Sebelumnya: Sinopsis The Producers Episode 11 (Bagian 1)
Senyum Seung Chan lenyap ketika melihat yang di depan pintu bukanlah pengirim kue beras kukus, melainkan saingannya, Joon Mo. Joon Mo menyuruh Seung Chan segera membuka pintu karena ia membawa bagian sofa Ye Jin.
Joon Mo berkata Seung Chan seharusnya sedang melakukan penelitian, tapi kenapa ada di sini. Seung Chan berkata ia akan melakukannya malam ini, setelah membantu Ye Jin. Ia balik bertanya bukankah Joon Mo harus rapat di Gangnam malam ini. Joon Mo berkata ia akan ke sana setelah makan malam di sini.
Ye Jin menghampiri keduanya dan berkata keduanya akan menyesal telah datang ke sini karena tidak menurut padanya. Ia menyuruh keduanya cepat bekerja membereskan barang-barangnya.
Bisa dibilang mereka bekerja sama dengan saling berusaha menjatuhkan. Saat Joon Mo membutuhkan gunting, Seung Chan sengaja menaruhnya jauh-jauh. Seung Chan merasa menang saat ia lebih tahu tirai mana yang digunakan untuk balkon, sedangkan Joon Mo menyombongkan kemampuannya membersihkan kaca dengan koran.
Seung Chan menaruh bunga mawar pemberiannya dalam vas. Diam-diam Joon Mo menggantinya dengan sisir. Joon Mo menaruh fotonya bersama Ye Jin saat masih kecil. Seung Chan diam-diam menutupinya dengan fotonya bersama Ye Jin (foto setelah pertandingan olahraga).
Mereka makan malam bersama beralaskan kertas koran. Seung Chan mengkhawatirkan tidak adanya toko swalayan di dekat apartemen baru Ye Jin. Ye Jin berkata ia harus pergi agak jauh untuk berbelanja Bukankah itu berbahaya, tanya Seung Chan khawatir.
Joon Mo berkata Ye Jin hanya perlu berjalan di daerah terang maka tidak akan ada bahaya. Masalahnya lampu pejalan kaki tidak menyala. Seung Chan makin khawatir dan mengusulkan untuk melapor pada kantor manajemen.
Joon Mo bercanda Ye Jin harus segera melakukannya, karena akan bahaya jika wajah Ye Jin tidak terlihat (bisa-bisa disangka hantu). Ye Jin pura-pura marah sambil menahan tawanya. Joon Mo tertawa. Mereka terlihat sangat akrab hingga Seung Chan jadi sedih.
Saat mereka hendak pulang, Ye Jin menyuruh Joon Mo mengantar Seung Chan pulang. Joon Mo berkata ia harus ke Gangnam. Tak sudi nebeng Joon Mo, Seung Chan berkata ia bisa naik bis.
Tapi akhirnya Joon Mo berhenti juga saat melihat Seung Chan menunggu di halte. Ia berkata ia tidak jadi ke Gangnam. Alasannya sih karena ia lelah, tapi sepertinya karena ia kasihan pada Seung Chan.
Mereka berdiam diri di mobil. Ye Jin menelepon Joon Mo menanyakan gunting kuku. Joon Mo berkata ia hanya punya satu jadi Ye Jin sebaiknya beli yang baru. Seung Chan kembali sedih karena itu menandakan begitu dekatnya Ye Jin dan Joon Mo.
“Bagiku, Senior Ye Jin bagaikan sebuah program epik,” ujarnya. Meski mengumpulkan semua rating dari season sebelumnya, ia tidak akan bisa mencapainya. Seberapa keras pun ia berusaha, ia tidak bisa meraihnya. Seperti rating yang hanya bisa dicita-citakan.
“Aku benar-benar iri padamu…” Seung Chan mengakui.
Cindy akhirnya memposting sendiri gif dirinya sebagai Cindy si Pengemis. Lalu menambahkan komentar: “Tolong lihat aku di acara 2D1N”.
