Sebelumnya:
Kelas 2-3 SMA
Yosan mendapatkan guru pengganti setelah wali kelas mereka terpeleset di tangga
dan harus dirawat di rumah sakit. Guru pengganti tersebut bernama Han Bong Goo (Uhm Ki Joon) dan ia
meminta setiap muridnya mengikuti sesi BK dengan alasan untuk mengenal mereka
lebih dekat.
Tapi yang aneh,
sepertinya ia sebenarnya telah mengenal mereka semua. Ia mengingat satu per
satu nomor absen dan nama mereka, bahkan peringkat mereka. Dan nantinya
terbukti kalau ia tahu lebih jauh dari itu.
Murid pertama yang
mengikuti sesi BK adalah Kim Seul Gi. Seorang murid yang diacuhkan semua orang
seakan tak terlihat, bahkan beberapa di antara mereka membullynya. Guru Han
tahu itu dan ia menawarkan pada Seul Gi untuk memulai dari awal.
Ia memberi denah
tempat duduk kelas 2-3 dan spidol merah lalu menyuruh Seul Gi membuat diagram
pertemanannya sendiri. Ajaib. Begitu Seul Gi menghubungkan mejanya dengan meja
2 murid lain menggunakan spidol tersebut (pada denah), kedua murid itu
tiba-tiba sangat baik pada Seul Gi.
Seul Gi begitu
bahagia. Ia menemui Guru Han dan bertanya apakah ia bisa menulis lebih banyak
diagram pertemanan. Guru Han memperbolehkan asal Seul Gi menandatangani
kontrak. Begitu Seul Gi setuju, tiba-tiba jarinya berdarah seakan teriris
sesuatu. Darahnya menetes pada kontrak tersebut dan menuliskan namanya. Kontrak
disepakati.
Cerita lebih
lengkap bisa dibaca di blog kheartbeat
Sinopsis Episode 2:
Karena sudah
menandatangani kontrak dengan darahnya, Guru Han menyerahkan denah itu kembali.
Ia berkata setiap garis akan membuat 2 orang terhubung. Tapi bila Seul Gi
memberi tanda X pada garis tersebut, hubungan 2 orang akan berakhir. Dan
hubungan yang telah putus tidak bisa diperbaiki lagi.
“Jadi pikirkan
baik-baik sebelum kau membuat garisnya,” Guru Han mengingatkan.
Seul Gi melirik
pada Eun Ha yang sedang asyik mengobrol bersama Park Byul dan Ah Young (Park
Byul dan Ah Young adalah kedua murid yang sebelumnya sudah dibuat garis agar
berteman dengan Seul Gi). Dengan wajah sebal ia membuat garis antara Eun Ha dan
Park Byul lalu memberi tanda X. Begitu juga pada garis Eun Ha – Ah Young.
Tiba-tiba saja Ah
Young dan Park Byul meninggalkan Eun Ha dan tidak mengacuhkannya lagi. Eun Ha
bingung melihat perubahan sikap kedua sahabatnya. Diam-diam Seul Gi tersenyum
sinis.
Eun Ha memanggil
kedua temannya itu bahkan memarahi mereka tapi keduanya mengacuhkan Eun Ha
seakan Eun Ha tidak ada. Persis seperti yang telah dilakukan Eun Ha pada Seul
Gi.
“Tak terlihat. Kau
ada, tapi tak ada yang melihatmu,” gumam Seul Gi.
Ia berjalan
mendekati Eun Ha dan berkata pelan, “Kami tidak lagi peduli padamu.”
Kami? Kau bilang “kami”?
Eun Ha berseru marah. “Apa kalian tidak dengar!!”
Kenyataannya
memang tidak ada yang mempedulikan Eun Ha. Seul Gi bertanya apa Eun Ha takut
karena sekarang tidak ada lagi yang berada pihaknya. “Tunggu saja. Neraka baru
saja dimulai.”
Seul Gi membuat
garis pertemanan lebih banyak hingga ia mendapat lebih banyak teman. Guru Han
diam-diam tersenyum melihat itu semua.
