Tepat saat Yoon mengayunkan pedangnya, sebuah tombak panjang melesat dan menancap di tanah dekat Yoon. Ternyata In Ho datang untuk membantu Sung Yeol dan Yang Sun melarikan diri. Ia bahkan melawan para pengawal kerajaan. Ho Jin juga membantu dengan sekuat tenaga.
Sung Yeol menggendong Yang Sun dan dengan kemampuannya, ia membawa Yang Sun menembus hutan. Soo Hyang melihat mereka dan mengikuti mereka. Sementara itu Yoon dan para pengawalnya berusaha menemukan Sung Yeol dan Yang Sun.
Sung Yeol membawa Yang Sun ke dalam sebuah pondok. Panas matahari membuatnya semakin lemah. Yang Sun cepat-cepat menutup pintu pondok. Tapi Sung Yeol jatuh pingsan.
Untunglah Soo Hyang menemukan mereka. Ia memberitahu Yang Sun agar tidak membiarkan Sung Yeol keluar di waktu malam. Ia bertanya seberapa banyak yang Yang Sun ketahui mengenai Sung Yeol. Yang Sun berkata ingatan masa kecilnya sudah kembali.
Soo Hyang meminta Yang Sun membawa Sung Yeol ke arah matahari tenggelam tanpa berhenti sekejap pun. Yang Sun akan menemukan desa kecil di kaki gunung dan di tengah gunung itu ada rumah tua yang bisa ditinggali Yang Sun dan Sung Yeol untuk sementara. Ia berkata mereka memiliki hubungan dengan tempat itu.
Soo Hyang meminta Yang Sun merawat Sung Yeol karena masih ada hal lain yang harus ia lakukan.
Yoon dan para pengawalnya tak berhasil menemukan Yang Sun dan Sung Yeol. Ia melarang para pengawalnya buka mulut mengenai peristiwa hari ini.
Soo Hyang menemukan Ho Jin menangis di pinggir jalan hutan. Ho Jin sangat mencemaskan Sung Yeol. Soo Hyang menenangkannya dengan memberitahu kalau Sung Yeol sudah melarikan diri dengan selamat.
Ho Jin kesal dengan orang yang mencuri jubah hitam Sung Yeol karena sudah membuat tuannya itu begitu menderita. Ia bertanya-tanya siapa yang sudah mencurinya. Soo Hyang memiliki dugaan siapa pencurinya.
Tentu saja karena ia sendiri mendengar perintah Gwi pada Hye Ryung untuk mencuri jubah itu. Ia memberitahu Ho Jin mengenai dugaannya itu. Ia berkata Ratu adalah budak Gwi. Ho Jin terkejut.
Hye Ryung menanti dengan cemas kepulangan suaminya. Ketika melihat Yoon masuk dengan wajah murung, ia menyadari Yoon telah gagal. Yoon berkata semua yang dikatakan Hye Ryung memang benar (bahwa Sung Yeol tidak tahan dengan sinar matahari karena tidak mengenakan jubah hitamnya), tapi Sung Yeol tidak takut mati dan membawa Yang Sun pergi.
Ia bertanya bagaimana Hye Ryung bisa mengenal Sung Yeol hingga bisa mendapatkan jubah hitamnya. Hye Ryung berkata Sung Yeol pernah salah menduganya sebagai kekasihnya yang telah meninggal di masa lalu dan bersikap tak sopan padanya. Ayahnya tahu mengenai itu dan menyeretnya ke bawah tanah istana beberapa hari lalu. Lalu Gwi memerintahkannya untuk mencuri jubah itu. Jika ia tidak melakukannya, Gwi akan mengubahnya menjadi vampir.
Untuk meyakinkan Yoon, Hye Ryung memperlihatkan bekas gigitan Gwi di lehernya. Ia berkata ia tidak memiliki pilihan lain selain mencari Sung Yeol. Ia menemukan Sung Yeol dalam keadaan sangat lemah. Dan karena ia mirip dengan Myung Hee, ia bisa mengambil jubah Sung Yeol.
Yoon bertanya mengapa Hye Ryung memberikan jubah itu padanya. Hye Ryung berkata ia takut pada Gwi. Ia takut akan apa yang akan Gwi lakukan jika memiliki jubah itu.