Satu minggu kemudian….
Rupanya preview Seung Chan dan posting gif Cindy tidak berhasil. Rating mereka turun jadi 6,2% sedangkan acara Star Wars mendapat rating 6,9%. Dan itu membuat orang-orang lebih mendekati produser acara Star Wars dibandingkan dengan Joon Mo. Ye Jin menepuk-nepuk pundak Joon Mo untuk menyemangatinya.
Kadep dan Tae Ho mendadak mengajak anggota tim Joon Mo untuk makan siang bersama mereka. Dan juga bersama produser acara Star Wars.
Joon Mo menyadari saat ini mereka berusaha mengambil anggota timnya. Acara baru biasanya membutuhkan banyak tenaga. Menurutnya ini sedikti tidak manusiawi dan kejam. Meski begitu, ini mungkin merupakan kesempatan baik bagi anggota timnya.
Karena itu Joon Mo mengijinkan anggota timnya ikut makan siang di restoran burger terbaru bersama Kadep dan produser Star Wars. Ia sendiri tidak ikut karena Tae Ho mengingatkan bahwa Joon Mo tidak suka makanan dari tepung. Secara tak langsung mengisyaratkan ia tidak ingin Joon Mo ikut.
Seung Chan awalnya ikut dengan mereka. Tapi pada detik terakhir ia berubah pikiran. Ia berkata ia juga tidak suka makanan bertepung.
Joon Mo dan Seung Chan makan siang bersama. Menunya? Burger. Di balik persaingan mereka, Seung Chan tetap setia pada Joon Mo.
Keduanya membicarakan turunnya rating mereka. Mereka tidak mengerti mengapa penonton setia mereka juga pergi. Joon Mo berkata ia berharap ada orang yang bisa mengatakan padanya mengapa acaranya inii tidak berhasil. Mengapa orang lain berhasil dan ia tidak?
Seung Chan berkata mungkin karena preview yang ia buat kemarin benar-benar jelek. Ia mulai merasa tak percaya diri. Joon Mo malah menuduh Seung Chan sombong. Menurutnya keberhasilan dan kegagalan sebuah acara ada di tangannya sebagai PD utama. Jadi kegagalan itu juga harus ditanggungnya dan tidak bisa dibebankan pada orang lain.
“Beraninya kau menanggung rasa maluku dariku,” ujarnya ketus. Heh…padahal bilang aja kalau itu bukan salah Seung Chan, iya kan^^
Seung Chan pun diam. Joon Mo menyuapi Seung Chan kentang goreng.
Seung Chan membawa hadiah untuk Ye Jin. Tapi yang ada di meja tim Mubank hanya ada Da Jung. Da Jung ge-er duluan mengira hadiah itu untuknya. Seung Chan berkata itu untuk Ye Jin. Ia menaruhnya di meja Ye Jin dan mengawasi Da Jung dengan hati-hati.
Ketika Da Jung berjalan ke meja Ye Jin, Seung Chan cepat-cepat meminta Da Jung memberitahu Ye Jin bahwa itu adalah hadiah darinya.
Ye Jin kembali ke mejanya dan membuka hadiah itu. Isinya bolpen yang bisa berfungsi sebagai senter. Ye Jin tersenyum dengan perhatian Seung Chan. Dalam kartu di hadiah itu, Seung Chan bertanya apakah Ye Jin bisa membayar sisa cicilannya malam ini.
“Apakah ini cinta segitiga?” tiba-tiba Da Jung bertanya. Ye Jin terkejut. Da Jung berkata lingkaran hitam di mata Ye Jin semakin parah jadi ia bertanya-tanya apakah itu yang jadi penyebabnya.
Ye Jin berkata ia dengar Da Jung cukup berpengalaman berpacaran. Da Jung mengiyakan. Sudah berapa pria yang dikencaninya? Da Jung berkata ia tidak menghitungnya.
