Yang Sun meratapi kematian ayahnya. Sung Yeol mencium kehadiran seseorang dan bersembunyi. Ternyata Yoon yang datang. Ia memendam kesedihannya dan bertanya pada kepala pengawal mengenai bagaimana nasib Yang Sun selanjutnya.
Kepala pengawal berkata Yang Sun akan dijadikan budak milik pemerintah lokal di Yeongju. Yoon dan Sung Yeol sama-sama terhenyak mendengarnya.
Sung Yeol berkata pada Soo Hyang dan Ho Jin kalau ia harus mengeluarkan Yang Sun. Tapi Soo Hyang dan Ho Jin keberatan. Bagaimana jika ini hanya jebakan untuk memancing Sung Yeol? Soo Hyang berkata ia akan mencari jalan jika Yang Sun nanti dijadikan budak Menteri Pertahanan yang adalah langganannya.
Ia menanyakan mengenai jurnal PM Jung Hyun. Tapi tampaknya Sung Yeol lebih mengkhawatirkan nasib Yang Sun daripada jurnal itu saat ini. Soo Hyang bertanya apakah Sung Yeol tidak menemukan apapun. Sun Yeol akhirnya menjawab ia mendengar sesuatu tentang jurnal itu.
Berbekal pesan ayah Yang Sun, Sung Yeol tiba di kuil Buddha. Ia mengamati altar untuk mencari hal yang aneh. Di meja altar ada dua papan nama. Satu nama Pelajar Seo, namun satu lagi semacam pepatah. Sung Yeol merobek kertas pepatah itu, di baliknya ternyata ada kertas lain. Tulisan pada kertas itu: Tiga ke kiri satu ke bawah.
Sung Yeol mencari laci berdasarkan petunjuk tersebut dan menemukan bungkusan kuning berisi jurnal PM Jung Hyun. Akhirnyaaaaa…
Ia membaca jurnal tersebut dengan hati-hati. Dalam jurnal itu, PM Jung Hyun mengungkapkan rasa takutnya terhadap Gwi yang memakan manusia dan apakah ia bisa membunuhnya untuk melindungi Joseon.
Di halaman selanjutnya ia membaca pesan PM Jung Hyun yang ditujukan untuknya. PM berkata ia sudah tidak ada di dunia ini jika jurnal itu sampai di tangan Sung Yeol. Ia lebih mengkhawatirkan nasib puteranya daripada negeri ini. Untuk itu ia meminta maaf karena meninggalkan beban yang berat untuk Sung Yeol. Dan berterimakasih karena Sung Yeol adalah teman sejatinya dan teman seperjuangannya semasa ia hidup.
Sung Yeol sedih mengenang sahabatnya itu. Ia lalu membalik halaman berikutnya dan tertulis rencana rahasia untuk menyingkirkan nama Gwi. Tapi di sana hanya tertulis nama beberapa orang.
“Apakah orang-orang ini adalah rencana rahasia itu?” gumamnya.
Wakil Perdana Menteri melaporkan pada Raja bahwa semua pengikut Pelajar Binal bersedia meminum racun unuk bunuh diri demi melindungi Yoon tanpa ragu. Raja menghela nafas karena banyak orang yang dikorbankan.
Sejak awal ia mendengar keberadaan Gwi dari Raja sebelumnya, ia sudah bersumpah untuk menyingkirkan Gwi dan melindungi rakyat. Tapi sampai sekarang ia bahkan tidak berhasil mencoba menyingkirkannya dan menyia-nyiakan hidup yang berharga. Apakah mereka masih memiliki harapan?
Wakil Perdana Menteri berkata mereka masih memiliki “orang itu”. Vampir satu lagi yang membangkitkan Selir Raja. Ia yakin vampir itu diam-diam membantu mereka.
Raja menyatakan bahwa kasus Pelajar Binal telah berakhir dengan penangkapan para pemberontak berkat ketekunan Pangeran Mahkota dan Perdana Menteri. Dan yang tersisa adalah hukuman bagi mereka, juga pemecatan dari posisi pejabat pemerintahan bagi mereka yang menjabat (Hak Young). Di depan para menteri, Raja menanyakan pendapat Yoon. Tak ada jalan lain, Yoon menyatakan pendapat Raja adalah benar.
Sementara itu Perdana Menteri berusaha meyakinkan Gwi bahwa Pelajar Binal yang sebenarnya adalah Yoon. Ia ingin diberi kesempatan sekali lagi untuk membuktikannya.
Gwi berteriak marah agar Perdana Menteri berhenti bicara. Baginya yang terpenting adalah ucapan ayah Yang Sun bahwa ia sudah memberikan jurnal itu pada orang lain. Bagaimana jika orang itu adalah Sung Yeol?
Perdana Menteri berkeras Pelajar Binal bukanlah ayah Yang Sun jadi ucapannya tidak bisa dipercaya. Semua ini adalah taktik Raja untuk melindungi Yoon.
Tapi Gwi tidak mau lengah. Ia bertanya bagaimana jika ini bukan taktik tapi memang yang sebenarnya. Karena itu ia memilih orang lain untuk melakukan tugasnya.
