Seo Jin kembali ke rumah. Ia sudah meminta Sekretaris Kwon untuk memastikan Ha Na sudah kembali dengan selamat. Sekretaris Kwon menenangkan Seo Jin bahwa ia sudah meminta Jin Joo datang menemani Ha Na.
Seo Jin mengingat perkataan Ha Na tadi. Bahwa ia berharap Robin tidak menghilang tpai juga berharap Seo Jin sembuh. Pada akhirnya ia berharap mereka adalah satu orang yang memiliki semua kualitas Robin dan Seo Jin. Dengan begitu ia bisa mencintai dengan sepenuh hati tanpa ada yang menderita.
Ha Na menonton rekaman pesta kejutan ulangtahunnya. Ia tersenyum dan menangis saat melihat Robin tersenyum penuh cinta padanya. Ah…andai saja ia tahu itu adalah Seo Jin…
Jin Joo datang membawakan makanan untuk Ha Na. Ia menghela nafas panjang saat melihat wajah Robin terpampang di monitor TV.
Ha Na berkata ia masih belum lupa dengan apa yang dikatakan Robin hari itu. Perkataannya saat acara radio itu? Tanya Jin Joo. Bukan, perkataan Robin sebelum mereka pergi ke stasiun radio. Lagi-lagi sebenarnya itu bukan perkataan Robin, tapi perkataan Seo Jin.
Ketika itu Seo Jin berkata ia terkadang serasa bermimpi, tapi setiap kali melihat Ha Na ia menyadari bahwa semua itu bukan mimpi dan perasaannya adalah nyata.
Ha Na berkata pada Jin Joo bahwa hari itu juga seperti mimpi baginya. Ia merasa begitu bahagia. Melihat bagaimana Robin memandangnya hari itu dan melihat ekspresi wajahnya, rasanya seperti mimpi. Ia bahkan tidak khawatir kapan mimpi itu akan berakhir. Tapi apakah Robin khawatir?
“Tidak, kurasa tidak,” kata Jin Joo. “Itu adalah wajah seorang pria yang memandang wanita yang ia cintai dengan penuh kebahagiaan.”
Jin Joo mengangkat telepon dari Sekretaris Kwon yang menanyakan apakah Jin Joo sudah tiba. Jin Joo melapor ia sudah tiba dan akan memastikan Ha Na makan. Setelah menutup telepon, Jin Joo mengomel bahwa Sekretaris Kwon terus menerus meneleponnya.
“Ia ingin memastikan kau makan dan tidak sendirian. Aku tahu Sekretaris Kwon yang menelepon, tapi menurutmu siapa yang menyuruhnya? Apa yang akan terjadi pada Direktur Goo sekarang?”
Ha Na menggeleng. Jin Joo bertanya apakah Seo Jin mengingatkan Ha Na pada Robin. Ha Na mengaku ia merasa terhibur dengan adanya Seo Jin. Bukankah itu hal yang baik, tanya Jin Joo.
“Tapi bagaimana aku bisa memintanya menghiburku di saat ia bersedia menjalani penyakitnya seumur hidup hanya untukku? Ia sudah sembuh sekarang. Jika ia melihat bahwa aku masih menderita maka ia akan menyalahkan dirinya. Bagi Direktur Goo maupun bagiku, akan lebih baik jika kami tidak saling bertemu.”
Seung Yeon diturunkan dari jabatan CEO atas keinginan semua direktur tanpa terkecuali. Seo Hee berkata seandainya saja Seung Yeon mengundurkan diri minggu kemarin maka setidaknya ia bisa mempertahankan harga dirinya.
Seung Yeon belum tahu kalau Seo Jin sudah sembuh. Ia berkata Seo Jin akan menghancurkan perusahaan. Wonderland adalah miliknya.
Sekretaris Kwon menyapa Seo Jin dengan riang. Ia mengucapkan selamat atas jabatan Seo Jin yang baru dan membawakan obat herbal untuk diminum tiap hari. Tanpa sengaja ia menumpahkan air ke pakaian Seo Jin. Tapi Seo Jin tidak marah. Ini sepertinya iklan pakaian yang terbuat dari kain tahan air^^
Sekretaris Kwon berceloteh agar Seo Jin tidak gugup hari ini karena Seo Jin pasti bisa melakukannya dengan baik.