Yoon berkata Gwi tidak akan tinggal diam jika tahu jubah itu diberikan pada Yoon. Hye Ryung memberitahu Yoon kalau ia sudah membohongi Gwi dengan mengatakan ia tidak bisa mengambil jubah hitam Sung Yeol dan jubah itu masih dimiliki Sung Yeol.
Yoon menyadari Hye Ryung saat ini berada dalam bahaya. Hye Ryung berkata negara ini akan berada dalam bahaya jika Gwi mendapatkan jubah itu. Lebih baik ia mati di bawah tanah istana.
“Tidak, jangan pergi. Ini adalah perintah,” kata Yoon tegas.
Hak Young berusaha keluar dari peti yang mengurungnya. Tapi ia langsung diam setiap kali Gwi mendesis “Ssst….”
Perdana Menteri datang melapor mengenai kembalinya Yoon. Gwi berkata ia sudah menduga Yoon tidak akan berhasil. Ia kesal karena Hye Ryung belum juga menemuinya dan melapor padanya. Baik Hye Ryung mauoun Yoon.
Hye Ryung mengingat saat ia diseret ayahnya ke tempat Gwi ketika ia masih kecil. Ia terus menangis dan memohon-mohon pada ayahnya agar pergi dari tempat itu. Tapi ayahnya dengan tidak berperasaan terus menyeretnya ke hadapan Gwi.
Sebaliknya, Yoon malah memerintahkannya agar tidak pergi ke tempat Gwi. Benar-benar kebalikan dari ayahnya sendiri.
Hye Ryung bisa merasakan kehadiran Gwi dengan bergoyangnya cahaya lilin. Sebuah bayangan muncul di depan pintu kamarnya. Bayangan Gwi.
“Apakah cahaya lilin yang goyah, ataukah hatimu?” tanya Gwi.
Hye Ryung berusaha tenang dan bertanya apakah Gwi diperbolehkan datang ke tempat ini. Wrong question. Gwi malah tertantang untuk masuk. Ia berkata ia tidak memiliki pilihan untuk datang karena Hye Ryung tidak datang menemuinya.
Ia bertanya apakah Hye Ryung mendapatkan jubah tersebut. Hye Ryung berbohong kalau ia tidak berhasil menipu Sung Yeol dan gagal. Gwi tidak percaya begitu saja. Ia melesat mendekati Hye Ryung dan memegang tangannya.
Hye Ryung berkata Sung Yeol sudah melupakan kekasih masa lalunya dan memiliki puteri Pelajar Binal di hatinya. Ia tidak bisa lagi menggoyahkan hati Sung Yeol dengan menyamar sebagai Myung Hee.
Dengan memberanikan diri, Hye Ryung berkata ia juga ingin melepaskan hubungannya dengan Gwi. Gwi bertanya apakah itu artinya Hye Ryung tidak ingin menjadi Ratu lagi. Ia bisa dengan mudah mengganti Hye Ryung kapanpun ia mau. Ia mulai mencekik Hye Ryung.
Untunglah Yoon datang dan bertanya apa yang sedang Gwi lakukan. Gwi sengaja memeluk Hye Ryung seakan mengejek Yoon. Yoon meminta Gwi melepaskan Hye Ryung.
“Bagaimana jika aku tidak mau melepaskannya?” tantang Gwi.
Yoon berkata ia sudah mengikuti keinginan Gwi tapi kenapa Gwi masuk kamar Ratu dan melakukan hal yang tidak pantas. Gwi bertanya apakah Yoon sudah menangkap Sung Yeol hingga berani melawan kata-katanya.
Yoon berkata ia sudah menyerang Sung Yeol tapi Sung Yeol mengalahkan pasukannya dan melarikan diri meski matahari bersinar terik. Ini sengaja dikatakan Yoon agar Gwi percaya bahwa Sung Yeol masih memiliki jubah hitam itu dan melepaskan Hye Ryung.
Gwi memang melepaskan Hye Ryung. Yoon berkata ia akan mencari keberadaan Sung Yeol namun ia minta Gwi tidak mengganggu Hye Ryung lagi. Gwi tersenyum dan bersiul.
Tiba-tiba pundak Yoon dipegang seseorang dan ia dilempar keluar dari kamar. Yoon shock saat melihat penyerangnya tak lain tak bukan sahabatnya sendiri yang sudah menjadi vampir.
Ia bahkan tak bergerak saat Hak Young hendak menggigit lehernya. Gwi mendesis untuk menghentikan Hak Young dan Hak Young menurut begitu saja seperti seekor binatang peliharaan.
