Berbeda dengan akhir episode 16, Gwi ternyata tidak melepaskan pegangannya pada Yang Sun setelah melihat kedatangan Sung Yeol. Sung Yeol menyuruh Soo Hyang menyingkir agar tidak terluka. Gwi baru menyadari Soo Hyang ternyata berpihak pada Sung Yeol.
Sung Yeol meminta Gwi melepaskan Yang Sun. Tentu saja Gwi tidak mau karena sudah mengetahui Yang Sun adalah rencana rahasia itu. Ia sengaja melukai bahu Yang Sun dengan kuku jarinya hingga mengeluarkan darah. Yang Sun berteriak kesakitan.
“Bagaimana? Apa darah kekasihmu membuatmu gila?” ledek Gwi.
Perdana Menteri telah dibebaskan oleh pengawalnya dan mengumpulkan tentara untuk menangkap Sung Yeol. Sementara Yoon terpaksa menikam kakek Hak Young dengan belati sunsa agar tidak berubah menjadi vampir. Seorang pengawal mengabarkan kalau saat ini Perdana Menteri sedang menuju ke kediaman Gwi membawa pasukan. Yoon memerintahkan untuk mengumpulkan para pengawal kerajaan yang setia padanya.
Gwi berkata ia tidak menyangka keturunannya masih ada yang hidup. Lalu ia menggigit Yang Sun.
Tapi sebelum itu terjadi, Sung Yeol sudah bergerak maju. Ia berhasil menyelamatkan Yang Sun dan menyerahkannya pada Soo Hyang Pertempuran kedua vampir itu tidak terelakkan lagi.
Perdana Menteri dan pasukannya tiba di depan kediaman Gwi. Ia hanya menemukan Yoon seorang diri di sana. Yoon berkata ia baru kembali dari kuil dan datang untuk memeriksa karena sepertinya ada kekacauan di istana. Perdana Menteri berkata Sung Yeol menyusup ke istana. Yoon pura-pura tidak tahu. Tapi Perdana Menteri tidak percaya.
Gwi bertanya mengapa Sung Yeol tidak bisa meminum darah Yang Sun padahal ia sudah menunggu lama untuk melihatnya. Sung Yeol tidak mempedulikan perkataannya dan kembali menyerang. Tapi karena ia sudah lama tidak minum darah, ia sangat lemah dan mudah dikalahkan oleh Gwi.
Sung Yeol terkena pukulan bertubi-tubi hingga ia akhirnya roboh dan pingsan. Yang Sun menghambur memeluknya.
“Sepertinya sudah lama sejak ia minum darah manusia. Memiliki perasaan manusia telah membuatnya menjadi lemah. Kau membuatnya lemah,” kata Gwi pada Yang Sun.
Yang Sun tertegun. Sambil menangis ia mengisap darahnya sendiri dari luka yang disebabkan oleh Gwi. Lalu menyalurkan darahnya itu melalui mulut Sung Yeol.
“Akhir cinta antara manusia dan vampir selalu ternodai dengan darah,” kata Gwi. Ia nampak marah karena Yang Sun sendiri yang memberikan darahnya untuk Sung Yeol.
Sung Yeol terbangun dan tiba-tiba kejang. Anehnya matanya kali ini bukan berwarna merah, tapi biru. Dan secara mengejutkan ia menjadi lebih kuat berkali-kali lipat.
Namun ada yang terasa salah dari dirinya. Ia tidak seperti Sung Yeol yang biasanya. Ekspresinya jahat.
Yang Sun terkejut melihat perubahan itu. Soo Hyang dengan sigap mengajak Yang Sun keluar dari sana karena Sung Yeol yang sekarang bukan Sung Yeol yang mereka kenal.
Di luar mereka bertemu dengan Yoon yang mengkhawatirkan keadaan Yang Sun. Perdana Menteri langsung memerintahkan agar pasukannya menangkap Yang Sun.
Tapi Yoon menghalangi mereka. Ia berkata ia tidak akan membiarkan rakyatnya terluka di istananya. Perdana Menteri bertanya apa Yoon saat ini sedang membangkang pada Gwi.
“Aku adalah Raja negeri ini. Apa kau sedang membangkang pada Raja?” balas Yoon.
