Saat Sung Yeol hendak menikam vampir Hak Young dengan belati sunsa, Yang Sun menjerit dan memohon agar Sung Yeol tidak membunuhnya. Kemudian Yang Sun jatuh pingsan.
Sung Yeol kembali mengangkat belatinya namun sepertinya ia mencium kedatangan Gwi. Karena itu ia melepaskan Hak Young dan melarikan Yang Sun.
Gwi memasuki halaman Hwayanggak dan melihat Hak Young yang nampak kebingungan seorang diri. “Apa kau bersenang-senang?” tanyanya.
Karena Hak Young bertahan hidup meski sudah melawan Sung Yeol, Gwi memutuskan Hak Young cukup berguna. Ia sempat melihat potongan kain yang dipegang Hak Young. Itu adalah bagian lengan jubah hitam Sung Yeol yang dirobek Hak Young saat mereka sedang berkelahi.
Sung Yeol menjagai Yang Sun yang masih tak sadarkan diri. Yang Sun berkeringat dan terus gemetar. Ketika ia membuka matanya dan melihat Sung Yeol, ia malah mundur ketakutan. Sung Yeol terkejut melihat reaksi Yang Sun. Yang Sun bahkan tak berani melihatnya. Sung Yeol membiarkan Yang Sun sendirian di kamar.
Di luar, In Ho sudah menunggunya dan menanyakan apakah Sung Yeol sudah menemukan Seo Jin. Sung Yeol mengiyakan. In Ho hendak melaporkannya pada Raja.
Sung Yeol berkata ada yang hendak ia tanyakan pada In Ho, dan ada kemungkinan In Ho tidak akan bisa pergi dari tempat ini tergantung dari jawaban yang diberikan.
Ia bertanya apakah In Ho akan mengikuti perintah jika Raja memerintahkan untuk membunuh Seo Jin. In Ho berkata Seo Jin adalah puteri sahabatnya. Seseorang yang sama berharganya dengan nyawanya sendiri dan ia anggap sebagai anaknya sendiri. Bagaimana bisa ia membunuhnya?
Sung Yeol berkata ada kemungkinan Seo Jin akan diserahkan pada Gwi sebagai rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi. In Ho sama sekali tidak percaya omong kosong itu. Jika mereka melakukan itu, apa bedanya mereka dengan vampir?
Sung Yeol berkata masalahnya Yoon juga percaya Yang Sun harus diserahkan untuk membunuh Gwi. Tapi ia tidak akan membiarkannya. In Ho terkejut Yoon akan mengikuti cara seperti itu.
“Sekarang aku sadar kenapa Seo Jeong Do membesarkan anaknya sebagai anak laki-laki,” ujarnya. Jika dibesarkan sebagai anak perempuan, pasti nyawa Seo Jin tidak akan selamat sejak kecil.
Sung Yeol berkata dalam jurnal itu jelas disebutkan 3 bagian rencana rahasia harus muncul bersama. Jika menyerahkan Seo Jin saja bisa menyingkirkan Gwi, untuk apa membutuhkan yang 2 lagi? Bener banget >,<
Tapi ia tidak tahu apa kaitan dari ketiga rencana rahasia itu dan memerlukan waktu untuk menemukannya. In Ho menyerahkan keputusan pada Sung Yeol. Sung Yeol berkata mereka harus melindungi Yang Sun dari Gwi dan Yoon. Untuk itu ia akan mengirim Yang Sun pergi tanpa sepengetahuan siapapun. Dan ia meminta In ho yang menjaganya.
Sung Yeol berdiri di depan kamar Yang Sun. Yang Sun melihat bayangan Sung Yeol dan berjalan ke pintu. Sung Yeol mengulurkan tangannya seakan menyentuh wajah Yang Sun. Yang Sun mengulurkan tangannya untuk membuka pintu. Tapi ia menariknya kembali dan berjalan menjauhi pintu, lalu memadamkan pelita.
“Kurasa ini waktunya untuk bangun dari mimpi,” batin Sung Yeol sambil berbalik pergi.
Sung Yeol menyadari bagian lengan jubah hitamnya sobek. Ho Jin menanyakan keadaan Yang Sun. Sung Yeol berkata Yang Sun pasti sangat terkejut melihat jati dirinya yang sebenarnya dengan kedua matanya sendiri.