Ia menyuruh Perdana Menteri pergi dan memanggil Hye Ryung. Perdana Menteri terdiam saat melihat puterinya, sementara puterinya tidak mempedulikannya sama sekali. Perdana Menteri terpaksa menurut dan pergi meninggalkan mereka berdua.
Sung Yeol bertanya apakah Hye Ryung memiliki ide untuk membawa Sung Yeol ke sini lebih cepat. Hye Ryung berkata pengetahuannya terbatas jadi ia tidak tahu (padahal ia tahu betul Sung Yeol tinggal di gibang).
Gwi tersenyum sinis mengejek Sung Yeol yang ceroboh hingga jatuh cinta pada manusia. Ia menyuruh Hye Ryung mengawasi Yang Sun. Karena Sung Yeol akan ada di sekitar Yang Sun. Hye Ryung berkata ia akan melakukan perintah Gwi.
Yang Sun dan sanak keluarga pengikut Pelajar Binal yang telah mati digiring untuk dijadikan budak. Kematian ayahnya benar-benar membuat Yang Sun terpukul hingga ia berubah dari seorang yang periang menjadi seorang yang getir.
Sung Yeol memberitahu Ho Jin dan Soo Hyang mengenai rencana rahasia itu. Mereka belum tahu apakah orang-orang yang disebutkan dalam jurnal itu merupakan rencana rahasia itu sendiri atau berkaitan dengan rencana itu.
“Jika rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi adalah manusia, apakah itu artinya mereka lebih kuat dari Gwi?” tanya Ho Jin.
Sung Yeol tidak tahu. Orang-orang itu berasal dari keluarga dan tingkatan yang berbeda. Sung Yeol memerintahkan Ho Jin untuk mencari keturunan orang-orang itu. Jika mereka menemukannya, siapa tahu mereka bisa mengetahui apa hubungan nama-nama tersebut.
Pada Soo Hyang ia menanyakan keadaan Pangeran Mahkota. Berdasarkan informasi yang diperoleh Soo Hyang dari Menteri Pertahanan, Yoon telah berubah menjadi orang yang sangat berbeda. Sebelumnya Yoon berpihak pada partai Soron, namun sekarang memihak Noron (Perdana Menteri) dan memecat para pejabat Soron termasuk sahabatnya sendiri, Hak Young.
Ternyata kasus Pelajar Binal dan pengorbanan para pengikutnya membuat Yoon trauma. Ia sekarang mengikuti jalan yang ditempuh kakeknya selama ini, yaitu pura-pura menurut pada Gwi sambil diam-diam menyusun kekuatan dan menunggu.
Hak Young sekarang menjadi rakyat jelata. Ia menunggu Yoon di jalan karena ada sesuatu yang ingin ia pastikan. Yoon bersikap dingin pada sahabatnya itu dan tidak mau memandangnya sama sekali.
Hak Young bertanya apakah Yoon benar-benar meminta Raja untuk mengasingkan para pejabat Soron dan para profesor Sungkyunkwan. Yoon berkata ia tidak perlu menjelaskan hal itu pada seorang mantan pejabat.
“Pelajar Binal yang kauikuti…sudah mati.”
Ia memperingatkan Hak Young agar tidak bertindak ceroboh dan seenaknya seperti sekarang. Hak Young berkata semua orang mengatakan kalau Yoon sudah berubah.
“Tapi aku tidak percaya. Aku yakin Yang Mulia memiliki alasan untuk mengusirku dan membiarkan Jo Yang Sun menjadi budak. Aku akan selalu menunggu Yang Mulia di tempat yang sama. Sampai kita bertemu kembali, tetaplah kuat.”
Meski terlihat goyah oleh perkataan Hak Young, Yoon menguatkan hatinya dan pergi tanpa mengatakan apapun lagi.
Yoon pergi ke tempat penampungan para budak. Ia mencari-cari Yang Sun dan terdiam saat melihat Yang Sun bekerja sambil menyeret kakinya yang masih sakit karena penyiksaan saat interogasi. Yang Sun melihatnya dan tidak nampak senang.
Yoon memberanikan diri untuk menghampirinya. Yang Sun bertanya apa Yoon merasa bersalah. Yoon mengiyakan.
“Kau bisa merasa bersalah ratusan atau ribuan kali, tapi Hyung…” Yang Sun menahan tangisnya. “Kau sudah berdosa terhadapku yang tak bisa dihapuskan. Dengan hati yang merasa bersalah padaku, selamatkanlah negara ini dan rakyatnya. Karena itulah yang harus dilakukan Pelajar Binal. Dan jangan muncul di hadapanku lagi. Aku tidak mau melihatmu.”
Yoon menutupi kepedihan hatinya dan berkata ia tidak akan muncul di hadapan Yang Sun lagi. Ia bahkan mengatakan ia bersyukur yang jahat telah dihukum karena itu sebaiknya Yang Sun juga menyadari keadaannya dan tahu diri. Ia pergi meninggalkan Yang Sun.
Yang Sun tertegun dengan perubahan sikap Yoon hingga tanpa sadar pot garam yang dipegangnya terlepas dan jatuh ke tanah. Pengurus tempat itu langsung memarahi Yang Sun habis-habisan. Dengan gemetar Yang Sun berusaha mengumpulkan garam itu.
