Mantan PM Baek menemui Tuan Han berkaitan dengan sebuah artikel bernada negatif. Tuan Han menenangkannya bahwa romor buruk cepat berlalu. Ia berjanji artikel tersebut tidak akan merusak reputasi mantan PM Baek.
Ia juga akan menarik pejabat yang menjadi sumber kebenaran itu untuk bekerja di Hansong. Dengan begitu semuanya bisa ia kendalikan dan tidak perlu dikhawatirkan lagi.
Pengacara Yoo memberitahu Je Hoon bahwa semua orang yang pernah menjabat jabatan tinggi pasti ingin bekerja di Hansong. Je Hoon berkata itulah kekuatan Hansong. Pengacara Yoo mengerti itu sebabnya Je Hoon menggunakan nama Hansong untuk kasus paman Bom. Dengan begitu Je Hoon diberi semua akses tanpa masalah.
Masalahnya adanya akun di luar negeri tidak akan menggoyahkan Hansong. Tapi Je Hoon berniat menggunakan info itu sebaik-baiknya.
Guru Park kembali ke rumah keluarga Han. Nyonya Han berterimakasih padanya. Ia berkata anak-anak sudah menunggunya karena sebentar lagi waktu ujian. Sekali lagi ia menekankan bahwa Guru Park harus memberitahu mereka jika mereka berharap terlalu banyak. Ia berkata terlalu serakah bisa merusak masa depan seseorang. Guru Park menjawab masih terlalu awal untuk menyimpulkan hanya dari 1 ujian. Nyonya Han nampak kecewa (ia tidak ingin Bom ikut ujian dan setara dengan In Sang).
Sekretaris Lee diam-diam saling berkirim pesan dengan Sekretaris Yang. Sekretaris Yang ingin Guru Park fokus pada pekerjaannya sebagai guru. Sekretaris Lee memberitahu bahwa ia menemukan nama pemilik Han Trust (perusahaan abal-abal buatan Tuan Han untuk mengatur para pekerjanya). Nama keluarganya sama dengan nama Sekretaris Yang. Apakah mereka memiliki relasi? Sekretaris Yang nampak terpengaruh dengan pesan tersebut.
Sekretaris Lee memberitahu ahjumma dan ahjusshi bahwa Sekretaris Yang menjaga jarak dengan Guru Park. Ahjusshi berkata itu bisa dimengerti karena tugas Sekretaris Yang adalah menghentikan protes para staf. Dan ternyata Sekretaris Lee memang sengaja menyebut nama pemilik Han Trust untuk mengancam Sekretaris Yang agar tidak menghalangi mereka?
Yi Ji pulang sekolah. Ia memalingkan wajahnya saat melihat ibunya dan bergumam “ibu penuh kekerasan”. Nyonya Han tidak memarahinya meski ia terlihat sedih.
Yi Ji langsung menemui Guru Park dan bertanya apakah ia bisa menuntut warisannya dan pergi dari rumah ini. Ia berkata ia tidak sedang memberontak tapi berusaha meraih kebebasan. Guru Park menasihati agar Yi Ji memperjuangkan kebebasan di dalam rumah saja. Jika ke luar maka Yi Ji akan menderita.
Setelah Yi Ji pergi, In Sang bertanya apakah Guru Park akan membantu perjuangan para staf memperoleh hak mereka. Tentu saja. Dan ini bagian pelajaran untuk In Sang dan Bom. In Sang dan Bom gembira.
Nyonya Han seperti biasa nongkrong bersama teman-temannya. Ia menginterogasi Young Ra terkait dengan telepon terakhirnya menanyakan apakah In Sang dan Bom baik-baik saja. Apakah ada rumor buruk yang beredar?
Young Ra berkata ia hanya mendadak mengkhawatirkan In Sang. Dan lagi rumor kebanyakan palsu, tapi tidak ada salahnya berhati-hati. Setelah didesak akhirnya ia mengatakan bahwa muncul rumor Bom bertengkar dengan Yi Ji dan Bom memukul Yi Ji.
Nyonya Han langsung menyangkal rumor tersebut. Jae Won tiba dan mendengar mereka membicarakan Yi Ji. Nyonya Han menegaskan hal seperti itu tidak bisa terjadi di rumahnya, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Jae Won bergabung dengan mereka. Teman-temannya menanyakan keadaannya karena sepertinya Jae Won mengidap suatu penyakit. Jae Won menenangkan teman-temannya bahwa penyakitnya tidak serius. Ia lebih tertarik dengan apa yang mereka bicarakan barusan. Siapa yang dipukul?