Tapi tidak sampai
di situ, Seul Gi membuat garis bertanda X antara Eun Ha dan teman-teman
sekelas. Akibatnya sekarang Eun Ha dianggap tidak ada oleh teman-temannya. Seul
Gi tertawa melihat itu semua. Hanya Ye Rim dan Sang Woo yang mengkhawatirkan
kondisi ini (mereka masih selamat dari garis pertemanan Seul Gi).
Seul Gi teringat
kebaikan Sang Woo saat temannya menjegalnya di kantin. Ia tersenyum lalu membuat
garis antara mejanya dan meja Sang Woo. Dan tentu saja seperti yang lain, Sang
Woo mendadak terpesona pada Seul Gi.
Ye Rim merasa aneh
karena Sang Woo selama ini selalu mengekorinya, tapi Sang Woo yang sekarang
menoleh pun tidak saat berpapasan dengan Ye Rim.
Ye Rim mencoba
mendekati Sang Woo yang sedang asik mengobrol dengan Seul Gi saat istirahat. Ia
beralasan mereka harus mendiskusikan foto kelas. Sang Woo meminta maaf karena
ia lupa. Ye Rim berkata sepertinya Sang Woo sibuk jadi ia akan pergi saja.
“Ye Rim, tunggu...”
Sang Woo melirik Seul Gi. Seul Gi berkata ia tidak apa-apa, mereka bisa ngobrol
lagi nanti. Sang Woo tersenyum dan terus melihat ke arah Seul Gi yang berjalan
menjauh.
“Seo SangWoo,
sadarlah!” Ye Rim melambaikan tangannya di depan mata Sang Woo. Kau bilang apa,
tanya Sang Woo bingung.
Seul Gi hendak
membuat garis pertemanan baru (atau hendak memutus garis Ye Rim – Sang Woo?).
Namun sebelum sempat melakukannya, Ye Rim mendekatinya. Ia buru-buru
menyembunyikan denah itu.
Ye Rim duduk di
dekat Seul Gi dan berkata entah kenapa teman-teman
mereka bersikap aneh.
“Aneh kenapa?”
tanya Seul Gi ramah.
Ye Rim berkata Eun
Ha sekarang sangat diam. Sang Woo juga bersikap tidak seperti biasanya. Keadaan
kelas mereka benar-benar berubah.
“Tapi…kurasa
mereka semua menjadi aneh, kecuali kita. Benar, kan?”
Seul Gi berkata ia
tidak tahu. Ye Rim mengaku ia juga tidak tahu tapi ia memiliki firasat Seul Gi
tahu sesuatu mengenai semua ini.
Seul Gi jadi marah
dan bertanya apa Ye Rim menuduhnya yang telah membuat mereka semua menjadi
aneh. Dan lagi sejak kapan Ye Rim pura-pura baik dekat dengannya?
“Dengar baik-baik.
Selalu aku yang menjadi orang aneh. Dan kau hanya menonton. Jadi jangan berlagak
kau tahu semuanya.”
Tapi apakah Seul
Gi merasa bahagia mendapatkan banyak teman dengan cara seperti itu? Ia mulai
merasa terganggu karena para temannya tidak benar-benar menjadi temannya. Mereka
hanya menjadi pengekor yang selalu mengiyakan apa kata-katanya, tertawa tanpa
peduli apa yang sedang ia bicarakan. Dan ia mulai merasa kasihan pada Eun Ha.
Karena itu ia
menemui Guru Han dan memintanya untuk membatalkan kontrak. Atau diberi denah
baru untuk ia memulai dari awal.
Ye Rim dan Sang Woo
diam-diam mengintip mereka dari balkon. Sang Woo mengira Seul Gi-nya sedang
ditegur Guru Han karena membuat kesalahan. Ye Rim menyuruhnya memfoto Seul Gi
dan Guru Han diam-diam.
Guru Han menghela
nafas panjang dan berkata Seul Gi tidak bisa membatalkannya. Bukankah ia sudah
memperingatkan untuk memikirkannya baik-baik sebelum membuat garis.
“Meski begitu, kau
terus membuat garis. Kim Seul Gi, kau yang melakukannya. Sudah terlanjur. Dan
lagi, jika garisnya rusak kau tidak bisa lagi memperbaikinya (tidak bisa
digambar ulang). Jadi berhati-hatilah.”
Setelah Guru Han
pergi, Seul Gi membuka denahnya. Denah itu sudah dipenuhi garis merah dan garis
bertanda X.