Yoon berbalik saat mendengar pot itu jatuh. Ia sebenarnya tak sampai hati melihat Yang Sun namun ia harus berpura-pura tidak peduli. Dan hal itu rupanya tidak terlepas dari pengamatan dua orang yang juga ada di sana.
Hye Ryung dan anak buahnya. Hye Ryung mengamati tatapan Yoon pada Yang Sun.
“Bukan Kim Sung Yeol yang berada di sisi anak itu, melainkan Pangeran Mahkota. Bukankah dia anak yang mengagumkan?” ujarnya sambil melihat Yang Sun yang sedang memunguti garam.
Soo Hyang dan Sung Yeol menyogok Menteri Pertahanan dengan tanah subur untuk membeli Yang Sun. Menteri Pertahanan berkata ia akan menyerahkan dokumen budak segera dan Sung Yeol bisa membawa Yang Sun pergi pada waktunya nanti.
Sung Yeol menyinggung perihal keinginannya untuk menemui Perdana Menteri. Menteri Pertahanan tertawa dan berkata Perdana Menteri tidak akan punya waktu karena ia dan puterinya tidak memiliki hubungan yang biasa. Ia menyindir tidak ada hubungan ayah dan anak sesempurna mereka.
Ia lalu menceritakan awalnya Perdana Menteri adalah pejabat rendahan di sebuah propinsi. Tapi kemudian ia dipromosikan menjadi Perdana Menteri hanya dalam waktu singkat sehingga memicu banyak rumor.
Kabarnya Perdana Menteri menyerahkan puteri satu-satunya pada orang dengan jabatan tertinggi untuk menaikkan status keluarganya. Dan beredar juga rumor kalau isteri Perdana Menteri (ibu Hye Ryung) jauh sakit gara-gara itu. Sung Yeol tersenyum meski ia memikirkan cerita itu.
Perdana Menteri sengaja menunggu Hye Ryung di kamarnya. Begitu melihat ayahnya, Hye Ryung langsung berbalik pergi. Perdana Menteri berkata Hye Ryung jangan bermimpi menjadi Puteri Mahkota.
“Pangeran Mahkota akan diturunkan olehku.”
Hye Ryung bertanya apa maksud perkataan ayahnya itu. Ayahnya berkata ia yakin Yoon adalah Pelajar Binal yang hendak menyingkirkan Gwi. Dan ia akan memberikan buktinya pada Gwi hingga Yoon harus bertekuk lutut di hadapannya. Hye Ryung terkejut.
Ia lalu datang ke gibang dan berpapasan dengan Sung Yeol. Sung Yeol tidak mengatakan apa-apa dan berjalan pergi. Namun ia berhenti saat Hye Ryung berkata ia melihat puteri Pelajar Binal saat berkunjung ke salah satu kantor pejabat, dan bertanya apakah Hye Ryung melihat Yang Sun dengan matanya sendiri.
Hye Ryung tersenyum membenarkan. Ia berkata Yang Sun terlihat sangat lemah baik fisik maupun mental.
“Kenapa? Apa ia berada dalam bahaya?” tanya Sung Yeol tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.
Hye Ryung tidak menjawabnya dan mengatakan ada seorang hebat yang menemui Yang Sun. Siapa, tanya Sung Yeol cepat.
“Sepertinya kau sangat tertarik dengan wanita itu,” ujar Hye Ryung. Sung Yeol terdiam. Hye Ryung memberitahu Sung Yeol kalau Yoon yang datang menemui Yang Sun. Meski ia tidak tahu apa hubungan antara Yoon dan Yang Sun tapi mereka terlihat bicara banyak.
Untuk mengganti garam yang jatuh, Yang Sun diperintahkan untuk memindahkan tumpukan jerami ke gudang. Dan semuanya harus selesai sebelum matahari terbit besok. Jika Yang Sun tidak berhasil, maka ia tidak akan diberi makan selama 3 hari.
Dengan tubuh yang lemah dan kesadaran yang mulai menipis, Yang Sun berusaha memindahkan ikatan-ikatan jerami yang berat itu. Tangannya terluka dan berdarah karena memegangi ikatan kasar tumpukan jerami. Akhirnya ia terjatuh.
Namun ia teringat pada ayahnya. Ia sudah hendak menyerah, namun hatinya berkata ia harus hidup demi Dam dan ibunya. Ia harus hidup demi ayahnya yang sudah tiada. Ia berusaha bangkit namun tubuhnya tak kuat lagi dan ia jatuh pingsan.
Saat Hye Ryung pulang, ia menemukan ibunya sedang berjongkok di taman mencari sesuatu. Pelayan segera menghampirinya dan bertanya kenapa ibu Hye Ryung ada di luar. Ibu Hye Ryung sepertinya terganggu jiwanya karena ia menangis mencari bunga liar yang hendak ia berikan pada puterinya. Namun saat melihat Hye Ryung ia tidak mengenalinya sama sekali. Hye Ryung nampak sedih melihat ibunya tapi a sama sekali tidak mendekatinya dan menyuruh pelayan membawa ibunya masuk ke dalam.