Mata Yoon tak berkedip menatap sahabatnya dan memanggilnya. Gwi mewanti-wanti agar Yoon tidak lebih dekat lagi dengan Hak Young karena Hak Young bisa jadi tak bisa menahan nafsu mengigitnya.
Ini adalah peringatan dari Gwi untuk Yoon. Jika Yoon tidak menurut padanya, ia tidak akan membunuh Yoon begitu saja. Jika Yoon macam-macam, ia mengancam akan membuat Hye Ryung menjadi seperti Hak Young. Lalu ia pergi bersama Hak Young.
Hye Ryung menghampiri Yoon dan menanyakan keadaannya. Dengan suara bergetar Yoon bersumpah ia tidak hanya akan membunuh Gwi tapi juga membalas rasa sakit yang sama seperti yang ia rasakan sekarang. Hye Ryung memeluk Yoon untuk menenangkannya.
Yang Sun tiba di sebuah desa di tengah hutan pada malam hari. Sung Yeol masih tak sadarkan diri di atas kuda. Tiba-tiba kuda itu mogok dan tidak mau terus berjalan.
Saat itulah seorang penduduk menemukan mereka dan ternyata ia mengenali Sung Yeol. Penduduk itu membawa mereka ke sebuah kamar tua dan membaringkan Sung Yeol di sana. Rupanya penduduk itu pernah ditolong Sung Yeol dan karenanya merasa berhutang budi.
Melihat Sung Yeol sangat menderita, Yang Sun menggigit jarinya dan meneteskan darahnya ke bibir Sung Yeol. Hanya beberapa tetes saja sudah membuat mata Sung Yeol terbuka. Namun ia melarang Yang Sun memberikan darahnya lagi. Jika ia minum lebih banyak mungkin ia tidak akan tahan lagi dan entah apa yang akan ia lakukan pada Yang Sun.
Yang Sun memutuskan untuk pergi ke luar mencari darah bagi Sung Yeol. Ia menemukan 2 ekor ayam dan hendak menangkapnya. Tapi pemilik rumah memergokinya. Yang Sun beralasan ia lapar.
Pemilik rumah dengan senang hati memberikan daging ayam. Yang Sun berusaha mengatakan kalau yang ia perlukan bukanlah daging. Tanpa disangka-sangka puteri pemilik rumah menyodorkan semangkuk darah binatang untuk Sung Yeol.
Yang Sun terkejut. Pemilik rumah bercerita puterinya hampir dijual oleh para penjahat namun Sung Yeol menyelamatkan mereka. Karena itu mereka memanggil Sung Yeol dengan sebutan Pelajar Malam.
Setidaknya Sung Yeol sudah sadarkan diri berkat darah Yang Sun dan darah binatang itu. Ia teringat pada malam “Myung Hee” menemuinya. Ia sadar itu adalah Hye Ryung dan ia berharap jubah itu tidak jatuh ke tangan Gwi.
Yang Sun masuk ke dalam kamar. Sung Yeol bertanya darimana Yang Sun tahu tempat ini, apakah dari Soo Hyang, Yang Sun membenarkan. Soo Hyang akan menyusul setelah urusannya selesai. Sung Yeol lega Soo Hyang selamat.
Sung Yol berkata tempat ini cukup terpencil hingga para tentara tidak akan mencari hingga ke sini. Ia ingin Yang Sun bersembunyi di sini untuk sementara. Ia akan melihat situasi di luar dan kembali untuk membawa Yang Sun.
Tapi Sung Yeol masih sulit untuk berjalan. Yang Sun berkata Sung Yeol bisa melakukan apapun setelah sembuh. Namun saat ini Sung Yeol tidak boleh pergi.
Sung Yeol akhirnya tidak pergi. Yang Sun bahkan berjaga di dekat pintu untuk mencegah Sung Yeol pergi, sampai-sampai ia tertidur. Sung Yeol menatap Yang Sun dan bertanya-tanya bagaimana bisa ia sadar hanya dengan beberapa tetes darah Yang Sun. Apakah ada kaitannya dengan garis keturunan Yang Sun?
Gwi memerintahkan agar pertemuan para pejabat dengan raja yang biasanya diadakan pagi hari diubah menjadi jam 11 malam hari. Yoon terpaksa menyetujui setelah mendengar ancaman Gwi sebelumnya.