Ho Jin mengkhawatirkan waktu berburu Sung Yeol yang akan tiba. Jika Yang Sun melihatnya…. Sung Yeol berkata itu mungkin lebih baik.
Gwi menahan Hak Young dalam sebuah peti. Soo Hyang terlompat kaget saat terdengar Hak Young memukuli tutup peti dengan keras. Gwi menghentakkan kakinya ke atas peti agar Hak Young diam. Ia berkata aroma Soo Hyang yang membuat Hak Young liar seperti itu.
Gwi berkata Hwayanggak menjadi kacau karena Hak Young. Ia akan memberi ganti rugi uang banyak agar Soo Hyang bisa membuka gibang itu kembali setelah kembali. Soo Hyang bingung, apa itu artinya Gwi membiarkannya tetap hidup dan melepaskannya? Gwi menjawab bukankah Soo Hyang yang menyarankan agar ia pelan-pelan.
Soo Hyang terdiam beberapa saat seakan memikirkan sesuatu. Lalu ia berkata ia tidak lagi peduli dengan Hwayanggak karena ia mulai lelah mejadi penghibur dan penuang arak. Ia ingin tinggal di sisi Gwi lebih lama.
Gwi menatap Soo Hyang. Pandangan Soo Hyang terarah oada sobekan lengan jubah hitam Sung Yeol yang dipegang Gwi dan ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Gwi melihat itu dan bertanya apakah Soo Hyang mengenali kain itu.
Soo Hyang berusaha tetap tenang dan berkata itu sobekan kain sutra. Gwi berkata itu adalah sobekan jubah Sung Yeol. Air mata menggenang di mata Soo Hyang. Ia bertanya apakah Gwi akhirnya menemukan Sung Yeol dan memenuhi keinginannya (alias membunuh Sung Yeol)?
Untunglah sepertinya Gwi tidak melihat kesedihan Soo Hyang. Ia berkata kali ia hanya sedikit bersenang-senang. Tapi kain itu terasa tak asing baginya. Ia teringat bahwa Hae Seo, gurunya, memiliki jubah hitam.
Yoon hendak mengadakan upacara pemakaman kakeknya. Tapi Perdana Menteri muncul dan melarang upacara itu diadakan. Ia berkata itu adalah perintah Gwi.
Wakil Perdana Menteri berkata rakyat akan meributkannya jika tidak ada upacara pemakaman. Perdana Menteri berkata Raja sesungguhnya negeri ini adalah Gwi, jadi apakah pantas mengadakan upacara pemakaman untuk pengkhianat?
Dalam hatinya, Yoon meminta maaf pada kakeknya. Ia berjanji suatu hari nanti ia akan membalas penghinaan ini dan menangkap Perdana Menteri.
Gwi terus memandangi sobekan kain hitam itu. Dan akhirnya ia menyimpulkan jubah itu yang membuat Sung Yeol bisa berjalan di siang hari. Karena satu-satunya benda yang tidak diwariskan padanya oleh gurunya adalah jubah itu. Dan sekarang ia ingin mendapatkan jubah itu.
Perdana Menteri menghadap Gwi dan bertanya apakah Gwi benar-benar percaya Yoon tidak ada sangkut pautnya dengan perburuan malam itu. Gwi berkata itu tidak masalah. Raja sudah mati dan Yoon ingin menyelamatkan dirinya hingga tunduk padanya.
Perdana Menteri tampak tak senang saat menyadari Gwi akan menjadikan Yoon sebagai pengganti Raja. Gwi jelas tahu ambisi Yoon adalah menjadi Raja. Ia berkata ia lebih bangga pada Yoon dibandingkan dengan Perdana Menteri yang terus menerus berusaha mengajarinya.
“Perdana Menteri, berhentilah melakukan hal-hal di luar kemampuanmu. Tidak semua orang bisa menduduki tahta Raja.”
Perdana Menteri terpaksa meminta maaf.
Gwi teringat perkataan terakhir Raja bahwa manusia tidaklah selemah yang Gwi kira. Rakyat akan bangkit melawan jika Gwi membunuhnya dan menjadi Raja. Ini membuat Gwi berpikir untuk membuat rakyat membenci Yoon setelah Yoon menjadi Raja. Setelah itu….Gwi tidak meneruskan ucapannya.
Ho Jin pergi ke kota untuk mencari informasi. Mayat-mayat korban Hak Young dikeluarkan dari Hwayanggak dan Hwayanggak ditutup. Poster ditempel di seluruh penjuru kota mengenai mangkatnya Raja dan Pangeran Mahkota yang akan menggantikannya.