Perdana Menteri malah tertawa dan berkata ia akan memberikan hadiah dan kenaikan pangkat pada siapapun yang bisa menangkap Yang Sun. Yoon mengingatkan mereka tidak bisa hidup jika melawan Raja. Ancaman yang sia-sia…karena pasukan itu bergerak melawan Yoon. Yoon berusaha mengalahkan mereka.
Ia berkata ia tidak mau melukai bawahannya sendiri. Perdana Menteri meminta Yoon sadar karena semua orang di situ tak ada satupun yang merupakan bawahan Yoon.
Di dalam, keadaan berbalik setelah Sung Yeol berubah. Kali ini Gwi yang kalah telak dan tak berdaya melawan Sung Yeol. Sung Yeol meledeknya karena tidak bisa mengalahkannya lagi. Lalu ia melempar Gwi.
Yoon berusaha melindungi Yang Sun dan Soo Hyang tapi jumlah penyerangnya terlalu banyak. Untunglah pasukan yang setia padanya datang tepat pada waktunya. Ia menyuruh Yang Sun dan Soo Hyang melarikan diri dari istana.
“Aku minta maaf, Jin. Jika kita bertemu kembali, aku akan meminta maaf dengan sepatutnya. Jika kau menerima permintaan maafku, biarlah kita bertemu kembali sebagai teman,” kata Yoon.
Ia meminta Soo Hyang membawa Yang Sun keluar dari ibukota secepatnya. Sebelum pergi, Soo Hyang berbisik pada Yoon agar berhati-hati karena Ratu adalah pengikut Gwi.
Yoon terdiam namun ia lebih mementingkan menyelamatkan Yang Sun saat ini. Terdengar suara geraman dari dalam. Semua menoleh. Pintu terbuka dan Sung Yeol melangkah keluar.
Yoon dan Perdana Menteri terkejut melihat Sung Yeol yang sepertinya tidak mengenali mereka. Soo Hyang cepat-cepat menarik Yang Sun pergi. Sung Yeol menyeringai.
Gwi sangat marah karena Sung Yeol berhasil mengalahkannya. Ia hendak mengejar Sung Yeol tapi ia malah memuntahkan darah.
Perdana Menteri memerintahkan pasukannya menangkap Sung Yeol. Tapi Sung Yeol bahkan kebal senjata saat ini. Seorang anak buah Yoon meminta Yoon pergi menyelamatkan diri untuk saat ini karena terlalu berbahaya. Yoon menurut.
Perdana Menteri jongkok ketakutan melihat Sung Yeol. Tapi Sung Yeol tidak mempedulikannya dan berlari pergi. Sasarannya adalah darah…darah Yang Sun.
Perdana Menteri masuk ke dalam dan melapor kalau Sung Yeol sudah melarikan diri, begitu juga Yang Sun dan Soo Hyang. Ia berkata Raja membantu mereka kabur. Gwi tidak mau memperlihatkan kalau ia terluka. Gengsi dong XD
Perdana Menteri berkata mereka harus menangkap Yoon sekarang juga, menghukumnya dan menurunkannya dari tahta. Ia juga akan memastikan para buronan tidak melarikan diri. Gwi hanya mengangguk dan memberi isyarat agar Perdana Menteri cepat pergi.
Yoon masuk ke kamar Ratu dan teringat pada peringatan Soo Hyang. Namun ia tidak menyinggung perihal Gwi. Ia berkata ia mungkin diturunkan dari tahtanya sekarang.
“Aku ingin menjadi Raja yang kuat. Aku ingin melindungi rakyat dan juga ingin melindungimu.”
“Yang Mulia pasti bisa melakukannya,” kata Hye Ryung sambil menggenggam tangan suaminya.
Yoon meminta maaf. Hye Ryung bertanya mengapa Yoon meminta maaf. Tapi Yoon tidak menjawab.
Ho Jin masuk ke ibukota dan heran melihat penjagaan di gerbang ibukota begitu ketat. Ia bertanya apa yang terjadi pada petugas keamanan. Petugas itu berkata Raja berada dalam masalah karena vampir di istana lari keluar.
Ho Jin terkejut karena mengira Gwi yang keluar dari istana. Ia bertambah kaget ketika petugas itu berkata ada perintah untuk menangkap puteri Pelajar Binal alias Yang Sun.