“Kak, aku lebih mengkhawatirkanmu,” ujar Seo Jin.
Sekretaris Kwon terkejut. Seo Jin baru saja memanggilnya kakak (hyung) seperti yang biasa dilakukan Robin? Tapi Seo Jin sepertinya tidak menyadarinya. Sekretaris Kwon pikir ia salah dengar.
Seo Jin keluar dari rumah dan berjalan menuju mobilnya. Anehnya, tidak seperti biasanya ia malah berjalan ke pintu pengemudi hingga Suk Won terkejut dan keluar dari mobil. Ia bertanya apa ada yang salah.
Seo Jin sendiri terlihat bingung. Ia tidak tahu kenapa ia berjalan ke pintu tersebut.
Seo Jin berpidato dengan baik dalam acara pengangkatan dirinya menjadi CEO Wonderland. Acara itu diliput berbagai media. Namun ia mengakhiri pidatonya dengan kata-kata yang persis diucapkan Robin saat menyamar menjadi Seo Jin. Sekretaris Kwon tertegun. Ia ingat betul bahwa kata-kata itu diucapkan Robin sebelumnya, bukan Seo Jin.
Meski Ha Na menolak menemui Seo Jin, namun ia mengikuti berita mengenai Seo Jin. Ia tersenyum saat melihat berita bahwa Seo Jin akhirnya menjadi CEO.
Tiba-tiba Seung Yeon menggebrak meja dan berdiri. Ia berseru ini semua penipuan. Ia menunjuk Seo Jin dan berkata Seo Jin bukanlah Robin penulis webtoon. Seo Jin bahkan tidak bisa menggambar. Presdir Goo marah tapi tidak bisa melakukan apa-apa di depan media.
Seung Yeon menantang Seo Jin menggambar di depan mereka saat ini juga. Sekretaris Kwon berbisik agar Seo Jin tidak terjebak. Tapi Seo Jin malah mengambil bolpen. Dan ia mulai menggambar….
Semua terkejut. Seo Jin menggambar seperti Robin. Ia menyerahkan gambar itu pada Seung Yeon lalu pamit pergi.
“Tunggu! Kau bukan Seo Jin, kan? Kau Robin, kan?” tanya Seung Yeon. Lah tadi katanya Seo Jin bukan Robin, sekarang bilang Robin bukan Seo Jin. Seung Yeon terjebak oleh jebakannya sendiri.
Seung Yeon menanyakan berapa merger dan akuisisi yang dilakukan Wonder Grup tahun kemarin. Ia meminta Seo Jin menyebutkan semua namany berikut harganya. Seo Jin menyebutkan semuanya dengan tepat tanpa terkecuali. Para wartawan bertanya sebenarnya apa yang hendak dibuktikan oleh Seung Yeon.
Seung Yeon memasukkan kertas berisi gambar Seo Jin ke dalam mulutnya. Sekretaris Kwon memberikan kartu nama Dokter Kang padanya.
“Pastikan kau menemuinya. Kau sakit,” ujarnya prihatin.
Meski di acara tadi Seo Jin nampak tenang, sebenarnya ia bingung dengan kemampuan yang baru ia tunjukkan. Ia menatap tangannya. Lalu seakan ingin membuktikan lebih. Ia menuju mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi. Ia mengemudikan mobilnya sendiri.
Ia pergi ke apartemen Robin dan dengan tepat bisa mengetahui password untuk masuk. Ingatan Robin bersama Ha Na dalam apartemen itu membaur dalam ingatannya.
Waktu berlalu dan hari ini hari ulangtahun Robin. Woo Jung membeli bunga karena ia masih belum bisa melupakan Robin. Ia meminta Eun Chang mengerti dan memabntunya hingga ia lupa kapan hari ulangtahun Robin. Eun Chang tidak keberatan karena itu artinya ia akan terus bersama Woo Jung.
