Di tengah perjalanan, para pengawal menghunus pedang mereka ke arah Yoon. Yoon sama sekali tidak terkejut. Ia bertanya apa mereka hendak membunuh Raja. Kepala pengawal tambang bimbang sejenak lalu memerintahkan untuk menyerang.
Tapi ternyata anak buah Hye Ryung ada di antara para pengawal tersebut bersama rekan-rekannya. Dan ia berbalik menyerang para pengawal yang hendak membunuh Yoon. Itu adalah rencana Hye Ryung untuk menyelamatkan suaminya.
Yoon melepaskan diri dari tali yang mengikatnya lalu menyandera kepala pengawal dengan pedang. Ia memerintahkan agar mereka berhenti bertempur.
“Siapa yang kalian layani? Raja negeri ini atau vampir yang tinggal di istana?” tanyanya tegas. “Sekarang aku bukan lagi Raja jadi aku tidak bisa memerintah kalian. Tapi karena kalian harus menyelamatkan rakyat negeri ini, kalian tidak boleh saling membunuh.”
Ia mempersilakan para pengawal, yang takut pada Gwi karena gagal membunuhnya, untuk melarikan diri. Tapi siapa yang ingin bertempur bersamanya harus menggunakan senjatanya dengan tujuan yang benar.
Mendengar itu, kepala pengawal jatuh berlutut di hadapan Yoon dan mengakui dosanya karena sudah mengikuti kemauan Perdana Menteri. Yoon berkata ia juga melakukan kesalahan yang tak termaafkan pada negerinya. Karena itu ia akan berjuang untuk menebus dosanya.
Gwi mengangkat dirinya sendiri sebagai Raja. Perdana Menteri berusaha protes mengenai hal itu. Gwi malah berkata dibandingkan menjadi Raja lebih bagus lagi bila ia menjadi Kaisar.
Seorang menteri berkata tidak sembarangan orang bisa menjadi Raja. Perdana Menteri berkata negeri ini memiliki peraturan. Gwi dengan tenang berkata ia yang membuat peraturan itu bersama Taejo, Raja pertama Dinasti Joseon. Nah lho…mana menang lawan leluhur XD
Perdana Menteri dengan berhati-hati mengingatkan kalau rakyat saat ini sedang sensitif karena rangkaian berbagai peristiwa. Gwi berkata itu sebabnya ia “mengusir” vampir yang tinggal di istana dan menurunkan Raja yang melayaninya.
“Jika vampir yang tinggal di istana kembali, kalian tidak akan bisa menyangga leher kalian seperti sekarang,” ujarnya dengan ancaman tersirat.
Para menteri tak berani protes lagi. Gwi bertanya apa yang dikerjakan seorang Raja.
“Mengatur keuangan negara dan menggunakannya untuk rakyat…” ujar Perdana Menteri. Masa? Kayanya politikus dari jaman dulu sampai sekarang sama aja ya ;p
Tapi Gwi memiliki rencana lain. Ia menyuruh setiap pejabat menyerahkan perak kekayaan mereka. Orang yang memberikan perak paling banyak akan ia angkat menjadi Wakil Perdana Menteri menggantikan kakek Hak Young,
Para pejabat jelas tidak suka harus menyerahkan kekayaan mereka. Mereka protes pada Perdana Menteri. Terutama karena melihat Hye Ryung juga berdiri di sisi Gwi. Perdana Menteri juga tidak suka karena impiannya menjadi Raja kandas.
Sung Yeol dibawa pulang oleh Yang Sun dan Ho Jin. Ia masih dalam keadaan tak sadar. Soo Hyang dan Ho Jin membiarkan Yang Sun yang menjagai dan merawat Sung Yeol.
Sung Yeol bermimpi samar-samar melihat orangtuanya. Tapi mereka menghilang. Ia juga melihar PM Jung Hyun melewatinya sekilas. Tapi saat ia menyusulnya, tidak ada siapa-siapa di sana. Dan terakhir ia melihat Myung Hee duduk menyulam sambil tersenyum padanya dan memanggilnya. Tapi ia juga menghilang.
Sung Yeol menyadari mereka semua sudah tiada, hanya ia sendiri yang hidup. Ia adalah seorang monster yang tidak bisa berada di sisi manusia, baik 100 tahun…200 tahun…
Kemudian terdengar suara Ho Jin memanggilnya. Ho Jin bertanya tidak bisakan Sung Yoel berjalan lebih lambat saat berjalan lambatnya. Bukankah Sung Yeol sudah “tua”. Sung Yeol tersenyum kecil mendengarnya.
