Sung
Yeol mengumpulkan kelompok Jubah Hitam dan mengumumkan kalau mereka akan
bergerak besok saat rakyat demo. Mereka akan memasukkan bahan peledak ke istana
namun semuanya harus selesai sebelum malam tiba, sebelum Gwi bebas bergerak.
Jika terjadi kegagalan, mereka semua harus keluar dari istana sesegera mungkin dan menyelamatkan rakyat. Ia meminta mereka merencanakan masa depan negeri ini bersama Yoon. Ia bertekad besok akan menjadi hari terakhir Gwi hidup.
Sepertinya Gwi bisa merasakan akhir hidupnya kian dekat. “Kim Sung Yeol, cepat datang bunuh aku. Karena aku akan memberimu hadiah kegelapan yang tak akan pernah berakhir.”
Setelah
membunuh seluruh pejabat di aula istana, Gwi memburu seluruh penghuni istana.
Dayang Hye Ryung melihatnya dan segera pergi melaporkannya pada anak buah Hye
Ryung.
Yoon
masih menangisi kematian Hye Ryung tapi ia bertekad kematian Hye Ryung tidak akan
sia-sia. Sementara itu, Yang Sun mengenakan pakaian prianya dan mengantungi
belati.
Soo
Hyang memergokinya saat ia akan keluar. Meski Yang Sun beralasan ia perlu pergi
ke suatu tempat, Soo Hyang bisa menebak Yang Sun hendak menyusul Sung Yeol. Yang
Sun mengaku ia ingin berada di sisi Sung Yeol untuk memberikan darahnya jika
Sung Yeol kalah.
Soo
Hyang melarangnya pergi karena sangat membahayakan Yang Sun. Tapi Yang Sun
yakin Sung Yeol akan menemukan jati dirinya kembali dan tidak akan berubah
menjadi seperti Gwi. Soo Hyang berkata Yang Sun bisa saja tertangkap oleh Gwi
dan malah menjadi beban. Yang Sun berkata ia akan bunuh diri jika itu sampai
terjadi.
Yoon
keluar dari kamar rahasia dan menanyakan Sung Yeol pada Ho Jin. Ho Jin berkata
Sung Yeol pergi berdiskusi dengan kelompok Jubah Hitam. Melihat kegugupan Ho
Jin, Yoon menyadari Sung Yeol pergi ke tempat demo sendirian.
Ho
Jin berusaha menjelaskan kalau Sung Yeol menyuruhnya menjaga Yoon. Yoon berkata
ia bukan lagi seorang Raja. Ho Jin protes mereka memerlukan Yoon untuk memimpin
negeri ini setelah Gwi tidak ada.
“Kalau
begitu ini perintah, menyingkirlah.”
Ho
Jin tidak peduli. Ia lebih baik mati. Ia
sendiri ingin pergi mengikuti Sung Yeol tapi ini permintaan terakhir Sung Yeol.
Di
luar Soo Hyang masih berusaha menghalangi Yang Sun. Yang Sun berkata ia ingin
pergi bukan hanya karena cintanya pada Sung Yeol. Tapi karena ia keturunan Gwi
yang selama ini dicari orang karena ia bagian dari rencana rahasia. Dan dalam
pencarian itu banyak orang yang mengorbankan nyawa mereka. Jika ia tidak
memenuhi tanggung jawabnya, seumur hidupnya ia akan menyalahkan dirinya
sendiri.
Anak
buah Hye Ryung datang untuk menyampaikan apa yang dilakukan Gwi semalam di
istana. Yoon mendengarnya dan bertanya apakah istana telah menjadi sarang
vampir. Anak buah Hye Ryung membenarkan.
Yoon
memutuskan berangkat ke istana saat itu juga. Yang Sun tak menyia-nyiakan
kesempatan untuk ikut. Ia memohon agar Yoon membawanya serta meski ia harus
mati di sisi Sung Yeol.
Soo
Hyang meminta Yoon membawa Yang Sun pergi karena tidak ada yang akan bisa
menghalangi hati Yang Sun. Yoon akhirnya setuju asalkan Yang Sun berjanji tidak
memikirkan untuk mati, karena Sung yeol dan Yang Sun adalah teman-temannya yang
berharga. Ia tidak mau kehilangan mereka berdua.
