bertanya mengapa Joon Mo mendapat panggilan KCC. Joon Mo meminta reporter itu berhenti menulis artikel negatif tentang acaranya. Reporter itu berkata ia tidak akan menulis artikel seperti itu lagi begitu acara Joon Mo tak ada lagi.

Joon Mo tak mengerti. Apa maksudnya? Reporter itu mendengar acara Joon Mo dihentikan. Joon Mo terkejut. Ia adalah PD-nya, jika acaranya dihentikan masa ia tidak tahu? Tapi reporter berpendapat sebaliknya. Justru Pd yang terakhir tahu setiap kali sebuah acara dihentikan. Joon Mo tidak terima. Ia adalah PD-nya, bagaimana mungkin ia tidak tahu acaranya sendiri?

Joon Mo adalah PD acara 2 Days 1 Night. Pada season 1 acara itu berjalan baik karena adanya PD Na Young Suk, Kang Ho Dong, dan Lee Seung Gi. Season 2 agak goyah, season 3 berjalan cukup baik oleh PD Yoo. Dan sekarang ia menangani Season 4 (aslinya 2 Days 1 Night masih berjalan Seasan 3 dengan ditangani oleh PD Yoo, dan Cha Tae Hyun adalah salah satu anggotanya).

Karena semua season itu selalu mengenai sekelompok pria melakukan ini dan itu di luar, ia mengubah semuanya dengan mengganti semua anggota. Acara 2 Days 1 Night bersama para aktris.

Para aktris itu adalah aktris-aktris senior yang sudah berumur (cameo Yoon Joo Jung, Geum Bo Ra, Hwang Shin Hye, Hyun Young). Dan mereka tidak mau pergi ke luar Seoul. Alasannya, untuk apa pergi sejauh itu? Mereka juga tidak mau makan makanan aneh, tidak mau toilet di luar rumah, dan tidak mau tidur di luar.

Padahal konsep 2 Days 1 Night adalah game yang biasanya bepergian ke berbagai tempat, game untuk menentukan makanan yang mereka makan, dan di mana mereka tidur. Joon Mo tidak berdaya menghadapi mereka.

Joon Mo membela diri perubahannya terlalu inovatif. Tapi ia mengakui rating yang diperolehnya jeblok ke dasar. Karena itulah rumor acaranya dihentikan beredar seperti ini. Ia meyakinkan dirinya bahwa ia tidak terlalu khawatir karena masa kritis adalah sebuah kesempatan.

Tentu saja ia sangat khawatir. Bersama timnya, ia membicarakan acara mereka untuk minggu depan. Anak buahnya mengusulkan pergi ke Jejudo, yang langsung ditolak Joon Mo. Karena Jejudo selalu menjadi tempat tujuan episode terakhir acara yang akan dihentikan. Jika mereka mulai berpikir mereka harus pergi ke Jejudo, maka artinya acara itu akan dihentikan.

Seorang dari mereka berkata Infinity Challenge syuting di Jejudo dan mendapat rating bagus.

“Apa kau bodoh? Acara itu dijalankan oleh PD Kim Tae Ho,” ujar yang lain.

Joon Mo langsung mendelik.

Seorang dari mereka menanyakan rencana tampilnya Miss A untuk acara mereka minggu ini. Tapi ternyata waktunya bentrok dengan Music Bank. Melihat Joon Mo hanya diam, anak buahnya bertanya apakah rencana itu akan gagal. Joon Mo mempertahankan gengsinya dengan mengatakan acara itu akan berhasil. Ia mengambil ponselnya.

Ye Jin sedang mengajari para pegawai baru mengenai akan ada banyak permintaan dari para senior, para kepala departemen, dan yang lainnya saat mereka menjalankan sebuah acara besar seperti Music Bank. Dan semua itu harus mereka tolak. Jika mereka melakukan apa yang orang-orang itu minta maka permintaan itu tidak akan pernah berhenti.

“Bahkan jika Presiden datang dan meminta, kau harus tahu bagaimana mengatakan tidak. Dan lagi aku akan di posisi ini lebih lama dari Presiden, bukan? Tentu saja aku yakin kalian semua akan berada lebih lama di sini daripada aku.”