Soo Hyang dan Yang Sun berusaha menghindari kejaran para petugas. Sayangnya mereka tidak tahu harus bersembunyi di mana karena Hwayanggak juga pasti digeledah. Untunglah mereka diselamatkan oleh In Ho dan dua mantan lintah darat.
Dua mantan lintah darat baru tahu kalau Yang Sun adalah wanita dan terpesona dengan kecantikannya. Sementara In Ho salah tingkah ketika Soo Hyang terus menatapnya dengan penuh selidik.
In Ho membawa mereka ke tempat aman. Ia berterimakasih karena Soo Hyang sudah menyelamatkan Yang Sun. Soo Hyang berkata mereka harus segera keluar dari ibukota dan bersembunyi.
In Ho bertanya di mana Sung Yeol. Soo Hyang menceritakan bagaimana Sung Yeol berubah setelah meminum darah yang Yang Sun berikan. Bagaimana ia menjadi sangat kuat dan tidak mengenali orang termasuk Yang Sun.
“Kurasa ini ada kaitannya dengan Yang Sun menjadi rencana rahasia. Mungkin keturunan ibu yang menjadi bagian dari rencana rahasia adalah darah Gwi (dari keturunannya) jika diminum pelindung Gwi akan menghasilkan kekuatan untuk melawan Gwi. Tapi ia masih memiliki perasaan manusia.”
In Ho bertanya apa yang terjadi pada Gwi. Soo Hyang tidak tahu.
“Tapi jika keadaan tetap seperti ini dan Sung Yeol tidak bisa kembali seperti semula, maka sesuatu yang lebih parah mungkin akan terjadi,” katanya.
Yang Sun ingin mencari Sung Yeol. Soo Hyang melarangnya. Meski Sung Yeol menjadi seperti ini karena Yang Sun, hanya Yang Sun yang bisa menghentikannya. Jika mereka kehilangan Yang Sun, Sung Yeol mungkin tidak bisa kembali seperti semula. In Ho menyuruh mereka beristirahat dulu sementara ia mencari cara agar mereka bisa keluar dari ibukota.
Dengan kelicikannya, Perdana Menteri memutarbalikkan fakta dengan menyebarkan kalau vampir yang keluar dari istana adalah Sung Yeol dan Yoon adalah Raja licik yang mengabdi pada vampir tersebut. Dengan begitu ia yang akan dianggap menjadi pahlawan oleh rakyat karena sudah mengeluarkan monster dari istana.
Yoon sangat marah namun tidak berdaya ketika ia dan Hye Ryung digiring pergi. Yoon sempat berkata pada Yoon kalau orang yang disukai Gwi bukanlah dirinya melainkan Hye Ryung. Karena itu ia bisa memiliki kekuasaan seperti sekarang ini.l Namun sekarang Hye Ryung sudah tidak berguna.
Yoon dan Hye Ryung dimasukkan ke dalam sel tahanan. Namun Yoon tetap memperlakukan Hye Ryung dengan baik dan mengkhawatirkannya. Hye Ryung semakin merasa bersalah dan berkata ia yang seharusnya meminta maaf karena sudah menipu Yoon.
Yoon berkata Hye Ryung tidak perlu menceritakannya jika terlalu berat. Hye Ryung terkejut karena Yoon sudah tahu. Yoon berkata sebenarnya ia sudah curiga ketika Hye Ryung membawakan jubah hitam Sung Yeol. Menjadikan Hye Ryung Ratu juga pasti rencana Gwi.
Hye Ryung mengakui pertemuan mereka yang nampaknya kebetulan di luar istana sebenarnya sudah direncanakan agar Yoon tidak mencurigainya. Yoon bertanya kapan pertama kali Hye Ryung bertemu Gwi.
Hye Ryung berkata ia berumur 10 tahun ketika ayahnya menyeretnya ke kediaman Gwi. Yoon bercerita ia kehilangan ayahnya saat ia masih kecil dan ibunya meninggalkan istana. Istana penuh dengan musuhnya. Karena itu ia terbiasa membaca siapa orang yang mendekatinya dengan maksud tertentu.
Hye Ryung heran, jika begitu mengapa Yoon menerimanya. Karena aku melihat air matamu, kata Yoon. Airmata dari tangisan Hye Ryung ketika ia mengigau setelah “menyelamatkan” Yoon dari pemanah. Dalam tangisannya Hye Ryung memohon agar ayahnya menyelamatkannya dan ibunya.