Ho
Jin pun memohon untuk ikut karena bagaimanapun ia tidak bisa memenuhi
permintaan Yoon untuk menjaganya. Ia harus melakukan sesuatu agar tidak
diomeli. Sambil memaksakan senyum, ia berjanji pada Soo Hyang ia akan membawa
semuanya kembali dengan selamat sebelum matahari terbenam.
Merasa
Gwi sudah kehilangan kendali dan tidak ada lagi yang bisa diharapkan, Perdana
Menteri berniat membawa semua harta bendanya dan pergi ke Qing. Tapi ternyata
masih ada harta bendanya yang tertinggal di istana. Dan ia tidak rela
meninggalkan semuanya itu. Ia memutuskan untuk kembali ke istana.
Demo
sudah berlangsung dan rakyat berseru-seru agar gerbang istana dibuka. Saat para
pengawal istana sibuk menghadapi para pendemo, Sung Yeol dan kelompok Jubah
Hitam menyusup ke dalam istana melalui pintu belakang.
Tapi
tidak ada siapapun dalam istana itu. Sung Yeol memimpin mereka ke istana bawah
tanah dan tempat itu pun tidak dijaga. Ia tidak bisa merasakan kehadiran Gwi di
sana. Tapi Sung Yeol tidak lengah. Ia
sendiri yang akan masuk untuk memeriksa sementara kelompok Jubah Hitam
ditugaskan memeriksa keadaan sekitar.
Sung
Yeol masuk ke kediaman Gwi. Tiba-tiba ia bisa merasakan sesuatu dan menyadari
ini adalah jebakan. Ia menoleh dan melihat beberapa pengawal yang sudah menjadi
vampir siap untuk menyerangnya.
Perdana
Menteri tiba di istana. Ia sama sekali tidak peduli pada para pendemo yang
protes. Ia malah menyuruh mereka semua ditangkap lalu masuk ke dalam istana.
Yoon
tiba saat para pendemo hendak ditangkap. Ia menghentikannya dan bertanya apakah
pengawal di situ tidak menyadari situasi di dalam istana. Ia bertanya sejak
kapan mereka berjaga padahal giliran jaga sudah lewat. Ia berkata Gwi sedang
memenuhi istana dengan vampir.
Ia
memberitahu pengawal itu ia datang untuk menyingkirkan Gwi. Jika pengawal itu
memilih mengabdi pada Gwi maka tidak ada bedanya dengan mencelakai rakyat.
Pengawal itu mulai bimbang.
Di
dalam, Sung Yeol melawan para vampir dan ia berhasil mengalahkan semuanya. Ia
menyadari bahwa Gwi memenuhi istana ini dengan vampir. Semua orang yang mati
akan berubah menjadi vampir begitu matahari terbenam.
Pengawal
membuka pintu gerbang dan memberi jalan untuk Yoon masuk. Yoon melarang pada
pendemo ikut masuk karena terlalu berbahaya.
“Jika
kami tidak kembali meski matahari telah terbenam maka apapun yang keluar dari
istana sudah pasti vampir dan kalian tidak boleh memperbolehkan mereka keluar.
Kalian harus menyatukan kekuatan dan menghalangi mereka.”
Perdana
Menteri bergegas menuju kantornya untuk mengambil uang dan peraknya. Ia
terkejut saat melihat mayat para pengawal tergeletak di lantai.
“Apa
kau hendak membawa harta bersamamu?” tiba-tiba Gwi muncul.
Perdana
Menteri mundur ketakutan. Ia beralasan ia masuk hendak melaporkan adanya demo
di luar istana. Ia bertanya mengapa Gwi tidak ada di kediamannya dan malah ada
di sini. Gwi balik bertanya kenapa Perdana Menteri datang ke sini dan bukan ke
kediamannya jika memang hendak melapor.
Tadinya
ia melepaskan Perdana Menteri karena merasa tidak ada gunanya membunuh orang
seperti Perdana Menteri. Tapi Perdana Menteri malah kembali karena
keserakahannya. Perdana Menteri menggeleng takut.