Soo Hyang melapor pada Sung Yeol bahwa ada puluhan orang bernama sama dengan yang tertera pada jurnal itu. Itu baru dari satu orang, jika dari semua nama maka mereka bisa mendapatkan ratusan orang. Sung Yeol berkata ada yang aneh. Tidak mungkin PM Jung Hyun memberi petunjuk yang membingungkan seperti ini.
Ia mengamati kembali jurnal itu dan menemukan ada halaman kosong di tengah. Setelah diamati lebih lanjut, ternyata halaman kosong itu sengaja ditempel dengan halaman sebelumnya. Sung Yeol mengupas halaman itu dan menemukan pesan tersembunyi.
“Hubungan maternal (dari garis ibu), tekad Raja, dan Penjaga Gwi.”
Sung Yeol memikirkan kata-kata itu dan teringat pada perkataan Hae Seo bahwa ia tidak bisa membantu Raja yang serakah akan tahta. Juga Hae Seo adalah vampir Penjaga yang tugasnya menyingkirkan vampir yang mekanggar peraturan. Dan Hae Seo menggigitnya untuk mentranfer kekuatannya agar Sung Yeol menjadi satu-satunya vampir yang bisa melawan Gwi.
Sung Yeol mengerti. Tekad Raja adalah Yoon (karena Yoon ingin menyingkirkan Gwi), dan Penjaga Gwi adalah dirinya sendiri. Berarti yang tersisa adalah hubungan maternal.
Sung Yeol menduga nama-nama itu terkait secara maternal, karena itu memiliki marga dan akar keluarga yang berbeda. Jika mereka menelusuri nama-nama siapakah itu, mereka bisa mendapatkan petunjuk.
Ho Jin membawa surat pembebasan budak untuk menjemput Yang Sun. Pengurus tempat itu berkata Ho Jin hanya menghambur-hamburkan uang. Untuk apa membeli gadis yang sudah hampir mati? Ho Jin terkejut dan histeris saat melihat kondisi Yang Sun. Yang Sun masih pingsan dan tidak bisa disadarkan. Ho Jin segera menggendongnya.
Soo Hyang senang karena pencarian mereka menemui titik terang. Sung Yeol berkata ia akan menemui Yoon. Tapi ia langsung mengurungkan niatnya ketika Ho Jin datang menggendong Yang Sun sambil menangis.
Ho Jin berkata Yang Sun hampir mati. Sung Yeol langsung menggendongnya dan menyuruh Soo Hyang menyiapkan bak dan air panas. Sung Yeol membawa Yang Sun ke dalam. Soo Hyang hendak menyusul tapi Ho Jin menahannya agar tidak terlibat.
Sung Yeol menaruh Yang Sun dalam bak berisi air hangat. Ia juga ikut masuk di dalamnya. Ia melepas pakaian atas Yang Sun dan melihat luka-lukanya.
Sung Yeol mengiris tangannya dengan pisau hingga darahnya bercampur dengan air hangat. Kehilangan darah membuatnya melemah hingga ia bersandar pada Yang Sun. Yang Sun tetap tidak sadarkan diri.
“Aku takut padamu. Aku yang bukan manusia berada di sisimu, melihatmu dan menyentuhmu. Aku takut aku mulai ingin hidup sebagai manusia,” batinnya sambil terus menatap Yang Sun.
Ia lalu membasuh luka-luka Yang Sun dengan air yang bercampur darahnya. Dan luka-luka Yang Sun mulai pulih dengan sendirinya. Wajahnya yang pucat pun kembali merona. Sung Yeol memeluknya erat-erat.
Di luar kamar, Soo Hyang menangis.
Yoon pergi mencari ibunya di kuil namun ibunya tidak ada di kamar. Ia malah menemukan Hye Ryung yang sedang berdoa di kuil. Yoon terkejut saat melihat siapa yang sedang disembahyangi Hye Ryung.
“Apa yang sedang kaulakukan?” tanyanya keras.
Hye Ryung berkata ia sedang mendoakan Pelajar Binal dan para pengikutnya yang belum lama ini tewas agar mereka bisa bereinkarnasi di surga. Yoon nampak marah.
“Mendoakan para penjahat? Apa kau tahu seberapa besar bahaya perbuatanmu?”
Hye Ryung bertanya apa salah mendoakan keluarga yang ditinggalkan. Yoon bertanya kenapa Hye Ryung melakukan itu.
“Aku yang memintanya,” ibu Yoon memotong.
Ia meminta maaf karena Hye Ryung dimarahi padahal Hye Ryung hanya membantunya. Yoon nampak tak enak hati tapi tak mengatakan apapun.
Ibu Yoon menjelaskan pada Yoon bahwa mereka yang mati dalah para pengikut setia suaminya. Yoon bertanya apakah ibunya tahu apa keinginan ayahnya. Ibunya balik bertanya apakah Yoon sudah tahu. Yoon membenarkan dan ia ingin meneruskan keinginan ayahnya.
Ibunya tersadar. “Pangeran Mahkota, apa kau Pelajar Binal?” tanyanya kaget. “Tolong katakan kalau kau bukan!”
Yoon tersenyum sedih melihat reaksi ibunya. Ia tidak menjawab dan meminta diijinkan tidur di sisi ibunya hanya malam ini. Dengan mata memerah ia berkata sudah lama ia tidak bisa tidur. Ia hanya ingin tidur.