Itu adalah air mata yang tak asing baginya. Air mata yang tidak bisa ia perlihatkan pada orang lain karena kematian ayahnya. Ia menanyakan perasaan Hye Ryung ketika diserahkan pada Gwi.
Hye Ryung mengakui ia memerlukan kekuasaan. Kekuasaan agar tak ada seorangpun yang bisa melukainya dan ibunya. Sambil menangis ia berkata ia sudah melakukan kejahatan pada Yoon padahal Yoon menerima dirinya.
Yoon menggenggam tangan Hye Ryung dan tersenyum di sela air matanya yang mengalir.
“Tidak apa-apa. Bukankah sudah kukatakan aku akan melindungimu sampai akhir meski aku tidak memiliki kekuatan? Kau juga akan menjadi kekuatanku.”
Hye Ryung menangis terharu. Yoon memeluknya.
Sung Yeol berkeliaran di jalanan ibukota meski malam belum tiba. Orang-orang takut melihatnya karena matanya yang bersinar biru juga karena noda darah di mulutnya.
Batinnya mulai berperang. Satu suara berkata semua orang itu takut pada Sung Yeol. Suara lain berkata mereka hanya rakyat lemah yang berusaha bertahan hidup. Suara-suara itu membuat Sung Yeol bingung.
Seorang pedagang menunjuknya dan berkata Sung Yeol adalah vampir. Dengan emosi ia menyuruh Sung Yeol meminum darahnya. Lalu mulai melemparinya dengan batu. Sung Yeol menangkap batu itu dengan marah dan meremasnya hingga hancur.
Ia menggeram hingga semua orang berteriak ketakutan. Satu suara membujuknya untuk memperlihatkan kekuatannya, namun suara yang lain mengingatkan kalau rakyat hanyalah korban. Sung Yeol berteriak dan berlari.
Rakyat berhamburan melarikan diri. Ho Jin bertanya mengapa apa yang terjadi. Seseorang memberitahunya mengenai vampir yang keluar dari istana. Awalnya Ho Jin mengira vampir itu Gwi. Tapi ketika orang itu berkata vampir itu mengenakan jubah hitam, Ho Jin terkejut.
In Ho melihatnya dan memanggilnya. Ho Jin bercerita mengenai perintah penangkapan Yang Sun dan vampir yang keluar dari istana. In Ho berkata vampir itu pastilah Sung Yeol. Tapi ia akan menjelaskannya nanti karena yang terpenting adalah menyelundupkan Yang Sun keluar dari ibukota.
Ho Jin mendapat ide.
Soo Hyang merawat luka Yang Sun. Yang Sun masih sedih karena Sung Yeol. Soo Hyang berkata meski Yang Sun tidak mencari Sung Yeol, Sung Yeol pasti akan mencari Yang Sun. Seperti biasanya.
“Tapi jika ia masih dalam keadaan seperti itu, maka darahmu yang mungkin ia cari. Tuan tidak pernah menginginkan darahku, kau pasti sudah mendengarnya. Jika aku bisa, aku bersedia menyerahkan darahku sepanjang hidupku. Minum darah tidak akan berhasil jika ia hanya mendapatkannya dari orang yang masih hidup. Rasa haus itu hanya akan terpuaskan jika ia meminum darah korban hingga korban mati.”
Yang Sun terkejut. Soo Hyang berkata Sung Yeol mungkin akan melukai Yang Sun jika kondisinya tidak bisa kembali seperti semula. Dan jika Sung Yeol setelah itu sadar, ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Sung Yeol bisa semakin buas dan tidak bisa kembali seperti semula. Karena itu ia mengingatkan Yang Sun agar tidak sembarangan memprovokasinya dengan darahnya.
Yang Sun berkata ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Soo Hyang merasa kasihan pada Yang Sun.
Ho Jin melompat masuk dan tersenyum senang melihat Yang Sun dalam dandanan wanita. Soo Hyang dan Yang Sun mau tak mau ikut tersenyum.
Para menteri tidak setuju ketika Perdana Menteri mengumumkan akan menurunkan Yoon dari tahta. Perdana Menteri menyuruh mereka menunggu keputusan Gwi jika tidak ingin mati.