Ho Jin berkata Soo Hyang sudah membuat janji temu dengan penjual buku. Mereka pergi ke Hwayanggak. Soo Hyang menyambutnya dan dengan gembira melaporkan kalau ia sudah menemukan penjual buku yang menulis buku Pelajar Binal.
Sung Yeol masuk dan melihat Yang Sun. Seperti pertama kali mereka bertemu. Yang Sun dengan ceria berkata ia bisa mencarikan semua jenis buku, bahkan jurnal PM Jung Hyun. Sung Yeol cepat-cepat berkata Yang Sun tidak perlu lagi mencari jurnal itu dan mengajaknya pergi.
Tapi tiba-tiba ia berada di dalam gua Gwi. Dan Gwi menghunus belati ke leher Yang Sun. Yang Sun menusukkan dirinya pada belati Gwi, seperti yang dilakukan Myung Hee. Sung Yeol berteriak dan menghambur ke arah Yang Sun. Yang Sun meminta Sung Yeol meminum darahnya, lalu ia mati. Gwi tertawa.
Tapi ketika Sung Yeol menoleh, yang ada di sana bukan Gwi melainkan batin vampirnya. Tertawa sambil memegang belati yang meneteskan darah Yang Sun.
Sung Yeol terbangun. Yang Sun menanyakan keadaannya. Apa Sung Yeol mengenalinya? Sung Yeol bertanya apa yang terjadi dan kenapa ia di sini. Ia langsung memeriksa keadaan Yang Sun dan bertanya bagaimana mereka bisa lolos dari Gwi.
Yang Sun menyadari Sung Yeol sama sekali tidak ingat saat ketika ia meminum darah Yang Sun dan berubah. Sung Yeol hanya ingat ia masuk ke istana bawah tanah untuk menyelamatkan Yang Sun dan tidak ingat apa yang terjadi setelahnya.
Rakyat mempertanyakan siapa yang telah mengusir vampir dari istana karena Raja sendiri sudah diasingkan. Bukankah itu artinya mereka memiliki Raja baru? Tapi bagi mereka tidak penting siapa yang menjadi Raja asalkan bisa menyingkirkan vampir tersebut.
Perdana Menteri menemui Hye Ryung dan bertanya apa yang dikatakan Hye Ryung sehingga keadaan menjadi seperti ini. Hye Ryung berkata hal ini bukanlah yang diinginkannya. Ia bertanya apakah ayahnya, yang baru 10 tahun menjadi menteri, berpikir bisa mengendalikan Gwi yang sudah ratusan tahun mengendalikan para Raja.
Ayahnya balik bertanya apakah Hye Ryung pikir Gwi akan menerima kembali Hye Ryung tanpa kecurigaan sama sekali. Hye Ryung berkata ia tidak peduli apa yang akan terjadi padanya asalkan ia bisa menyelamatkan Yoon.
“Kau pasti berpikir Gwi benar-benar membiarkan dia (Yoon) pergi ke pengasingan,” ujar ayahnya sinis.
“Aku lebih mengenal Gwi, karena itu aku sudah memiliki rencana sendiri,” jawab Hye Ryung.
Perdana Menteri terkejut. Hye Ryung berpikir sejauh itu demi Yoon. “Apakah kau mencintainya?” tanyanya seakan itu hal yang sangat aneh.
Hye Ryung tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia balas “mengejek” ayahnya yang hanya menjadi orang suruhan Gwi meski ayahnya sudah mengorbankan puterinya sendiri dan menjadi budak setia selama 10 tahun, tanpa mendapatkan tahta yang tidak akan pernah bisa diraihnya.
Ayahnya geram dan berkata, “Lihat saja, ia akan segera menyadari sendiri kalau istana bawah tanah adalah tempatnya.”
Raja Gwi tidak berniat mengurusi urusan negara dan malah menginjak-nginjak petisi rakyat. Hye Ryung melaporkan kalau para menteri mengadakan rapat dengan Perdana Menteri karena tidak senang dengan keadaan sekarang.
Gwi tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang serius. Hye Ryung berkata jika para menteri bersatu menentang Gwi maka pemerintahan tidak akan bisa berjalan dan rakyat akan memberontak.
“Kau berbicara seolah kau tahu urusan pemerintahkan,” ujar Gwi.