Nyonya Han cepat-cepat berkata itu hanya rumor. So Jung menasihati agar Nyonya Han mengendalikan rumahnya, seolah-olah rumor itu pasti berasal dari staf rumah. Sekretaris Lee yang mendengar percakapan tersebut, diam-diam mengolok-olok mereka.
Guru Park berencana membuat sebuah kontrak baru yang lebih manusiawi dan menjadi penyampai pesan bagi para staf.
Hyun Soo mengirim pesan pada In Sang bertanya apa In Sang memberitahu orang lain selain Bom. Ia lalu menelepon Hyun Soo dan bertanya apakah ia boleh menaruh pembicaraan mereka melalui speaker. Ia berkata ia bersama Bom dan guru mereka. Hyun Soo terkejut tapi ia mengiyakan.
Guru Park menenangkan bahwa info itu bukanlah rahasia jadi Hyun Soo tidak perlu takut. Hyun Soo berkaa ia tidak takut, ia kan bukan orang bodoh. Tapi begitu mendengar suara Bom menyapanya, ia terlihat gugup juga.
Bom berkata ia iri pada Hyun Soo yang tahu banyak tentang In Sang dan sangat blak-blakkan. Hyun Soo berkata Bom tidak perlu berlebihan memujinya, ia hanya gadis biasa. Lalu ia mengajak Bom pergi kapan-kapan.
Bom berterimakasih tapi ia tidak punya waktu keluar. Hyun Soo berkata Bom seperti wanita tua. Apa Bom makin seperti Nyonya Han? Ia mengatakannya karena ia peduli pada In Sang.
“Jangan belajar hal aneh dari keluarga itu. Bagiku itu merusak selera.”
Young Ra tak sengaja mendengar kata-kata Hyun Soo. Ia bertanya dengan siapa Hyun Soo bicara sekasar itu. Hyun Soo mengakhiri telepon dan menegur ibunya yang sudah menguping.
Giliran Bom dan In Sang yang bertengkar. Guru Park memilih menyingkir untuk sementara.
Hyun Soo tidak mau ibunya mencampuri urusannya. Ia jijik dengan teman-teman bermuka dua ibunya. Young Ra berkata Hyun Soo yang bermuka dua. Menurutnya hanya dirinya yang paling mengerti Hyun Soo jadi Hyun Soo harus mengatakan padanya apa yang sebenarnya diinginkan Hyun Soo.
Ia mengingatkan bahwa ayah Hyun Soo mengubah warisannya demi selingkuhannya dan mungkin Hyun Soo tidak mendapatkan apapun. Hyun Soo tidak peduli. Jika dana gelap ayahnya ketahuan, ayahnya juga tidak akan memperoleh apa-apa. Tapi Young Ra ingin mendapatkan apa yang memang miliki mereka. Hyun Soo berkata ia baik-baik saja selama mendapatkan apa yang ia butuhkan. Jadi ibunya tidak perlu menipunya dengan menawarkan ini itu.
“Lihat, kau bilang kau akan mengambil apa yang kaubutuhkan. Itu sebabnya Ibu adalah satu-satunya untukmu,” kata Young Ra memeluk puterinya.
Tuan Han pulang dan bertemu Guru Park. Ia hanya memintanya mendidik anak-anak. Lalu ia menghampiri Nyonya Han dan Jin Young seakan mereka keluarga harmonis. Sungguh palsu, gumam Yi Ji sinis dari depan kamarnya.
In Sang dan Bom meminta Yi Ji bersabar terhadap Tuan dan Nyonya Han karena saat ini para staf sedang menyusun daftar permintaan untuk diajukan. Karena itu mereka harus menjaga sikap.
Para staf mulai menyusun daftar permintaan mereka. Ahjumma ingin seragamnya kembali pada pakaiannya yang lama. Ia juga tidak mau berdiri di samping meja makan saat keluarga Han makan. Mereka juga tidak mau melakukan salam formal sebanyak sekarang.
Secara hukum mereka tidak bisa meminta penambahan angka nol di belakang pesangon mereka. Jadi mereka harus memilih: bekerja keras mengikuti majikan dan “mungkin” mendapat tambahan angka nol, atau mengikuti hukum namun tidak mendapat penambahan angka nol.