Ia menemui Gwi. Gwi baru berpesta dengan meminum darah para pengawal dan dayang. Namun sepertinya kondisinya belum pulih. Perdana Menteri berkata ia sudah menangkap Raja dan Ratu dan mengurung mereka di dalam sel.
Mengapa kau tidak membawa mereka ke sini, tanya Gwi. Perdana Menteri berkata saat ini para menteri berkumpul di istana setelah mendengar penangkapan Raja. Raja dalah Raja dan Gwi tidak bisa keluar pada siang hari. Karena itu ia memiliki rencana.
“Ada banyak warga yang melihat Kim Sung Yeol keluar dari istana. Kita buat Kim Sung Yeol menjadi vampir yang tinggal di istana. Lalu kita katakan kita mengusirnya dan menangkap Raja yang mengabdi padanya.”
Gwi menyetujui rencana tersebut. Ia membutuhkan waktu untuk memulihkan kesehatannya. Perdana Menteri bertanya apa yang akan mereka lakukan dengan tahta yang kosong saat ini. Jelas ia mengincar tahta tersebut dan ingin segera menaikinya. Tapi Gwi berkata ia akan membuat keputusan malam ini.
Ia bertanya di mana Yang Sun. Perdana Menteri berkata mereka sedang mencarinya. Gwi menyuruhnya segera mendapatkan Yang Sun. Jika Perdana Menteri tidak bisa mendapatkannya, Perdana Menteri yang akan mati.
Ide Ho Jin adalah menyelundupkan Yang Sun melewati pintu gerbang dengan Yang Sun pura-pura menjadi mayat. Yang ditutupi tikar. Soo Hyang tidak tega dan bertanya apakah ini satu-satunya cara. Ho Jin dan In Ho berkata hanya ini satu-satunya cara. Yang Sun berkata ia akan melakukannya.
In Ho dan kedua mantan lindath darat yang akan membawa Yang Sun. Ho Jin meminta Yang Sun berhati—hati. Mereka akan bertemu kembali di Eom Seok Gol. Soo Hyang juga meminta In Ho agar berhati-hati.
Yang Sun membaringkan tubuhnya di atas pedati lalu memejamkan matanya. Tubuhnya ditutupi dengan tikar.
Sung Yeol berlari ke hutan. Suara perang batinnya semakin membuatnya bingung. Suara jahat berkata Sung Yeol bukanlah monster tapi lebih tinggi derajatnya daripada manusia. Suara lain mengingatkan alasan Sung Yeol bertahan selama 120 tahun.
“Akuilah kau membuang begitu banyak waktu. Tapi tidak masalah karena tak terhitung banyaknya waktu di hadapanmu.”
“Ingatlah Myung Hee, PM Jung Hyun, dan mereka yang sudah tiada.”
Suara jahat bertanya apa Sung Yeol tidak muak dengan kenangan mereka yang sudah tiada. HENTIKAAAAAN!!! Sung Yeol berteriak sambil memegangi kepalanya.
Sung Yeol manusiawi berdiri di hadapannya dan bertanya apakah Sung Yeol berencana menjadi vampir seperti Gwi. Apa Sung Yeol lupa dengan apa yang ia perjuangkan selama ini?
“TUTUP MULUTMU!!!” Sung Yeol mencekik nurani manusiawinya.
“Bunuh dia,” ujar batin vampirnya. “Mengapa kau tidak bisa membuang nurani manusiawi-mu? Bunuh saja dia.”
Nurani manusiawi mengingatkan Sung Yeol pada Yang Sun. Jangan sampai Sung Yeol melupakan Yang Sun. Tapi batin vampirnya berkata Yang Sun adalah anak yang berdarah Gwi.
“Kau sudah bersumpah tidak akan pernah kehilangan kekasihmu lagi karena dirimu.”
“Kim Sung Yeol 120 tahun lalu sudah mati. Jangan lagi batasi dirimu!”
Sung Yeol dipenuhi keraguan namun ia tidak melepaskan cekikannya pada nurani manusiawinya.
Yoon dan Hye Ryung tahu Gwi akan melukai mereka begitu malam tiba. Yoon bertekad untuk bertempur sampai akhir. Tapi Hye Ryung ingin Yoon tetap selamat. Yoon tidak mau lagi menyelamatkan hanya dirinya sendiri. Ia ingin Hye Ryung yang tetap selamat.