“Bawalah
semua,” Gwi tersenyum sambil mendekati Perdana Menteri. “Ke alam baka.”
Ia
menusuk dada Perdana Menteri dengan tangannya. Ia memang sudah banyak minum
darah tapi bukan itu alasannya ia tidak menggigit Perdana Menteri. Ia hanya
tidak sudi minum darah orang seperti Perdana Menteri. Ngga enak kali ya rasanya ;p
Sung
Yeol mengamati keadaan istana dan membunuh setiap vampir yang ia temui. Tapi ia
tidak tahu kalau dalam salah satu ruangan di istana, Yang Sun bersama Yoon, Ho
Jin, dan anak buah Hye Ryung sedang memilih senjata untuk melawan vampir. Ho
Jin memegang senjatanya dengan gemetaran sambil menguatkan dirinya untuk
membunuh semua vampir.
“Kau
memegangnya terbalik,” ujar anak buah Hye Ryung. Pffft….
Tadinya
Yoon melarang Yang Sun memegang senjata. Yang Sun malah yang pertama kali
mendapat kesempatan untuk menembak vampir yang tiba-tiba muncul.
Mereka
bergegas mencari Sung Yeol karena matahari hendak terbenam. Tapi hingga hari
gelap mereka belum menemukan Sung Yeol. Anak buah Hye Ryung melaporkan ada
tanda-tanda perkelahian di kediaman Gwi. Artinya Sung Yeol tadi ke sana. Yoon
menenangkan Yang Sun bahwa Sung Yeol baik-baik saja jika Sung Yeol tidak ada di
sana.
Mereka
lalu memberanikan diri masuk ke aula istana sambil tetap waspada. Tapi para
pejabat yang telah menjadi vampir mulai mendatangi mereka dan jumlah mereka
sangat banyak. Mereka terpaksa berjalan mundur.
Anak
buah Hye Ryung menyuruh Yoon dan yang lainnya menyelamatkan diri sementara ia
mengulur waktu. Ia menutup pintu dan mengorbankan dirinya pada para vampir itu.
Hanya terdengar suara teriakannya dari dalam.
Ho
Jin berusaha menghalangi pintu yang hendak diterobos para vampir. Tepat saat
itu Sung Yeol muncul. Ia menyuruh mereka menjauh sementara ia masuk ke dalam
menghadapi para vampir itu.
Yang
Sun menangis sambil menutup telinganya karena tak tahan mendengar suara
teriakan pertempuran tersebut sekaligus ia mengkhawatirkan keselamatan Sung
Yeol.
Tak
lama kemudian pintu terbuka. Sung Yeol berhasil membasmi semuanya. Ia keluar
dan bertanya kenapa Yang Sun datang. Ia menyuruh Yang Sun keluar dari istana
bersama Ho Jin. Yang Sun tidak mau tapi Sung Yeol membentaknya. Ho Jin
buru-buru menarik Yang Sun pergi.
Yoon
menanyakan keadaan Sung Yeol. Sung Yeol memastikan ia baik-baik saja dan ia
sudah menyingkirkan semua vampir di istana. Kecuali satu.
Ia
tahu Gwi pasti sudah mengetahui kedatangan mereka. Ia berencana memancing Gwi
ke kediamannya sementara Yoon bersembunyi. Begitu ia dan Gwi masuk ke istana
bawah tanah, Yoon harus meledakkan semuanya.
Yoon
hendak protes tapi Sung Yeol berkata hanya ini satu-satunya cara untuk mencegah
lebih banyak korban. Akhirnya Yoon menyerah. Ia menyerahkan pedangnya pada Sung
Yeol. Pedang Raja.
“Jika
aku tidak menerimanya kembali, aku tidak punya muka untuk menghadap para
leluhurku. Karena itu meski istana bawah tanah runtuh, psatikan untuk kembali.”
Sung
Yeol menerima pedang itu dengan catatan Yoon tidak boleh menunggunya dan
mengundur rencana mereka. Begitu bahan peledak siap, Yoon harus menyalakannya
tanpa ragu.
