Kedua mantan lintah darat meminta In Ho menerima mereka. In Ho bingung dengan permintaan mereka. Mereka bertanya bukankah In Ho adalah pria berjubah hitam itu. In Ho baru mendengar kabar seperti itu.
Di istana, Wakil Perdana Menteri melaporkan hal yang sama pada Yoon bahwa ada seorang pria berjubah hitam menyelamatkan para gadis perawan dari sebuah propinsi. Perdana Menteri menegaskan bahwa ini sudah ketiga kalinya. Apa Yoon akan diam saja?
“Jika ia berjubah hitam dan muncul di sana-sini, mungkinkah itu Kim Sung Yeol?” tanya Yoon. Sudah pasti dia, jawab kakek Hak Young.
Yoon memerintahkan agar Sung Yeol segera ditangkap. Perdana Menteri berkata ia akan melaporkannya pada Gwi.
Setelah Perdana Menteri pergi, kakek Hak Young tersenyum sambil mengangguk pada Yoon. Siapa lagi pria berjubah hitam itu kalau bukan Yoon sendiri yang mengenakan jubah Sung Yeol. Selain untuk mengelabui Gwi, tapi juga untuk memancing Sung Yeol.
Ho Jin berusaha menghalangi Sung Yeol yang hendak menyelamatkan Yang Sun. Sebentar lagi matahari terbit dan juga banyak selebaran untuk menangkap Sung Yeol, bahkan mereka menangkap siapa saja demi menangkap si pria berjubah hitam. Tentu saja itu tidak menghentikan Sung Yeol untuk pergi. Sayangnya ia lengah mengetahui ada seseorang yang sedang memata-matainya.
Perdana Menteri melapor pada Gwi mengenai seorang yang sepertinya Kim Sung Yeol yang menahan datangnya para gadis ke istana. Ia juga menyampaikan kecurigaannya tentang Wakil Perdana Menteri dan Yoon.
Gwi juga curiga karena keduanya nampak terlalu tenang. Ia berkata ia akan mengguncang Wakil Perdana Menteri sedikit.
Hye Ryung bertanya apakah Yoon tidak takut pada Gwi (karena Yoon diam-diam melawan Gwi dengan menyelamatkan para gadis). Yoon mengaku ia selalu takut karena begitu banyak orang yang sudah mengorbankan nyawa mereka untuknya. Ia bahkan hendak mengorbankan Seo Jin, sahabatnya, untuk menyingkirkan Gwi.
Tapi melihat Hak Young yang menjadi vampir telah menyadarkannya. Bahwa ia harus menghentikan Gwi tanpa mengorbankan siapapun lagi. Bukan hanya demi Seo Jin, tapi demi semua orang. Hye Ryung melihat tangan Yoon gemetar karena emosi. Ia menggenggam tangan suaminya.
Yoon berkata ia tidak membutuhkan lagi rencana rahasia yang membunuh manusia. Ia juga tidak mau Hye Ryung berada dalam bahaya demi dirinya.
“Jika terjadi sesuatu pada Ratu, aku tidak akan lagi memiliki kekuatan untuk berjuang.”
Hye Ryung sangat tersentuh mendengar kata-kata Yoon. Terdengar seseorang memanggil Yoon karena ada masalah darurat. Yoon pamit pada istrinya. Tapi Hye Ryung khawatir ada yang mengawasi Yoon. Yoon meminta Hye Ryung memberitahu orang-orang bahwa ia pergi menemui ibunya di kuil Buddha.
Wakil Perdana Menteri dipanggil menghadap Gwi di kediamannya. Ini adalah pertama kalinya ia menginjak tempat tersebut. Gwi berkata ia memanggilnya karena ingin berbincang sesama sesepuh.
“Tapi kenapa kau begitu tegang? Aku menyiapkan sebuah hadiah untukmu. Mendekatlah.”
Wakil Perdana Menteri pelan-pelan melangkah maju. Gwi menyuruhnya melihat ke belakang. Wakil Perdana Menteri menoleh dan shock melihat cucunya yang sudah menjadi vampir.
Sebelum Hak Young menggigit kakeknya sendiri, Gwi melesat maju menggores pipi Hak Young hingga Hak Young jatuh berlutut. Hak Young mengelap darah di wajahnya sendiri lalu menjilatnya.
Kakeknya sangat terpukul melihat keadaan cucunya. Sampai-sampai ia memohon agar Gwi membunuh Hak Young saja. Gwi berkata Wakil Perdana Menteri harus melakukan sesuatu agar Hak Young bisa meninggal dengan tenang.