Kakek Hak Young sangat marah dengan kekurangajaran Gwi untuk memerintah Yoon seenaknya. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan. Yoon berkata ia sendiri yang akan pergi ke istana bawah tanah jika diperlukan, kakek Hak Young tidak boleh mendekati tempat itu. Yoon mengatakan itu agar kakek Hak Young tidak tahu kalau Hak Young sudah menjadi vampir.
Gwi mencoba membakar sobekan jubah Sung Yeol namun kain itu ternyata tahan api juga. Ia semakin merasa bosan di bawah tanah. Ia akan membuat seluruh negeri berada dalam kegelapan malam seperti dirinya. Lalu ia teringat Soo Hyang dan bertanya-tanya apa yang sedang Soo Hyang lakukan.
Perdana Menteri memberi Soo Hyang sejumlah besar uang dari Gwi agar Soo Hyang bisa pergi ke manapun ia mau dan hidup enak. Entah apakah itu memang uang pemberian Gwi ataukah Perdana Menteri menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Soo Hyang dari hadapan Gwi. Sepertinya ia tidak ingin Gwi lebih mempercayai Soo Hyang daripada dirinya.
Soo Hyang berkata ia akan membuka kembali Hwayanggak dengan uang itu karena ia tidak tahu kapan Gwi akan mencarinya lagi. Perdana Menteri nampak tidak senang.
“Bukankah wajar untuk mendekat pada orang yang kuat? Jika begitu mengapa Tuan mengorbankan puteri Tuan pada Gwi? Dibandingkan puteri Tuan, aku lebih mudah diatur. Silakan Tuan menggunakan saya sebagai alat untuk melayani Gwi.”
Mendengar perkataan Soo Hyang itu, Perdana Menteri tersenyum senang.
Para menteri berkumpul di istana malam hari. Mereka bertanya-tanya mengapa Yoon mengumpulkan mereka malam-malam begini.
Yoon membacakan mandat Raja yang sebenarnya adalah perintah dari Gwi. Dalam mandat itu disebutkan raja yang terdahulu kurang bermurah hati hingga dihukum langit. Yoon membacakannya dengan menahan kemarahan yang amat sangat karena mandat itu menrendahkan kakeknya.
Dalam mandat itu disebutkan Raja sekarang (Yoon) akan memperketat disiplin seluruh negeri. Menghukum orang yang tidak patuh agar tidak ada orang seperti Pelajar Binal berani muncul.
Di tengah-tengah Yoon membacakan mandat itu, Gwi muncul dan mendobrak pintu istana. Ia melenggang masuk dan duduk dengan seenaknya di meja Yoon sambil membelakangi Yoon yang sedang membacakan mandat. Ini adalah penghinaan untuk Yoon.
Seorang menteri berkata para pelajar di negeri ini akan mengajukan protes jika Yoon mengumumkan ultimatum seperti itu. Gwi bahkan tidak memberi kesempatan bagi Yoon untuk menjawab.
Ia berkata mereka harus ditangkap. Bukan hanya itu ia mengeluarkan peraturan tidak boleh ada kumpulan lebih dari 10 orang di siang hari tanpa ijin. Juga harus menangkap setiap orang yang mengenakan jubah hitam.
Puteri pemilik rumah tampaknya tertarik dengan Sung Yeol karena ia terus menerus bertanya pada Yang Sun kapan ia bisa melihat Sung Yeol. Dan itu membuat Yang Sun teringat pada adiknya yang penasaran setampan apakah Pelajar Malam itu. Sung Yeol tersenyum mendengar perkataan Yang Sun. Ia sudah lebih baik meski masih lemah.
Yang Sun memberanikan diri untuk menanyakan tentang kata-kata Yoon mengenai dirinya adalah rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi. Apakah itu benar?
Sung Yeol membantahnya. Ia berkata Yoon salah paham mengenai itu dan Yang Sun tidak perlu memikirkannya lagi. Yang Sun bertanya apakah Sung Yeol akan terus berusaha melawan Gwi. Berapa lama lagi Sung Yeol harus menderita bertempur melawan Gwi?
“Tidak bisakah kau hanya bersamaku sebentar seperti ini?”
Sung Yeol mendekati Yang Sun dan bertanya berapa lama “sebentar” itu? Sepuluh tahun? 20 tahun? 50 tahun? Yang Sun berkata waktu sepanjang itu pun hanyalah “sebentar” bagi Sung Yeol.