“Jangan remehkan manusia. Meski mereka tidak bisa memilih siapa yang mereka layani, tapi begitu mereka memutuskan tidak mau melayani lagi tidak ada yang bisa menghentikan mereka.”
Gwi bertanya apakah Hye Ryung mengingatkannya karena mengkhawatirkannya ataukah karena itu isi hati Hye Ryung sendiri. Ia mengakui ia tidak mengerti manusia.
“Tapi kau akan menyadarinya segera betapa lemah dan liciknya hati manusia.”
Gwi pergi ke pintu istana. Penjaga pintu tidak mengetahui siapa dia meski Gwi mengenakan jubah kebesaran Raja. Gwi berkata ia adalah raja negeri ini, lalu menggigit leher si penjaga. Lalu ia menyeret mayatnya.
Ho Jin mengkhawatirkan keadaan Sung Yeol. Soo Hyang menenangkannya. Ia berkata sepertinya Sung Yeol pingsan karena pengaruh darah Yang Sun semakin hilang. Ho Jin bertanya apakah Sung Yeol benar-benar menjadi sangat kuat. Soo Hyang berkata Sung Yeol mungkin sudah mengalahkan Gwi jika Yang Sun tidak melarikan diri (dan darahnya diminum Sung Yeol).
“Dia mungkin akan menajdi seperti Gwi karena insting vampirnya lebih kuat.”
Yang Sun bergabung dengan mereka dan memberitahu kalau Sung Yeol sudah sadar dan kembali normal. Tapi Sung Yeol tidak ingat apapun mengenai transformasi tersebut. Jadi ia meminta mereka agar tidak memberitahu Sung Yeol.
Ho Jin setuju. Soo Hyang berkata banyak yang melihat Sung Yeol sebagai vampir di kota, suatu saat Sung Yeol pasti tahu. Tapi Yang Sun ingin menyembunyikannya meski hanya sementara. Karena jika Sung Yeol tahu, Sung Yeol pasti akan menyalahkan dirinya sendiri.
Sung Yeol muncul dan bertanya apa yang terjadi. Ia melihat Soo Hyang juga selamat dari Gwi. Yang Sun cepat-cepat berkata Sung Yeol yang sudah menyelamatkan mereka. Apakah itu benar, tanya Sung Yeol.
Soo Hyang berbohong membenarkan. Ia berkata Gwi tidak bisa mengejar mereka keluar karena sudah siang hari. Sung Yeol menanyakan di mana In Ho. Semua terdiam. O-ow…In Ho benar-benar sudah mati?
Sung Yeol berkata ia akan mencari tahu sekarang juga. Ho Jin cepat-cepat berkata ia yang akan mencarinya. Yang Sun juga meminta Sung Yeol beristirahat karena belum pulih benar.
Para menteri menghadap Gwi dan menyatakan protes mereka. Tidak ada tempat bagi monster di negeri ini maupun di keluarga kerajaan.
“Sudah kubilang aku yang membuat negeri ini dan keluarga kerajaa,” kata Gwi santai.
Perdana Menteri berkata menjalankan pemerintahan tidaklah semudah itu. Ia berkata permintaan perak itu akan menyulitkan rakyat.
“Dan perang pastinya,” potong Gwi. “Karena vampir itu keluar dari istana, siapa yang akan tahu di mana ia akan muncul? Tentu saja kita harus siap menghadapinya, bukan begitu? Lebur semua koin perak yang diperoleh sejauh ini dan buat jadi peluru.”
Perdana Menteri protes seakan apa yang dikatakan Gwi adalah hal tak masuk akal. Gwi marah dan menggebrak meja. Perdana Menteri sedikit mengkeret. Ia bertanya apa Gwi ingin menakuti rakyat agar mereka patuh pada Gwi. Ia menyarankan agar Gwi tetap menggunakan manusia sebagai raja boneka sementara ia hidup nyaman di istana.
Tepat saat itu seorang kasim melapor mengenai banyaknya vampir di pinggiran ibukota. Gwi tersenyum. Ia memerintahkan untuk menyiapkan pasukan. Ia sendiri yang akan melawan mereka.
Padahal itu adalah akibat vampir penjaga pintu yang ditaruh Gwi di dekat pintu gerbang. Akibatnya banyak yang digigit dan menjadi vampir lalu meneror rakyat. Gwi muncul sebagai pahlawan dengan menembak mati para vampir itu.
Rakyat yang merasa terselamatkan langsung berlutut menyembah. Gwi memerintahkan untuk membakar semua mayat yang sudah digigit vampir.