Melihat kondisi mayat di Hwayanggak, rakyat jadi percaya kalau ada vampir yang hidup di istana dan sekarang berkeliaran di ibukota. Mereka juga percaya vampir itu yang membunuh Raja. Karena tidak ada upacara pemakaman resmi, rakayt berpikir Yoon telah dibutakan oleh kekuasaan. Beredar rumor kalau Yoon telah menyerahkan negara ini pada vampir yang tinggal di istana.
In Ho tidak ingin percaya rumor itu tapi kenyataannya tidak ada upacara pemakaman untuk Raja. Sung Yeol menanyakan jadwal perahu yang akan pergi. Ho Jin berkata akan ada perahu yang segera tiba dan pergi ke Qing.
“Tapi Tuan, apakah Tuan benar-benar harus mengirimnya pergi?”
Sung Yeol berkata akan lebih berbahaya bagi Yang Sun jika terus berada di sisinya. Ia tidak bisa pergi sampai ia menemukan Soo Hyang dan cara untuk menyingkirkan Gwi. Ia memerintahkan Ho Jin untuk mengantar In Ho dan Yang Sun, dan bersembunyi bersama mereka di tempat aman.
Ho Jin tidak mau. Ia ingin tetap tinggal bersama Sung Yeol. In Ho berkata Yang Sun juga tidak akan pergi dengan mudah.
“Tidak mudah untuk berpisah jika menyangkut perasaan.”
Sung Yeol berkata ia akan membuat Yang Sun pergi jika Yang Sun tidak mau pergi sendiri. Ho Jin bertanya mengapa Sung Yeol harus bertindak sejauh ini. Sung Yeol menjawab itu karena Yang Sun seorang yang baik. Jika Yang Sun tahu bahwa dirinya adalah rencana rahasia, Yang Sun akan menyerahkan dirinya sendiri.
“Dan aku tidak bisa membiarkan orang yang kucintai mati untukku lagi,” batin Sung Yeol. Ia berusaha bangkit berdiri namun tubuhnya terlalu lemah karena sudah lama tak minum darah.
Yang Sun merenungkan kata-kata yang pernah ia ucapkan pada Sung Yeol. Bahwa perasaannya tidak akan pernah berubah.
Ketika bertemu Sung Yeol, ia memberanikan diri untuk menyapa. Sung Yeol mendekati Yang Sun dan memintanya menatapnya. Tapi Yang Sun tidak sanggup melakukannya hingga Sung Yeol berbicara lebih keras.
Yang Sun akhirnya menatap Sung Yeol. Sung Yeol bertanya apakah Yang Sun takut padanya. Sekarang Yang Sun sudah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya dan ia berbeda dengan Pelajar Malam yang ditulis Yang Sun.
“Kau dan aku, tidak akan pernah bisa bersama. Jadi jangan memaksakan diri lagi.” Sung Yeol mengeluarkan kertas pembelian budak Yang Sun, lalu merobeknya. “Pergilah. Sekarang kau orang bebas. Pergilah jauh-jauh dari sisiku.”
Sung Yeol berjalan pergi sementara Yang Sun berjongkok memunguti robekan kertas itu sambil menangis.
Perdana Menteri meneruskan pesan Gwi pada Yoon untuk menangkap Sung Yeol. Yoon berkata mereka tidak bisa mengalahkan Sung Yeol dengan kekuatan manusia. Perdana Menteri berkata Sung Yeol masih memiliki hati manusia jadi pasti memiliki kelemahan. Ia berkata Gwi akan senang meski Yoon hanya menemukan tempat persembunyian Sung Yeol. Ia mengingatkan ini adalah kesempatan Yoon untuk membuktikan kesetiaannya pada Gwi.
Hye Ryung mengkhawatirkan Yoon yang semakin nampak pucat dan tak bersemangat. Ia bertanya ke mana Yoon yang dulu. Apa Yoon hanya akan duduk diam melihat Gwi menguasai negeri ini.
Yoon curhat mengenai teman masa kecilnya yang lama tidak ia temukan meski ia berusaha mencarinya. Mereka baru bertemu namun terpisah lagi. Ia sudah melakukan dosa tak termaafkan pada temannya itu. Hye Ryung teringat pada tatapan Yoon ketika Yang Sun memunguti garam. Ia bertanya dalam hatinya apakah Yang Sun adalah orang yang sedang dibicarakan Yoon.