Sung Yeol berkata tubuhnya terasa berat dan menderita, namun hatinya terasa lebih ringan setelah sekian lama berkat Yang Sun. Ia tersenyum dan mengusap kepala Yang Sun dengan lembut.
Yang Sun menggenggam tangan Sung Yeol dan mendekatkan diri. Namun Sung Yeol memalingkan wajahnya ketika wajah mereka hampir bersentuhan. Ia tidak ingin menyakiti Yang Sun. Yang Sun bisa merasakan kesedihan Sung Yeol. Ia memeluk Sung Yeol. Sung Yeol balas memeluknya.
Hwayanggak kembali dibuka. Gwi dan Perdana Menteri duduk minum di sana sambil mendengarkan permainan musik Soo Hyang. Dengan adanya perintah terbaru Yoon, para pelajar mengajukan protes. Belum lagi ada larangan untuk berkumpul. Sebenarnya ini adalah rencana Gwi agar rakyat mulai membenci Yoon dan memintanya turun tahta.
Ketika dimintai pendapatnya, Soo Hyang berkata semuanya akan berjalan seperti yang Gwi harapkan. Seorang Raja yang tidak didukung oleh rakyat dan menjadi Raja boneka.
Gwi membenarkan. Ia bisa membuat Yoon menjadi raja seperti itu. Tapi satu masalah belum teratasi. Menangkap Sung Yeol. Soo Hyang berkata Sung Yeol tidak akan datang lagi ke sini.
Gwi memiliki rencana untuk memancing Sung Yeol keluar. Yaitu dengan membuat rakyat makin menderita. Ia tahu Sung Yeol tidak akan diam saja. Sung Yeol akan tertangkap dan hati rakyat akan berbalik dari Yoon. Sekali tepuk 2 lalat (satu lalat aja susah banget >,<).
Maka dikeluarkan pengumuman agar rakyat mengirim perawan satu demi satu ke istana. Tentu saja para pelajar protes. Tapi setiap orang yang ketahuan protes akan langsung ditangkap. Namun rakyat juga sudah bisa menduga kalau Gwi ada di balik perintah ini.
Soo Hyang mendatangi Hye Ryung di istana. Hye Ryung awalnya marah melihat Soo Hyang karena mengira Soo Hyang utusan Gwi. Soo Hyang berkata ia harus berbicara dengan Hye Ryung.
Mereka berbicara empat mata. Soo Hyang langsung menanyakan jubah hitam Sung Yeol. Hye Ryung berkata ia tidak tahu apapun. Tapi Soo Hyang mengingatkan kalau Hye Ryung sudah lama tidak pergi ke bawah tanah dan bertanya apakah Yoon tahu mengenai Hye Ryung dan Gwi.
Hye Ryung bertanya apa Soo Hyang mengancamnya. Soo Hyang meminta Hye Ryung mengembalikan jubah itu. Hye Ryung balik mengancam akan menyerahkan jubah itu pada Gwi jika Soo Hyang mengganggu hubungannya dengan Yoon.
Soo Hyang jadi bertanya sebenarnya apa tujuan Hye Ryung hingga bertindak sejauh ini. Hye Ryung balik bertanya apa tujuan Soo Hyang berada di sisi Gwi.
Soo Hyang menjelaskan kalau ia sudah lama mengabdi pada Sung Yeol. Demi Sung Yeol ia bisa melakukan lebih dari ini. Hye Ryung membalas dengan berkata demi Yoon bisa menjadi Raja sejati ia akan melakukan apapun.
Soo Hyang tidak mengerti. Bukankah itu artinya Hye Ryung harus menyingkirkan Gwi? Lalu kenapa Hye Ryung menyingkirkan Sung Yeol yang jelas bisa membantu melawan Gwi. Hye Ryung berkata Gwi pasti sudah mati jika Sung Yeol tidak melawan Yoon dan menyembunyikan Yang Sun.
Ia memberitahu Soo Hyang kalau Yang Sun adalah keturunan Gwi dan rencana rahasia yang bisa membunuh Gwi. Soo Hyang terkejut. Hye Ryung bertanya apakah Soo Hyang tahu di mana Yang Sun berada. Soo Hyang berbohong kalau ia tidak tahu. Hye Ryung meminta Soo Hyang memikirkan apa yang terbaik demi Sung Yeol.