Woo Jung mendapat berita mengejutkan dari Jin Joo dan mereka bergegas ke kantor sirkus. Mereka mengamati laptop dengan tak percaya sementara Jin Joo bertanya-tanya apakah Ha Na sudah tahu.
Ha Na tiba dan melihat ekspresi mereka yang aneh. Jin Joo memperlihatkan laptopnya. Ternyata diberitakan bahwa Robin sudah kembali dengan serial webtoon terbarunya. Ha Na terkejut dan langsung pergi ke apartemen Robin.
Seo Jin ada di sana. Ha Na bertanya bagaimana proyek itu bisa berlanjut. Apa Seo Jin menyewa orang lain untuk melanjutkannya? Seo Jin berkata ia sedang mencari cara terbaik untuk memberitahu Ha Na mengenai perubahan yang dialaminya.
“Apa kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku yang menggambarnya? Kelihatannya kau tidak percaya. Bisa dimengerti, aku juga sempat bingung. “
Apa maksudnya, tanya Ha Na. Seo Jin berkata sekarang ia bisa menggambar dan bisa mengemudi. Semua kemampuan dan bakat Robin tertinggal di dalam dirinya. Ha Na menolak untuk percaya meski ia melihat banyak sketsa komik di meja dan di monitor komputer. Ia marah dan menyuruh Seo Jin berhenti berusaha menjadi Robin.
Tapi ketika ia hendak keluar, sesuatu membuatnya berhenti. Ia melihat sketsa dirinya yang tidak diselesaikan Robin pada hari pernikahan mereka. Ia menatap sketsa itu. Hanya Robin yang tahu detil malam itu, bagaimana ia duduk dan bagaimana rangkaian bunga pernikahannya.
“Apa yang kulihat sekarang ini bukan mimpi?” tanyanya.
Seo Jin tidak mengatakan apapun dan menuntun Ha Na ke mobil. Ha Na mengamati Seo Jin saat Seo Jin mulai mengemudikan mobilnya.
Mereka berhenti di tempat yang indah dan luas. Namun yang aneh ada kandang ayam dan anak anjing di sana. Ha Na teringat ia pernah mengatakan pada Robin bahwa ia ingin mereka pergi ke Gapyeong pada hari ulangtahun Robin. Membuat barbeque, membuat kebun sayur, memelihara ayam dan anjing, dan berlibur ke sana setiap akhir pekan. Semua itu ada di depan matanya sekarang.
“Setiap waktu yang kujalani bersamamu sebagai Robin bagaikan mimpi yang tidak bisa kuingat.Tapi aku ingin mengingatnya bersamamu. Apa kau ingat? Penyakitku membuatku tak ingat setengah dari kehidupanku (karena setengah dijalani Robin). Tapi kau membantuku sembuh dan karena kau aku bisa mengingat semuanya sekarang. Setiap saat yang kita jalani sementara aku tertidur, bagaimana kau tersenyum dan bagaimana kau memandangku, aku ingat semuanya sekarang. Baik sebagai Goo Seo Jin, maupun sebagai Robin.
Jika aku ditanya apakah aku Goo Seo Jin atau Robin, hanya ada satu jawabannya. Aku hanya seorang pria yang mencintaimu, masih mencintaimu, dan hanya ingin kaucintai. Ha Na-sshi, aku mencintaimu.”
Air mata Ha Na menetes. Seo Jin menghapusnya lalu mengecup kening Ha Na, matanya, dan bibirnya. Ha Na balas mencium Seo Jin.
Tapi dalam hatinya Seo Jin mengaku ia berbohong akan satu hal pada Ha Na. Tidak semua hal diingatnya. Ia tidak pernah bisa mengingat hari pernikahan Robin dan Ha Na. Sepertinya ingatan itu dibawa Robin pergi bersamanya.
Seung Yeon sekarang menjalani terapi sama seperti Seo Jin di awal episode. Seo Hee menemaninya untuk membantu Seung Yeon menerima kekalahannya dari Seo Jin. Well, selamat berjuang ;p
Ha Na dan Seo Jin hidup bahagia bersama.