“Aku penasaran dengan apa yang dipikirkan Raja akhir-akhir ini. Datanglah lebih sering dan berbicara denganku,” kata Gwi. Ia ingin kakek Hak Young memberitahunya semua rencana Yoon.
Kedua mantan lintah darat memberitahu In Ho mengenai sekelompok pencuri mengenakan jubah hitam yang menyelamatkan para gadis yang diseret ke istana. In Ho berkata ia tidak tahu siapa orang-orang itu tapi mereka harus menghentikan pengorbanan rakyat lemah pada vampir.
Kedua mantan lintah darat itu berkata ada hal yang mencurigakan di Hwayanggak akhir-akhir ini. Gibang itu tidak menerima pelanggan sama sekali beberapa hari terakhir. Dan juga para tentara berkumpul di sana.
Hwayanggak tidak menerima tamu karena menjadi tempat penampungan para gadis yang akan diserahkan pada Gwi. Mereka diberi pakaian bagus dan didandani, namun mereka semua menangis dan ketakutan.
Dan ke tempat itulah Yang Sun dibawa. Soo Hyang sendiri yang mendandaninya. Ia berkata nasib Yang Sun sungguh malang karena terlahir sebagai keturunan vampir. Yang Sun berkata ia tidak bisa memilih ke mana ia dilahirkan, tapi ia bisa memilih bagaimana ia mati. Dalam hatinya ia memohon agar Sung Yeol tetap kuat.
Sung Yeol melihat penjagaan di istana sangat ketat. Ia memutuskan untuk bersembunyi sebelum matahari terbit. Tapi beberapa pengawal memergokinya dan mengejarnya. Lah kan Sung Yeol bisa lari secepat kilat ya…
Ketika mereka hampir menemukannya, seorang pria berpakaian hitam-hitam tiba-tiba muncul mengalihkan perhatian para pengawal. Sung Yeol berjalan pergi tapi ia dihadang seorang lagi berpakaian dan bertopeng hitam-hitam. Ia berkata ada seseorang yang ingin bertemu dengan Sung Yeol.
Sung Yeol dibawa ke sebuah rumah. Di sana ia melihat pemimpin kelompok hitam-hitam itu duduk di balik tirai dengan mengenakan penutup wajah. Siapa kau, tanya Sung Yeol.
“Aku seseorang yang berpihak pada rakyat,” jawab orang itu. Sung Yeol tampaknya sudah bisa menebak siapa orang yang sedang berbicara dengannya.
“Seluruh negeri mencarimu. Kenapa? Apa kau melakukan kejahatan pada Raja?” tanya orang itu lagi.
Sung Yeol berkata ia juga ingin berpihak pada rakyat. Jika ada dosa yang ia lakukan, itu adalah ia dulu yang menguji tekad Raja dan mematahkan kepercayaannya.
“Apa kau masih memiliki harapan padanya setelah sekarang ia menjadi boneka Gwi?” tanya orang itu.
“Jika masih ada yang bisa diharapkan dariku yang adalah juga vampir seperti Gwi…” Sung Yeol menyingkap tirai di hadapannya dan para pengawal orang itu menghunus pedang mereka ke leher Sung Yeol.
Orang itu menyuruh para pengawalnya pergi. Akhirnya ia melepas penutup wajahnya. Sung Yeol tidak terkejut melihat Yoon.
Yoon bertanya apakah Sung Yeol akan menyia-nyiakan masa penantian 120 tahun untuk membunuh Gwi hanya demi seorang wanita.
Sung Yeol berkata ia bertahan dan tidak kehilangan rasa kemanusiaannya karena ia tidak melupakan keinginan PM Jung Hyun untuk memperbaiki negeri ini dan menyingkirkan Gwi. Dan sekarang ia juga mencintai Yang Sun melebihi nyawanya sendiri. Karena itu ia tidak bisa menyerahkan baik Yang Sun maupun tekad untuk menyingkirkan Gwi.
“Kalau begitu apakah kau akan bertempur bersamaku untuk mewujudkannya?” tanya Yoon.
Sung Yeol bertanya apakah Yoon akan mengorbankan rakyat demi menyingkirkan Gwi. Apakah pertempuran ini benar-benar untuk rakyat? Tentu saja, jawab Yoon.
Sung Yeol bertanya apakah Yoon bersedia turun tahta demi tidak memenuhi keinginan Gwi. Yoon berkata dengan tegas ia bahkan siap menyerahkan nyawanya. Sung Yeol percaya dengan tekad Yoon. Akhirnyaaaa >,<
Yoon mengembalikan jubah hitam Sung Yeol. Sung Yeol terkejut jubah itu ada di tangan Yoon. Yoon meminta Sung Yeol memaafkan Hye Ryung karena Hye Ryung melakukannya untuknya. Sung Yeol mengangguk. Ada hal yang lebih penting saat ini.