Berita mengenai perintah pengiriman perawan ke istana akhirnya sampai ke desa tempat Yang Sun dan Sung Yeol bersembunyi. Desa yang gagal mengirim perawan ke istana sebelum bulan purnama tiap bulan akan dinaikkan pajaknya 2 kali lipat.
Penduduk yang tidak mengerti mengira perawan itu akan dijadikan dayang atau selir Raja. Tapi penduduk yang mengerti memberitahu mereka bahawa para perawan itu untuk diserahkan pada vampir yang tinggal di istana. Penduduk desa terkejut. Karena satu-satunya gadis di desa tersebut yang belum menikah adalah Bom. Bom adalah puteri pemilik rumah tempat Yang Sun bernaung.
Mendengar itu, Yang Sun segera berlari pulang. Ia melihat dari kejauhan para tentara sedang menggeledah rumah si pemilik. Si pemilik nampak ketakutan dan khawatir. Bom memanggil Yang Sun dan mereka bersembunyi bersama agar tidak ketahuan.
Pemilik rumah berbohong ia tidak memiliki anak. Tentara berkata pemilik rumah akan dihukum lebih berat jika daftar keluarganya tidak benar. Dan ia sudah tahu kalau Bom adalah satu-satunya gadis di desa ini. Beberapa hari lagi Bom akan dijemput. Pemilik rumah duduk lemas di tanah.
Soo Hyang pergi menemui Sung Yeol. Sung Yeol menegurnya karena Soo Hyang muncul di istana pada malam perburuan itu. Soo Hyang senang karena Sung Yeol mengkhawatirkannya.
“Tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mengkhawatirkan aku. Gwi melakukan ini untuk memancing Tuan keluar,” Soo Hyang menyerahkan selebaran mengenai perintah pengiriman perawan.
Soo Hyang berkata Sung Yeol tidak boleh terpancing. Sebaliknya Yang Sun yang harus muncul di hadapan Gwi karena ia dengar Yang Sun adalah rencana rahasia untuk menyingkirkan Gwi.
“Itu tidak boleh terjadi. Aku juga rencana rahasia jadi aku yang akan keluar.”
Soo Hyang bertanya apa Sung Yeol akan mempertaruhkan nyawanya sekali lagi dalam kondisi tubuh seperti ini. Sung Yeol berkata dulu ia menyerahkan hidup kekasihnya dan ia tetap hidup. Ia terus memikirkan untuk balas dendam dengan mengingat wajah kekasihnya dan setiap hari bagai neraka baginya. Namun jika untuk membalas dendam ia harus mengorbankan nyawa kekasihnya lagi…jika untuk membunuh Gwi ia harus menjadi monster seperti Gwi…maka ia akan bertarung sampai akhir dan mati.
Yang Sun mendengar percakapan mereka di luar dan terkejut. Soo Hyang keluar dan menyadari Yang Sun sudah mengetahui semuanya. Yang Sun bertanya apakah benar ia rencana rahasia itu. Soo Hyang berkata untuk apa Sung Yeol dan Yoon memperebutkannya jika itu tidak benar.
Yang Sun berkata ia sudah kehilangan kedua ayahnya oleh Gwi dan ia juga hampir kehilangan Sung Yeol. Berapa banyak lagi yang harus diambil darinya? Tidak bisakah ia hidup tenang dengan Sung Yeol seperti sekarang?
Soo Hyang bertanya apa Yang Sun tahu apa yang akan terjadi jika keinginan Yang Sun terkabul.
“Jika kau memiliki anak, dan anak itu memiliki anak…dan seterusnya..pada suatu saat salah satu dari keturunanmu harus dikorbankan pada Gwi berdasarkan garis keturunan ibu.”
Yang Sun teringat ia pernah memecahkan mister keturunan garis ibu berdsarkan nama-nama yang ditulis Sung Yeol. Ia menyadari itu adalah garis keturunan leluhurnya. Soo Hyang berkata jika Gwi tidak dihentikan, rakyat akan menderita selamanya. Dan rakyat akan memburu keturunan Yang Sun demi menghentikan penderitaan itu.
Yang Sun tidak mengerti mengapa dirinya. Soo Hyang berkata itu karena Yang Sun adalah keturunan Gwi. Yang Sun terkejut.