“Jadi kau seperti orang kaya yang tidak tahu berapa banyak uangmu,” kata Ye Jin. Ia mengajak Da Jung minum kopi bersama.
Pada Da Jung ia menekankan bahwa ini adalah masalah yang dialami temannya, bukan dirinya. Tapi tampaknya Da Jung tidak percaya itu, dan lagi baginya tidak ada bedanya. Pokoknya masalahnya adalah ada seorang pria yang sudah dekat dengan Ye Jin selama 20 tahun dan sekarang muncul wajah baru yang mempesona.
Da Jung berkata hanya ada 2 solusi. Pertama, kencani keduanya. Toh Ye Jin belum menikah. Solusi kedua?
“Lepaskan orang yang paling membuatmu merasa bersalah. Jika kau merasa bersalah, kau tidak akan bisa mengencaninya.”
Ye Jin nampak memikirkan perkataan Da Jung.
Cindy diberitahu manajernya bahwa saat ini CEO Byun ada di rumah Cindy bersama beberapa reporter. Ia segera pulang dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan di rumahnya.
Ceo Byun meminta maaf pada reporter Min karena Cindy sudah bersikap tak sopan. Ia menyuruh Cindy menyapa Reporter Min. Tapi Cindy berkata Reporter Min telah bersikap tak sepantasnya dengan masuk ke rumahnya tanpa seijinnya, meski ia tahu reporter Min dekat dengan CEO Byun.
Reporter Min berkata ini hanya wawancara biasa. Tapi Cindy tidak bodoh. Wawancara mendadak semalam ini? CeO Byun beralasan Cindy sudah selesai mempromosikan album terbarunya, jadi mereka akan membuat wawancara akhir dengan Reporter Min. Ia menyuruh Cindy duduk.
Cindy terpaksa menjalani wawancara itu. Reporter Min bertanya apakah Cindy akan berlibur setelah selesai mempromosikan albumnya. Cindy menjawab ia tidak yakin. Ia ingin berlibur jika memiliki waktu.
Ke mana kau biasanya pergi, tanya reporter. Apa mengunjungi orangtuanya di Amerika?
Cindy tertegun. Ia ingat ketika ia masih pemula, CEO Byun yang menyuruhnya berbohong bahwa orangtuanya masih hidup di Amerika. Bahwa mereka membesarkan Cindy dengan penuh kasih dan mendukung penuh karirnya.
Mengapa Ceo Byun menyuruh Cindy berbohong? Karena menurutnya seorang bintang adalah orang yang bisa menginspirasi orang lain, bukan dikasihani orang lain.
Reporter Min berkata Cindy pernah mengatakan bahwa orangtuanya tinggal di rumah besar dengan kolam renang di Beverly Hills. Apa Cindy bersedia menunjukkan tempat tinggal orangtuanya? Cindy tidak siap ditanyai pertanyaan seperti itu.
Tapi si reporter terus berbicara mengenai orangtua Cindy. Ayah Cindy adalah profesor terkenal di universitas termuka dan ibunya seorang musisi. Mereka sudah mengeceknya dan ternyata tidak ada catatan ayah Cindy adalah seorang profesor, juga tidak ada yang pernah mendengar nama ibu Cindy. Ia meminta Cindy menjelaskan.
Padahal semua kebohongan itu diucapkan Ceo Byun ketika Cindy pertama kali diorbitkan. Dan sekarang CEO Byun pura-pura terkejut, meminta reporter Min memeriksa kembali.
Ia berkata ia sendiri belum pernah ke rumah orangtua Cndy di Amerika. Ia menekankan Cindy yang mengatakan itu semua saat Cindy berusia 14 tahun dan ia percaya pada semua yang dikatakannya. Apalagi Cindy sangat membanggakan orangtuanya.
Cindy menatap CEO Byun dengan menahan tangisnya. Ia telah dikhianati dan ditikam dari belakang.
