[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]
FD gudang membangunkan Seung Chan yang tertidur di gudang. Hari sudah siang, menjelang waktu makan siang. FD berkata sekarang saatnya bagi Seung Chan. Saat untuk apa? Saat di mana seorang PD mulai mengalami penglihatan. Kejadian sehari-hari secara otomatis ditambah tulisan dan musik. Itu adalah gejala dari membuat editing pertama kali. Salah satu tahap yang harus dilalui untuk menjadi seorang PD, jadi Seung Chan jangan terlalu kaget.
Benar saja, ketika Seung Chan melihat Tae Ho, Kadep, dan Hong Soon berjalan ke arahnya sambil membicarakan makan siang, tiba-tiba ia melihat mereka bak tokoh film yang berjalan gagah. Muncul kata-kata dan musik yang mendukung “adegan” tersebut dalam pikiran Seung Chan. Seakan-akan adegan membicarakan makan siang itu adalah bagian dari preview sebuah acara.
Ye Jin mengajak timnya minum kopi. Da Jung mengenakan jaket kulit yang tebal hingga Ye Jin bertanya ada apa. Seingatnya Da Jung pernah berkata kalau ia mudah berkeringat. Dan lagi sekarang cuacanya panas.
Dengan datar Da Jung berkata ia memang mudah berkeringat tapi Ye Jin protes dengan pakaiannya. Ye Jin berkata Da Jung tidak perlu berlebihan menanggapi protesnya. Karena di luar panas dan sekarang bukan di kantor, tidak apa-apa jika mengenakan baju sedikit terbuka.
Baiklah, Da Jung membuka jaketnya. Dan semua matapun memandang ke arahnya. Da Jung mengenakan pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Ye Jin melihat tubuhnya sendiri dan mulai merasa minder. Ia meminta Da Jung kembali mengenakan jaketnya jika tidak terlalu panas. Panas, kata Da Jung. Ye Jin menyuruhnya cepat duduk.
Cindy terheran-heran melihat skrip untuk preview episode terbaru 2D1N yang super aneh. Ia bertanya siapa yang membuat skrip tersebut.
PD payung, jawab manajernya. Ia menjelek-jelekkan Seung Chan dengan berkata Seung Chan tidak memiliki intuisi dan tidak bisa melihat situasi mood seseorang. Bahkan skripnya sangat aneh.
Ia menghentikan mobil di pinggir jalan dan bertanya apakah Cindy ingin ia menyuruh mereka mengubah skripnya. Mendengar Seung Chan yang menulisnya, Cindy tidak ingin mengganti skrip tersebut. Dan lagi sedikit perubahan tidak akan memperbaiki skrip tersebut. Jadi ia menyuruh manajernya menjalankan mobil.
Si manajer sedang berusaha menjadi pahlawan. Ia bertanya apakah Cindy benar-benar yakin. Cindy bertanya dengan dingin apakah manajernya sedang membangkang. Si manajer ketakutan dan cepat-cepat menjalankan mobilnya. Cindy tersenyum dan memeriksa riasannya karena ia akan bertemu Seung Chan.
Manajer Cindy bersikap sok dan berceloteh bserkali-kali bahwa Seung Chan benar-benar beruntung karena Cindy ada waktu hari ini tapi Seung Chan tidak boleh memanggil mereka lagi seperti ini. Cindy melirik manajernya dengan kesal.
Berusaha nampak berguna, manajer Cindy menegur Seung Chan atas skrip preview tersebut. Ia berkata setidaknya Seung Chan harus memberi beberapa pilihan untuk dipilih Cindy. Cindy dengan tegas berkata ia tidak apa-apa. Ia menyuruh manajernya pergi membeli teh Daebotang (sepertinya teh yang jarang dijual di tempat umum). Tapi Cindy tidak mau tahu, ia hanya ingin menyingkirkan manajernya yang mendadak nyinyir hari ini.
Setelah tinggal berdua, Cindy bertanya apa yang harus ia lakukan hari ini. Seung Chan berkata ia menggunakan percakapan nyata para PD di ruang rapat untuk membuat skrip preview ini. Cindy tertawa. Ia berkata jika begitu seharusnya mereka yang membuat rekaman, kenapa harus dirinya?