Mereka jadi bimbang. Gaji mereka tidak seberapa. Bahkan jika permintaan mereka disetujui Tuan Han, pastinya tidak akan seberapa. Lalu apa mereka tidak jadi mengajukan permintaan? Ahjumma bertanya apakah tidak ada jalan tengahnya? Tidak ada. Mereka juga mulai khawatir Guru Park hanya mengutamakan Sekretaris Lee.
Sementara itu ibu dan ayah Bom masih tidak sepaham mengenai tuntutan yang diajukan paman. Menurut Ibu, meski Bom berkata ia baik-baik saja dan bisa membaur dengan keluarga Han, tidak mungkin mereka menerima Bom dengan hati terbuka. Harus ada perubahan agar Bom bisa nyaman tinggal di sana. Apa ayah tidak bisa membayangkan bagaimana mereka mendiskriminasi dan merendahkan Bom?
Ayah marah dan berkata bagaimana bisa mereka menyukai Bom kalau pamannya membuat masalah seperti itu.
Ibu bertanya apa ayah tidak merasakan apapun saat melihat Bom hanya tidur saat menginap di rumah mereka. Apa ayah tidak bisa membayangkan seberapa banyak tekanan yang diterima Bom dari mereka? Ayah berkata karena itu ia harus berhati-hati demi Bom.
Mereka benar-benar tidak bisa sepakat dalam hal ini dan mereka semakin frustrasi.
Noo Ri meminta maaf pada Je Hoo atas perbedaan pendapat orangtuanya. Je Hoon tidak mempermasalahkannya. Orang yang mendekat pada Hansong pastinya berpikir mereka adalah keluarga Hansong.
Noo Ri mengakui bahwa apa yang dikatakan ibunya mungkin benar. Ia mungkin menggunakan Bom untuk keuntungannya sendiri. Ia takut kehilangan apa yang sudah dengan susah payah diraihnya.
Tibalah saat untuk menyerahkan daftar permintaan para staf. Guru Park menghadap Tuan Han. Para staf diam-diam berusaha mencari tahu hasilnya. Pengasuh mengeluh ia tidak diikutsertakan, padahal ia juga keberatan harus membangunkan Jin Young dan menyiapkannya tiap pagi. Dalam bertahun-tahun ia melakukan pekerjaannya, tidak pernah ada orang menyuruh bayi mengucapkan salam pagi. Sigh… memang keterlaluan sih >,<
Tuan Han membaca daftar tersebut. Pada dasarnya para staf meminta tambahan untuk setiap pekerjaan lebih yang mereka lakukan. Jam kerja lebih, bayaran lebih. Mereka bersedia mengenakan seragam pelayan formal asalkan dibayar ekstra. Dengan pertimbangan mereka mengalami stress karena seragam tersebut.
Mereka menolak membungkuk berkali-kali karena itu menyakitkan secara fisik dan mempermalukan mereka. Mereka bersedia bernegosiasi mengenai kenaikan uang pesangon mereka, tapi mereka tidak mau menerima jawaban bahwa uang pesangon mereka tergantung pada pekerjaan mereka.
Tuan Han berusaha nampak tenang sementara Nyonya Han nampak terkejut dan merasa dikhianati. Ia berkata ia akan mempertimbangkan daftar tersebut dan memberikan jawabannya.
Tuan Han berniat untuk membiarkan permintaan tersebut seolah tak ada apa-apa. Tapi Nyonya Han merasa staf mereka sangat serius. Tuan Han berkata untuk sekarang mereka harus menunjukkan kalau mereka menghargai para staf.
Yi Ji bertanya bagaimana jika ayahnya tidak mengabulkan permintaan para staf? Apa mereka akan berdemo? In Sang berpendapat begitu. Menurutnya tuntutan para staf masuk akal. Bom tidak mau ikut-ikutan. Bisa-bisa ia yang disalahkan.
In Sang diminta datang ke tempat Jae Won sepulang sekolah. Ia menurut tanpa tahu untuk apa ia ke sana. In Sang malah makan dengan cepat agar bisa cepat pulang. Ia berkata ada masalah di rumah.
Jae Won menasihatinya bahwa In Sang seharusnya merasa bertanggungjawab sebagai pewaris keluarga Han. In Sang berkata ia tahu itu.
“Jadi kenapa kau memberontak?”