Reporter Min bertanya apakah Ceo Byun pernah bertemu dengan orangtua Cindy. Ceo Byun berkata ia belum pernah bertemu mereka dan hanya mendengar tentang mereka dari Cindy.
Deuh, ini kalau reporter pinter harusnya tahu kalau ini ngga mungkin. Bagaimana bisa CEO Byun mengorbitkan anak berusia 14 tahun tanpa seijin orangtuanya? Tanpa pernah bertemu langsung dengan orangtuanya? Tanpa pernah mengecek latar belakang anak asuhnya?
Cindy bertanya apa yang sedang dilakukan CEO Byun saat ini. Ceo Byun tersenyum meminta Cindy jangan kaget dan mengatakan semua kebenarannya. Apa yang Cindy takutkan? Tidak ada yang harus disembunyikan.
Cindy meminta mereka mematikan kamera tapi CEO Byun bertanya apakah ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan Cindy di depan kamera.
Maka Cindy pun mengatakan semuanya. Ia berkata orangtuanya tidak tinggal di Amerika. Mereka tidak ada di manapun. Mereka meninggal saat ia masih gadis kecil.
“Keluargaku tidak tinggal di rumah besar di Beverly Hills. Orangtuaku tidak pernah menjadi profesor universitas terkenal atau musisi klasik. Keluargaku tinggal di Chuncheon. Keluarga yang kecil dan hangat. Kami tidak kaya tapi mereka orang jujur dan pengasih,” Cindy teringat pada orangtuanya yang memayunginya saat ia kehujanan. Pantas ia sangat tersentuh ketika Seung Chan memayunginya.
Tapi ketika ia hendak mengatakan alasan mengapa ia berbohong adalah karena CEO Byun yang menyuruhnya, CEO Byun menghentikan wawancara itu dan menyuruh reporter mematikan kamera. Reporter kali ini langsung menurut.
CEO Byun berkata Cindy sudah terlalu emosional dan ia tidak menyangka Cindy seperti ini. Ia meminta reporter Min bersikap lunak.
“Jika orang-orang tahu kau berbohong mengenai latar belakangmu, mereka tidak akan pernah memaafkanmu. Mengakui kau berbohong tidak akan memperbaikinya,” katanya penuh arti.
Cindy terhenyak. Apakah karirnya hancur saat ini juga? Direktur Kim dan manajer Cindy merasa kasihan tapi tak ada yang bisa mereka lakukan.
Ia berjalan lunglai menyusuri jalan sendirian. Orang-orang diam –diam mengambil fotonya. Cindy meraih ponselnya dan menelepon Seung Chan. Tapi Seung Chan sedang asyik menonton di bioskop bersama Ye Jin dan ponselnya dimatikan. Mereka juga pergi berbelanja.
Seung Chan lalu menraktir Ye Jin makan enak (lobster!!). Ye Jin pura-pura tidak senang, memangnya hutangnya sebanyak itu hingga Seung Chan menraktirnya lobster? Seung Chan tersenyum dan berkata ini bunganya. Ia terus menaruh potongan lobster di piring Ye Jin. Ye Jin mengomel tapi terus menyuapkan lobster ke dalam mulutnya.
Ia menyadari Seung Chan sendiri tidak makan dan terus memberinya makanan. Selesai makan, Ye Jin berkata semuanya sudah selesai. Ia tidak lagi berhutang pada Seung Chan. Seung Chan mengiyakan tapi wajahnya nampak murung. Ye Jin bertanya ada apa.
“Aku merasa senang sekaligus sedih. Aku selalu ingin berkencan dengan senior dan aku senang mendapat kesempatan itu. Tapi bagian sedihnya adalah aku tidak lagi memiliki alasan untuk bersama senior.”
Ye Jin merasa ini saatnya untuk menjawab perasaan Seung Chan. Ia mengelus kepala Seung Chan dan berkata Seung Chan adalah seorang pemuda yang hebat. Baik, hangat, dan mempesona. Tapi Seung Chan membuatnya merasa bersalah. Ia selalu merasa bersalah setiap kali Seung Chan menatapnya. Seung Chan makin terlihat sedih.