Pas banget Joon Mo telepon. Ia meminta bantuan Ye Jin untuk melakukan rekaman terpisah bagi Miss A agar Miss A bisa tampil di 2 Days 1 Night. Ye Jin langsung menjawab tidak bisa. Ada banyak penyanyi yang akan menyanyi hari itu. Jika ia menarik satu dari deretan itu, ia harus mengatur ulang semuanya.

“Tolong jangan bergantung padaku untuk menyelesaikan masalahmu dan uruslah masalahmu sendiri.”

Setelah menutup telepon, Ye Jin menjelaskan bahwa dalam industri ini mereka harus tegas. Jika mereka hanya menolong orang maka pada akhirnya mereka tidak akan mendapat apa-apa.

Ia mengajak mereka berjalan ke studio. Tapi tasnya tersangkut pada kursi hingga ia terduduk kembali. Ia buru-buru berdehem dan berkata mereka bisa menunggu sebentar lagi.

Joon Mo mengomel karena kata-kata Ye Jin tadi. Tae Ho muncul dan memberitahu kalau Joon Mo dipanggil oleh kepala departemen (Kadep). Dalam perjalana ke kantor Kadep, Joon Mo mencoba mengorek dari Tae Ho untuk apa ia dipanggil. Tae Ho tidak tahu.

Joon Mo bercerita ia bertemu dengan seorang reporter di KCC yang mengatakan hal aneh. Tae Ho bertanya bagaimana hasil panggilan tadi. Joon Mo protes CP dari stasiun lain pergi ke KCC menggantikan PD dan mendukung mereka, sedangkan Tae Ho? Tae Ho beralasan ia memiliki jas resmi hanya untuk ke pemakaman.

Kadep bertanya sudah berapa kali Joon Mo mendapat panggilan KCC bulan ini. Kali ini apa? Mendapat peringatan lagi? Joon Mo berkata sepertinya mereka tidak akan mendapat peringatan kali ini. Agak berbohong ia berkata beberapa anggota KCC jadi ramah padanya karena ia sering ke sana.

Tapi bukan karena itu saja Kadep memanggil Joon Mo. Berdasarkan data, semua kelompok umur pemirsa tidak menonton acara Joon Mo. Joon Mo berusaha menenangkan Kadep dengan memperlihatkan adanya peningkatan sesaat dalam grafik rating. Itu angin baik, kan?

“Aku tidak tahu angin dan semacamnya, tapi ini sudah pasti game over, Joon Mo,” kata Tae Ho.

Kadep berkata 5,7% tidaklah bisa diterima untuk variety show yang tayang minggu. Saat ia menjalankan acara Super Sunday dulu, ratingnya bisa mencapai 35%. Joon Mo menjelaskan bahwa rating 5,7% itu sekarang bisa dianggap 15%.

“Itu hanya alasan yang dibuat orang yang mendapat rating 5,7%. Tidak ada jawaban lagi. Mari kita hentikan.”

Joon Mo terkejut. Kadep berkata itu sudah diputuskan. Joon Mo bertanya apa Tae Hoo tahu.

“Kau tidak tahu? semua departemen variety sudah tahu. Bahkan penjual deobokki di depan sudah tahu. Kenapa kau tidak tahu?” Joon Mo berkata Kadep sendiri yang setuju mengganti semua personel dengan wanita. Kadep mengiyakan tapi Joon Mo yang berkata setahun lalu kalau akan berhasil melebihi PD Na Young Suk (PD 2 Days 1 Night season 1, dan sekarang menjadi PD Grandpas Over Flowers, Three Meals a Days di tvN. Three Meals a Day season 2 kebetulan ditayangkan di jam yang sama dengan drama ini dan memulai episode pertama bersamaan^^). Tapi ini sih bukan berhasil namanya.

Joon Mo kesal dan marah. Mereka dengan mudah memutuskan menghentikan acaranya sementara ia seperti orang bodoh bekerja siang dan malam. Pokoknya ia tidak mau berhenti. Dengan marah ia keluar dari kantor Kadep.