“Aku, Raja negeri ini, akan menyingkirkan semua vampir itu.”
Sung Yeol curiga semua lukanya sudah sembuh dan tubuhnya juga jauh terasa lebih ringan dari sebelumnya. Ketika melihat Yang Sun, ia menyatakan keanehannya itu. Yang Sun menyembunyikan rasa gugupnya dan meminta Sung Yeol beristirahat.
Sung Yeol memarahinya karena sudah bersikap ceroboh (datang ke kediaman Gwi untuk menyerahkan diri). Ia melarang Yang Sun pergi dari sisinya tanpa memberitahunya. Yang Sun mengangguk.
Sung Yeol tersenyum lembut dan memegang pundak Yang Sun. Ia terkejut melihat balutan di balik pakaian Yang Sun. Samar-samar ia teringat kata-kata batin vampirnya untuk meminum darah Yang Sun dan menguasai dunia.
Ia bertanya bagaimana Yang Sun bisa mendapatkan luka tersebut. Yang Sun berkata tidak ada yang spesial dari lukanya. Sung Yeol semakin curiga. Ia berkata ia harus memastikan sesuatu lalu berjalan keluar.
Yang Sun berusaha menghentikannya. Begitu juga Ho Jin dan Soo Hyang. Sung Yeol meminta jubah hitamnya. Soo Hyang beralasan jubah itu sudah tua jadi sedang ia perbaiki. Ketiganya berusaha membujuk Sung Yeol. Tapi kecurigaan Sung Yeol semakin menjadi dan membentak mereka agar memberikan jubah itu.
Sung Yeol lalu pergi ke kota. Penduduk berlarian dan menjerit ketakutan saat melihat Sung Yeol. Ia berhasil menangkap seorang kakek. Kakek itu memohon agar Sung Yeol melepaskannya karena ia tidak ingin menjadi vampir.
Sung Yeol terkejut dan bertanya bagaimana kakek itu bisa tahu siapa dirinya. Kakek itu bertanya bukankah para vampir di pinggir ibukota merupakan perbuatan Sung Yeol. Sung Yeol tentu saja tidak tahu apa-apa. Ia melepaskan kakek tersebut. Sambil berlari pergi kakek itu berteriak kalau Raja akan segera menyingkirkan Sung Yeol.
Sung Yeol bertanya-tanya apakah dirinya benar-benar kehilangan kendali, melukai rakyat dan menjadikan mereka vampir. Lalu ia mulai ingat ketika ia berjalan di jalanan ibukota dan membuat rakyat ketakutan dengan wujud vampirnya.
Ia pergi ke kediaman Gwi yang saat ini kosong. Ia teringat Yang Sun memberikan darahnya. Kemudian ia berubah menjadi lebih kuat dan mengalahkan Gwi.
“Apakah aku berubah menjadi monster setelah meminum darah Yang Sun?”
Gwi bisa merasakan kedatangan Sung Yeol. Sung Yeol sangat marah melihat Gwi duduk di tahta Raja. Gwi berkata Sung Yeol harus bersikap sopan sebagai abdi negara ini.
Sung Yeol mengingatkan ia bisa mengakhiri hidup Gwi dengan mudah jika ia ingin. Gwi tersenyum dan bertanya apakah Sung Yeol meminum semua darah Yang Sun.
“Sepertinya tidak,” ejeknya.
Sung Yeol berkata Gwi tidak bisa menjadi Raja dan menyuruhnya turun dari tahta itu dan tidak mengganggu rakyat. Gwi menantang Sung Yeol untuk menariknya turun. Bukankah Sung Yeol tinggal meminum darah yang Sun dan mengalahkannya?
“Lalu apa yang akan terjadi dengan tahta ini? Gwi lain yang lebih jahat dan menakutkan dari padaku akan duduk di atasnya, bukan? Bukankah kau ke sini karena kau juga menginginkan tahta ini?”
Tutup mulutmu!! Bentak Sung Yeol. Gwi berkata ia yang mendirikan negara ini bersama Raja Taejo. Dan saat melihat perilaku buruk keturunan raja-raja, ia berpikir mengapa makhluk sepertinya ada di dunia ini? Apakah hanya untuk membantu merebut tahta bagi manusia-manusia licik?
Sung Yeol berkata semua orang di dunia menginginkan kematian Gwi. Ia dan Gwi bukanlah makhluk yang seharusnya ada di dunia ini.