Seo Jin: “Tertawa, berbicara, merasakan ketenangan. Mencintai hari ini dan lebih mencintai lagi esok hari. Hari demi hari kami menjalani hidup kami sebaik-baiknya.”
[Ketahuilah bahwa setiap hari adalah mujizat.] – END
Komentar:
Drama ini benar-benar membuatku jadi DID juga. Di satu sisi aku merasa senang Seo Jin akhirnya mendapatkan kebahagiaan yang pantas ia dapatkan, di sisi lain ada rasa tak puas karena seakan-akan Ha Na menerima Seo Jin hanya karena Seo Jin mendapat seluruh ingatan dan kemampuan Robin.
Penulis berusaha menekankan berkali-kali bahwa identitas seseorang ditentukan dari ingatan yang ia miliki. Jika ia memiliki ingatan Robin, maka ia adalah Robin. Jika ingatannya mulai menghilang, maka identitasnya pun menghilang. Terus gimana dengan penderita amnesia atau alzheimer? Mungkin penulis drama ini yang terlalu kreatif hingga aku tidak bisa mengikuti cara berpikirnya *serius ngga nyindir* ;p
Aku sudah lama menyerah mencari apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis melalui drama ini dan menganggap drama ini sebagai refreshing karena cerita yang ringan plus dobel Hyun Bin. Tapi tetap saja tidak bisa menghilangkan kekecewaan yang ada karena drama ini bisa jauh jauh lebih baik di tangan penulis yang baik. Jadi pelajaran yang bisa kudapat dari drama ini adalah menjauhi dramanya yang berikutnya….jika memang ada…
Daripada mengomentari alur cerita drama ini yang hanya akan membuatku emosi, lebih baik aku mengomentari hal yang positif dari drama ini.
Tentu saja yang terbaik dari drama ini adalah Hyun Bin. Ia bisa memerankan Seo Jin dan Robin (juga Terry) dengan sangat baik hingga dengan melihatnya saja kita bisa membedakan yang mana Seo Jin dan yang mana Robin.
Anak-anakku terkejut saat aku memberitahu mereka bahwa Robin dan Seo Jin diperankan aktor yang sama. That’s Hyun Bin, girls XD (they’re Robin’s fans btw ;p)
Dan ia menunjukkan dedikasinya dengan tetap konsisten memerankan perannya sampai akhir tanpa terpengaruh oleh rating. Semoga ngga kapok main drama yaaaa^^
Lalu ada Sung Joon yang (untuk pertama kalinya kah?) menjadi antagonis. Terlepas dari alur yang bolak-balik dan Sung Joon bolak-balik kamar rahasia, ia sudah melakukan perannya dengan baik. Setidaknya kekhawatiranku bahwa Sung Joon hanya muncul hanya muncul 3 menit di episode-episode awal tidak terbukti.
Peran lain yang menarik perhatianku adalah Sekretaris Kwon. Melebihi Ha Na bahkan. Ia adalah garam drama ini kalau boleh dibilang. Tidak akan ada hal lucu dalam drama ini tanpa Sekretaris Kwon.
Aku tidak memiliki antipati terhadap Han Ji Min. Bahkan kurasa ia berusaha memerankan perannya dengan baik. Hanya saja penulis tidak memberikan ruang baginya untuk mengeluarkan aktingnya. Kuanggap saja Ha Na memang digambarkan sebagai seorang yang pendiam dan introvert.
Untunglah aku merecap drama ini bersama Mumu yang bertahan sampai akhir hahaha^^ Terima kasih, Mumu *hug* Kapan-kapan kita duet lagi yaaaa :D
Terima kasih juga untuk teman-teman yang terus membaca sinopsis drama ini hingga akhir. Sampai jumpa di sinopsis drama berikutnya.
Ongoing project: Heard It Through The Grapevine
Next project:
- Sensory Couple/The Girl who Sees Smells (Park Yoo Chun, Shin Se Kyung) – trio bersama Dee Kutudrama dan Putri dari blog Heart Beat
- Producer (Kim Soo Hyun, Gong Hyo Jin, Cha Tae Hyun, IU) – trio bersama Dee Kutudrama dan Putri dari blog Heart Beat