Kadep bertanya pada Tae Ho apakah Tae Ho sudah memberitahu Joon Mo sebelumnya perihal penghentian itu. Tentu saja sudah, kata Tae Ho. Aseeeemmm dah si Tae Ho ini >,<

Kadep agak khawatir Joon Mo akan pergi ke serikat buruh (yang ujung-ujungnya demo atau pemogokan). Tapi Tae Ho menenangkan bahwa mereka menghentikan acara itu karena tidak pepuler. Dan lagi acara ini bukan acara politik dengan masalah kontroversial.

“Setelah kupikir-pikir, Na Young Suk benar-benar bagus. Apakah ada caranya untuk membawanya kembali?” tanya Kadep. Hehe..PD Na sepertinya sudah asyik di tvN sana^^

Joon Mo melihat para anak buahnya dari luar ruangan mereka. Saat diawancara ia berkata ia merasa seperti kepala keluarga dengan anak-anak SD, SMP, dan SMA yang di-PHK. Bagaimana ia mengurus mereka? Bagaimana ia memberi makan mereka?

Ia kembali ke kantor Kadep dan bertanya apa yang akan terjadi padanya. Apa ia juga harus pergi? Kadep berkata Joon Mo tidak akan dipecat. Ia hanya ingin Joon Mo mencari anggota baru dan memulai lagi. Sesegera mungkin.

Tae Ho berkata minggu ini ada acara seoakbola dan minggu depan bisa digunakan untuk penayangan acara khusus. Jadi Joon Mo memiliki waktu 2 minggu. Saat Joon Mo protes, Tae Ho mengancam akan mengganti acara Joon Mo dengan acara lain.

Kadep berkata yang terpenting adalah memberitahu para anggota mengenai hal ini. Joon Mo berkata besok adalah ulang tahun acara mereka yang pertama, bagaimana bisa ia membicarakan hal ini pada saat seperti itu. Kadep dan Tae Ho malah berpendapat itu adalah kesempatan yang sangat bagus. Joon Mo bisa sekalian mengadakan pesta perpisahan hingga menghemat biaya.

Joon Mo bertanya apa mereka tidak akan mengadakan syuting episode terakhir. Tae Ho menegurnya bahwa itu hanya membuang biaya. Apa Joon Mo tidak memikirkan perusahaan.

“Baiklah. Lalu apa Bapak akan mengumumkannya pada semua orang saat makan malam besok?”

“Sudah kubilang, kau harus mengumumkannya sebelum makan malam. Apa kau mangkuk bubur beterbangan?” ujar Tae Ho.

 

Dalam wawancara, Joon Mo menjelaskan bahwa sebuah acara baru dimulai seperti ulang tahun pertama seorang anak. Semua memberi ucapan selamat dan tersenyum tanpa alasa. Tapi ketika sebuah acara berakhir, rasanya seperti pemakaman. Terutama untuk acara rating rendah. Tidak ada yang muncul, tidak ada pengunjung dan tidak ada uang. Sangat kesepian.

Pada cameraman ia berkata kalimatnya kali ini cukup bagus, jadi jangan diedit.

Kadep bertanya pada Tae Ho apakah Cindy akan tampil dalam Music Bank kali ini. Tae Ho mengiyakan, Cindy ada di tempat pertama. Puteri Kadep adalah fans Cindy, dan sedang ada di daerah ini bersama teman-temannya. Tae Ho mengerti.

Satu jam sebelum siaran langsung…di Ruang Rias Music Bank…

Cindy (23 tahun, debut 10 tahun lalu) sedang menunggu gilirannya tampil dan nampak sangat bosan. Tae Ho berbasa-basi menanyakan apakah Cindy merasa nyaman. Cindy menghela nafas panjang dengan wajah jutek. Manajernya berusaha mengusir Tae Ho dengan halus, dengan alasan Cindy tampil sesaat lagi.

Tae Ho bertanya apakah Cindy bisa menyapa Kadep sebentar saja, hanya 5 menit. Manajer Cindy beralasan Cindy mengenakan dull make-up dan sepatu tak nyaman.

Tae Ho tak pergi juga. Jika Cindy tak bisa pergi, bagaimana kalau berfoto sebentar: Ia langsung membuka pintu menyuruh anak Kadep dan teman-temannya masuk. Cindy nampak kesal tapi tidak mengatakan apapun.