“Apakah Yang Mulia tidak memiliki hal yang lebih penting selain mencari orang itu?” tanyanya.
Yoon berkata mencari temannya itu adalah hal yang penting. Jika mereka menyerahkannya pada Gwi, mereka bisa menyelamatkan negeri ini. Ia berkata temannya itu adalah rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi.
Hye Ryung berkata mereka harus segera mengirim orang untuk mencari keberadaannya. Yoon berkata ia sudah tahu di mana temannya tinggal. Hye Ryung terkejut, lalu kenapa Yoon diam saja?
Yoon berkata dengan menyingkirkan Gwi semua penderitaan akan berhenti. Ia sudah kehilangan banyak hal dan yang tersisa adalah tahta ini. Jika ia mempertaruhkan nyawa temannya sekali lagi dalam pertempuran yang tak pernah ia menangkan ini, mungkin ia akan kehilangan semuanya. Yoon mengaku ia merasa takut.
Hye Ryung mengingatkan kalau Yoon masih memilikinya. Selain itu Yoon harus membalaskan kematian kakeknya, Hak Young, Pelajar Binal dan para pengikutnya, juga semua orang yang dibunuh Gwi…tak peduli seberapapun berharganya teman Yoon itu.
Hye Ryung teringat pada perkataan Gwi mengenai anak vampire-manusia yang bisa membunuh vampir. Ia bertanya-tanya apakah Yang Sun adalah keturunan anak Gwi. Ia memanggil anak buahnya dan memerintahkannya untuk mengawasi anak buah ayahnya juga mencaritahu di mana Yang Sun berada.
Yoon berdiskusi dengan Wakil Perdana Menteri. Ia hendak menyerang Sung Yeol dengan alasan untuk memenuhi perintah Gwi. Tapi Wakil Perdana Menteri tidak setuju. Jika Yoon memusuhi Sung Yeol juga, maka nantinya mereka akan menghadapi dua makhluk yang menakutkan.
Fokus mereka seharusnya Seo Jin. Jika mereka menyerang Sung Yeol dan gagal, bisa jadi Sung Yeol melarikan Seo Jin hingga mereka kehilangan kesempatan mengalahkan Gwi.
Yoon mengerti. Ia akan memastikan dulu keberadaan Seo Jin sambil pura-pura mengikuti perintah Gwi untuk mencari Sung Yeol.
Sementara itu Ho Jin membangun berbagai perangkap di hutan sekitar kediaman Sung Yeol. In Ho akhirnya membantu Ho Jin ketika Ho Jin tak kuat mengangkat batu besar untuk perangkap. Tapi ia berkata perangkap-perangkap itu tidak akan banyak membantu.
Ho Jin berkata setidaknya ia bisa memberi lebih banyak waktu untuk Sung Yeol bisa melarikan diri bersama Yang Sun. Bila perlu ia akan melempar tubuhnya menjadi perisai…meski itu juga tidak akan membantu.
In Ho heran. Ho Jin mau melakukan itu meski kehilangan nyawanya? Ho Jin berkata ia awalnya hanya pengemis yang berkeliaran tanpa nama dan keluarga. Sung Yeol yang menerimanya di saat ia hampir mati kelaparan. Ia diberi nama dan juga pekerjaan.
In Ho nampak tersentuh mendengar cerita Ho Jin. Tapi ia melihat ada orang yang memata-matai mereka dan langsung mengejarnya, dari pakaiannya sepertinya pengawal kerajaan. Tapi mereka tidak melihat ada mata-mata l;ain, yaitu anak buah Hye Ryung.
Ho Jin dan In Ho segera melaporkan hal ini pada Sung Yeol. In Ho yakin Sung Yeol akan melindungi Seo Jin. Tapi masalahnya Sung Yeol dalam keadaan sangat lemah karena sudah lama tidak minum darah. Ia berkata In Ho pokoknya harus pergi bersama Yang Sun.
In Ho sangat mengkhawatirkan keadaan Sung Yeol. Malam ini malam bulan purnama tapi Sung Yeol tidak mau pergi berburu karena ada Yang Sun. Jika Sung Yeol tidak segera minum darah, Sung Yeol bisa mati. Atau lebih parah lagi, Sung Yeol akan kehilangan akal sehat dan mulai membunuhi orang-orang. In Ho menawarkan untuk pergi menangkap hewan liar di hutan.