“Bukan. Kita adalah predator,” kata Gwi. “Kita dilahirkan untuk memburu manusia. Jika kau menyangkalnya dan melepaskan kehidupan abadi, itu sama saja dengan manusia yang memilih bunuh diri.”
“Jadi vampir menguasai manusia adalah hal yang alami??”
Gwi mengingatkan manusia juga menguasai hewan. Jika manusia menolak, ia tidak akan bisa memaksa mereka. Tapi kenyataannya manusia mengikutinya meski takut padanya.
“Jangan bicara omong kosong! Apa kau pikir ada yang mengikutimu dengan tulus meski hanya satu orang? Kau bisa bicara sesukamu tapi pada akhirnya kau akan kubunuh dengan tanganku sendiri,” kata Sung Yeol.
Gwi bertanya apa alasan Sung Yeol hendak membunuhnya. Dendam pribadi karena ia membunuh kekasihnya? Atau karena ia membunuh banyak orang? Lalu apa Sung Yeol sendiri tidak berdosa? Bukankah Sung Yeol juga tidak bisa hidup tanpa darah manusia?
Sung Yeol terhenyak karena memang itu adalah kenyataan yang tak bisa dibantahnya. Gwi berkata saat ini semua orang lebih takut pada Sung Yeol daripadanya. Jadi untuk apa Sung Yeol menyia-nyiakan tenaga?
“Pergilah ke suatu tempat di mana tak seorangpun tahu siapa dirimu, dan hiduplah bersama Yang Sun. Melindunginya hingga hidupnya berakhirnya. Jika kau masih ingin mengurusi orang, silakan kembali. Jika saat itu aku sudah bosan main-main jadi Raja, kau boleh mengambil alih.”
“Hentikan!! Hentikaan!!” teriak Sung Yeol.
Gwi tersenyum…Ia tahu saat ini Sung Yeol terguncang dengan kata-katanya. Setelah Sung Yeol pergi ia tertawa, tapi tampaknya ia tidak terlalu senang.
Ia pergi ke bawah tanah dan memberitahu Hye Ryung mengenai kedatangan Sung Yeol. Ia berkata sepertinya Sung Yeol sudah kehilangan tekad untuk melawannya. Hye Ryung berkata Sung Yeol tidak akan menyerah semudah itu.
“Itu karena banyak yang harus ia lindungi. Kau juga begitu. Mencintai seseorang pada akhirnya akan menjadi kelemahan,” kata Gwi.
“Itu juga menjadi kekuatan bagi manusia,” sahut Hye Ryung.
Gwi berkata ia dengar Yoon melarikan diri di tengah perjalanan. Hye Ryung balas berkata ada orang-orang yang hendak membunuh Yoon (berlawanan dengan janji Gwi padanya). Gwi dengan tenang berkata hidupnya Yoon tetap menjadi kelemahan Hye Ryung.
Ho Jin dan Soo Hyang mengkhawatirkan apa yang akan terjadi jika Sung Yeol tahu apa yang terjadi pada hari itu. Padahal Sung Yeol sudah berusaha sangat keras untuk tidak kehilangan perasaan manusiawinya.
Sung Yeol datang dan bertanya di mana In Ho. Ho Jin berkata In Ho tewas saat berusaha menyelamatkan Yang Sun di pintu gerbang. Apa aku yang membunuhnya, tanya Sung Yeol.
Ho Jin dan Soo Hyang berkata bukan seperti itu. Tapi Sung Yeol tidak percaya. Yang Sun datang dan berkata itu sama sekali bukan kesalahan Sung Yeol. Ia menyerahkan kain hitam yang dikenakan In Ho saat meninggal.
Meski begitu Sung Yeol tetap menyalahkan dirinya. Seharusnya ia bisa menolong In Ho (melawan para pengawal di pintu gerbang), tapi ia malah berusaha mendapatkan darah Yang Sun. Yang Sun berkata itu bukan kesalahan Sung Yeol.
“Sekarang aku akan menghancurkan rencana rahasia itu,” kata Sung Yeol. Dengan perasaan terpukul ia masuk ke dalam ruang rahasianya.
Yoon mengumpulkan anak buahnya yang setia dan kembali menjadi kelompok Jubah Hitam. Ia sudah tahu Gwi mengangkat dirinya sendiri sebagai Raja. Ia juga menerima laporan mengenai munculnya vampir di berbagi tempat. Lalu Gwi memimpin pasukan membunuh para vampir itu sehingga semakin banyak orang menjadi pengikut Gwi.