Ye Rim dan Sang
Woo memeriksa foto yang baru saja mereka ambil. Anehnya wajah Seul Gi nampak jelas
di sana sementara wajah Guru Han nampak kabur.
Seul Gi sekarang
menjadi rebutan teman-temannya. Sang Woo dan Ye Rim berusaha membantunya.
Ujung-ujungnya Sang Woo malah hendak merebut Seul Gi juga. Terjadilah saling
tarik menarik.
Denah terjatuh.
Seul Gi terkejut dan berusaha meraihnya. Tapi botol air minum di meja terjatuh
dan airnya tumpah membasahi denah itu, tepat pada garis Sang Woo. Garis itu
menjadi buram. Sang Woo seakan tersadar dan berhenti menarik Seul Gi.
Menyadari itu,
Seul Gi meronta keras. Ia memungut denah dan berlari keluar. Teman-temannya
berlari mengejar Seul Gi. Guru Han tersenyum di ruangannya.
Sang Woo dan Ye
Rim tidak ikut mengejar. Sang Woo heran dan bertanya mengapa teman-teman mereka
mengejar Seul Gi seperti itu.
“Apa kau sudah
kembali normal?” tanya Ye Rim.
“Apa maksudmu?”
Sang Woo balik bertanya.
“Kau juga selalu
mengikutinya ke mana-mana.”
“Aku? Aku?” tanya
Sang Woo tak percaya. “Kau ini ngomong apa? Hanya satu orang yang akan selalu
kuikuti ke manapun.”
Siapa? Tanya Ye
Rim.
“Satu-satunya
ketua kelas kita, istriku, yaitu kau.”
Ye Rim berusaha
menyembunyikan senyumnya dan pura-pura kesal mendorong Sang Woo. Sang Woo berlari
mengejar Ye Rim sambil mengoloknya karena telah cemburu.
Seul Gi berlari
hingga ke atap lalu menutup pintu. Ia terkejut saat melihat Eun Ha berdiri di
atas balkon.
“Eun Ha!” Ia
berlari mendekati Eun Ha dan memintanya turun karena sangat berbahaya.
“Kim Seul Gi..apa
kau senang sekarang?” tanya Eun Ha, “Setelah membuat mereka semua memperhatikanmu
dan membuatku tidak terlihat, apa kau bahagia?”
Seul Gi
menggeleng. Ia sama sekali tidak bahagia. Eun Ha bertanya apa yang sebenarnya
telah Seul Gi lakukan.
“Kau yang
melakukannya, iya kan?”
Seul Gi berkata ia
hanya ingin semuanya kembali seperti dulu. Ternyata awalnya ia dan Eun Ha bersahabat,
berempat dengan Park Byul dan Ah Young.
Ia mengulurkan tangan memohon agar Eun Ha turun.
Eun Ha menyambut uluran
tangan Seul Gi dan turun dari balkon. Fiuhhh…
Tapi rupanya
perkataan Seul Gi tadi sudah cukup menjadi pengakuan bagi Eun Ha bahwa Seul Gi
yang melakukan semua ini. Ia berkata satu-satunya cara mereka bisa kembali
seperti dulu adalah dengan Seul Gi menghilang dari hadapannya selamanya.
“Kau mati saja,”
ujarnya pelan. Ia berjalan pergi.
Sementara itu
teman-teman sekelas tiba di atap dan mulai memperebutkan Seul Gi. Seul Gi
ditarik kesana kemari.
Denah kembali
terjatuh dari tangan Seul Gi. Seul Gi panik melihat denah itu terinjak-injak. Denah
itu mengenai lantai basah dan robek.
Tiba-tiba mereka
semua berhenti menarik Seul Gi dan seperti robot meninggalkan Seul Gi
sendirian. Seul Gi memungut denah yang sudah hancur itu dan menangis
tersedu-sedu.
Ia berlari kembali
ke kelas, namun tidak ada satupun yang mempedulikannya. Mereka semua
benar-benar tidak melihatnya sekarang. Meski Seul Gi berteriak sekuat tenaga,
tidak ada reaksi dari mereka.
Keesokannya, keadaan
di kelas 2-3 berlangsung seperti biasa. Tidak ada seorangpun yang menyadari
teman mereka berkurang satu.