“Aku percaya orang yang paling dicintai dalam acara kami yang harus melakukannya,” jawab Seung Chan.
Meski tidak yakin bahwa ia yang paling dicintai, Cindy menyukai kata-kata Seung Chan. Seung Chan berkata itu memang yang sebenarnya. Cindy mengakui bahwa kata-kata dalam preview itu terlalu menyedihkan untuk diucapkan oleh seseorang yang paling dicintai.
Sebenarnya apa sih isi skrip tersebut? Ternyata isinya benar-benar percakapan para PD 2D1N di ruang rapat mengenai acara mereka yang terancam dibatalkan karena kesuksesan acara perkenalan Star Wars. Mengenai rating mereka yang hanya 6,8% dan tidak populer hingga tidak ada dalam mesin telusur.
Meski memang skripnya sangat aneh, Cindy melakukannya dengan sebaik-baiknya meski ia merasa malu. Apalagi ia harus mengakhirinya dengan permohonan agar para penonton menonton acara mereka. Tapi ketika Seung Chan tersenyum lebar sambil mengacungkan kedua jempolnya, Cindy melupakan rasa malu itu dan tersenyum.
Kedua peserta pria yang ikut merekam preview tersebut bersama Cindy, memiliki pendapat yang berbeda tentang preview tersebut. Satu menganggap mereka terlalu merendahkan diri, satu lagi merasa preview itu menyenangkan. Seung Chan mengajak mereka berharap agar preview tersebut berhasil.
Salah seorang dari mereka ingin memposting fotonya bersama ke SNS. Karena itu ia meminta injin Cindy lebih dulu. Cindy ingin melihatnya lebih dulu. Ia merasa dirinya terlihat aneh dalam foto-foto tersebut.
Pemuda itu tidak merasa demikian dan meminta pendapat Seung Chan. Seung Chan berkata Cindy selalu cantik, termasuk dalam foto-foto tersebut.
“Tapi tidak sebagus foto lainnya,” Seung Chan menambahkan. Ia berkata Cindy lebih bagus jika dipotret dari sebelah samping kiri. Dengan begitu mereka bisa melihat pesona Cindy.
“Apa lagi? Kapan lagi aku terlihat cantik?” tanya Cindy ingin tahu.
Kedua peserta lain menggoda mereka. Seung Chan menjelaskan bahwa ia menonton Cindy semalaman saat membuat preview ini. Apa daya tarik Cindy dan bagian mana yang harus ditonjolkan. Kedua peserta bertanya bagaimana dengan mereka. Seung Chan tidak menonton mereka jadi ia tidak tahu.
Seung Chan berkata dari hasil pengamatannya Cindy jauh lebih terlihat cantik saat tidak disyuting kamera dan saat tidak sedang melihat cerminnya. Seperti saat ini.
Kedua peserta menggoda Cindy yang pipinya memerah mendengar kata-kata Seung Chan. Seung Chan berkata tidak ada arti lain di balik pengamatannya. Ia hanya menganalisanya sebagai seorang produser. Meski begitu Cindy tetap tersenyum dan berterimakasih.
Kedua peserta dijemput manajer mereka jadi mereka pulang lebih dulu. Seung Chan menggunakan kesempatan berdua itu untuk minta maaf lagi pada Cindy. Ia sekarang menyadari telah banyak salah mengerti berbagai hal, karena itu ia ingin meminta maaf dengan tulus. Cindy tersenyum menerima permintaan maaf itu.
Tepat saat itulah si manajer malang datang membawa teh daebotang yang diminta Cindy. Cindy kesal karena lagi-lagi manajernya datang pada saat tak diinginkan.
Mereka keluar dan berpapasan dengan Ye Jin. Ye Jin melirik Seung Chan penuh arti. Ia bercerita karena Cindy berterimakasih padanya saat di panggung, banyak fans Cindy mengiriminya berbagai hadiah. Ia bertanya siapa orang yang disebut Cindy sebagai payungnya , dalam ungkapan terima kasih waktu itu.