Ia berkata Gwi sudah beberapa kali meminum darah dari garis keturunannya yang wanita. Termasuk ibu Yang Sun. Yoon terkejut ketika mengetahui Gwi tidak akan mati meski mereka mengorbankan Yang Sun. Makin terkejut saat Sung Yeol memberitahunya bahwa Yang Sun saat ini ada di istana untuk menghadap Gwi.
Yoon berkata para gadis yang akan diserahkan dikumpulkan di Hwayanggak sesuai perintah Gwi. Tapi ia khawatir ini adalah perangkap untuk menjebak Sung Yeol. Sung Yeol tidak peduli. Ia akan tetap pergi ke sana.
Yoon meminta Sung Yeol membawa para pengawalnya. Ia ingin pergi juga namun ia tidak bisa bergerak bebas di bawah pengawasan Gwi. Sung Yeol mengerti.
Ia mengenakan jubah hitamnya dan mengenakan penutup wajah hitam menggantikan Yoon.
Yang Sun menitipkan sebuah bungkusan pada Soo Hyang untuk diserahkan pada Sung Yeol setelah ia mati. Soo Hyang berjanji akan menyerahkannya nanti. Seorang pengawal masuk dan memberitahu para gadis itu kalau malam ini mereka akan masuk istana jadi mereka tidak boleh ke mana-mana.
Seorang dari mereka langsung menangis keras karena takut mati. Yang Sun menenangkannya. Ia berkata mereka semua akan bisa segera pulang (setelah ia mengorbankan diri).
In Ho dan kedua mantan lintah darat juga mengintai Hwayanggak. Namun mereka tidak bisa langsung menyerang karena jumlah mereka kalah banyak. In Ho berharap Sung Yeol ada di sini. Ia sempat emosi saat melihat Perdana Menteri melenggang masuk Hwayanggak.
Di sisi lain, Sung Yeol memimpin pengawal Yoon yang semuanya berpakaian dan bertopeng serba hitam. Sung Yeol berkata para gadis itu berada dalam bahaya jika mereka langsung menyerang. Ia memerintahkan mereka menyerang para penjaga pintu sementara ia menyusup melalui jalan lain.
Soo Hyang menyambut kedatangan Perdana Menteri. Perdana Menteri ingin mengetahui sejauh mana persiapan Soo Hyang. Soo Hyang berkata ia akan mengantar para gadis itu ke istana malam ini. Perdana Menteri tetap ingin memeriksa lebih dulu.
Di dalam, Yang Sun sedang menenangkan para gadis lainnya dengan menceritakan kisah Pelajar Malam. Si Gadis menangis bertanya apakah Yang Sun sudah melihat sendiri Pelajar Malam. Yang Sun berkata ia sudah pernah melihatnya dan Pelajar Malam itu juga yang akan menyelamatkan mereka. Para gadis itu akhirnya bisa tersenyum kembali.
Pintu dibuka dan Perdana Menteri masuk. Para gadis itu memalingkan wajah mereka, termasuk Yang Sun. Tapi Perdana Menteri merasa tidak asing dengan wajah Yang Sun dan menanyakan namanya. Yang Sun mengatakan namanya Bo Mi Rak, menggunakan nama anak gadis pemilik rumah di desa. Perdana Menteri menyuruh Yang Sun mengikutinya.
Sesuai rencana, para pengawal Yoon mengalihkan perhatian para pengawal di pintu Hwayanggak sementara Sung Yeol menyelinap ke dalam. In Ho memutuskan untuk membantu kelompok jubah hitam. Ia menyuruh kedua mantan lintah darat untuk menunggu di luar dan nantinya membantu menyelamatkan para gadis yang keluar.
Perdana Menteri membawa Yang Sun ke kamar lain. Ia bertanya apakah Yang Sun benar-benar tidak mengenalnya. Yang Sun tidak berani menatap Perdana Menteri dan tidak menjawab. Perdana Menteri yakin pernah melihat Yang Sun di suatu tempat.
Ia mendengar suara di luar dan keluar kamar. Seorang pengawal memberitahukan serangan kelompok jubah hitam. Perdana Menteri memerintahkan untuk menangkap mereka semua. Tapi In Ho muncul tepat pada waktunya. Perdana Menteri berusaha melarikan diri saat In Ho melawan pengawalnya.