Rumor yang beredar di masyarakat adalah vampir istana melarikan diri dan banyak saksi matanya. Namun vampir itu bukan Gwi melainkan Sung Yeol. Yoon tidak percaya Sung Yeol yang menggigit semua orang itu. Meski malam itu Sung Yeol memang berubah seperti orang lain, tapi tidak mungkin Sung Yeol yang melakukannya. Karena itu ia akan memastikannya.
Sung Yeol berhari-hari mengurung diri dalam ruang rahasia, membuat Yang Sun dan yang lainnya khawatir. Soo Hyang meminta Yang Sun masuk untuk memeriksa keadaan Sung Yeol. Namun Sung Yeol sepertinya tidak ingin berbicara dengan siapapun.
“1, 2, 3, 4, 5…” Yang Sun menghitung. Ia berkata itu adalah saat-saat yang ia bisa ingat mengenai berapa kali sung Yeol menyelamatkannya. Bukan hanya dirinya melainkan banyak orang sudah diselamatkan Sung Yeol.
Sung Yeol tidak merasa terhibur. Menurutnya semua itu sia-sia jika satu kali saja ia mencelakai manusia tak bersalah. Ketika ia tidak bisa mengendalikan diri, ia tidak tahu berapa banyak orang yang sudah ia lukai. Ia adalah monster yang bisa melukai manusia kapanpun.
Yang Sun memeluk punggung Sung Yeol.
“Kau tidak akan melakukan hal seperti itu. Tidak akan pernah,” katanya. Sung Yeol yang ada di hadapannya adalah Sung Yeol yang ia kenal. Sung Yeol akhirnya berbalik dan tersenyum lembut pada Yang Sun.
Tapi momen itu runtuh begitu Ho Jin masuk secara tiba-tiba. Duh Ho Jin ini ketuk pintu dulu kek XD
Ho Jin tersipu malu karena sudah menginterupsi mereka. Ia melaporkan kedatangan Yoon.
Soo Hyang menyambut Yoon dan menanyakan serangan yang dialaminya saat dalam perjalanan menuju pengasingan. Yoon berkata Hye Ryung yang sudah menolongnya. Soo Hyang terkejut karena setahunya Hye Ryung kembali pada Gwi. Yoon berkata itu adalah cara Hye Ryung untuk menyelamatkannya. Ia yakin Hye Ryung sekarang miliknya dan bukan milik Gwi lagi.
Yoon berbicara berdua dengan Sung Yeol. Sung Yeol memberitahu Yoon mengenai efek darah Yang Sun pada dirinya yang merupakan bagian dari rencana rahasia itu. Jika ia meminum darah Yang Sun, ia bisa mengalahkan Gwi. Tapi akibatnya akan muncul Gwi lain.
Yoon berkata sebaiknya mereka melupakan rencana itu. Saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan rakyat karena serangan vampir di mana-mana. Sung Yeol bertanya apa Yoon yakin Gwi yang memulai serangan itu.
“Memangnya kau yang melakukannya?” tanya Yoon.
Sung Yeol mengaku ia tidak ingat dengan jelas apa yang terjadi saat ia tidak bisa mengendalikan batin vampirnya. Karena itu ia ragu.
“Kim Sung Yeol yang kukenal tidak akan melukai orang tak bersalah. Kau berbeda dari Gwi,” jawab Yoon tegas.
Sung Yeol berkata ia tidak tahu apa bedanya dirinya dengan Gwi. Yoon meminta Sung Yeol untuk percaya diri. Jika Sung Yeol yang melakukannya, bagaimana bisa vampir serangan vampir tersebut berpindah-pindah tempat. Sudah pasti Gwi yang memulainya dan Gwi juga yang membunuh para vampir itu. Itu adalah rencana akal-akalan Gwi agar rakyat menjadi pengikutnya.
“Apa kau akan duduk dan diam saja melihat Gwi membunuh, menyelamatkan, dan menguasai manusia sesuka hatinya? Rakyat bukannya tidak peduli. Gwi hanya menggunakan rasa takut mereka pada vampir. Begitu mereka tahu yang sebenarnya, mereka akan mendapatkan keinginan untuk bertempur kembali,” kata Yoon.
Ia berkata ia akan berjuang bersama kelompok Jubah Hitam untuk menyelamatkan orang-orang yang diteror vampir. Meski ia mungkin tidah bisa membalikkan keadaan tapi jika satu nyawa saja bisa ia selamatkan, ia akan melakukannya. Kata-kata Yoon sepertinya memotivasi Sung Yeol.