Seung Chan pura-pura tidak tahu sementara manajer Cindy senyum-senyum. Hah…sepertinya ia mengira dirinya yang dimaksud Cindy. Tapi tiba-tiba ia tersentak, menyadari siapa sebenarnya yang dimaksud Cindy.
Hanya seseorang, jawab Cindy. Ye Jin tampak kecewa mengira Cindy menyukai orang lain. Ia bertanya kenapa Cindy ada di sini. Cindy berkata mereka rekaman untuk preview 2D1N.
Ye Jin heran para anggota membacakan sendiri preview mereka. Hal seperti itu tidak pernah dilakukan sebelumnya. Seung Chan berkata ia ingin membuat perubahan dengan melakukan hal yang spesial. Lagi-lagi Ye Jin salah paham mengira Seung Chan ingin membuat preview spesial untuk Cindy dan melirik Seung Chan penuh arti.
Sebelum Cindy pergi, Ye Jin berkata ia akan mengundang Cindy dalam pesta rumah barunya setelah ia pindah nanti. Ia meminta Cindy datang jika tidak sibuk.
Ye Jin dan Seung Chan naik lift untuk kembali ke kantor. Seung Chan berusaha menjelaskan bahwa anggapan Ye Jin salah. Ye Jin tidak percaya. Ia menenangkan bahwa jatuh cinta bukanlah kejahatan. Ia berasumsi Seung Chan membuat alasan untuk bertemu Cindy karena kangen. Tapi masalahnya ada si pria payung itu. dengan simpati ia bertanya apa yang Seung Chan akan lakukan.
Seung Chan berkata wanita yang ia sukai bukanlah Cindy. Tapi ia tidak bisa mengatakannya pada Ye Jin karena ia belum menyatakannya. Ye Jin merasa kecewa Seung Chan tidak mau memberitahunya. Kenapa Seung Chan tidak bisa mengatakannya padahal ia sudah mengatakan banyak hal memalukan tentang dirinya sendiri? Ia pikir mereka berdua dekat tapi sepertinya Seung Chan tidak berpikir begitu.
Seung Chan benar-benar frustrasi dengan cluelessnya Ye Jin. Menurutnya itu adalah kekurangan Ye Jin. Tapi kekurangan terbesar Ye Jin adalah ia benar-benar percaya memiliki daya tangkap dan intusii yang bagus.
Sementara Ye Jin masih beranggapan Seung Chan menyukai Cindy namun tidak mau mengakuinya karena Cindy menyukai pria lain. Ia merasa kasihan pada Seung Chan. Seandainya saja ia bisa tidak peduli atau tidak tahu pada hal-hal seperti ini.
Manajer Cindy hampir menangis saat berkata bahwa tadinya ia kira pria yang diberi ucapan terimakasih Cindy di atas panggung adalah dirinya. Ia merasa tersentuh karena mengira Cindy peduli padanya meski tidak mengatakannya.
“Tapi….payung itu adalah PD Payung? Apa aku benar? Dia hanya membawakanmu payung! Sejak kapan ia menjadi payungmu? Aku sudah memayungimu ratusan kali. Aku benar-benar marah padamu, Cindy,” ujarnya kesal.
“Siapa Cindy, Cindy?” Cindy mengucapkan ID manajer di forum antifansnya.
Ya, tanpa sadar si manajer menyahut. Ia terkejut saat menyadari Cindy sudah tahu siapa dirinya dan tak berani mengatakan apa-apa lagi.
Yang Mi akhirnya bertemu dengan Hong Soon di lift. Hong Soo minta maaf untuk makan waktu itu. Ia beralasan ia ada halangan hingga tidak bisa datang. Yang Mi berkata pelan setidaknya Hong Soon bisa mengiriminya pesan jika tidak bisa datang. Ia tahu Hong Soon menolaknya. Karena itu ia mengucapkan selamat berpisah.
“Adios…amigo,” katanya di dekat wajah Hong Soon. Hong Soon nampak sedikit menyesal.