Ye Jin memeluknya. Ia berterima kasih karena Seung Chan memiliki keberanian untuk mengakui perasaannya. Ia juga berterimakasih Seung Chan menunjukkan perasaannya padanya. Ia merasa beruntung disukai pria seperti Seung Chan. Ia sungguh merasa berharga.
Ia melepaskan pelukannya dan hendak berjalan pulang. Tapi Seung Chan memegang tangannya. Ia masih tidak rela. Ia berkata perasaan Ye Jin masih bisa berubah. Awalnya rasa bersalah, lalu rasa terima kasih, dan bisa berubah dalam sekejap. Mereka bisa bersama pada akhirnya secara alami. Tidak bisakah Ye Jin memberinya waktu?
Ye Jin tidak bisa menjawab. Seung Chan berjalan pulang sambil menangis.
Cindy mengirim pesan pada Seung Chan bahwa besok mungkin ia akan menjalani kehidupan berbeda dengan yang dijalaninya sekarang.
“Ingat apa yang kaukatakan? Setiap kesuksesan selalu diikuti kerja keras dan pengorbanan. Agar aku bisa meraih dunia yang baru, aku harus keluar dari cangkangku…Itulah yang sedang kulakukan. Aku mungkin tidak bisa bertemu denganmu untuk sementara. Jadi aku ucapkan selamat tinggal.”
Keesokan harinya berita mengenai kebohongan Cindy tersebar di berbagai media. Semua orang termasuk Joon Mo dan Ye Jin membaca berita tersebut. Seung Chan juga membacanya setelah ia membaca pesan Cindy.
Cindy meliburkan manajernya karena untuk sementara ia tidak akan memiliki pekerjaan. Manajer Cindy awalnya pergi dengan patuh. Tapi lalu ia kembali dan meluapkan isi hatinya. Ia menyalahkan Cindy yang tidak mengalah sesuai nasihatnya. Apakah sebegitu sulitnya mengalah?
“Apa kau tahu? Aku menunduk sedikitnya 12 kali dalam sehari. Apa kau akan mati jika kau melakukannya satu kali saja?! Lihatlah dirimu sekarang!”
Seung Chan menemui Joon Mo untuk membicarakan Cindy. Ia bercerita Cindy pernah mengatakan padanya bahwa orangtuanya meninggal dalam kecelakaan. Karena itu Cindy mengalami insomnia parah karena perasaan bersalah. Jadi tidak mungkin Cindy berbohong karena keinginannya.
Joon Mo sependapat, tapi apa yang bisa ia lakukan? Mereka mungkin harus mencari pengganti Cindy untuk acara mereka. Seung Chan terkejut. Kenapa Cindy diganti jika Joon Mo menganggap Cindy tidak bersalah? Ia menduga CEO Byun yang ada di balik semua ini. Mereka adalah produser, jadi kenapa mereka harus mengganti pemeran mereka?
Perkataan Seung Chan mengingatkan Joon Mo pada perkataan yang sama persis yang ia ucapkan pada Tae Ho saat karir Yuna hancur. Tae Ho berkata mereka tidak bisa memutuskan hanya karena mereka produser. Orang-orang tidak menyukainya dan tidak ingin melihatnya di TV. Produser tidak memiliki kekuatan jika para penonton meninggalkan mereka.
Maka kata-kata Tae Ho itu yang ia ucapkan pada Seung Chan. Bahwa sebagai produser mereka tidak memiliki kekuatan. Seung Chan mengingatkan bahwa Joon Mo pernah menasihatinya bahwa niat baik tidak selalu berhasil baik. Jadi mereka sebaiknya tidak ikut campur,
Tapi menurutnya, meski hasilnya buruk, setidaknya mereka sudah mencoba. Setidaknya Cindy tahu mereka sudah berusaha. Bahwa mereka bermaksud baik dan ingin berakhir baik. Bukankah itu akan menjadi penghiburan besar bagi Cindy?