Lepas dari In Ho, Perdana Menteri tertangkap Sung Yeol yang menyamar dengan mengenakan pakaian pengawal kerajaan. Meski begitu Perdana Menteri tidak mengetahui kalau Sung Yeol yang telah menangkapnya karena ia didesak menghadap tembok. Sung Yeol bertanya di mana Yang Sun. Perdana Menteri bingung.
Mendengar suara jeritan para gadis, Sung Yeol melepaskan Perdana Menteri dan pergi ke arah jeritan itu.
In Ho berkelahi hingga masuk ke kamar tempat Yang Sun menunggu. Sayangnya ia tidak mengenali Yang Sun karena Yang Sun terus memalingkan wajahnya. In Ho menyuruh Yang Sun keluar.
Yang Sun keluar menemui Soo Hyang dan bertanya apa yang terjadi. Soo Hyang menceritakan kelompok jubah hitam yang menyelamatkan para gadis. Yang Sun tidak mau diselamatkan. Ia harus pergi ke istana. Soo Hyang membawanya pergi.
Sung Yeol masuk ke kamar tempat para gadis ditahan. Ia berkata ada perintah untuk melepaskan para gadis itu. Tentu saja para pengawal curiga. Salah seorang dari mereka melihat jubah hitam di balik pakaian Sung Yeol dan hendak menarik pedang. Tapi Sung Yaol bergerak jauh lebih cepat dan mengalahkan mereka.
Sung Yeol bertanya pada para gadis itu apakah ada gadis bernama Yang Sun yang dibawa ke sini. Mereka tidak mengenal nama itu. Sung Yeol melihat para gadis itu masih kecil hingga ia tak tega meninggalkan mereka dan menyuruh mereka mengikutinya.
Salah seorang dari mereka bertanya apakah Sung Yeol adalah Pelajar Malam. Ia bercerita “Kak Bo Mi” memberitahu mereka bahwa Pelajar Malam akan menyelamatkan mereka. Sung Yeol langsung mengenali nama Bo Mi yang adalah puteri si pemilik rumah di desa. Ia bertanya di mana dia sekarang.
“Tuan yang menakutkan membawanya pergi tadi,” jawab gadis tersebut.
In Ho berhasil menangkap kembali Perdana Menteri dan menyeretnya keluar untuk mengancam para pengawal kerajaan agar berhenti menyerang kelompok jubah hitam. Ia juga memerintahkan agar para gadis itu dibebaskan.
Sung Yeol membawa para gadis itu keluar dan menyerahkannya pada kelompok jubah hitam. Di luar, mantan lintah darat sudah menunggu untuk menyelamatkan mereka. Para gadis itu pun selamat.
Sung Yeol mencari Yang Sun di setiap kamar dan menemukan bungkusan yang dititipkan Yang Sun pada Soo Hyang. Ia membuka bungkusan tersebut dan menemukan sebuah surat yang ditujukan untuknya.
Dalam surat itu Yang Sun meminta maaf karena menarik kembali kata-katanya agar Sung Yeol mengingatnya seperti Sung Yeol mengingat Myung Hee. Ia berkata Myung Hee direnggut dari Sung Yeol dan penderitaan Sung Yeol yang begitu lama disebabkan oleh darah yang mengalir dalam tubuhnya. Karena itu ia akan mengembalikan kebaikan Sung Yeol dengan nyawa yang pernah diselamatkan Sung Yeol.
Ia berterima kasih pada Sung Yeol dan berkata akan membawa kenangan mereka selamanya. Karena itu Sung Yeol jangan mengingatnya.
Selain surat tersebut, Sung Yeol juga menemukan kotak dupa yang pernah ia berikan pada Yang Sun untuk mengaburkan aromanya.
Di luar, In Ho masih menyandera Perdana Menteri dan memerintahkan agar para gadis itu dilepaskan. Tapi Perdana Menteri berkata ia akan dibunuh Gwi jika melepaskan mereka. In Ho menekan pedangnya di leher Perdana Menteri lebih kuat hingga akhirnya Perdana Menteri memerintahkan untuk melepaskan para gadis itu. (In Ho sama sekali tidak tahu kalau para gadis itu telah bebas)
Sung Yeol melihat In Ho. Ia pura-pura menyerang In Ho karena ia masih menyamar menjadi pengawal. In Ho terkejut saat melihat Sung Yeol. Sung Yeol diamd-diam memberitahu In Ho kalau Yang Sun tidak ada di sini dan mungkin sudah masuk ke istana. In Ho mengerti. In Ho pura-pura mengalahkan Sung Yeol lalu melarikan diri.
Sung Yeol memerintahkan para pengawal mengejar In Ho. Sementara dirinya mengawal Perdana Menteri kembali ke istana.