Mereka berfoto dengan wajah Cindy yang terus ditekuk. Tae Ho juga tidak ketinggalan mengambil selfie. Melihat hasil foto itu, mereka mengomel di luar bahwa Cindy benar-benar tidak sopan pada penggemarnya. Dan lagi rumor beredar bahwa Cindy seorang yang bersikap buruk. Tapi omelan para remaja itu berhenti begitu Tae Ho menawarkan untuk mengunjungi ruang rias EXO.

Dengan suara datar, Cindy berkata pada manajernya bahwa inilah sebabnya ia tidak mau melakukan latihan. Karena ia duduk di ruangan ini maka hal-hal aneh terjadi. Ia menyuruh manajernya memberitahu tim Music Bank agar melewatkannya untuk latihan berikutnya.

 

“Tapi PD utamanya sangat menyulitkan,” Manajer Cindy mencoba menjelaskan.

“Dan di matamu…aku tidak sulit?” tanya Cindy.

“Oh tidak, kurasa kau sangat sulit.”

“Apa aku sudah melakukan kesalahan padamu?”

Manajernya kebingungan. Serba salah. Cindy mendesak apanya yang sulit darinya.

“Bukan itu maksudnya..aku minta maaf.”

“Kau minta maaf untuk apa? Aku bertanya karena aku benar-benar ingin tahu? Kau minta maaf untuk apa?”

Poor Manajer Cindy…

Untunglah ia tidak perlu menjawab karena seorang staf masuk dan memanggil Cindy. Saat melihat pakaian Cindy ia berkata Cindy sepertinya harus berganti pakaian. Pakaian menerawang tidaklah diijinkan. Cindy menghela nafas kesal.

Komentar:

Fiuh…episode 1 ini sangat padat, belum lagi durasinya yang panjang hingga 80 menit. Karena itu kami bertiga memutuskan untuk membagi 2 membuat sinopsis per episodenya. Jadi bagian 2 akan dibuat Putri, Episode 2-1 dibuat oleh Dee, dan eps 2-2 kembali dibuat olehku. Tapi jangan khawatir, kami akan terus mengupdate linknya.

Drama ini benar-benar berbeda dari drama lainnya. Meski sangat padat dan sebenarnya cukup melelahkan membuat rekapnya, tapi drama ini menarik dan lucu dengan caranya sendiri.

Ada yang mengatakan KBS mempromosikan diri sendiri dalam drama ini. Aku malah berpendapat sebaliknya. Sepertinya KBS bersenang-senang  dengan mengolok-olok dan menyindir dirinya sendiri. Apa yang nampak bekerja keras, ternyata main game bahkan mabuk. Rating yang rendah, cut program rating rendah,  belum lagi para PD yang berusaha nampak berkuasa namun memiliki kelemahan masing-masing.

Rasanya seperti melihat kehidupan nyata para staf di balik layar acara yang sering kita tonton. Bagaimana mereka menghadapi permasalahan dalam pekerjaan mereka sehari-hari. It feels real…

Aku terkadang menonton acara variety show jadi acara-acara itu familiar bagiku. Karena itu aku bisa merasakan kelucuan dan sindiran pada acara yang disebutkan dalam drama ini.

Mengenai karakter para pemerannya….hmm…..benar-benar tak diduga. Seung Chan, orang baru yang nampak kikuk dan kekanakkan. Tapi dilihat dari mobilnya, sepertinya ia berasal dari keluarga berada. Entah apa jadinya pekerjaan Seung Chan setelah patah hati.

Ye Jin yang galak namun kompeten, Joon Mo yang terlalu PD. Keduanya bergengsi tinggi. Dan jika dilihat sekilas, sepertinya Ye Jin ada rasa ya sama Joon Mo^^ Cindy? Wah kesan pertama sih jutek banget yaaa…tapi apa mungkin ada sisi lain dari juteknya Cindy? Kita tunggu part 2nya ya ;)

Note: Karena drama ini tayang hari Jumat-Sabtu, kami tidak bisa membuat sinopsisnya secepat biasanya karena terganjal weekend. Maklum kami para ahjumma yang harus mendampingi keluarga di hari libur^^ Terima kasih untuk pengertiannya dan kesabarannya.