Anak buah Hye Ryung melaporkan ia yakin Yang Sun ada di Eom Seok Geol. Rencana Hye Ryung adalah mempertemukan Sung Yeol dan Yang Sun dengan Gwi. Gwi akan membunuh Sung Yeol, lalu menggigit Yang Sun. Dengan begitu kedua vampir itu akan mati dan Yoon menjadi Raja yang sebenarnya.
Lalu ia pergi ke kediaman Gwi di mana Gwi sedang asik mendengarkan permainan musik Soo Hyang. Hye Ryun tidak suka Soo Hyang masih di sana karena ia tidak ingin ada orang lain tahu kalau ia sering datang ke sini.
“Apa kau takut kehilangan kedudukan Ratu? Atau kau takut kehilangan hatinya (Yoon)?” tanya Gwi.
Hye Ryung bertanya apakah Gwi akan membiarkan Soo Hyang tetap hidup. Gwi mengingatkan ia juga membiarkan Hye Ryung tetap hidup, bahkan menikahkannya. Ia berkata Soo Hyang bukanlah urusan Hye Ryung.
Ia malah bertanya apakah Hye Ryung sudah melewati malam pertama dengan Yoon. Lalu sambil tersenyum mengejek ia menjawab sendiri kalau sekarang masih masa berkabung (atas kematian Raja sebelumnya). Ia berkata Hye Ryung harus melaporkan gerak gerik Yoon padanya, dengan begitu Hye Ryung masih harus sering menemuinya.
Hye Ryung berkata ia sudah menemukan tempat persembunyian Sung Yeol dan Yang Sun. Soo Hyang terkejut mendengarnya. Gwi memujinya. Hye Ryung berkata ia belum lupa alasan Gwi membantunya. Ia mengusulkan agar Gwi menyerang Sung Yeol malam ini juga.
Tapi Gwi berkata tidak perlu buru-buru. Sung Yeol sangat cepat merasakan adanya bahaya dan akan langsung melarikan diri begitu ia bergerak. Untuk itu Sung Yeol harus dibuat tak bisa bergerak. Caranya dengan mengambil jubah yang melindunginya dari sinar matahari.
“Curilah jubah hitam ini darinya,” Gwi mengacungkan robekan kain jubah Sung Yeol. Jika ia memiliki jubah itu, ia bisa dengan mudah mengalahkan Sung Yeol.
Tapi bagaimana caranya aku mencuri jubah itu, tanya Hye Ryung. Gwi menyuruh Hye Ryung mendekati Sung Yeol dan mencurinya. Jika Hye Ryung tidak mau melakukannya maka tidak ada alasan lain ia mengurus Hye Ryung. Ia bahkan bisa menjadikan Soo Hyang sebagai Ratu menggantikannya.
Hye Ryung mulai panik. Ia berkata Sung Yeol sudah tahu kalau ia bukanlah Myung Hee. Gwi berkata Hye Ryung harus membuat Sung Yeol percaya. Ia melesat lalu menancapkan giginya di leher Hye Ryung. Hye Ryung memegangi lehernya dengan ketakutan.
Gwi berkata malam ini malam bulan pertama, jadi pikiran Sung Yeol akan kacau karena lapar. Jika Hye Ryung bisa menjalankan perannya dengan baik, Sung Yeol mungkin akan goyah. Hye Ryung berusaha menahan tangisnya.
In Ho mengangkut seekor kambing ke dalam rumah Sung Yeol. Yang Sun tidak melihatnya namun melihat tetesan darah di lantai. Ia mengikuti tetesan itu hingga ke ruang rahasia. Dan di sana ia melihat Sung Yeol sedang meminum darah dari mangkuk. Err…masalahnya Yang Sun tidak tahu kalau itu darah kambing.
Sung Yeol nampaknya sengaja memperlihatkan dirinya meminum darah itu. Yang Sun menutup mulutnya agar ia tidak berteriak dan berlari ke perpustakaan.
Sung Yeol mengikutinya dan menemukan Yang Sun duduk ketakutan sambil memeluk kakinya. Ia berjongkok di hadapan Yang Sun dan berkata inilah dirinya yang sebenarnya. Yang Sun bertanya bagaimana bisa Sung Yeol selama ini menyembunyikan jati dirinya darinya. Dan apa alasannya sekarang Sung Yeol memperlihatkannya padanya?