Yoon memang mengunjungi ibunya. Ibunya menanyakan keadaan Ratu. Ia berkata awalnya ia mencurigai Hye Ryung karena sempat mengira Hye Ryung sengaja mendekatinya dan Yoon dengan tujuan tertentu. Tapi setelah beberapa lama, ia merasa Hye Ryung tidak jahat.
“Hanya saja ia tidak pernah menerima kasih sayang dan tidak memiliki tempat tujuan, seperti anak kecil yang malang. Karena itu perlakukan ia dengan baik.”
Yoon mengerti. Ia pamit pada ibunya.
He Ryung menghadap Gwi di kediamannya. Tidak seperti dulu, sikap Hye Ryung sekarang lebih sinis terhadap Gwi.
Gwi menanyakan Yoon yang pergi dari istana. Hye Ryung berkata Yoon sudah biasa pergi mengunjungi ibunya. Gwi berkata sepertinya Yoon sangat mempercayai Hye Ryung. Ia bertanya apa Hye Ryung tidak takut dicampakkan suatu hari nanti. Apa Hye Ryung tidak akan terluka.
Ia berkata para gadis akan datang malam ini dan bertanya-tanya apakah Sung Yeol akan muncul malam ini. Bagaimana aku tahu, jawab Hye Ryung ketus. Gwi nampak marah.
“Kau pasti benci padaku selama ini, bukan?”
“Sejak kapan kau peduli jika ada yang tidak menyukaimu?”
Gwi membenarkan, ia tidak peduli karena ia tidak memiliki hati manusia. Tapi ia melihat Hye Ryung sebagai orang yang paling mirip dengannya di antara semua manusia. Ia penasaran dengan cinta yang dimiliki perasaan manusia.
“Siapa yang bisa menyerahkan nyawanya demi cinta? Pada saatnya kau juga akan tahu, bahwa akhirnya semua sia-sia. Silakan saja kau memiliki perasaan pada Raja. Pada akhirnya kau akan menyadari itu adalah sebuah kesalahan.”
Hye Ryung keluar dari kediaman Gwi sambil mengingat kata-kata Yoon yang tidak akan mengorbankan siapapun lagi demi mengalahkan Gwi. Ia juga tidak ingin Hye Ryung berada dalam bahaya demi dirinya. Ia tidak akan bisa berjuang jika Hye Ryung tidak ada di sisinya.
Wakil Perdana Menteri menyesali nasib cucunya yang menjadi seperti itu. Seorang kasim melaporkan padanya kalau hanya ada seorang gadis yang datang dari Hwayanggak. Wakil Perdana Menteri terkejut karena Yoon sudah memerintahkan agar tidak ada satu gadispun masuk ke istana. Ia pun pergi untuk menemui gadis tersebut.
Sementara itu Sung Yeol dan Perdana Menteri tiba di istana. Perdana Menteri masih belum tahu kalau pengawal yang mengantarnya adalah Sung Yeol. Ia mengira Sung Yeol tetap tinggal karena menginginkan imbalan.
Saat ia sedang mengambil sejumlah uang, Sung Yeol menyerangnya dan mencekiknya. Perdana Menteri terkejut. Insting vampir Sung Yeol muncul begitu melihat darah dari luka Perdana Menteri (akibat terkena pedang In Ho). Taringnya muncul dan ia menggeram.
Ia tidak menggigit Perdana Menteri melainkan hanya mengikatnya. Sung Yeol kembali mengenakan pakaian hitam-hitamnya. Perdana Menteri terlihat sangat takut pada Sung Yeol. Ia lega ketika Sung Yeol meninggalkannya.
Wakil Perdana Menteri menghentikan Soo Hyang yang hendak membawa Yang Sun ke kediaman Gwi. Yang Sun membuka penutup chima-nya (rok untuk menutupi kepala wanita). Wakil Perdana Menteri terkejut saat mengenali Yang Sun sebagai puteri “Pelajar Binal” dan juga Seo Jin.
Yang Sun berkata ia sudah dengar kalau ia adalah rencana rahasia untuk membunuh Gwi. Ia mengingatkan Wakil Perdana Menteri pernah mengatakan padanya (ketika Yang Sun ditangkap bersama ayahnya) bahwa ia bisa menyelamatkan banyak orang jika ia sendiri yang berkorban. Dan itu yang sedang ia lakukan sekarang.
Wakil Perdana Menteri bersedia mengantarnya. Ia berkata di tempat inilah ayah Yang Sun menemui ajalnya dan ia meminta maaf karena tidak bisa memberi harapan pada Yang Sun.