Ye Joon menghela nafas panjang karena ini hari terakhirnya ia sarapan di rumah Joon Mo. Joon Mo menyuruhnya datang sesekali.
“Tapi aku punya perasaan kau akan tetap datang meski aku tidak menyuruhmu.”
Ye Joon berkata kakaknya terobsesi memiliki rumah sendiri karena mereka miskin sejak kecil. Tapi ia tidak. Baginya rumah adalah di mana tubuhnya berada. Ia tidak mau membayar hanya untuk atap di atas kepalanya. Itu sih numpang gratis namanya ;p
Ia mengeluh rumah kakaknya lebih jauh dari kampusnya dan mengusulkan agar kakaknya menyewakan rumah barunya sementara mereka tetap tinggal di rumah Joon Mo. Joon Mo berkata ia sudah menyarankan itu tapi Ye Jin tidak mau. Ye Joon berkata kakaknya sudah gila, tempat ini sempurna dan kakak orang lain tidak ada yang bermasalah dalam merayu pria. Tak! Ye Jin menjitak Ye Joon dengan sendok.
Cindy mengadakan acara jumpa fans sekaligus promosi. Tapi tanpa sepengetahuannya. CEO Byun menyertakan Jin Hee. Pihak penyelanggara tidak mau disalahkan karena CEO Byun memberi diskon jika mereka menyertakan Jin Hee.
Cindy masuk ruang rias dan melihat Jin Hee sedang dirias. Ceo Byun juga ada di sini. Cindy menyuruh manajernya mengambilkan kursi. Lalu ia menendang kursi Jin Hee dan menempatkan kursinya sendiri di depan cermin.
CEO Byun menegur Cindy karena bersikap kekanakkan. Cindy berkata ia akan membuat Cindy menangis dan makeupnya berantakan jika ia terus mendiami tempatnya. Jin Hee mulai menangis.
Meski begitu, dalam acara di depan umum, Cindy membimbing Jin Hee untuk tampil baik di depan kamera. CEO Byun berkata pada Direktur Kim bahwa ia terlalu memanjakan Cindy.
Jin Hee baru merasakan perbedaan antara dirinya dan Cindy saat tak ada seorangpun meminta tandatangannya dalam sesi tanda tangan. Dan Cindy bersikap super manis pada para fansnya kali ini.
Saat seorang penggemar berkata ia sangat senang melihat Cindy sering muncul di TV akhir-akhir ini, Cindy berkata ia memberitahu agensinya bahwa ia ingin lebih dekat dengan fans, tampaknya CEOnya bersikap berlebihan.
“Aku bahkan dengar kabar bahwa ia ingin aku tampil dalam iklan pinjaman pribadi (semacam lintah darat).”
Para penggemarnya langsung protes, merasa keberatan. Cindy berkata ia yakin rumor itu tidak benar. Tapi jika CEOnya menyuruhnya, ia harus melakukannya karena itu bagian dari kontraknya. Ia berharap para fans-nya tidak membencinya jika akhirnya ia muncul dalam iklan seperti itu.
Seorang fans Cindy ternyata seorang pengacara. Ia memberikan nasihat bahwa Cindy bisa menuntut secara hukum jika kontraknya ternyata tidak adil. Ia bahkan bersedia mewakili Cindy secara gratis. Cindy tersenyum senang. Ia berkata CEOnya tidak akan melakukan itu, tapi jika terjadi hal seperti itu, ia akan menghubungi fans-nya. Ia meminta kartu nama fans tersebut dan berfoto dengannya.
Ye Jin dan Joon Mo membuang sampah di dekat rumah. Ibu Seung Chan menyapa mereka dan mengira Joon Mo adalah suami Ye Jin. Ye Jin menjelaskan bahwa Joon Mo adalah temannya dan juga PD atasan Seung Chan. Ia berbisik pada Joon Mo bahwa ini adalah ibu Seung Chan.
Ibu akhirnya menyadari bahwa tempat senior Seung Chan sering menginap adalah rumah Joon Mo. Ia mengundang mereka makan malam bersama.