Sung Yeol memegangi pundak Yang Sun dan berkata ia adalah moster yang hidup dari darah manusia. Dan ada batasannya dalam ia melawan insting haus darah itu. Matanya memerah dan ia berusaha menahan rasa hausnya sekuat tenaga.
Melihat Sung Yeol begitu menderita, Yang Sun menyadari selama ini sangat berat bagi Sung Yeol. Ia memalingkan wajahnya agar Sung Yeol bisa meminum darahnya. Namun itu malah mengingatkan Sung Yeol pada pengorbanan Myung Hee.
Pelan-pelan ia melepaskan Yang Sun. Ketika Yang Sun membuka matanya, Sung Yeol sudah tidak ada. Ia teringat Sung Yeol pernah berkata mereka tidak bisa bersama dan suatu hari nanti Yang Sun akan tahu alasannya.
Sung Yeol berjalan tak tentu arah di dalam hutan. Rasa hausnya memuncak dan tubuhnya semakin lemah. Akhirnya ia jatuh tergeletak di tanah. Samar-samar ia melihat seseorang mendekatinya. Myung Hee….
Jelas bukan Myung Hee, bahkan Sung Yeol juga tahu itu. Tapi Hye Ryung menunjukkan bekas gigitan di lehernya dan memanggil Sung Yeol dengan panggilan “eoraboni (kakak)” seperti panggilan Myung Hee pada Sung Yeol.
Sung Yeol dalam kebingungannya jadi percaya kalau yang berdiri di hadapannya adalah Myung Hee. Myung Hee palsu berkata ia ditawan oleh Gwi sehingga tak punya pilihan lain selain menyembunyikan identitasnya. Sung Yeol mengira “Myung Hee” juga menjadi vampir seperti dirinya akibat gigitannya.
“Myung Hee” berkata ia tidak menginginkan apapun lagi selama bisa melihat Sung Yeol lagi seperti sekarang. Tapi Sung Yeol malah kolaps dan jatuh ke pangkuan Hye Ryung.
Hye Ryung menggunakan kesempatan ini untuk melihat jubah hitam di balik pakaian Sung Yeol.
“Myung Hee…maafkan aku…aku benar-benar minta maaf. Kau sudah mengorbankan dirimu untukku tapi aku memiliki wanita lain di hatiku. Aku tidak bisa menyelesaikan rencanaku dan aku mungkin mati saat berusaha menyelamatkan Yang Sun. Aku tidak bisa kehilangannya seperti aku kehilanganmu, ” ujar Sung Yeol sebelum akhirnya jatuh pingsan.
Kata-kata Sung Yeol tampaknya menyentuh hati Hye Ryung. Meski begitu ia tetap menyuruh anak buahnya mencuri jubah hitam Sung Yeol. Namun ia berpesan agar anak buahnya memindahkan Sung Yeol ke tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
Hye Ryung berkata Sung Yeol tidak dalam kondisi normal seperti perkiraan Gwi. Sung Yeol tidak bisa menyakiti manusia meski sekarat. Tidak menggigitnya dan bahkan meminta maaf karena mengira ia adalah kekasih masa lalunya. Ia beralasan ia menyelamatkan Sung Yeol (dengan tidak membiarkan terkena sinar matahari) bukan karena memiliki perasaan pada Sung Yeol atau khawatir, melainkan karena suatu waktu Sung Yeol mungkin berguna untuknya.
Anak buahnya bertanya apa yang akan Hye Ryung lakukan dengan jubah hitam itu. Apa Hye Ryung akan menyerahkannya pada Gwi?
Yoon dan Wakil Perdana Menteri mengetahui kalau mata-mata mereka sudah ketahuan oleh Sung Yeol. Jika mereka menyerang, Sung Yeol pasti melarikan diri. Yoon berpendapat lebih baik mereka cepat menyerang sebelum Sung Yeol sempat melarikan diri bersama Yang Sun.
Wakil Perdana Menteri tidak setuju. Jika Yoon gegabah, keberadaan Yang Sun bisa ketahuan oleh Perdana Menteri. Tapi tiba-tiba Hye Ryung masuk dan berkata Yoon bisa menyerang Sung Yeol sekarang.