Tepat saat itu Hye Ryung keluar dan terkejut melihat Yang Sun. Soo Hyang berkata Ratu yang menyuruhnya berpikir apa yang terbaik bagi Sung Yeol dan negara ini. Yang Sun berkata ia akan masuk ke dalam (ke kediaman Gwi).
Tapi Hye Ryung kali ini sepertinya tidak setuju. Ia bertanya apakah Yang Sun tidak ingin lebih dulu bertemu dengan Yoon.
“Bukankah Raja juga menginginkan aku diserahkan pada Gwi?” ujar Yang Sun. “Aku harus mati agar Sunbaenim (Sung Yeol) bisa hidup.”
Hye Ryung berkata ia tahu perasaan Yang Sun pada Sung Yeol, tapi Yoon sudah memutuskan tidak mau lagi mengorbankan siapapun. Wakil Perdana Menteri malah menuduh Hye Ryung hendak melindungi Gwi karena tidak setuju dengan pengorbanan Yang Sun.
Hye Ryung berkata ia sendiri ingin segera menyerahkan Yang Sun pada Gwi. Tapi Raja tidak ingin lagi ada yang dikorbankan dan akan mencari jalan lain.
Yang Sun tidak mempedulikan mereka dan langsung berjalan masuk ke dalam. Soo Hyang segera menyusulnya. Hye Ryung bertanya apa yang akan Wakil Perdana Menteri katakan jika Yoon kembali. Wakil Perdana Menteri berkata ia tidak akan menyesal meski Raja membuangnya. Dalam hatinya ia bertekad melihat kematian Gwi lalu mati bersama Hak Young.
Di pintu gua, Soo Hyang bertanya apakah Yang Sun benar-benar sudah yakin dengan keputusannya. Yang Sun berkata ia akan masuk sendirian. Tapi Soo Hyang sudah mengenal Gwi. Ia berkata Gwi adalah seorang yang curigaan. Gwi pasti akan curiga jika Yang Sun masuk sendirian. Karena itu ia akan menemani dan memancingnya agar meminum darah Yang Sun.
Ia menenangkan Yang Sun agar tidak takut dan tidak terpancing provokasi Gwi. Lalu ia menuntun Yang Sun masuk.
Hak Young mencegat mereka dan tertarik dengan bau darah Yang Sun. Tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa di bawah kendali Gwi.
Gwi bertanya ada urusan apa Soo Hyang ke sini. Soo Hyang menjelaskan tempatnya diserang orang berjubah hitam saat sedang mempersiapkan para gadis. Apa itu Kim Sung Yeol, tanya Gwi.
Soo Hyang berkata ia tidak tahu tapi semua gadis itu melarikan diri jadi ia hanya membawa satu gadis. Gwi mendekati mereka.
Dari aroma Yang Sun, ia langsung mengenali kalau Yang Sun adalah puteri “Pelajar Binal” dan berkata dengan curiga kenapa Yang Sun datang ke istana. Soo Hyang berkata ia tidak tahu, ia baru tahu siapa Yang Sun saat bertemu Wakil Perdana Menteri di luar.
Gwi tersenyum dan menyuruh Hak Young keluar mencari makanan (darah).
“Titip salam jika kau bertemu kakekmu,” gumamnya setelah Hak Young berlari keluar.
Yang Sun tertegun saat mendengar kata-kata itu. Terlebih Gwi kemudian berjalan mengitarinya dan berkata aroma darahnya sangat bagus. Gwi berkata Sung Yeol pasti menderita demi mendapatkan Yang Sun.
Soo Hyang berusaha agar Gwi segera menggigit Yang Sun. Tapi Gwi malah penasaran dengan hubungan antara Sung Yeol dan Yang Sun. Ia bertanya apakah mereka saling mencintai.
“Kami saling mencintai,” jawab Yang Sun tegas.
Gwi tertawa sinis. Ia berkata Sung Yeol adalah vampir. Yang Sun berkata ia sudah tahu.
“Kau sudah tahu? Berapa lama menurutmu cinta akan bertahan? Dengan meminum darah orang lain, ia bisa mempertahankan ketampanannya. Ia akan terus hidup hingga puluhan ribu tahun. Tapi kau? Kau akan menua dan mati.”
Yang Sun berkata ia tidak peduli. Meski ia mati saat ini, perasaannya tetap tidak berubah.
“Meski kau hidup puluhan ribu tahun lagi, kau mungkin tidak tahu bagaimana rasanya,” katanya.
Gwi terlihat marah. Soo Hyang mempergunakan kesempatan ini untuk membuat Gwi bertambah marah. Ia bertanya apakah Gwi juga tidak melupakan kekasihnya meski sudah hidup begitu lama.