In Sang berkata ayahnya tidak punya teman maupun hobi, juga tidak akur dengan ibunya. Apa yang ayahnya miliki adalah orang-orang di Hansong yang menurut padanya. Ia tidak ingin seperti ayahnya. Jika ia memang harus mewarisi sesuatu, ia ingin mewarisi apa yang ayahnya tidak dapat miliki.
Memangnya kaupikir dunia akan berubah, tanya Jae Won. In Sang berkata dunia sudah mulai berubah.Bagi orangtuanya, orang-orang seperti Bom, Jae Hoon, dan Sekretaris Min adalah orang-orang aneh. Tapi menurutnya mereka biasa-biasa saja. Dan orang lain juga sependapat dengannya.
Hyun Soo datang untuk membawakan obat Jae Won titipan dari ibunya. Hmmm…apakah mereka sengaja sedang dipertemukan oleh Young Ra dan Nyonya Han. In Sang langsung pergi begitu ia selesai makan. Jae Won berusaha memintanya tetap tinggal tapi In Sang menolak.
Begitu pulang, In Sang langsung menanyakan pada Bom apakah ayahnya sudah menjawab tuntutan para staf. Belum. Yi Ji khawatir para staf dipecat jika mereka berdemo. Bom berkata mereka harus membuat sarapan mereka sendiri untuk mendukung para staf. Baik In Sang dan Yi Ji tidak menyangka masalahnya akan seserius itu.
Keesokan paginya, Tuan dan Nyonya Han berjalan masuk ke ruang tengah. Mereka bingung saat melihat ahjumma dan ahjusshi berjalan ke ruang tamu dan duduk. Begitu juga para staf dapur dan supir. Mereka mengadakan mogok kerja. Nyonya Han kebingungan. Bagaimana dengan sarapan mereka? Sekretaris Lee berkata Bom yang menyiapkannya.
Tuan Han bersikap tenang. Ia meliburkan para staf, seolah-olah mereka tidak sedang berdemo melainkan sedang libur untuk mendinginkan kepala mereka.
Sementara itu Bom dan In Sang sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Untunglah ahjumma berbaik hati sudah menyiapkan segala sesuatunya hingga mereka hanya perlu menyiapkan dan menghangatkan. Tapi Tuan dan Nyonya Han tidak mau sarapan di rumah.
Saking shocknya, Nyonya Han pergi ke tempat Jae Won dalam keadaan terguncang. Ia berkata ini pertama kalinya ia melihat bagaimana menakutkannya manusia. Jae Won mengira para staf membuat keributan. Tapi Nyonya Han berkata para staf sangat tenang. Dan itu menakutkan. Lah….sendirinya?
Di kantor, Tuan Han menyalahkan Sekretaris Yang karena Sekretaris Yang yang memilih dan merekrut semua staf.
Je Hoon, Pengacara Yoo, dan Sekretaris Min juga mendengar kabar mogok kerja tersebut. Sebenarnya mereka juga menangani urusan pribadi Tuan Han. Pengacara Yoo mengurusi pajak, sementara Sekretaris Min pernah menjadi bodyguard anak-anak Tuan Han. Tapi untungnya mereka tidak termasuk dalam Han Trust. Pengacara Yoo bergurau mengingatkan Je Hoon agar berhati-hati. Bukan tidak mungkin Tuan Han menugasinya suatu hari nanti.
Sekretaris Min memberitahu Paman Bom perihal mogok kerja staf keluarga Han. Paman tertawa tak percaya. Hal seperti ini tak pernah terjadi sebelumnya di Hansong. Sekretaris Min membenarkan. Ada ratusan sekretaris di Hansong tapi mereka dibayar dengan gaji pantas hingga tak banyak komplain.
Paman mengkhawatirkan Bom. Bukankah harus ada orang yang menjaga bayi dan mengurus rumah? Sekretaris Min berkata Bom, In Sang, dan Yi Ji mendukung para staf. Paman mengerti Bom memang orang seperti itu. Tapi ia tak menyangka In Sang dan Yi Ji juga mendukung mereka. Sekretaris Min berkata mereka tidak ingin menjadi orang jahat.
Paman menceritakan semuanya pada ayah, bu Bom, dan Noo Ri. Ayah Bom dan Noo Ri khawatir Bom yang disalahkan. Bagaimanapun Bom adalah menantu, bukan anak kandung keluarga Han. Ayah berkata Bom hanya sendirian di rumah itu, jadi seharusnya ia tidak mendukung para staf.