Ia menyerahkan jubah hitam Sung Yeol pada Yoon dan memberitahunya juubah itu adalah pemberitan Hae Seo pada Sung Yeol. Yoon bertanya bagaimana Hye Ryung bisa mendapatkannya. Hye Ryung meminta Yoon percaya padanya. Tanpa jubah itu, Sung Yeol tidak bisa bergerak di bawah matahari seperti Gwi.
Yoon semakin curiga dan bertanya lagi bagaimana Hye Ryung mendapatkannya. Hye Ryung berkata ia akan memberitahu Yoon setelah semua selesai. Yoon harus segera pergi.
Wakil Perdana Menteri berkata sumber jubah itu tidak jelas dan Yoon tidak bisa percaya begitu saja. Tapi Hye Ryung berkata ia mempertaruhkan segalanya dengan memberitahu Yoon semua ini.
Yoon mengikuti saran Hye Ryung dan pergi membawa pasukan untuk menangkap Sung Yeol dan Yang Sun.
Perdana Menteri melaporkannya pada Gwi, mengira Yoon sedang berusaha terlihat baik di depan Gwi. Gwi malah marah dan bertanya mengapa Hye Ryung belum memberi kabar mengenai jubah tersebut. Perdana Menteri berkata tidak akan mudah mendapatkan jubah itu. Gwi berkata jubah itu pokoknya harus didapatkan.
Soo Hyang berkata tampaknya Gwi tidak puas dengan menguasai Raja negeri ini. Ia bertanya apa yang akan Gwi lakukan dengan kedudukan Raja yang dibuat oleh manusia. Urusan negara hanyalah hal yang melelahkan. Ia berkata Gwi sebaiknya hidup bebas menikmati darah, kekuatan dan kesenangan.
Perdana Menteri memarahi Soo Hyang karena sudah berbicara lancang. Tapi fokus Gwi adlaah jubah tersebut. Ia menyuruh mereka berhenti bertengkar dan pergi dari hadapannya. Perdana Menteri mengingatkan Soo Hyang agar tidak macam-macam. Soo Hyang dengan tenang berkata ia bisa memberikan apa yang tidak bisa diberikan Perdana Menteri pada Gwi. Jadi sebaiknya Perdana Menteri tidak menganggapnya sebagai musuh.
In Ho mendengar kabar Yoon hendak menangkap Sung Yeol dan Yang Sun. Ia bergegas kembali ke hutan dan menghadang Yoon.
Yoon senang melihat gurunya masih hidup. In Ho bertanya ke mana Yoon hendak pergi. Yoon berkata ia hendak mencari Seo Jin. In Ho bertanya apakah itu benar-benar berasal dari hati Yoon. Apakah Yoon benar-benar bisa menyerahkan Yang Sun pada Gwi?
Yoon berkata ini demi impian mereka. In Ho bertanya apakah ini cara yang benar. Menyerahkan Seo Jin pada Gwi hanyalah akan menciptakan Gwi baru. Jika Seo Jin tidak ada lagi di dunia ini, maka Sung Yeol yang tak memiliki apapun lagi akan membenci Yoon dan manusia. Apa Yoon bisa menanganinya?
Yoon keras kepala dan berkata ia tidak akan sanggup menghadapi Gwi jika sekarang ia merasa takut dan mundur. Ia memerintahkan pasukannya untuk terus maju.
Sung Yeol terbangun di hutan, di bawah pohon rimbun. Begitu terkena sinar matahari, kulitnya langsung panas seakan terbakar. Sung Yeol terkejut menyadari jubahnya tidak ada lagi. Meski begitu ia berusaha untuk kembali melindungi Yang Sun.
Soo Hyang keluar dari kediaman Gwi dan menyewa kuda untuk kembali ke kediaman Sung Yeol.
Sementara itu Yang Sun dan Ho Jin menunggu Sung Yeol di rumah. Ho Jin mengomel apakah meninggalkan rumah tanpa bilang-bilang sedang trend belakangan ini. Yang Sun, Soo Hyang, bahkan Sung Yeol melakukannya. Memangnya ia tidak bisa pergi juga? Ia menjawab sendiri kalau ia tidak punya tempat lain untuk dituju.
Yang Sun bertanya sudah berapa lama Soo Hyang dan Ho Jin membantu Sung Yeol. Sudah lama sekali, jawab Ho Jin. Yang Sun bertanya apa Sung Yeol pernah mencoba hendak menggigit mereka satu kali saja.