Sebelum pergi, Yoon berkata ia tidak tahu bagaimana harus meminta maaf pada Yang Sun. Yang Sun berkata awalnya ia benci Yoon tapi sekarang tidak lagi. Yoon berkata ia membutuhkan bantuan Sung Yeol dan Yang Sun namun ia tidak akan memilih cara yang bisa melukai Yang Sun.
Yang Sun berkata saat ini Sung Yeol takut menjadi seperti Gwi. Meski ia rela mengorbankan dirinya untuk menyingkirkan Gwi, ia lebih takut dirinya menjadi penyebab kehancuran tekad kuat Sung Yeol yang dipegang teguh begitu lama.
“Orang yang memiliki sesuatu untuk dilindungi, memiliki kekuatan. Dan itu kupelajari darimu dan Kim Sung Yeol,” kata Yoon sambil tersenyum menguatkan.
Dan malam itu Yang Sun mulai menulis kelanjutan novel Pelajar Malam. Ketika Sung Yeol mendapatinya di perpustakaan, Yang Sun berkata orang-orang salah paham pada Pelajar Malam karena rasa takut pada vampir membutakan mereka dari kebenaran. Karena itu melalui tulisannya, ia ingin membantu rakyat melihat kebenaran. Meski ceritanya kurang bagus, ia ingin memberitahu dunia kebenaran itu.
Sung Yeol melihat Yang Sun tertidur karena kelelahan. Ia mengambil tulisan Yang Sun lalu membacanya.
“Pelajar Malam meminum darah kekasihnya dan kehilangan akal. Ia bangun dan kembali bertempur dengan Gwi. Orang-orang awalnya mengira Pelajar Malam yang menyelamatkan mereka adalah vampir seperti Gwi dan mereka takut. Tapi mereka segera menyadari apa yang diperjuangkan oleh Pelajar Malam.”
Sung Yeol tersenyum. Ia memindahkan Yang Sun ke kamar. Dalam hatinya ia berharap apa yang ditulis Yang Sun menjadi kenyataan.
Peti-peti perak terus dikirim ke istana untuk dijadikan peluru. Sung Yeol mengintai keadaan di istana dan menguping percakapan dua orang pengawal mengenai di mana serangan vampir itu akan terjadi malam ini dan besok. Para pengawal itu sama sekali tidak tahu kalau Gwi adalah vampir dan mereka memuji Gwi sebagai pahlawan yang lahir di masa buruk.
Yoon memimpin kelompok Jubah Hitam menyerang para vampir yang hendak memangsa warga. Sung Yeol bergabung dengannya untuk membunuh semua vampir itu.
Setelah semua vampir mati, Sung Yeol mengajak Yoon bersembunyi karena Gwi hampir sampai. Gwi tiba dan melihat semua vampir sudah mati. Ia bertanya adakah orang yang selamat.
Seorang warga muncul dan melaporkan ada sekelompok pria berjubah hitam dan seorang sarjana muncul menyelamatkannya. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang melihat kejadian itu, Gwi membunuh si saksi mata. Sung Yeol marah melihat itu tapi Yoon menahannya agar tidak keluar dari persembunyian.
Yoon dan Sung Yeol kembali dengan kemarahan yang masih menumpuk karena perbuatan Gwi. Yoon berkata tadi mereka bisa menahan para vampir itu karena terjadi di dekat mereka. Tapi entah di mana lagi hal ini akan terjadi berikutnya. Sung Yeol berkata ia dengar besok akan terjadi di Incheon.
Ho Jin khawatir karena Sung Yeol tidak ada. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya. Soo Hyang menenangkan, Sung Yeol tidaklah selemah itu. Ia menduga Sung Yeol ingin melakukan sesuatu setelah bertemu Yoon.
Ho Jin berkata tetap saja Gwi yang akan dipuji dan tidak ada yang mengetahui penderitaan Sung Yeol. Soo Hyang berkata tidak melakukan apa-apa saat rakyat sekarat justru sejalan dengan keinginan Gwi. Mungkin yang paling menderita saat ini adalah Sung Yeol tapi setidaknya ia melakukan apa yang diinginkannya.
Yang Sun bergabung dan mengajak mereka melakukan hal yang sama. Mereka tidak bisa bertempur tapi bisa melakukan bagian mereka. Soo Hyang memuji Yang Sun. Yang Sun berkata ia ingin membantu Sung Yeol setidaknya dengan cara ini, tapi teman-temannya para penjual buku sudah tiada.