Yang
Sun berkata pada Ho Jin kalau ia bisa keluar sendiri dan menyuruh Ho Jin segera
kembali membantu Sung Yeol. Ho Jin awalnya ragu tapi akhirnya ia pergi
meninggalkan Yang Sun setelah Yang Sun berjanji tidak akan keluyuran dan
langsung keluar istana.
Sung
Yeol berdiri di halaman istana dan akhirnya merasakan kehadiran Gwi di
belakangnya. Gwi bertanya apakah Sung Yeol menyukai hadiah yang sudah ia
persiapkan (para vampir itu).
“Sepertinya
kau masih menganggap kematian itu sebuah lelucon. Penderitaan mereka yang
sudah tiada akan kubalaskan puluhan kali lipat.”
Gwi
menyindir ia akan sangat berterima kasih kalau Sung Yeol melakukannya. Ia
bertanya untuk apa vampir membawa mainan manusia (pedang Yoon). Sung Yeol
mengangkat pedangnya dan mulai menyerang Gwi.
Mereka
bertempur. Lagi-lagi Sung Yeol bukan lawan seimbang Gwi. Gwi sudah minum banyak
darah, Sung Yeol sebaliknya. Apalagi Sung Yeol sudah melawan begitu banyak
vampir sebelumnya.
Sesuai
rencana, ia melarikan diri ke arah kediaman Gwi. Gwi mengejarnya tanpa curiga.
Ia pikir Sung Yeol ingin mati di tempat Myung Hee mati. Ia menyusul Sung Yeol
yang sudah masuk lebih dulu ke kediamannya.
Tapi
Yang Sun malah sudah lebih dulu ada di dalam kediaman Gwi. Sung Yeol terkejut,
Gwi akan segera tiba. Yang Sun menyuruh Sung Yeol segera meminum darahnya.
Hidup atau mati ia akan bersama Sung Yeol.
Ia berkata Sung Yeol tidak akan kehilangan
dirinya. Kemanapun Sung Yeol pergi, ia akan bersama Sung Yeol. Maksudnya, jika
Sung Yeol meminum darahnya lalu ia mati maka darahnya akan bersama Sung Yeol
selamanya. Sung Yeol tidak mau tapi jauh di dalam hatinya ia tahu tidak ada
cara lain.
“Aku
mencintaimu. Itulah alasan aku ingin melindungimu. Karena itu aku pasti akan
mengingatmu dan tidak akan kehilangan perasaan itu,” kata Sung Yeol menahan
tangis.
Ia
mencium Yang Sun lalu menggigitnya. Yang Sun bertahan agar tidak berteriak. Ia
memegang Sung Yeol erat-erat lalu terkulai lemas. Darah Yang Sun mulai
mempengaruhi tubuh Sung Yeol.
Ketika
Gwi tiba, ia menemukan Sung Yeol berlutut membelakanginya di dekat tubuh Yang
Sun. Sung Yeol berdiri dan menoleh. Ia sudah berubah.
Kekuatan
mereka seimbang, Gwi mengejek apakah Sung Yeol belum cukup minum darah Yang
Sun. Ia akan menunggu jika Sung Yeol ingin minum lebih banyak lagi.
Sung
Yeol bergerak maju, tapi naluri manusianya menahannya. Hal ini membuat Gwi
marah. Ia mulai mendekati Yang Sun.
Tiba-tiba
tangannya terulur. Ia menangkap peluru yang ditembakkan oleh Yoon. Yoon
menyerang Gwi tapi dengan mudah Gwi melemparnya.
Sementara
itu terjadi pergulatan antara jiwa manusia dan vampir dalam batin Sung Yeol.
Batin vampir berkata 120 tahun lalu
manusia Sung Yeol sudah mati jadi sudah waktunya untuk menghilang,
Manusia Sung Yeol mengeluarkan belatinya dan berkata ia akan menghilang namun
ia akan membawa jiwa vampirnya bersamanya.