Percakapan mereka terhenti dengan kedatangan Perdana Menteri. Perdana Menteri berkata Yoon akan diturunkan dari tahtanya dan malam ini Gwi akan membuat keputusan. Yoon meminta Perdana Menteri membawanya menemui Gwi sekarang juga.
“Tapi Ratu adalah keturunanmu, jika kau manusia bukankah sepatutnya ia tetap hidup?”
Hye Ryung protes. Perdana Menteri tersenyum sinis. Ia berkata sepertinya Hye Ryung belum sadar juga.
Hye Ryung bertanya apa Perdana Menteri pikir Gwi akan membiarkan Perdana Menteri tetap hidup sampai akhir. Apa Perdana Menteri pikir ia akan menjadi Raja berikutnya? Ia berkata Perdana Menteri hanya diberi kekuasaan untuk membatasi gerak Raja. Begitu Raja diturunkan maka Perdana Menteri juga tidak akan berguna lagi.
Perdana Menteri tidak sependapat. Dengan sombong ia berkata sekarang ia yang akan memperalat Gwi.
Ia memerintahkan agar Hye Ryung diseret keluar. Hye Ryung meronta tapi ia dipisahkan dari Yoon. Yoon menangis karena tak berdaya.
Perdana Menteri ternyata sengaja mengeluarkan Hye Ryung karena bagaimanapun juga Hye Ryung adalah puterinya. Ia berkata Yoon akan mati tapi Hye Ryung akan ia biarkan hidup untuk tinggal bersama ibunya.
Hye Ryung berkata ia akan pergi ke kediaman Gwi. Ia bertanya apakah Gwi akan diam saja jika ayahnya melepaskannya pergi. Ia berkata ia akan membantu ayahnya.
“Jika Ayah ingin menjadi Raja, akan menguntungkan jika aku tetap di sisi Gwi. Jadi kumohon lepaskan Raja.”
Perdana Menteri tentu saja tidak percaya. Hye Ryung berlutut di hadapan ayahnya. Ia berkata ini adalah permiintaannya yang pertama dan terakhir pada ayahnya.
Perdana Menteri akhirnya membawa Hye Ryung menemui Gwi. Gwi menyindir Hye Ryung yang kembali padanya karena Yoon tidak lagi menjadi Raja. Hye Ryung tidak menyangkal. Ia berkata ia memang menginginkan posisi Ratu hanya agar ia memiliki kekuasaan. Dan sekarang ia menyadari kalau itu sebuah kesalahan seperti yang pernah Gwi katakan padanya.
Ia berkata Yoon tidak bisa memenuhi harapannya sebagai manusia dan sebagai Raja. Gwi bertanya apa yang sebaiknya ia lakukan pada Yoon.
Hye Ryung berkata ia tidak mau menjadi janda jika Gwi membunuh Yoon. Gwi bertanya apa yang diinginkan Hye Ryung. Hye Ryung berkata ia ingin kembali berada di sisi Gwi.
“Kau akan menjadi wanitaku. Itulah maksud perkataanmu?”
Hye Ryung membenarkan. Gwi berkata ia tidak pernah mengampuni siapapun yang sudah menentangnya dan meminta pendapat Perdana Menteri. Perdana Menteri berkata rakyat akan lebih bisa menerima jika Yoon diasingkan sebagai hukuman. Jika Gwi membunuh Yoon maka orang-orang akan mengira Gwi membunuh Yoon demi tahta.
Gwi kesal karena ia harus mempertimbangkan pendapat rakyat. Ia menanyakan situasi di istana. Perdana Menteri berkata semua sedang menantikan keputusan Gwi.
Sungguh merepotkan, ujar Gwi. Ia berkata ia akan pergi ke tahta Raja malam ini. Perdana Menteri tampaknya tidak senang dengan keputusan Gwi.
Sung Yeol akhirnya melepaskan cekikannya pada nurani manusiawinya. Batin vampirnya berkata Sung Yeol lemah hingga tidak bisa mengalahkan Gwi. Sung Yeol berbalik dan hendak menyerang batin vampirnya.