Ye Rim merasa ada
teman sekelasnya yang menghilang. Tapi sebagaimana kerasnya ia mengingat, ia
tidak ingat nama teman tersebut atau bagaimana sikap teman itu terhadapnya. Ia
tidak ingat apapun.
Di luar jendela
terlihat sosok Seul Gi jatuh dari atas. Tapi tak seorangpun menyadarinya.
“Apakah semua ini
benar-benar terjadi? Ataukah hanya mimpi buruk?”
Guru Han membopong
tubuh Seul Gi dan membawanya pergi.
Saat bercanda
bersama Sang Woo, Ye Rim tak sengaja melihat tulisan di meja Seul Gi. “Jangan
ke ruang BK.”
Ye Rim tertegun.
Sementara itu,
terkunci di dalam cermin, roh Seul Gi
berteriak-teriak histeris. Di dinding terpajang foto tua sebuah kelas bersama
gurunya. Guru Han.
Komentar:
Wow,…interesting….
Jadi siapakah Guru
Han itu? Apa ia penyihir? Iblis pengumpul jiwa? Malaikat maut? Hantu penunggu sekolah?
Seul Gi akhirnya
mengalami nasib yang tragis. Rohnya terperangkap dan keberadaannya di dunia
seakan tidak meninggalkan bekas. Awalnya ia hanya ingin mengembalikan keadaan
seperti semula. Tapi dendam dan keserakahannya membuatnya tak bisa
mengendalikan keinginannya dan akhirnya membawa petaka.
Anehnya, Guru Han
sudah memperingatkan sejak awal untuk berhati-hati dan memikirkan baik-baik
sebelum membuat garis. Tapi di saat yang sama, ia sepertinya jelas menyadari sifat
manusia yang tidak pernah puas. Karena itu ia tersenyum ketika Seul Gi terus
membuat garis dan ketika keadaan berada di luar kendali.
Kupikir hanya
Iblis yang bisa menawarkan hal seperti itu. Terlihat baik dan menawarkan jalan
keluar, namun ujung-ujungnya maut.
Keunikan lain
drama ini adalah settingnya. Settingnya hanya pada kelas 2-3 SMA Yosan. Tidak
ada kelas lain, tidak ada guru lain, tidak dibicarakan adanya keluarga. Drama
ini benar-benar hanya terfokus pada apa yang terjadi di kelas setelah Guru Han
menjadi guru pengganti di kelas mereka.
Mungkin karena drama ini hanya terdiri dari 12 episode dengan
setiap episodenya hanya 15-20 menit. Karena itu tidak dibicarakan hal lain
selain misteri yang terjadi di kelas mereka.
Kira-kira apa lagi
yang akan terjadi di kelas Ye Rim? Apakah jiwa yang sudah tertangkap oleh Guru
Han dapat dibebaskan? Apakah Ye Rim juga akan menjadi salah satu korban? Atau
hanya ia yang bisa menghentikan Guru Han mengingat hanya ia yang merasa aneh
dengan apa yang telah terjadi.
Dan lagi apakah
semua ini benar-benar terjadi? Ataukah benar hanya mimpi buruk?
Note: Aku membuat sinopsis drama ini bergantian
dengan Putri (kheartbeat). Karena subtitlenya agak lama, sinopsisnya juga tidak
bisa cepat ya^^
Wah, guru han memang dr awal kemunculannya bikin penasaran. Kalo menurut ku sih guru han itu samcem perantara utk mengajari hal hal ke kita *ini apa sih wkwk* tp aku curiga juga kenapa dia menghilangkan semua ingatan orang ttg seul gi. Kalo gitu dia ada niat jahat juga dong. Aish, drama ini tayang setiap hari apa aja mba?
BalasHapusMian Uni. .. aku mw tanya uni g buat sinop drama yang Jong ki oppa? Padahal berharap banget uni buat sinop y :(
BalasHapusWelcome back mba fannn....^^ dah kangen ma sinop bikinan mba fanny nih...fighting!!lanjut trs ya mba?? :*
BalasHapusAneh juga sich, siapa sosok asli guru han? Apa dia juga menjual jiwa nya?
BalasHapusJd penasaran nie episode berikut berikutnya
BalasHapus