Gwi membenarkan. Itu adalah kesalahan pertama dan terakhir yang ia lakukan setelah datang ke dunia manusia. Soo Hyang bertanya apa yang terjadi pada wanita itu. Gwi berkata wanita melarikan diri setelah tahu siapa dirinya. Ia membunuhnya setelah tahu wanita itu mengandung anaknya.
Ia juga mencari anaknya karena kabarnya keturunannya bisa membunuhnya. Tapi ia tidak menemukannya dan yakin anak itu sudah mati. Meski begitu ia memburu keturunan wanita itu dan juga anak mereka, lalu membunuh mereka semua.
Soo Hyang terkejut. Gwi mengambil darah para keturunannya? Gwi membenarkan. Ia berjalan mendekati Yang Sun dan siap menggigitnya. Tepat saat Soo Hyang menyadari kalau darah Yang Sun tidak akan membunuh Gwi.
Sementara itu di luar, Hak Young hendak menggigit kakeknya. Tapi Sung Yeol datang tepat pada waktunya. Pertempuran di antara 2 vampir itu tidak terelakkan. Kekuatan mereka seimbang.
Saat keduanya saling bertahan, kakek Hak Young mengambil batu dan memukulkannya ke kepala Hak Young. Hak Young mendorong Sung Yeol dengan marah lalu berbalik menggigit kakeknya.
“Hak Young….hentikan…” ujar kakek Hak Young lirih. “Mari kita pergi bersama kepada ayahmu…”
Hak Young nampak tersadar sesaat. Ia memandang kakeknya dengan mulut berlumuran darah. Tiba-tiba sebuah panah melesat menembus tubuh Hak Young. Yoon yang menembakkan panah tersebut.
Soo Hyang menghentikan Gwi yang hendak menggigit Yang Sun, dengan alasan Yang Sun dapat digunakan sebagai umpan untuk memancing Sung Yeol. Gwi kesal karena Soo Hyang sendiri yang membawa Yang Sun agar menjadi makanannya.
Ia malah menawarkan dirinya sebagai ganti Yang Sun karena ia ingin menjadi vampir dan melayani Gwi seumur hidupnya. Gwi tidak nampak senang. Ia berkata untuk menjadi vampir yang tetap memiliki akal (seperti Gwi dan Sung Yeol), Soo Hyang tidak boleh minum darah setengah hari setelah digigit. Dan kebanyakan manusia tidak tahan.
Contohnya Hak Young. Orang yang begitu setia sepertinya tidak bisa lagi mengenali kakeknya sendiri setelah menjadi vampir. Soo Hyang berdiri di depan Yang Sun untuk melindunginya.
“Minggir, jika kau terus menghalangi, aku mungkin tidak akan tahan lagi,” Gwi mengingatkan.
Ia mendorong Soo Hyang hingga jatuh lalu memegang pundak Yang Sun. Saat itulah ia bisa merasakan ada bekas luka di pundak Yang Sun. Ia melihat bekas luka itu dan terkejut. (itu adalah bekas luka gigitan ayah kandungnya saat ia masih kecil)
“Kau….jadi kau pernah digigit vampir sebelumnya? Dan kau tidak berubah. Apa kau memiliki darah vampir di dalam tubuhmu?!” tanya Gwi.
Di luar, Sung Yeol masih bertempur melawan Hak Young yang kembali buas. Ia mengeluarkan belati sunsanya tapi Hak Young dengan kuat menahan agar pisau itu tidak menusuknya. Sung Yeol melihat Yoon dan sengaja menjatuhkan pisau itu ke tanah.
Yoon memungutnya tapi ia ragu menusuk sahabatnya dengan pisau itu. Sung Yeol menyuruhnya cepat. Hak Young menoleh melihat Yoon. Dan ingatan mengenai persahabatan mereka muncul kembali.
Ia melepaskan Sung Yeol lalu menerjang Yoon yang memegangi pisau itu. “Bunuh aku…” ia memohon, “Kumohon bunuh aku.”
Belum sempat Yoon melakukan apa-apa, Hak Young menancapkan pisau itu ke dadanya sendiri. Lalu ia mati. Yoon kembali berduka kehilangan sahabatnya.
Sung Yeol meminta Yoon menunggu sementara ia masuk untuk mencari Yang Sun.
Sung Yeol masuk dan melihat Yang Sun sedang dicekik oleh Gwi. Gwi merasakan kehadiran Sung Yeol dan menoleh. Ia melepaskan Yang Sun begitu saja dan tersenyum.
Komentar:
Gwi ini paling seneng kalau ketemu Sung Yeol XD
Sudah bisa ditebak sih Yang Sun tidak akan mati secepat ini meski ia begitu rela berkorban. Tapi yang mengejutkan adalah perubahan Hye Ryung dan Soo Hyang.