Ibu mengatakan itu makan malam sederhana tapi makanannya memenuhi seluruh meja. Joon Mo hendak menyuapkan nasi ke mulutnya ketika ibu Seung Chan bertanya apakah Seung Chan bekerja dengan baik.
Seung Chan menatap Joon Mo dengan khawatir. Joon Mo berkata Seung Chan bekerja dengan baik. Maka ayah mulai membangga-banggakan Seung Chan setinggi langit. Seung Channya sangat pintak dan tidak membuat kesalahan, bisa dibilang sempurna. Karena itu ia takut Seung Chan dibenci karena lebih hebat dari yang lainnya.
Joon Mo berkata ayah Seung Chan tidak perlu mengkhawatirkan itu. Sementara itu ibu berkata ia khawatir para selebritis merayu Seung Chan karena Seung Channya sangat tampan. Giliran Ye Jin yang berkata ibu tidak perlu khawatir mengenai itu.
Seung Chan berusaha menghentikan kedua orangtuanya agar mereka bisa makan. Tapi saat Joon Mo kembali hendak menyuapkan nasi ke mulutnya, giliran kakak perempuan Seung Chan berkeluhkesah mengenai kakak tertua mereka yang pengangguran hingga harapan keluarga mereka hanya pada Seung Chan.
Saat hendak makan, adik bungsu Seung Chan menyinggung acara Star Wars yang akan segera dimulai. Teman-temannya sangat suka acara itu. Joon Mo meletakkan sendoknya dengan kesal. Seung Chan buru-buru menegur adiknya dengan mengatakan 2D1N dibatalkan gara-gara acara tersebut.
Keluarga Seung Chan langsung terlihat khawatir seakan tragedi besar terjadi. Joon Mo berkata hal seperti itu kadang terjadi.
Merekapun menonton acara Star Wars setelah makan. Seluruh keluarga tertawa terpingkal-pingkal menontonnya. Bahkan Ye Jin pun tak kuasa menahan tawanya hingga Joon Mo memelototinya.
Pada akhir acara Star Wars, Joon Mo berkata preview yang dibuat Seung Chan akan ditayangkan. Kakak Seung Chan hampir menangis saking terharunya setelah melihat preview tersebut. Adik Seung Chan berkata preview itu sangat menyedihkan. Ayah membela preview itu bagus.
Sementara kakak tertua Seung Chan bertanya apakah mereka memang menggunakan konsep itu. Seperti sekelompok orang yang memegang tanda bahwa mereka akan bangkrut dan memohon agar orang-orang membeli saham mereka.
Seung Chan berkata previewnya dimaksudkan untuk membuat penonton penasaran. Ayah bertanya pada Joon Mo apakah Seung Chan sudah melakukannya dengan baik. Joon Mo berkata Seung Chan melakukannya dengan baik. Biasanya tidak ada yang ingat dengan preview tapi sekarang semua orang membicarakannya. Ayah dan ibu sangat gembira. Seung Chan tersenyum.
Seung Chan, Joon Mo, dan Ye Jin mengobrol di kamar Seung Chan. Ye Jin mengasihani wanita yang akan menjadi istri Seung Chan. Sementara Joon Mo berkata ibu Seung Chan persis seperti ibunya. Obsesi dan campurtangannya benar-benar luar biasa. Tapi ayahnya tak seperti ayah Seung Chan. Ye Jin membenarkan.
Seung Chan berusaha menjelaskan bahwa orangtuanya hanya sedikit berlebihan hari ini. Belum selesai ia bicara, ayahnya sudah masuk ke kamar dan mengajak Joon Mo main catur. Joon Mo menolak dengan alasan ia tidak bisa main catur. Tapi ayah malah berkata ia akan mengajari Joon Mo dan memaksa Joon Mo ikut dengannya.
Sebelum keluar, Joon Mo menekankan bahwa ayahnya benar-benar tidak seperti ayah Seung Chan. Ye Jin berkata jika ia menceritakan perihal keluarga Seung Chan pada Cindy, maka hubungan mereka akan berada dalam bahaya.