Ia
menusukkan belatinya ke kakinya sendiri. Jiwa vampir terkejut karena otomatis
kakinya juga terluka. Manusia Sung Yeol melompat menusuk jantung jiwa
vampirnya. Vampir Sung Yeol roboh ke tanah dan mati. Sung Yeol berkata sekarang
ia bukan lagi manusia maupun monster.
Sung
Yeol sekarang sepenuhnya sadar dan sepenuhnya menguasai dirinya (karena jiwa
vampirnya sudah mati). Ia menoleh pada Yoon. Yoon mengerti dan mengangguk.
Sementara
Sung Yeol berkelahi dengan Gwi, Yoon membopong Yang Sun keluar dari kediaman
Gwi.
Gwi
bertanya kenapa Sung Yeol membiarkan mangsanya pergi. Sung Yeol berkata Gwi
tidak akan bisa pergi dari tempat itu karena tempat itu akan jadi kuburan
mereka.
“Jika
kau ingin mati, kubur saja dirimu sendiri di sini,” ujar Gwi.
Sung
Yeol bertanya kenapa Gwi begitu ingin hidup. Apa aku perlu alasan untuk itu,
tanya Gwi. Ia berkata ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan jika ia memiliki
kekuasaan dan hidup abadi.
“Karena
itulah keinginanmu tak pernah terpenuhi. Jika kau tahu hidup adalah sementara,
kau akan melihat dunia secara berbeda. Meski hidupmu singkat dibandingkan
denganmu, tapi aku menjalani hidup yang bersinar. Sedangkan kau… tidak pernah
hidup meski satu kali saja. Gwi, kau hanyalah seseorang yang sudah mati
selamanya.”
Yoon
membawa Yang Sun keluar di mana Ho Jin sudah menunggu. Yang Sun tidak apa-apa,
hanya pingsan. Yoon menyuruh Ho Jin menjaga Yang Sun karena ia harus
menyelesaikan memasang bahan peledak.
Meski
Sung Yeol sudah meminum darah Yang Sun, kekuatannya seimbang dengan Gwi karena
Gwi baru meminum darah banyak orang. Fully charged kalau hape sih ;p
Fajar
mulai tiba…Yoon akhirnya selesai memasang bahan peledak. Dengan kemantapan hati
ia menyalakannya.
Kediaman
Gwi berguncang seakan terjadi gempa bumi. Gwi terkejut. Gua tersebut mulai
runtuh. Sung Yeol terus menyerang Gwi. Akhirnya mereka saling menancapkan
tangan mereka ke tubuh lawan mereka.
Sinar
matahari menerpa dari bagian atas kediaman Gwi yang berlubang. Gwi tersenyum
pahit dan jatuh berlutut. Ia menengadah melihat sinar mentari.
Sung
Yeol terluka parah. Ia mengingat saat-saat ia bersama dengan Yang Sun. Ia
tersenyum sedih di antara batu-baut yang terus runtuh.
“Meski
aku hidup sebagai monster, aku melihat sedikit cahaya melalui dirimu. Terima
kasih, Yang Sun….” Sung Yeol memejamkan matanya dan terkulai lemas.
Ho
Jin dan Yoon menangis melihat tempat itu hancur. Yang Sun membuka matanya. Ia
langsung mencari Sung Yeol. Ho Jin hanya bisa menangis.
Yang
Sun terpana melihat kediaman Gwi yang sudah rata dengan tanah. Ia yakin Sung
Yeol masih ada di sana dan ingin mencarinya. Tapi Ho Jin berkata mereka harus
melepas Sung Yeol sekarang. Yang Sun tidak mau.
“Hidupnya
sangat menderita. Meski begitu, sebelum ia pergi ia menjalani hari-harinya
bersamamu hingga Tuan menemukan kebahagiaan.”
Soo
Hyang bersama rakyat menunggu dengan setia di depan gerbang istana. Terdengar
gerbang diketuk dengan keras. Pengawal berseru apakah manusia yang mengetuk
ataukah vampir. Soo Hyang berkata tak mungkin vampir yang ingin membuka pintu
di bawah terik matahari seperti ini. Gerbang pun dibuka.
Yoon melangkah keluar bersama Ho Jin dan Yang
Sun. Ho Jin membawa kabar duka pada Soo Hyang. Soo Hyang menangis dengan sedih.