“Apa yang kautahu hingga bisa berkata seperti itu?” Joon Mo menghela nafas panjang.
Dan ternyata para penonton bereaksi buruk. Mereka habis-habisan mengkritik dan berkomentar di web 2D1N karena acara itu acara satu-satunya di mana Cindy tampil secara teratur.
Dan tentu saja Kadep langsung bertindak dengan memanggil Joon Mo. Ia ingin Joon Mo membuat pengumuman bahwa mereka mengeluarkan Cindy dari acara 2D1N. Bisa-bisa mereka yang kena getahnya jika dibiarkan berlarut-larut. Tae Ho setuju. Saat ini penonton sangat marah. Jika mereka tidak ingin diboikot, mereka harus segera melepaskan Cindy.
Kadep berkata ia akan berbicara dengan CEO Byun. Anggap saja Cindy mengundurkan diri dengan sukarela. CEO Byun sudah meminta maaf pada mereka dan akan mengganti Cindy dengan Jin Hee.
Tapi tiba-tiba Joon Mo bertanya apakah Tae Ho ingat dengan Yuna. Akhir-akhir ini mendapat kabar mengenai Yuna.
Kabar itu ia terima dari Direktur Kim yang pernah menjadi manajer Yuna selama 3 tahun. Direktur Kim menelepon Joon Mo begitu acara wawancara Cindy dengan reporter Min selesai.
Direktur Kim berkata bukan hanya Joon Mo yang susah hati setelah Yuna mnghilang begitu saja. Ia juga mencari Yuna dan akhirnya menemukannya. Ia memberitahu Joon Mo di mana Yuna sekarang.
Joon Mo pergi ke tempat itu. Yuna menjadi seorang floris, dan memiliki kekasih. Ia hidup layaknya orang biasa. Joon Mo berkata Yuna terlihat lebih bahagia dan damai dari sebelumnya.
Tae Ho berkata itu bagus. Joon Mo tidak perlu merasa bersalah lagi. Tapi Joon Mo tidak mau mengulangnya lagi. Ia berkata ini adalah acaranya dan anggotanya. Ia yang akan mengurusnya.
Tae Ho dan Kadep terkejut. Jika Joon Mo berada di tengah Cindy dan CEO Byun, bisa-bisa Joon Mo yang hancur. Tapi Joon Mo berkata ia akan menerima kehancurannya dan berkeliaran hingga ia bisa bangkit berdiri lagi. Itu adalah keputusan akhirnya.
Tae Ho dan Kadep merasa itu sia-sia. Tapi karena acara 2D1N juga akan dihentikan, jadi mereka memutuskan untuk membiarkan Joon Mo. Paling-paling hanya 1-2 minggu lagi.
Manajer Cindy sedih melihat kursi belakang mobil yang kosong. Hong Soon terus menerus menanti telepon Yang Mi.
Pengertian penonton tidak bisa selalu diraih meski kau berusaha…tapi setidaknya kau harus tetap mencoba….
Tak bisa tidur…Cindy mengambil beberapa butir obat tidur. Seung Chan duduk di taman, memandangi ayunan kosong di sebelahnya. Ye Jin menggunakan bolpen pemberian Seung Chan untuk menerangi jalannya. Tapi ketika ia melangkahkan kakinya, satu per satu lampu taman menyala. Ye Jin tersenyum, mengira Seung Chan melapor agar lampu itu diperbaiki.
Cindy merasa hembusan lembut air menerpa wajahnya. Ia membuka matanya. Samar-samar ia melihat Seung Chan memegang penyemprot air menyemprot wajahnya. Seung Chan tersenyum.
Cindy terpana. Bukan hanya Seung Chan yang ada di kamarnya, melainkan seluruh kru dan tim 2D1N. Juga manajernya yang tersenyum menahan tangis.