Seung Chan berkeras bukan seperti itu. Ye Jin berkata reaksi Seung Chan sangat luar biasa hingga ia ingin mengoloknya terus. Ayah Seung Chan berteriak menyuruh Seung Chan keluar kamar untuk ikut bermain. Seung Chan pun keluar meninggalkan Ye Jin sendiri di kamarnya.
Selesai acara, Cindy mengikuti CEO Byun dan Jin Hee ke mobil. Ia menyuruh Jin Hee duduk di bangku depan sementara ia akan duduk bersama CEO Byun di belakang. Jin Hee berkata ia akan menunggu di luar jika Cindy ingin berbicara dengan CEO Byun.
“Jika kubilang masuk, maka masuklah,” ujar Cindy dengan nada tak mau dibantah.
Jin Hee akhirnya duduk di kursi penumpang sementara supir diminta Cindy keluar sebentar. CEO Byun berkata Cindy semakin besar kepala saat Cindy masuk ke mobil dan duduk di sampingnya. Jin Hee mengeluh kelakuan Cindy makin menyebalkan.
Cindy melihat isi mobil CEO Byun dan berkata CEO Byun tidak pernah membawanya berkeliling dengan mobil sebagus itu saat ia pertama kali diorbitkan. CEO Byun mengakui itu.
“Berkat CEO, aku bisa bersinar secemerlang ini. Dan karena aku, CEO memperoleh banyak hal. Tidak ada alasan hubungan kita memburuk. Apa yang terjadi pada kita?”
CEO Byun mengingatkan Cindy yang sudah bertingkah hingga merusak hubungan mereka. Cindy berkata ia sudah menerima surat pemberitahuan bahwa ia akan dituntut jika ia tidak membayar pelanggaran kontrak (saat Cindy menghilang dan tak menghadiri acara di Jepang). CEO Byun menyuruh Cindy berbicara dengan pengacaranya.
Cindy berkata seorang antifansnya yang adalah seorang mahasiswa hukum dan ia diberitahu bahwa itu bukanlah pelanggaran kontrak mengingat saat itu Cindy terluka dan dokter menyarankan agar Cindy beristirahat setidaknya 4 hari. Agensi yang memaksanya bekerja dalam keadaan seperti itu. Mereka tidak bisa mendendanya karena setelah ia sembuh ia melakukan semua kontrak iklan dan mengikuti semua acara yang diminta.
CEO Byun nampak tidak terpengaruh dan berkata Cindy sudah melakukan banyak penelitian.
Cindy tersenyum. “Jangan mengancamku. Aku tidak haus uang dan ada orang-orang yang berpihak padaku. Hanya 10 bulan tersisa (dari kontraknya). Sampai saat itu…jangan hancurkan Cindy, Eomma (Ibu).”
Ia akan melakukan apapun yang diminta dengan sebaik-baiknya, tapi ia tidak mau melakukan apapun yang bisa merusak karirnya. Ia tidak sebodoh itu.
CEO Byun berkata jika Cindy berbicara seserius itu, itu artinya Cindy tidak percaya diri. Cindy tersenyum sinis.
“Jin Hee, kau dengar semua itu? Aku menyuruhmu masuk agar kau melihat dan mendengar semua dengan jelas. Sadarlah, semua ini juga akan segera terjadi padamu.”
Cindy keluar dari mobil. Barulah CEO Byun terlihat goyah dan khawatir. Begitu juga Jin Hee.
Ye Jin tidak sengaja menjatuhkan boneka panda di kamar Seung Chan. Saat mengembalikannya ke tempatnya, tanpa sengaja pula ia menekan tombol yang tersembunyi di tangan panda. Suara Seung Chan mulai terdengar di kamar itu dan Ye Jin mendengar seluruh pengakuan Seung Chan.
Ia teringat percakapan mereka di atap saat ia menanyakan perasaan Seung Chan pada Cindy. Bagaimana Seung Chan terus mengelak kalau ia menyukai Cindy dan tak mau mengatakan siapa wanita yang sebenarnya disukainya. Ye Jin benar-benar tak menyangkanya sama sekali.