Ia merenung sendirian dan teringat ketika kecil ayahnya memakaikan pakaian pria padanya. Ketika itu ia protes ingin mengenakan pakaian cantik dan hiasan-hiasannya. Tapi ayahnya berkata tak seorangpun boleh tahu kalau ia adalah anak perempuan. Karena suatu hati nanti orang akan berusaha menyakitinya jika tahu.
Ketika itu Seo Jin mengeluh pakaian itu tidak nyaman. Ayahnya memeluknya dan berkata PM Sadong akan mencari jalan keluar lain.
Sung Yeol khawatir karena Yang Sun belum pulang padahal hari sudah gelap. Ketika akhirnya ia melihat Yang Sun ia bertanya mengapa Yang Sun sangat terlambat. Yang Sun tersenyum dan berbohong tidak ada apa-apa.
Sung Yeol mengajak Yang Sun berjalan-jalan dengannya. Yang Sun mengambil sesuatu dari dalam rumah dan meminta Sung Yeol duduk. Ia mengeluarkan sepatu baru dan memakaikannya pada Sung Yeol. Itu adalah sepatu buatannya yang selama ini dikerjakannya setiap malam.
Mereka berjalan-jalan. Sung Yeol bertanya apakah Yang Sun sudah tahu apa yang ingin Yang Sun lakukan di masa mendatang. Yang Sun berkata ia tidak bisa lagi menjadi penjual buku. Ia ingin menjadi penulis namun merasa tidak berbakat. Ia hanya ingin melupakan semuanya dan hidup di sini selamanya.
Sung Yeol berkata itu mengecewakan karena bukan hanya dirinya yang menantikan kelanjutan dari novel Pelajar Malam. Yang Sun berkata novel itu adalah khayalannya. Namun Pelajar Malam yang ditulisnya hanyalah sosok misterius yang menarik hati para wanita.
Padahal semakiin ia mengenal Sung Yeol, semakin ia tidak membayangkan beban penderitaan yang harus ditanggung Sung Yeol selama ini. Ia merasa novelnya sangat dangkal dan merasa malu karenanya. Ternyata khayalannya sangat berbeda dengan kenyataan.
Sung Yeol berkata Yang Sun mungkin tidak bisa mengubah khayalan menjadi kenyataan, tapi Yang Sun bisa mengubah orang dengan tulisannya dan orang bisa mengubah dunia. Jika suatu saat dunia sudah damai dan Pelajar Malam tidak dibutuhkan lagi, rakyat membutuhkan orang yang bisa membuat mereka berharap akan dunia seperti apa yang ingin mereka tinggali. Dan itu adalah orang seperti Yang Sun.
Yang Sun merasa tersentuh dan menatap Sung Yeol lama. Sung Yeol bertanya mengapa Yang Sun menatapnya seperti itu.
“Kau cantik….seperti kata-katamu padaku, hatimu yang cantik.”
Sung Yeol tersenyum. Ia berjongkok dan menyuruh Yang Sun naik ke punggungnya. Yang Sun tidak mau karena Sung Yeol belum sepenuhnya pulih. Sung Yeol berkata ia hanya ingin menguji apakah kesehatannya sudah membaik atau belum.
Yang Sun akhirnya nai ke punggung Sung Yeol dan bertanya apakah ia terasa berat. Sung Yeol berkata sepertinya hati Yang Sun sudah lebih ringan. Ini adalah pengulangan dari percakapan mereka ketika Yang Sun digendong Sung Yeol setelah hampir bunuh diri. Namun ketika itu Sung Yeol menjawab hati Yang Sun yang berat.
Ia sama sekali tidak tahu kalau hati Yang Sun juga sangat berat malam ini. Yang Sun berusaha menahan tangisnya dan bersandar di pundak Sung Yeol.
Malam itu Yang Sun diam-diam pergi setelah memberikan penghormatan terakhirnya pada Sung Yeol yang sedang tidur lelap.
In Ho ditemani Ho Jin pergi ke kediaman Pelajar Seo (ayah kandung Seo). Melihat kediaman sahabatnya, In Ho menyatakan penyesalannya karena tidak datang lebih awal pada malam sahabatnya dibunuh Gwi. Ho Jin menghiburnya bahwa tetap saja ayah Seo Jin sudah meninggal saat In Ho tiba.
In Ho tiba-tiba teringat sesuatu dan melompat masuk ke dalam. Ia teringat setelah menemukan sahabatnya telah meninggal, ia masuk ke dalam pada malam itu. Dan ia menemukan ibu Seo Jin juga sudah meninggal dengan luka gigitan di leher.