“Cindy, apa yang kaulakukan? Kita harus syuting episode berikutnya,” kata Joon Mo tersenyum.
Melihat senyum mereka, bahkan melihat minuman hitam di tangan Seung Chan yang entah apa isinya, Cindy tak bisa menahan tangisnya lagi.
Ia tidak dikeluarkan. Ia tidak ditinggalkan….
Epilog:
Joon Mo berkali-kali menelepon kantor manajemen agar memperbaiki lampu menuju apartemen Ye Jin. Sampai-sampai petugas kantor mengenali suara Joon Mo dan akhirnya menyerah dengan memperbaiki lampu-lampu tersebut.
Komentar:
Aku senang akhirnya Ye Jin bisa memutuskan. Meski Seung Chan harus mengalami penolakan dan patah hati, setidaknya ia sudah mencoba. Sama seperti keputusan Joon Mo di akhir episode. Meski mungkin acara mereka mengalami penolakan dari para penonton, setidaknya ia sudah mencoba melakukan hal yang benar.
CEO Byun keterlaluan banget ya. Cindy sudah disuruh bekerja habis-habisan dan ia tinggal menikmati hasilnya, sekarang ia menikam Cindy dari belakang >,<
Terharu melihat Cindy yang biasanya kaku tak bisa menahan tangis saat menyadari masih ada orang-orang yang berpihak padanya. Apa yang dialami Cindy membuatku teringat pada apa yang dialami beberapa selebritis Korea.
Begitu mereka mendapat pemberitaan jelek, publik langsung menghakimi dan menghukum mereka secara sosial, entah itu mengancam akan memboikot acara mereka, mengkritik mereka habis-habisan, dsb. Padahal….mungkin…mungkin yang sebenarnya tidaklah seperti yang diberitakan.
Betul bak fanny....
BalasHapusBaahkan pa itu alasan dibalik bunuhdirinya artis artis korea.....
Jadi ingat Park shi hoo....dan Kim hyun jong...
Atau yg trrbaru mungkin lee byung hun...
Kamsahamnida bak fanny....ini episode terakhir bak fanny yah..?
Terimakasih banyak sudah menuntaskan project ini.....
semangat terus mbak fanny,aku akan selalu jadi pembaca setiamu.
BalasHapusyg jadi ceo byun itu perannya selalu jadi orang yang ngeselin,sebel ngeliatnya.
setuju...semoga mbak fanny sehat slalu..^_^.......
Hapussetauku akan ada episode tambahan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNa Young-hee ---> CEO Byun Mi-sook
BalasHapusAhjumma ini kan juga yang berperan
Sebagai ibunya Cheon Song Yi,-nuna MLFTS
Dan entah kenapa sejak di MLFTS
Saya dah mikir 😃
kalau ahjumma yang satu ini 😷
Emang cucok banget punya peran
Sebagai wanita yang lumayan sadis
Mata duitan pula 😷😷😷😷
Duh, sayang na Cheon Song Yi,-nuna
Ndak nongol di drama the produser ini y 😉
Makasih mbak Fanny
betulll bagettt......
Hapusjustru kata-katanya joon mo yang nggak langsung to the point itu yang bikin saya suka sama joon mo
BalasHapuspenulis kim eun sook juga kayak gitu rasanya
mbak fanny ngambil project itu nggak mbak? tayang habis vampirnya pergi kok #eh
suka analisisnya mbak fan^^
setujuhhh bgt sma komentarnya mba fanny..
BalasHapustpi ntah kenapa malah seneng liat seung chan ditolak. rasainn..
lgian ad yg suka dia, dia mlah pura2 polos gtu. suka bgt sih karakter seung chan itu ama org yg lebih tua.. klo mnrut pendapat ku cwo lebih tua msh gpp, klo psangan cwenya yg lbh tua ntah knp gk suka. mkanya lbh suka seung chan ama cindy.