“Tuan? Tentu saja tidak pernah.”
“Tapi kenapa dia seperti itu padaku?” tanya Yang Sun.
Ho Jin menjelaskan vampir lebih menyukai darah manusia daripada darah hewan. Darah perempuan daripada darah laki-laki. Dan darah perempuan yang dicintai akan lebih membangkitkan selera.
“Jika ia mencintai seseorang, maka ia akan semakin menginginkan darahnya. Pasti sangat berat, dan menyedihkan bukan?”
Terdengar suara ribut-ribut di luar. Ho Jin mewanti-wanti agar Yang Sun tetap diam dan bersembunyi di sana.
Ia sendiri pergi keluar dan berhadapan dengan pasukan Yoon. Kepala pasukan berkata mereka datang untuk menangkap Sung Yeol dan Yang Sun. Jo Jin terkejut. Yoon maju dan berkata dosa Sung Yeol tidak bisa dimaafkan karena sudah menyebabkan kematian Raja.
Ho Jin langsung berlutut dan memohon agar Yoon tidak melakukannya. Ia berkata tidak ada seorangpun di dalam. Yoon berkata ia tahu Seo Jin ada di dalam. Ho Jin berbohong ia baru mendengar nama Seo Jin untuk pertama kali.
Yoon menghunus pedangnya ke leher Ho Jin dan berkata ia tidak akan bertanya 2 kali. Yang Sun berlari keluar dan bertanya mengapa Yoon seperti itu.
“Jin-ah…” Yoon tercekat melihat Yang Sun. Ia teringat masa kecil mereka.
Yang Sun bertanya apakah ia teman masa kecil Yoon. Bagaimana bisa Yoon menghunus pedangnya pada rakyat seperti ini?
Yoon berkata semua ini demi rakyat dan ia meminta Yang Sun untuk tidak memaafkannya. Ia berkata alasan kedua ayah Yang Sun mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi jurnal itu bukanlah demi jurnal itu, melainkan untuk melindungi Yang Sun.
Yang Sun tak mengerti apa yang Yoon bicarakan. Yoon berkata Yang Sun adalah bagian rencana rahasia dalam jurnal itu untuk menyingkirkna Gwi. Jika Yang Sun diserahkan pada Gwi, maka negeri ini akan selamat. Yang Sun terkejut.
Yoon memerintahkan agar Yang Sun ditangkap. Sung Yeol tiba tepat pada waktunya. Ia melawan pasukan Yoon meski kulitnya terbakar matahari. Akibatnya ia berada dalam posisi sangat lemah dan jatuh saat melawan Yoon.
Yang Sun dan Ho Jin menghambur ke arahnya. Sung Yeol merentangkan tangannya agar Yoon tidak menangkap Yang Sun. Ho Jin menyadari Sung Yeol tidak mengenakan jubah hitamnya.
Yoon menyuruh Sung Yeol minggir jika ingin selamat. Sung Yeol berkata Yoon sebaiknya membunuhnya sekarang jika tidak ingin menyesal di kemudian hari. Yoon mengangkat pedangnya.
“Tidaaakkk!!!” teriak Yang Sun.
Komentar:
Lee Soo Hyuk benar-benar seperti karakter komik ya kalau mengenakan hanbok. Wajahnya mirip karakter manhwa^^
Bener juga kata Soo Hyang, untuk apa Gwi repot-repot menguasai Raja dan negeri? Bukankah lebih enak hidup bebas melakukan apapun yang Gwi mau?
Sekarang Gwi terobsesi mendapatkan jubah hitam Sung Yeol. Hye Ryung berani juga ya tidak memberikan jubah itu pada Gwi melainkan pada Yoon. Bagaimana nanti kalau ketahuan? >,<
Meski drama ini sudah selesai tayang di Korea, please no spoiler ya^^ Aku juga belum menonton lanjutannya…dan penasaran banget hehe^^
Keren...lanjut terus kak sinopsisnya....
BalasHapusmba.. sinopsis mba yang ini kerjasama dengan tamura kah ?
BalasHapustamura biasanya meng-share link aktif ke sinopsis-sinopsis dari berbagai blog, termasuk blogku. Kalau ada beberapa blogger membuat sinopsis yang sama, tamura biasanya mencantumkan beberapa link dari berbagai blog^^
Hapusmantap
BalasHapusok gan
BalasHapus