Mungkin Hye Ryung tahu perasaan Yoon pada Yang Sun, tapi ia menghormati keputusan suaminya untuk tidak lagi mengorbankan siapapun. Begitu juga Soo Hyang yang bahkan rela menggantikan Yang Sun setelah tahu Gwi tidak akan mati meski meminum darah Yang Sun.
Aku heran dengan penggambaran wanita-wanita dalam drama Korea yang seringkali dibedakan antara wanita pandai dan mandiri, versus wanita baik hati yang malang (saking baiknya hingga seringkali mengorbankan diri sendiri). Kok kayanya jarang yang menemukan wanita baik hati yang cerdik sekaligus mandiri sehingga tidak perlu lagi selalu diselamatkan oleh kekasihnya.
Biasanya tokoh utama wanita digambarkan sangat baik hati namun sederhana dan pekerja keras, tapi sering membutuhkan bantuan dari tokoh utama pria. Sedangkan tokoh wanita kedua digambarkan cerdas, mandiri, dan sukses. Apakah pria lebih menyukai wanita yang selalu membutuhkan bantuannya? ;)
Ada yeo wool yg selalu bantu kang chi & eon sool yg support cha ji heon kan mbak. Emang jarang sih tipe wanita tangguh cerdas di kdrama. Padahal pribadi sih lbh seneng liat wanita tangguh ya
BalasHapusah iya, dua orang cewe jagoan hehe^^
HapusIn ho ituuuu... yg jd detektif yg ngejar2 healer ya kan yaaa....
BalasHapusSuaranya itu lho... khas... hihi
beda orang...pemeran In Ho namanya Han Jung Soo yang pernah bareng Joon Ki juga di Arang. pemeran detektif di Healer namanya Jo Han Chul^^
HapusYeee akhirnya dilanjutin,,
BalasHapusSetuju karakter cewek yg kuat n mandiri itu keren
keren!
Tapi ujung-ujungnya
ujung-ujungnya karekter utama wanita di drama harus selalu di slamatkan karakter utama laki2 biar ceritanya jadi romantin (dan saya suka). Hehehe,,
Kalau udah mandiri cerdik dan bisa menyelamatkan diri sendiri, terus karakter cowoknya mau dikasi peran apa? (jd mikir kok cowoknya payah sih telat nyelametinya, gemes deh) hehehehe,,^^
Semqngat mbk bwt sinopsis selanjutnya,,
Yeee akhirnya dilanjutin,,
BalasHapusSetuju karakter cewek yg kuat n mandiri itu keren
keren!
Tapi ujung-ujungnya
ujung-ujungnya karekter utama wanita di drama harus selalu di slamatkan karakter utama laki2 biar ceritanya jadi romantin (dan saya suka). Hehehe,,
Kalau udah mandiri cerdik dan bisa menyelamatkan diri sendiri, terus karakter cowoknya mau dikasi peran apa? (jd mikir kok cowoknya payah sih telat nyelametinya, gemes deh) hehehehe,,^^
Semqngat mbk bwt sinopsis selanjutnya,,
betul juga hehe...cowo lemah malah membuat dramanya juga tidak menarik ya^^
HapusHehehe... iya kali mbak, wanita kelewat mandiri ada kalanya malah ga membutuhkan pria,, sehingga membuat pria merasa ga bergunaa,,,
BalasHapusDlm drama mgkn sebagai cara menumbuhkan chemistry aja.
Salut buat mb fanny perlahan tapi pasti menuju akhir episode..
serasa merangkak menuju garis finish di saat semua orang sudah lewat hahaha XD
Hapusada mba di King 2 heart kim hang ah nyelametin jae ha mba >___<
BalasHapuslah kok bisa lupa sama salah satu drama terfavorit hehe^^
HapusDi thorn bird jg.karakter yg dimainkan jung eun.dia lembut , baik hati, dan rela brrkorban tp, tidak lemah ....dibiarksn aja tuh betaun taunnmalahdia yg bantu Karakter utsma pria meski nggsk dikenali jg.....salut deh.
BalasHapusyup, dalam beberapa drama memang ada peran utama wanita yang kuat. terutama sageuk yang tokoh utamanya wanita ^^
HapusTp yg paling kuat mmg hang ah yah.....jadi pengen rerun king2 heart.....
BalasHapusSoalnya pria ngerasa keren dan berguna saat ada wanita yang bergantung padanya. Kalau sama cewek yang mandiri tuh kadang ngerasa gak di butuhkan dan sejenisnya..... by temen cowokku.
BalasHapus