Ibu berusaha menghubungi Bom tapi Bom tidak membalas pesannya. Ayah memarahi ibu karena tidak menasihati Bom agar tidak ikut campur dengan urusan para staf. Noo Ri sependapat dengan ayahnya. Sementara Ibu berkeras menanyakan apa pendapat Bom lebih dulu.
Para staf masih mogok. Tuan Han menyuruh mereka cuti lebih lama. Sementara Nyonya Han berkata mereka tidak usah kembali jika tidak mau. Maka para staf pun pergi, kembali ke rumah mereka masing-masing. Termasuk pengasuh bayi.
Meski begitu para staf tidak bisa begitu saja melupakan tugas mereka. Guru Park menyarankan agar mereka tidak mengangkat ponsel mereka dan tidak memikirkan keluarga Han. Jika mereka kembali ke rumah keluarga Han maka usaha mereka akan sia-sia.
Tapi ahjumma sudah sangat lama bekerja di sana dan dapur itu seakan dapurnya. Setiap musim ia membuat kimchi, bahkan sekarang ia terpikir untuk merebus kecap. Ahjusshi sependapat, meski rumah itu bukan rumahnya tapi ia sudah bertahun-tahun di sana hingga seperti tempat tinggalnya dibandingkan dengan rumahnya sendiri.
Guru Park menyarankan agar mereka membedakan urusan pribadi dan urusan banyak orang. Meski ahjumma merasa memiliki keterkaitan dengan keluarga Han tapi Tuan dan Nyonya Han tidak menganggap demikian.
Sekretaris Kim pergi untuk membeli lebih banyak soju dan makanan ringan. Saat ia tidak ada, yang lain membicarakannya karena Sekretaris Kim bersikap aneh menurut mereka. Mereka menduga Sekretaris Kim sedang memata-matai mereka. Sekretaris Yang berkata sepertinya Sekretaris Kim tidak akan lama lagi bekerja pada Tuan Han karena mendapat tawaran dari tempat lain.
Sekretaris Kim memang mata-mata. Ia mengirim pesan pada seseorang bahwa Sekretaris Lee memegang rahasia Sekretaris Yang. Kira-kira ia mengirim pesan pada siapa? Young Ra?
Tapi Sekretaris Yang mengancamnya lebih dulu dengan mengatakan ia mengetahui rahasia Sekretaris Kim. Ternyata selama ini Sekretaris Kim berbohong pada orangtuanya bahwa ia bekerja sebagai pengacara (bukan sekretaris) di Hansong.
Bom dan In Sang semakin kewalahan dalam menyiapkan sarapan dan sebagainya. Belum lagi mereka harus mengurus Jin Young. Yi Ji masuk ke dapur memberitahu bahwa Jin Young pup dan ia tidak bisa menggantinya. In Sang menyuruh Yi Ji membawa Jin Young ke dapur.
Bom berkata mereka seharusnya tidak membawa Jin Young ke dapur karena mereka sedang memasak. Tapi In Sang berkata mereka tidak memasak, hanya menyiapkan. Dan ini adalah persediaan terakhir. Jika staf masih mogok kerja besok maka mereka benar-benar harus memasak sendiri.
Ayah dan Ibu Bom meneleponnya. Ibu Bom menasihati Bom agar teguh pada pendiriannya meski mertuanya menyalahkannya. Ayah merebut telepon dan menyuruh Bom berpihak pada mertuanya. Noo Ri berkata Bom harus membuat mertuanya merasa bisa bergantung padanya pada saat-saat seperti ini.
Bom berkata ia sangat sibuk dan harus membuat makanan untuk Jin Young. Ia akan menelepon setelah keadaan mereda. Noo Ri berkata ibunya tidak peduli Bom bekerja sendirian di rumah itu. Ada Yi Ji dan In Sang, ujar ibu Bom. Mereka bisa beli makanan jika situasi benar-benar buruk.
Perbedaan pendapat antara Ayah-Noo Ri dan Ibu-Paman benar-benar tidak menemukan jalan keluar. Mereka jadi selalu bertengkar. Ayah menganggap hal ini sebagai tragedi.
Tuan dan Nyonya Han sarapan di meja makan. Yi Ji mendorong kereta Jin Young mengitari meja makan. Ia bercerita Jin Young tadi pup dan In Sang membersihkan Jin Young di wastafel dapur. Tuan dan Nyonya Han langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semua makanan mereka.