Hye Ryung menguping pembicaraan mereka dan menyadari kalau Yoon memang Pelajar Binal. Anak buahnya bertanya mengapa Hye Ryung terus menerus datang ke kuil ini. Jika Yoon bertemu Hye Ryung nanti saat pemilihan Puteri Mahkota, Yoon pasti akan mengira Hye Ryung memang sengaja mendekatinya.
Meski Hye Ryung memarahi anak buahnya yang sudah berani menasihatinya, dalam hatinya ia bertekad agar Yoon tidak berpikir seperti itu. Ia memberikan sebuah tugas pada anak buahnya.
Sung Yeol terus menjagai Yang Sun. Yang Sun akhirnya membuka matanya. Saat melihat Sung Yeol, ia mengulurkan tangannya menyentuh pipi Sung Yeol.
“Wajahmu dingin, aku akan membuatnya hangat,” ujarnya lirih.
Sung Yeol tersenyum lembut dan hendak bangkit. Tapi Yang Sun memegangi tangannya dan memintanya tetap tinggal. Sung Yeol mendekati Yang Sun dan berkata ia tidak akan pergi.
“Aku sangat menyukaimu, Sunbae-nim. Aku mencintaimu.”
Dalam hatinya Sung Yeol mengatakan hal yang sama. Ia lalu mengecup kening dan bibir Yang Sun.
“Apa yang kulakukan hanya sampai bisa sampai di sini,” ujarnya. “Tidak ada masa depan bagi kita bersama.”
Kenapa, tanya Yang Sun terkejut. Sung Yeol berkata suatu hari nanti Yang Sun akan tahu alasannya. Ia menyuruh Yang Sun meneruskan tidurnya. Yang Sun tertidur setelah berkali-kali meminta Sung Yeol tidak pergi dan terus berada di sisinya.
Sung Yeol menyuruh Ho Jin mempersiapkan keluarga Yang Sun dan sebuah kapal besok. Ho Jin bertanya apa Sung Yeol harus mengirim Yang Sun pergi.
“Aku seorang yang tidak peka, tapi aku juga bisa melihatnya. Sebesar Tuan mempertaruhkan hidup Tuan untuknya, ia ada di hati Tuan.”
Sung Yeol terkejut dengan perkataan Ho Jin. Ho Jin berkata Sung Yeol sudah hidup seperti orang mati selama 120 tahun. Bukankah seoarang waktunya bagi Sung Yeol untuk merasakan kebahagiaan?
Sung Yeol berkata satu-satunya alasan ia tetap hidup adalah untuk menemukan rencana rahasia itu dan menyingkirkan Gwi. Setelah semua selesai, ia juga akan menghilang dari dunia manusia. Soo Hyang mendengar perkataan Sung Yeol tersebut.
Ibu angkat Yang Sun bersembahyang di kuil yang biasa didatangi suaminya. Ia meminta biksu terus mendoakan orang yang selalu didoakan suaminya.
Biksu berkata ayah Yang Sun sudah pergi ke tempat yang baik. Ia seorang yang baik semasa hidupnya, jadi pasti pergi dengan tenang.
“Kebaikan hati suami dan istri pasti mencapai surga,” kata biksu itu. “Mengambil dan mengurus anak orang lain sebagai anaknya sendiri, dan tidak pernah melupakan peringatan kematian orangtua anak itu selama 10 tahun, pastilah tidak mudah.”
Ibu angkat Yang Sun terkejut. Yang Sun bukan anak kandung suaminya? Ia baru menyadari kalau Yang Sun adalah anak Pelajar Seo yang selama ini selalu dikenang suaminya. Biksu itu menyadari ia sudah kelepasan bicara.
Yang Sun bermimpi masa kecilnya saat ayah kandungnya berubah menjadi vampir dan hendak menggigitnya. Ia terbangun. Dam ada di sisinya dan merasa lega melihat Yang Sun bangun.
Sepertinya mimpi itu tidak membuat ingatan Yang Sun kembali. Ia menangis dan meminta maaf karena hanya ia yang hidup. Ia tidak bisa melindungi ayah mereka.
Dam tidak menyalahkan Yang Sun sama sekali. Tapi Yang Sun terus meminta maaf. Dam mengajak kakaknya pergi dari kota ini dan pergi ke Pulau Tamra di mana tidak ada seorangpun mengenal mereka. Ia berkata Sung Yeol akan mengirim mereka pergi hari ini.
Ho Jin bertanya apa yang akan mereka lakukan jika Pangeran Mahkota tunduk pada Gwi dan memberitahu Gwi mengenai rencana rahasia itu. Sung Yeol berkata ia tetap harus memastikan apakah Yoon masih memiliki keinginan untuk menyingkirkan Gwi. Karena Yoon adalah salah satu dari rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi.
Ho Jin bertanya apakah Sung Yeol tidak akan mengantar kepergian Yang Sun sama sekali. Ia memngingatkan entah kapan mereka bisa bertemu kembali. Sung Yeol tetap pada pendiriannya. Ia meminta Ho Jin mengantar mereka dengan baik.