“Bagaimana bisa aku melewatkan hal itu?” ujarnya. Ia berkata ia harus segera memberitahu Raja dan berlari keluar.
Namun di tengah perjalanan ia melihat para tentara dengan semena-mena menangkap anak gadis. Mantan lintah darat teman Yang Sun berusaha menolong tapi mereka jugaakan ditangkap. In Ho menolong mereka dengan melawan para tentara itu. Salah seorang tentara melarikan diri. Mantan lintah darat itu kagum dengan kehebatan In Ho dan tampaknya ingin menjadi pengikut In Ho.
Bom protes pada ayahnya karena ternyata ayahnya mengirim Yang Sun ke istana untuk menggantikannya. Sung Yeol mendengar itu.
Begitu melihat Sung Yeol, pemilik rumah langsung ketakutan. Sung Yeol bertanya di mana Yang Sun. Pemilik rumah berkata ia pantas mati dan sudah melakukan dosa. Sung Yeol bertanya dengan keras di mana Yang Sun. Pemilik rumah mengaku para tentara datang dan Yang Sun pergi untuk menggantikan puterinya.
Ia berkata ia pantas mati. Sung Yeol berbalik pergi namun ia sempat berkata bahwa ini bukan kesalahan pemilik rumah.
Hye Ryung membantu Yoon berganti pakaian tanpa ditemani satu dayangpun. Karena ternyata Yoon mengenakan jubah hitam Sung Yeol di balik jubah kebesarannya. Tentu saja agar Gwi tidak menemukan jubah itu.
Sung Yeol memacu kudanya menuju kediamannya. Ia memberitahu Ho Jin kalau Yang Sun menyerahkan diri ke istana karena tahu ia adalah rencana rahasia itu. Ho Jin terkejut.
Ia menceritakan kembali kata-kata In Ho bahwa ibu kandung Yang Sun (yang juga merupakan keturunan Gwi dari garis ibu) digigit oleh Gwi namun tetap mati. Itu artinya Gwi juga tidak akan mati meski meminum darah Yang Sun, sebaliknya Yang Sun yang akan mati. Sung Yeol berkata ia sudah menduganya dan ia harus menghentikan Yang Sun.
Hwayanggak menjadi tempat untuk mendandani para perawan yang akan dikirim ke istana. Para gadis muda itu menangis tak berdaya. Soo Hyang kasihan pada mereka namun ia tidak bisa melakukan apa-apa.
Ia terkejut ketika melihat Yang Sun ada di barisan para gadis yang baru datang. Ia sendiri yang kemudian mendandani Yang Sun. Ia berkata nasib Yang Sun sungguh malang karena menjadi keturunan Gwi, tapi itu hal yang tak bisa diubah. Tampaknya Soo Hyang melihat Yang Sun dengan pandangan baru setelah melihat Yang Sun dengan sukarela mengorbankan dirinya.
Yang Sun berkata ia tidak bisa memilih dilahirkan dari keluarga mana. Tapi ia bisa memilih bagaimana ia mati. Dan cara ini adalah hal yang dipilihnya.
Komentar:
Yang Sun tambah cantik kalau didandan^^
Tuh kan masa sih dari 3 rencana rahasia cuma Yang Sun yang bisa bunuh Gwi, terus peran Yoon dan Sung Yeol apa dong ;p
Dan lagi kalau memang benar, apa darah Yang Sun cuma bisa membunuh vampir nenek moyangnya dan tidak bisa membunuh vampir lain? Buktinya Sung Yeol malah cepat sehat setelah mencicip darah Yang Sun.
No spoiler please^^
Pertamaxx (lagi!)
BalasHapusMeskipun sudah nonton tapi kalau gak baca recapnya Mbak Fanny...memang kurang puasss ^ _^
Gomapsimida.... *menjura
iya,
BalasHapusLanjutanx mana mba???
BalasHapuskeren sinopsisnya mbk... sorry ga pernah coment, tapi aku slalu baca sinopsis2nya mbk loh.. makasih sinopsisnya ya mbk. lanjutin dong mbk... penasaran gimana akhirnya.. :-D :-)
BalasHapusmba fany, bikin top post yang kaya "ini dramaku, apa dramamu?" itu lagi dong mba.. atau kalo nggak yang kaya penerawangan kdrama gituu, kaya dulu mba
BalasHapushamidah