Nyonya Han menangis di tempat Jae Won. Ia sudah tak tahan lagi. Jae Won menyarankan agar Nyonya Han keluar dari rumah, anggap saja sebagai liburan. Nyonya Han akhirnya meminta kamar di hotel Jae Won. Ia akan menginap di sini bersama suaminya.
Young Ra dan So Jung tiba. Mereka mendukung keputusan Nyonya Han untuk tinggal di luar sementara. So Jung berkata biar saja anak-anak yang bertahan di rumah, maka para staf tidak akan tega dan pada akhirnya menyerah. Young Ra mengingatkan bahwa anak-anak mendukung para staf.
Mereka bertiga yakin Bom adalah pemula dari semua masalah ini. Young Ra berkata seharusnya Nyonya Han mengusir Bom dan In Sang. In Sang pasti akan sadar. Cinta monyet tidak akan bertahan lama.
“Apa kau menyarankan agar ia menyuruh mereka bercerai?” tanya Jae Won.
“Tentu saja. Kalau begitu apa ia harus membiarkan mereka?” tanya Young Ra.
Nyonya Han berkata ia sudah lelah menunggu cinta monyet itu hilang. Young Ra berkata tak ada gunanya mengganti semua staf jika Bom masih di rumah itu. Jae Won sepertinya keberatan. So Jung setuju dengan Young Ra. Nyonya Han kembali menangis dan berkata ia sangat membenci Bom.
Sekretaris Yang mengirim beberapa staf pengganti ke rumah keluarga Han. Tapi In Sang menolak mereka dengan sopan. Bom bahkan sempat menanyakan cairan pembersih jamur pada mereka. Para staf pengganti itu pun pergi.
In Sang terlihat agak menyesal karena ia sangat benci jamur. Bom berkata jamur itu ada di dinding kamar Tuan dan Nyonya Han karena dehumidifier kamar mereka rusak.
Mereka menelepon ahjusshi dan pergi ke gudang. Pengontrol otomatis tidak bekerja jadi mereka harus menunggu tukang reparasi. Untuk sementara mereka harus mengatur temperatur dalam kamar dengan menyalakan pemanas. Jika terlalu panas, mereka harus menurunkannya lagi.
In Sang tiba-tiba mendapat ide. Bagaimana dengan membuat kamar orangtuanya seperti sauna? Bom tersenyum sepakat.
Ketika Tuan dan Nyonya Han kembali dari hotel Jae Won, Yi Ji menanggapi mereka dengan sinis. Ia berkata orangtuanya sebaiknya tinggal di sana saja. Tuan Han memarahi In Sang yang menolak para staf baru.
“Jika tidak, Ayah akan memecat para staf lama, “ ujar Yi Ji.
Tuan Han hampir meledak tapi Sekretaris Kim menenangkannya. In Sang memberitahu bahwa mereka menyalakan pemanas karena udara lembab.
Tuan dan Nyonya Han masuk ke kamar dan langsung kepanasan. Tuan Han mengangka telepon menuduh In Sang sengaja melakukan ini. Mereka keluar dan memarahi In Sang.
Yi Ji dengan tenang menyuruh orangtuanya tidur di ruang tengah atau tidur di kamarnya. In Sang membenarkan. Bom berkata ia, In Sang, dan Jin Young bisa tidur di ruang tengah dengan nyaman.
“Maaf, aku tidak mau melihatmu di sini,” kata Nyonya Han.
Mereka terkejut. Tuan Han berkata mereka akan menyelesaikan urusan rumah lebih dulu, barulah ia akan menyelesaikannya dengan Bom. Untuk sekarang bom harus pulang.
“Taruhlah Jin Young. Dengarkan kami,” kata Nyonya Han.
Yi Ji dan In Sang memeluk Bom untuk melindunginya.
“Aku tidak akan pergi sendirian,” kata Bom.
Komentar:
Terus menerus mendapat tentangan dari anak-anak mereka dan staf mereka, Tuan dan Nyonya Han tak tahan lagi. Mereka akhirnya mengusir Bom. Tapi apakah kali ini mereka berhasil?
Ada rasa puas melihat para staf mogok. Baru ditinggal sehari-dua hari saja Tuan dan Nyonya Han sudah kepayahan. Tapi mereka tidak juga menghargai para staf mereka. Benar-benar tak habis pikir >,<