Yang Sun hendak menemui Sung Yeol. Ho Jin berbohong Sung Yeol sudah pergi sejak subuh dan memintanya mengantar mereka dengan baik. Yang Sun bertanya apakah ia bisa menyusul Sung Yeol. Ho Jin berkata Sung Yeol pergi jauh ke luar kota. Ia cepat-cepat mengajak Yang Sun pergi karena Soo Hyang sedang mengantar ibu angkat Yang Sun. Yang Sun nampak kecewa dan pergi dengan terpaksa.
Ibu angkat Yang Sun bertanya pada Soo Hyang apakah Pelajar Seo yang selama ini dikenang suaminya adalah seorang yang hebat. Soo Hyang berkata Pelajar Seo adalah seorang yang dekat dengan PM Sadong dan seorang profesor Sungkyunkwan. Ketika PM Sadong dibunuh 10 tahun lalu, Pelajar Seo juga dikenai tuduhan dan mati.
Ibu angkat Yang Sun menangis sambil berkata, “Jika ayahnya seorang kriminal, anaknya juga pasti seperti itu.”
Karena itu begitu melihat Yang Sun, ia langsung menamparnya. Ibu, panggil Yang Sun.
“Kenapa aku ibumu? Apa kita berbagi darah yang sama? Sudah cukup kau membunuh ayah Dam seperti itu, siapa lagi yang akan kaubunuh dengan memperlihatkan wajahmu?!” Ibu angkat Yang Sun mengguncang bahu Yang Sun dengan emosi.
Dam berteriak menyuruh ibunya berhenti. Memangnya kakaknya salah apa?
Ibu angkat Dam terduduk di lantai. Yang Sun berlutut dan menangis mengaku salah.
“Tutup mulutmu. Aku bahkan tidak mau melihatmu lagi, jadi jangan muncul di hadapanku lagi.”
Ia berkata pada Soo Hyang kalau ia dan Dam tidak akan pergi jika mereka harus pergi bersama Yang Sun. Dam bingung mengapa ibunya seperti itu. Bukankah ibunya sendiri yang mengatakan mereka akan hidup baru di Tamra setelah Yang Sun kembali?
Ho Jin juga berusaha membujuk ibu angkat Yang Sun agar mereka naik ke perahu dulu. Tapi ibu Yang Sun tidak mau.
“Dia bukan anakku. Dia juga bukan anak suamiku.”
Yang Sun tertegun. Tak mengerti mengapa ibunya berkata seperti itu.
“Ayah kandungmu adalah seorang yang sudah mati bernama Seo Jeong Do. Masalah apa lagi yang hendak kautimbulkan bersama kami sebagai puteri seorang kriminal? Pergi! Kumohon pergilah!”
Yang Sun shock hingga tak bisa berkata-kata.
Yoon sedang membaca ketika tiba-tiba angin bertiup kencang. Dalam sekejap jurnal PM Jung Hyun muncul di hadapannya.
“Tunjukkan dirimu.”
Begitu menoleh, Sung Yeol sudah berdiri di hadapannya. Ia menanyakan identitas Sung Yeol. “Kau bukan manusia?”
“Benar, aku vampir,” jawab Sung Yeol. Ia menceritakan bahwa 120 tahun lalu ia hidup sebagai sahabat PM Jung Hyun dan menjadi vampir. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Kim Sung Yeol. Ia juga menceritakan kalau 10 tahun lalu PM Sadong memberitahunya bahwa rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi adalah manusia. Dan baru-baru ini ia mendapat jurnal tersebut.
Yoon bertanya apa alasan Sung Yeol menemuinya dengan buku itu.
“Untuk memeriksa tekad Yang Mulia,” jawab Sung Yeol. Dengan kekuatannya ia membalik halaman jurnal tersebut hingga pada tulisan tersembunyi. Garis Ibu, Penjaga Gwi, dan tekad Pangeran Mahkota adalah kunci untuk menyingkirkan Gwi.
Ketika Yoon hendak menyentuh jurnal itu, Sung Yeol menariknya dengan kekuatannya. Ia berkata jika Yoon ingin menyingkirkan Gwi, Yoon harus menemuinya di sungai. Barulah ia akan menyerahkan jurnal tersebut.
Terdengar suara dari luar mengumumkan kedatangan Raja. Ketika Yoon menoleh, Sung Yeol sudah menghilang.
Ho Jin menyusul Sung Yeol dan memberitahunya ada masalah besar. Sung Yeol segera berlari pulang.
Di gibang, Soo Hyang berkata mereka harus naik perahu sekarang jika ingin pergi. Akhirnya Yang Sun berdiri dan berkata ia tidak akan ikut dengan mereka. Dam berkata ia ingin pergi dengan kakaknya. Yang Sun sebenarnya sedih melihat adiknya. Tapi ia tahu ini yang harus ia lakukan.
“Jika Ibu sudah tidak apa-apa melihatku, maka aku akan menemui kalian. Tetaplah sehat.”
Ia meminta Soo Hyang mengirim ibu dan adiknya pergi. Soo Hyang berkata Yang Sun akan diseret kembali menjadi budak jika tidak pergi jadi mereka harus pergi bersama (padahal tidak, karena Sung Yeol sudah membeli Yang Sun). Yang Sun tidak mengatakan apa-apa dan pergi meninggalkan mereka.