Setahun kemudian….
Rakyat
hidup dengan damai dan tenang. Tapi beberapa dari mereka masih mengingat dan
membicarakan novel Pelajar Malam. Ada rumor kalau penulisnya sudah berhenti menulis
dan tinggal di gunung.
Seorang
pelajar mendatangi Hwayanggak mencari seseorang bernama Kim Hyang Soo. Wanita
di sana mengatakan tak ada orang bernama itu di sana. Tapi pelajar itu berkata
ia sudah tahu semuanya dan minta diantar ke sana.
Soo
Hyang menyela dan berkata Kim Hyang Soo bukan orang yang bisa ditemui
sembarangan. Pelajar itu berkata ia harus menemukan beberapa novel dan memohon
bantuan Soo Hyang.
Soo
Hyang tersenyum dan mengantarnya menemui Kim Hyang Soo. Kim Hyang Soo duduk di
balik tirai dan menutupi wajahnya dengan kipas, persis seperti ketika dulu Sung
Yeol pertama kali bertemu dengan Yang Sun.
Pelajar
itu bertanya kenapa Kim Hyang Soo hidup bersembunyi padahal memiliki kekayaan
berlimpah. Kim Hyang Soo menutup kipas. Ho Jin XD
Ia
berkata ia hanya sementara menangani warisan tuannya. Jika Tuannya kembali, ia
akan mengembalikannya. Pelajar itu tertawa tak percaya. Orang seperti apa yang
dilayani orang hebat seperti Ho Jin. Ho Jin berkata Tuannya tidak ada bandingnya
karena tak ada satu pun buku yang belum pernah dilihatnya.
“Di
mana orang itu? Apakah aku akan bisa bertemu dengannya?” tanya si Pelajar
bersemangat.
Ho
Jin berkata Tuannya mungkin akan kembali ratusan tahun kemudian. Atau mungkin
ia akan kembali saat dunia dalam kekacauan lagi. Ia tersenyum lucu pada Soo
Hyang yang membalasnya dengan senyum setuju.
Yoon kembali menjadi Raja. Dua orang pejabat melaporkan buku yang saat ini beredar di masyarakat dan kembali terkenal. Yoon melihat buku tersebut. Novel Pelajar Malam. Ia tersenyum lebar.
Pejabatnya
menyarankan agar Yoon menghukum semua orang yang terlibat dalam pembuatan buku
tersebut. Kenapa, tanya Yoon. Ia berkata apa yang tertulis dalam sejarah
tidaklah mencakup semuanya. Ia menasihati pejabat tersebut agar melihat dunia
lebih luas dan membuka hatinya.
Yoon
masih menyimpan kesedihan karena kematian Hye Ryung dan ia belum memilih
penggantinya. Ia melihat pedangnya lalu tersenyum. Kasian Yoon sendirian...ayo siapa yang mau nemenin^^
Di
mana Yang Sun? Ia mengajari anak-anak desa membaca dan menulis. Salah satu
muridnya diam-diam membaca novel saat ia mengajar…lebih tepatnya hanya
melihat-lihat gambarnya Anak itu berkata orang-orang mengatakan Yang Sun lah
yang menulis novel tersebut. Yang Sun terkejut dan malu saat melihat gambar
dalam novel tersebut. Gambar kiss Yang Sun dan Sung Yeol.
Ketika
ia pulang ia merasa ada yang mengikutinya dan menoleh. Tapi tidak ada
siapa-siapa. Ia tersenyum menutupi kekecewaannya lalu terus berjalan. Tapi
perasaan itu tidak hilang dan ia berkali-kali menoleh mencari sosok yang
dirindukannya.
Akhirnya
ia melihatnya…. Sung Yeol berdiri tak jauh di hadapannya dan tersenyum. Yang
Sun berlari memeluknya.
“Kurasa
aku sedikit terlambat..”
Sung
Yeol mengajaknya pergi. Ke mana? Yang Sun berkata ia akan pergi ke mana pun
Sung Yeol pergi. Sung Yeol menyuruhnya berpegangan erat…lalu mereka menghilang.