“Raja menggunakan rakyat sebagai alasan. Raja juga keturunan dari orang yang membawa Gwi untuk mendirikan negeri ini. Meski kau membantu Raja mengalahkan Gwi, mereka akan kembali memanggil vampir untuk melindungi kedudukan mereka,” kata batin vampirnya.
Sung Yeol mengayunkan tangannya untuk memukul batin vampirnya. Tapi batin vampirnya menghilang dan muncul di belakangnya sambil tertawa. Ia bertanya apakah Sung Yeol pikir manusia lebih baik dari vampir? Mereka hanya memiliki cara yang berbeda. Apa yang paling menyakiti manusia justru manusia sendiri. Dan manusia menamakannya dengan “keadilan” Manusia bahkan lebih kejam dari vampir.
“Kau berbeda dari vampir. Tidak, kau jauh lebih superior. Jika kau bisa melepaskan batasan itu, bahkan Gwi pun tidak bisa menjadi lawanmu. Jadi cepatlah minum darah anak itu agar kau bisa menjadi lebih kuat.”
Sung Yeol berusaha mengalahkan batin vampirnya. Tapi suara itu terus menekan Sung Yeol agar membalas dendam dan membebaskan diri. Sung Yeol mengayunkan tangannya ke segala arah hingga akhirnya malah menusuk nurani manusiawinya.
Nurani manusiawinya terjatuh. Batin vampirnya tertawa. Ia menunjukkan arah kepada darah Yang Sun. Dan seiring dengan “kematian” nurani manusiawi-nya, Sung Yeol tampaknya sepenuhnya dalam pengaruh batin vampirnya.
Yoon diseret keluar istana. Ia bertanya pada Perdana Menteri mengenai Hye Ryung. Perdana Menteri menyuruh yoon tidak mengkhawatirkan Hye Ryung karena bagaimanapun juga ia adalah puterinya. Yoon berkata ia tidak akan memaafkan Perdana Menteri jika terjadi sesuatu pada Hye Ryung.
Perdana Menteri berkata seharusnya Yoon berterimakasih karena dibiarkan hidup. Ia memerintahkan agar jubah kebesaran Raja dicopot. Seluruh atribut kebesaran Raja dicopot hingga Yoon hanya mengenakan pakaian lapis dalam dan sepatunya diganti dengan sepatu jerami. Ia berusaha bertahan dengan segala penghinaan ini. Lalu ia dinaikkan ke atas kuda dan diarak keluar.
In Ho dan kedua mantan lintah darat tiba di pintu gerbang ibukota. Awalnya terlihat lancar tapi seorang petugas menghentikan mereka dan hendak menyingkap tikar yang menutupi tubuh Yang Sun. In Ho menghentikannya dan mengisyaratkan itu adalah mayat korban vampir. Tapi petugas itu malah menarik pedang dan hendak menusukkan ke tikar.
In Ho menangkisnya. Akibatnya persembunyian Yang Sun terungkap. Kedua mantan lintah darat langsung melindungi Yang Sun. Para pengawal bersiap menyerang mereka. Mampukah In Ho mengalahkan mereka dan menyelamatkan Yang Sun?
Gwi kembali bertanya apa alasan Hye Ryung kembali padanya. Hye Ryung berkata ia sudah mengatakan alasannya.
“Apakah bukan karena kau sangat mencintai Raja?”
“Seandainya memang demikian, apa gunanya bagimu? Bagimu cinta hanyalah perasaan tak beruba antar manusia. Apapun alasannya, tidak mengubah kenyataan aku kembali datang untuk mengabdi padamu.”
Gwi bertanya memangnya Hye Ryung pikir ia menginginkan kehadiran Hye Ryung. Hye Ryung mengingatkan Gwi sendiri yang mengatakan mereka mirip. Karena itu mungkin tidak ada seorangpun yang mengenal Gwi sebaik dirinya.
“Kalau begitu apa pendapatmu mengenai diriku?”
“Meski kau ingin menjadi manusia, kau tidak bisa. Karena itu kau benci manusia dan membuat mereka menderita.”
“Kalau begitu kau tahu apa yang akan kulakukan padamu jika kau ada di sisiku.”
Hye Ryung berkata Gwi dapat melakukan apapun sesuka hatinya. Gwi menerima Hye Ryung kembali tapi dalam hatinya ia sama sekali tidak berniat melepaskan Yoon.