Dam berteriak memanggil kakaknya sambil menangis. Ia tidak mau pergi tanpa Yang Sun. Ibu angkatnya juga menangis.
Sung Yeol tiba di gibang dan bertanya apa yang terjadi. Ibu angkat Yang Sun dan Dam sudah tidak ada. Soo Hyang berkata mereka pergi tanpa Yang Sun. Ia memberitahu Sung Yeol bahwa Yang Sun ternyata anak Pelajar Seo.
Melihat Sung Yeol sama sekali terkejut, Soo Hyang bertanya apa Sung Yeol sudah tahu. Sung Yeol bertanya di mana Yang Sun. Soo Hyang nampak kecewa dan kesal karena Sung Yeol menyembunyikan jati diri Yang Sun darinya. Ia berkata ia tidak tahu karena Yang Sun tiba-tiba pergi. Sung Yeol langsung berlari keluar.
Raja membawa Yoon melihat pembangunan istana baru. Ia berkata istana ini akan menjadi medan pertempuran untuk melawan Gwi. Ia akan menyingkirkan Gwi dengan caranya sendiri tanpa jurnal. Ia yakin ada jalan jadi sebaiknya Yoon melupakan jurnal itu untuk sekarang.
“Begitu persiapan berburu selesai, yang harus kau lakukan adalah memanggil para pemburu,” ujarnya sambil tersenyum.
Hye Ryung menemui Gwi dan bertanya apakah Yoon bisa menjadi Raja. Ia berkata ayahnya mengatakan kalau Yoon adalah Pelajar Binal.
“Jika itu benar, maka ia tidak bisa mewarisi tahta,” jawab Gwi. Bagaimana bisa ia menyerahkan tahtanya pada orang yang hendak membunuhnya?
Ia melihat kekhawatiran Hye Ryung dan bertanya apakah Hye Ryung mengkhawatirkan Yoon. Hye Ryung berkata ia tidak peduli Yoon akan menjadi Raja atau tidak. Ia hanya menginginkan posisi di sisi Raja.
“Demi kesuksesannya, ayahku menyerahkanku pada Tuan dan ibuku kehilangan kewarasannya karena itu. Hanya satu hal yang kupikirkan saat aku harus bertahan selama tahun-tahun yang panjang. Aku harus berdiri pada posisi yang lebih tinggi dari ayahku. Kekuasaan yang cukup besar agar tak ada seorangpun yang berani mencelakaiku dan ibuku.”
Gwi berkata jika seorang yang pintar seperti Hye Ryung menjadi Ratu, maka ia tidak perlu khawatir. Ia berkata ia teringat pada seseorang setiap kali melihat Hye Ryung.
“Dia juga pintar sepertimu dan memiliki ambisi yang besar.”
Hye Ryung memberanikan bertanya apakah wanita itu kekasih Gwi. Gwi mengaku ia menyukai wanita itu dan itu adalah pertama kalinya ia memiliki perasaan pada manusia. Hye Ryung bertanya apa yang terjadi pada wanita itu.
“Aku membunuhnya. Tidak ada pilihan lain. Ia mengandung anakku tanpa seijinku. Sejak dulu sudah dikatakan bahwa bayi yang terlahir dari manusia dan vampir bisa membunuh vampir.”
Hye Ryung menutupi rasa terkejutnya dan bertanya apa yang terjadi pada anak itu. Gwi berkata mungkin anak itu sudah mati karena peristiwa itu terjadi lebih dari 200 tahun lalu. Ia menatap lukisan seorang wanita di tangannya.
Yang Sun berjalan tak tentu arah di dalam hutan. Ia teringat sebelum rencana kepergian keluarga mereka ke Tamra, mereka berempat mengobrol dengan gembira mengenai rencana hidup baru mereka. Ibu angkatnya bahkan tertawa untuk pertama kalinya. Mereka semua tertawa dengan gembira waktu itu.
Namun yang terjadi bukanlah kebahagiaan melainkan kehancuran keluarga mereka. Yang Sun menangis dan terus berjalan. Sementara Sung Yeol berusaha melacak keberadaan Yang Sun.
Yang Sun tiba di tepi tebing. Ia teringat pada kematian ayah angkatnya dan tuduhan ibu angkatnya bahwa ia sudah membunuh ayah angkatnya. Perlahan Yang Sun melangkah maju.
Sung Yeol tiba tepat pada waktunya dan menarik Yang Sun.
Komentar:
Akhirnya jurnal itu ditemukan dan rencana rahasia itu terungkap. Meski masih belum juga sih apa sebenarnya rencana rahasia dengan tiga orang itu. Tebak-tebakan orang satu lagi yang dari garis ibu adalah Yang Sun.
Terus tiga orang itu harus ngapain? Jadi three musketeers? Perang sama Gwi? Belum jelas apa yang harus mereka lakukan.
Kasihan Yang Sun yang dalam waktu singkat kehilangan keluarganya. Ia juga merasa ditinggalkan Sung Yeol karena Sung Yeol yang hendak mengirimnya pergi dan bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal. Setidaknya Sung Yeol tidak akan meninggalkan Yang Sun sekarang. Mudah-mudahan…
Masa lalu Gwi menarik juga…ternyata ia pernah mencintai seorang wanita. Mungkin itu sebabnya ia kelihatan begitu tertarik saat tahu Sung Yeol menyukai seorang wnaita. Ia juga begitu ingin melihat reaksi Myung Hee saat Sung Yeol berubah menjadi vampir. Hmm…jangan-jangan wanita yang disukai Gwi tidak tahu awalnya kalau Gwi adalah vampir?