The
End.
Komentar:
Apakah
itu artinya Sung Yeol tidak mati? Menurutku begitu^^
Bukti
pertama adalah pedang Yoon yang kembali. Sung Yeol berjanji mengembalikannya
dan pedang itu kembali. Soo Hyang dan Ho Jin juga yakin Tuan mereka akan
kembali meski mereka tidak tahu kapan. Padahal Ho Jin awalnya sudah yakin kalau
Sung Yeol tidak selamat. Yang Sun juga setia menunggu.
Pertanyaannya
adalah kenapa juga Sung Yeol harus pergi. Vampir tidak perlu menuntut ilmu ke luar
negeri kan? Ia juga tidak perlu kerja mencari uang karena uangnya sudah
berlimpah. Berkelana mencari cara untuk menjadi manusia seperti Kang Chi?
Kurasa tidak. Satu-satunya yang terpikir adalah ia pergi untuk memulihkan diri.
Yah yang penting ia kembali, jadi happy ending ;)
Untungnya
drama ini dibintangi oleh Lee Jun Ki yang sukses memerankan vampir menawan.
Begitu juga dengan Lee Soo Hyuk. Keduanya memiliki wajah tampan sekaligus cantik yang memang membuat terpesona siapapun yang melihatnya^^
Tidak
ada masalah dengan Yang Sun yang diperankan oleh Lee Yoo Bi, tapi aku merasa karakter
Soo Hyang dan Hye Ryung lebih kuat dan menarik. Apalagi chemistry antara Gwi dengan Hye Ryung dan Soo Hyang. Hmmm…jadi berandai-andai kalau saja ceritanya tentang
cinta segitiga vampir Gwi XD
Terima kasih teman-teman yang dengan sabar menunggu sinopsis drama ini. Sampai bertemu di sinopsis drama lainnya *bow*
Akhirnya mba nyelesain jg sinopsis ini
BalasHapusSoalnya ku ttp nunggu terutama komentar mba tentang ending drama ini
Mksh ya mba fany
Ku ttp jd pembaca setia mba pokoknya 😊
Akhirnya .... Terima kasih, Mbak Fanny, sudah menamatkan kisah vampir ini. Cara menulis Mbak Fanny bisa membuat imajinasiku benar-benar hidup. Hiks, sayang aku tak bisa menonton langsung. Yap, pokoknya, tetap bersemangat untuk sinop selanjutnya!
BalasHapusmbak Fanny makasih sinopsisnya. akhirnya kelar juga. ditunggu sinopsis lainnya yaaa ^^
BalasHapusmbak Fanny makasih sinopsisnya. akhirnya kelar juga. ditunggu sinopsis lainnya yaaa ^^
BalasHapusmbak Fanny makasih sinopsisnya. akhirnya kelar juga. ditunggu sinopsis lainnya yaaa ^^
BalasHapusSakit hati sendiri liat Gwi mati kyak gt. ã… 0ã…
BalasHapusLah itu ngilang ke mana bedua? *kepo* 😂
BalasHapusSaya baru baca n ceritanya sangat menarik yg pastinya happy ending ... Makasih mbak fanny
BalasHapusMbk, habis si ratunya mati, gwi kuburin dia atau gwi simpan dia disuatau tempat gitu gak mbk?
BalasHapusAkhirny tau endingnya, habisnya episode 20 di youtube tdk bisa di putar, jadi kegantung ceritanya dan buat tdk bisa tidur mikirin ceritanya hehehe, tapi untuk ada sinopsi yang setidaknya menghilangkan sedikit rasa penasaran ku terhadap drama ini
BalasHapusahhh kereen ceritaanya.. maakaacih udah bikin sinopsisssnyaah eonni.... ^_^
BalasHapusMakasih mbak buat sinopsisnya. Aku udah punya dramanya tapi ep 20nya gak ada jadi aku buka lagi link ini. Setelah Dua tahun aku gak pernah mampir ke link ini Makasih mbak buat sinopsis yang lain. Ditunggu buat drama barunya nam joon hyuk yang tayang 3 july 2017.
BalasHapus