Di tengah perjalanan, pasukan pengawal Yoon berhenti. Mereka saling memberi isyarat lalu mengeluarkan pedang untuk menyerang Yoon.
In Ho berusaha mengalahkan para penjaga perbatasan tapi jumlah mereka terlalu banyak. Ia akhirnya tertusuk dan hampir mati.
Saat itulah Sung Yeol muncul. Ia menjatuhkan semua orang yang menghalanginya untuk mendapatkan Yang Sun.
In Ho menggunakan sisa kekuatannya untuk menusuk Sung Yeol. “Kumohon temukan kembali perasaan manusia itu…” ujarnya sebelum ia roboh ke tanah.
Sung Yeol berbalik melihat tubuh In Ho. Yang Sung cepat-cepat memeluknya dari belakang. Dan dalam sekejap sinar biru di mata Sung Yeol kembali normal. Ia menoleh melihat Yang Sun lalu jatuh lemas dan pingsan.
Malam pun tiba. Gwi keluar dari istana. Ia ingat bagaimana ia pertama kali ditawari menjadi monster yang akan menjaga keluarga kerajaan oleh Raja Taejo (pendiri dinasti Joseon).
Ia menyuruh Gwi membunuh semua anggota keluarga kerajaan (keluarga raja terakhir dinasti Goryeo) yang sebelumnya dilayani oleh para pendahulu Gwi. Lalu membantunya mendirikan negara baru.
Gwi bertanya sebagai gantinya apa yang akan ia dapatkan. Raja Taejo berkata keturunannya akan bersama Gwi dan Gwi akan menguasai malam negeri ini. Ketika itu Gwi tersenyum dan menerima tawarannya.
“Taejo, kurasa di sinilah kontrak kita berakhir. Karena kalian melanggar janji lebih dulu,” kata Gwi setelah mengingat semua itu.
Di istana para menteri berkumpul. Perdana Menteri menatap tahta Raja dengan keyakinan ia akan segera mendudukinya. Para menteri lain juga menduga demikian.
Tiba-tiba pintu terbuka. Gei melangkah masuk dengan mengenakan jubah kebesaran Raja dan Hye Ryung berjalan mengirinya di belakang. Perdana Menteri terkejut.
Gwi duduk di tahta Raja dan tersenyum sinis.
“Mulai sekarang, akulah Raja.”
Komentar:
Whoaaaa…Gwi keren!!! Ini cowo kok bisa tampan sekaligus cantik ya^^
Jahat sih tapi keren haha…Sung Yeol jahat juga keren XD Episode ini aku malah lebih merasakan chemistry antara Sung Yeol dan Gwi.
Sekarang keadaan berbalik. Sung Yeol dianggap vampir istana yang jahat sementara Gwi malah menjadi Raja. Belum lagi rencana rahasia yang ternyata berbahaya.
Jika Sung Yeol meminum darah Yang Sun sampai habis, maka Yang Sun akan mati. Sung Yeol memang akan bisa mengalahkan Gwi dan mungkin membunuhnya. Tapi apakah Sung Yeol bisa kembali seperti semula setelah Yang Sun mati? Bukankah malah lebih berbahaya karena ia menjadi vampir jahat yang lebih kuat dari Gwi?
Akhirnya rasa penasaran terhadap Gwi sedikit terungkap oleh Hye Ryung. Aku tidak pernah menduga Gwi ingin menjadi manusia. Pantas saja ia begitu penasaran dengan perasaan cinta antar manusia. Ia ingin tahu apakah perasaan cinta membuat seorang manusia sanggup mengorbankan dirinya.
Ia meremehkan cinta karena itu ia terus menerus mendesak Sung Yeol agar meminum darah Yang Sun. Karena itu ia marah ketika Myung Hee dulu berkorban untuk Sung Yeol dan sekarang Yang Sun dengan sukarela memberikan darahnya untuk Sung Yeol.
Hmm…jadi yang membuat Gwi bosan sebenarnya karena ia tidak memiliki cinta dalam hidupnya. Seandainya ia memiliki seorang yang mencintainya dan dicintainya, hidupnya tidak akan membosankan. Apakah dengan menjadi Raja bisa mengusir rasa bosan Gwi? Atau malah makin bosan karena harus berurusan dengan segala macam urusan negara?