Note:
Malam ini cukup terjadi kehebohan dengan adanya facebook page yang meng-copas sinopsis blog ini dan blog teman-teman yang lain. Perlu diketahui, aku tidak pernah mengijinkan sinopsisku di-copas. Cukup ber link aktif menuju blog ini jika ingin share. Thanks^^
Aduh mbak fanny........meskipun dah brkali2 nonton Tp kl blm baca sinopnya kok brasa kurg pas........komentar'nya itu lhooooooo......iya masalah FP yg meng'copas kmaren akhirnya gmana mbak? Smalam Aq smpt ngobrol SMS mbak mumu........yg Sabar ya mbak......musti diberi peringatan tuh org....
BalasHapusTtp semangat ya mbak nulis sinopnya.......kami menunggu'mu.....Dan terimakasih banyak....^^
katanya sih mau diselesaikan secara pribadi, jadi aku lg tunggu niat baik fp tersebut^^
HapusAhnyeong..
BalasHapusAkhirnya jurnal PM JungHyun ketemu juga 😊
Mengenai jawaban atas teka-teki jurnal itu menurut aku kuncinya adalah kelahiran bayi yg berasal dari hubungan manusia dan vampir. Seperti yg diceritain Gwi bahwa dy pernah ngebunuh wanita yg dy cintai karena mengandung anak dari hasil hubungan mereka. Tapi bingung juga mengenai keterkaitan "tekad raja" ???
Di tunggu sinopsis lanjutan nyah yak mba, semangat 😉
NB: karena anak yg terlahir dari hubungan manusia dan vampir bisa membunuh vampir, itu sebabnya gwi membunuh wanita yg dy cintai.. sungguh ironis 😄
BalasHapusIya mbak, sy jg se pemikiran sama Kholipah NuruLista. Keturunan dr garis ibu adalah anak setengah vampir setengah manusia. Tp sy msh bingung, apa itu nntinya ank yang sun sung yeol.. atau bahkan anak gwi sendiri??!! Coz ssuai dg yg mbk fanny tulis ini:
BalasHapus"Hye Ryung menutupi rasa terkejutnya dan bertanya apa yang terjadi pada anak itu. Gwi berkata mungkin anak itu sudah mati karena peristiwa itu terjadi lebih dari 200 tahun lalu."
Nah krn gwi jwbnya 'mungkin' jd kan msh ada hrapan klo si anaknya msh hidup, ya nggak sih?!?!?!!! Hehehehe atau mngkin aq yg salah memahaminya ya?!?!!
jangan jangan yang sun itu anaknya gwi :o
BalasHapusAnnyeong,
BalasHapusHaaah udah lama gak xomen...
Mb biasanya sy buka mlalui hp tp td pas abs kuota, jd buka di compi tp kok ado blok item bertuliskan plugin needed display jd tulisan ketutup karna ada blok item trsbt. Itu kenapa ya mb.
Oh ya baru tau jg kalo ada yg nyuri buah ya,semoga dia sadar dan ga mencuri lagi di kebun orang. dipikir nanem buah gampang kali ya...
Semangat mba..
itu iklan yang ngga bisa dibuka karena browsernya tidak mendukung. Buka versi mobilenya aja biar ngga muncul iklannya. Dibelakang html tinggal tambahin /?m=1
Hapusatau kalau anda tanda silang di-klik aja tanda silangnya, nanti kotaknya nutup sendiri
HapusWuah ngomongin keturunan vampir yg ibunya manusia , jadi ingat twiligt :breaking down .....half blood....tp, emang beneran Gwi yg ngebunuh wanita yg ngandung anaknya gitu?????berarti kuat yah is ibu mengandung anak imortal itu tanpa mati.....(kalo liat bella di twilight sih, gak usah dibunuh, bakalan mati sendiri saking kuatnya anak immortal....).tp itu kan twilight.....ini kan Gwi.....(hehehe)
BalasHapusJadi pengen nebak juga tuh....keturunan maternal itu anak Gwi...atau nunggu yang sun sama sung yeol dulu nikah dulu trus punya anak??????hehehehe.....mari kita liat 10 episode berikutnya.......
Kamsahamnida bak fanny.....
Himne.....!
Ew banget dah gwi aku tuh gk suka sma gwi udah makan darah orang banyak lagi lihat aja deh gan pas sinopsis episode 19 - 20 an pasti gwi makan darah perdana menteri nya se iistana
BalasHapusEhh ank y gwi ...jngn2 gwi wktu ktmu cwe y ngku nma y wol ryung trus jdi lh choi kang chi..dy kn blasteran stengh mnusia stengah mhluk aneh.. #-v akibat trllu bnyak mkir..
BalasHapusPengen tahu kisah Hei dan.wanitanya dulu. Menarik ini soalnya. Dia ditinggalin karena wanita itu pada akhirnya tahu kan dia adalah vampir
BalasHapus