Cindy tanpa sadar mengamati wajahnya dari sebelah kiri. Roy dan Joon Young, para antifans-nya, akhirnya malah menjadi fansnya. Ye Jin melamun saat ia dan Joon Mo kembali ke apartemen mereka. Seung Chan masuk ke kamarnya dan menyadari sesuatu saat melihat boneka panda itu.
Ye Jin mondar-mandir di kamarnya dengan gelisah. Yang Mi tanpa sadar berlinang air mata, sementara Hong Soon melihat mesin fotokopi dan tersenyum.
Ye Jin akhirnya meminta Seung Chan menemuinya di taman dekat apartemen mereka. Keduanya duduk di ayunan bersebelahan dan nampak canggung.
Ye Jin berkata ini malam terakhirnya di kompleks ini.
“Seung Chan, saat aku di kamarmu sendirian…”
“Aku tahu,” kata Seung Chan. Ia melihat boneka itu diletakkan berbeda dari sebelumnya.
Ye Jin berkata ia sangat terkejut karena ia tidak pernah menyangka Seung Chan memiliki perasaan seperti itu padanya. Kenapa Seung Chan menyukainya? Ia tidak pernah membayangkannya.
Seung Chan berkata meski tidak disengaja tapi Ye Jin sudah menerima pesannya bahwa untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia mengumpulkan keberanian untuk mengakui perasaannya pada Ye Jin.
Seung Chan menarik ayunan Ye Jin ke arahnya, lalu menciumnya.
Epilog:
Setelah berhasil menangkap nyamuk yang menggigit Ye Jin, Joon Mo duduk menatap Ye Jin yang sudah tidur.
“Aku tahu kita sudah bersama terlalu lama. Aku tahu ini seperti taruhan dan tidak seharusnya aku mengatakan ini padamu. Tapi apa lagi yang bisa kulakukan? Aku semakiin merasa gugup. Jika aku membiarkanmu sendirian…aku merasa sesuatu akan terjadi.”
Komentar:
Adegan terakhir jadi inget Hwon menarik Yeon Woo. Siuttt….tanpa ayunan hehe^^
Nah kan jadi aja Joon Mo keduluan Seung Chan. Tapi apakah Ye Jin akan menerima perasaan Seung Chan? Menurutku sih tidak. Sama Joon Mo yang sudah puluhan tahun bareng aja dia masih ngga yakin, apalagi dengan Seung Chan yang baru kenal beberapa bulan ;p
Tapi mungkin penekanan di sini adalah akhirnya Seung Chan berani mengungkapkan isi hatinya. Waktu suka Hae Joo juga kan dia tidak berani mendekat.
Berharap Seung Chan akhirnya bersama Cindy juga sepertinya terlalu berlebihan, karena sampai saat ini Seung Chan pun sepertinya menjaga jarak dengan Cindy. Apalagi tinggal 2 episode.
Meski Cindy jutek dan memang angkuh, aku senang ia berani melawan CEO Byun. Ia bisa dengan percaya diri mengatakan bahwa ada orang-orang yang berpihak padanya. Ia tidak sendirian lagi. Dan juga ia bisa mengubah antifans menjadi fans^^
Yeay.....bak fanny kan shipper abis KSH......
BalasHapusDicium yg seumuran udah...(UEE, suzy)....
Tapi dicium dan mencium sunbae atau noonanya...(haan ga in, jun ji hyun, now, gong hyo jin).wow....KSH berkali kali yah.....(hahahaha)
Kamsahamnida bak fanny....
bukan se'umuran mbak, lebih tua KSY kok
HapusMianamnida....maksudku IU.....lari....takut ditimpuk fansnya Cindy.....
BalasHapuskalo menurutku sih KSH dipasangain ma cp aja sih pantes aja!!! secara akting nya kan daebak
BalasHapusAku mau notice sedikit aja, itu 2 peserta lain (selain Cindy) kan ada biasku Kang Seung Yoon WINNER ������
BalasHapus