Ho Jin berkata mereka memiliki cukup uang untuk membuat salinan buku tersebut dan menyebarkannya di jalan. Siapa yang akan menolak buku gratis?
Tanpa diduga penerbit buku bersedia membuat salinan buku Yang Sun karena Yang Sun adalah puteri “Pelajar Binal”. Ia bahkan tidak mau dibayar. Pelajar Binal yang sudah membantunya ketika ayahnya meninggal. Karena itu ia sukarela membantu. Ia mengerahkan para penulis buku untuk menyalin buku tersebut.
Rakyat saat ini berpendapat Raja mereka yang kuat saat ini jauh lebih baik daripada raja lemah yang mengabdi pada Gwi. Tapi ada juga yang keberatan memiliki orang asing sebagai Raja.
Namun berkat buku Yang Sun, mulai tersebar berita kalau Raja saat ini adalah vampir yang tinggal di istana dan vampir yang berkeliaran adalah perbuataannya. Perjuangan kelompok Jubah Hitam dan Sung Yeol mulai tersebar di antara masyarakat. Bahkan dikatakan bahwa pemimpin kelompok Jubah Hitam adalah raja terdahulu.
Yoon dan Sung Yeol jatuh kelelahan setelah melawan vampir di suatu kota. Salah seorang penduduk mengenali Yoon sebagai Raja karena ia pernah bekerja di istana. Yoon berkata ia bukan lagi seorang Raja. Ia sudah membuat rakyatnya berada dalam bahaya, ia tidak pantas disebut Raja.
Mantan pejabat itu berkata Yoon sudah menyelamatkan mereka. Tapi Yoon berkata bukan ia yang melakukannya, melainkan Sung Yeol yang sudah berjuang keras melawan Gwi selama lebih dari 100 tahun. Sung Yeol yang kelelahan menggeram hingga rakyat mundur ketakutan.
Gwi menikmati pujian karena berhasil mengalahkan vampir setiap hari dan akan dicatat untuk generasi masa depan. Seorang menteri melaporkan beredarnya novel yang mempengaruhi pendapat rakyat.
Dengan tenang Gwi memerintahkan agar buku-buku tersebut dibakar dan semua orang yang menyebarkan atau membacanya dibunuh.
Seorang pengawal masuk dan melaporkan adanya serangan vampir kembali di Kanghwa. Gwi tersenyum dan berkata ia akan melihatnya. Tapi pengawal itu melaporkan munculnya kelompok berjubah hitam yang membunuh semua vampir itu. Gwi marah.
Rakyat tidak berani mendekat dan ketakutan melihat Sung Yeol. Tapi seorang gadis kecil berlari memegangi Sung Yeol dan berusaha membantunya berdiri. Ternyata ia adalah gadis kecil yang pernah diselamatkan Sung Yeol (masih ingat gadis cengeng yang menangis terus?).
Gadis itu berkata pada semua orang kalau Sung Yeol adalah Pelajar Malam. Mendengar itu, rakyat tak ragu lagi bergerak menolong Sung Yeol. Mereka membantu Sung Yeol berdiri dan memapahnya. Sung Yeol sangat terkejut dan tak menyangka mereka bersedia membantunya.
Komentar:
Sung Yeol mengalami krisis percaya diri setelah mengetahui ia sempat berubah menjadi vampir yang manusiawi. Ia kehilangan kepercayaan dirinya untuk bisa terus mengendalikan diri sebagai vampir yang memiliki perasaan manusia.
Tapi ia memiliki orang-orang yang percaya padanya. Orang-orang yang tetap berada di sampingnya dan tidak takut padanya. Yang Sun, Soo Hyang, Ho Jin percaya pada Sung Yeol tentu hal yang biasa karena mereka mengenal dekat Sung Yeol.
Begitu juga dengan Yoon yang pernah meragukan Sung Yeol namun tahu tekad Sung Yeol yang begitu kuat untuk tidak menjadi seperti Gwi.
Hal luar biasa adalah ketika rakyat yang selama ini diam-diam ditolong oleh Sung Yeol ternyata mau percaya padanya dan membantunya meski mereka tahu Sung Yeol adalah vampir.
makasih sinopsisnya min, keren banget sarjana yang satu ini
BalasHapusmantap banget cerita scholar yang satu ini min, kpn ya tayang di indo
BalasHapusmakasih sinopsisnya min
BalasHapus