Sebelumnya:
Ye Rim ingat siapa
saja temannya yang hilang dan mengapa mereka menghilang. Sementara itu Sang Woo
memposting foto-foto teman mereka yang hilang namun malah mendapat hukuman dari
Guru Han.
Ye Rim menanyakan
pada Guru Han ke mana teman-temannya yang hilang. Guru Han bertanya kenapa Ye
Rim mencari mereka. Apa hanya karena penasaran atau merasa bertanggungjawab? Ia
menunjukkan kalau Ye Rim tidaklah sebaik yang diperlihatkannya selama ini.
Buktinya Ye Rim sendiri bersikap sinis pada teman-temannya yang
menghilang. Akhirnya Ye Rim mengaku ia
tidak tahu mengapa ia mencari mereka.
Guru Han
menawarkan 2 pilihan. Ye Rim masuk ke dalam cermin untuk mencari jawabannya dan
juga mengembalikan teman-temannya. Atau melupakan semuanya dan kembali ke
kelas. Tapi ada waktunya. Jika jam pasir Guru Han habis dan Ye Rim belum
kembali, maka Ye Rim akan berada dalam cermin selamanya.
Ye Rim sepakat dan
membuat kontrak dengan Guru Han. Ia masuk dalam cermin dan bertemu seorang anak
kecil yang bernama sama dengannya. Anak kecil itu menunjukkan pada Ye Rim bahwa
selama ini Ye Rim tidak bahagia dan bahkan tidak tahu tujuan hidupnya. Hanya memikirkan orang lain namun tidak
memikirkan masa depannya.
Sementara itu Sang
Woo malah bertemu dengan Ye Rim lain yang berbeda dengan Ye Rim yang ia kenal
selama ini. Apakah ia akan bisa membantu Ye Rim dari luar cermin?
Cerita lengkapnya
bisa dibaca di Kheartbeat
Sinopsis
Episode 12:
Ye Rim palsu
membuka loker dan mengeluarkan jam pasir penanda waktu Ye Rim asli berada dalam
cermin. Ia tersenyum lalu meletakkannya kembali ke loker.
Sang Woo diam-diam
mengamatinya dan mengenali jam pasir itu. Ia pernah melihat jam pasir tersebut
di Ruang BK. Ia teringat pesan suara Ye Rim: “Kalau terjadi apa-apa padaku….”
Ye Rim dan Ye Rim
kecil mengamati perkembangan di luar melalui cermin. Mereka melihat Sang Woo
diam-diam mengikuti Ye Ri palsu.
Hmmm…kok cerminnya bisa melihat ke semua penjara sekolah ya…apa setiap ada
cermin/kaca maka terhubung dengan cermin itu?
Ye Rim palsu
memergoki Sang Woo yang mengikutinya. Sang Woo berkilah ia hendak ke Ruang
Berita.
“Aigoo Sobangnim
(=suami, manura = istri -> nama panggilan Sang Woo untuk Ye Rim), kenapa tak
katakan yang sebenarnya? Kau mengikutiku, kan?”
Ye Rim palsu menjawil pipi Sang Woo.
Sang Woo berusaha
meyakinkan kalau ia hendak ke Ruang Berita. Lalu ia cepat-cepat kabur. Setelah
Sang Woo pergi, Ye Rim palsu menunjukkan ekspresi tak senang.
“Kak, apa kakak
yang itu benar-benar Kak Ye Rim yang sebenarnya?” tanya Ye Rim kecil, “Kalau
Kakak tak bisa keluar dari sini, kakak yang itu akan benar-benar jadi Kakak.”
Ye Rim mulai
ketakutan memikirkan ia mungkin tidak bisa keluar dari dalam dunia cermin.
Melalui cermin,
mereka melihat Sang Woo membuka loker Ye Rim dan mengeluarkan jam pasir.
Ye Rim palsu
membuka loker dan terkejut melihat jam itu tidak ada.
“Kau mencari ini?”
tanya Sang Woo yang sudah menunggunya.
Ye Rim palsu
tersenyum membujuk dan meminta Sang Woo mengembalikan jam itu. Tapi Sang Woo
malah membawa pergi jam pasir itu. Ye Rim palsu mengejarnya.
Sang Woo memang
lebih cepat larinya, tapi Ye Rim palsu memiliki kekuatan gaib untuk maju lebih
cepat. Sang Woo mengira ia sudah berhasil melepaskan dari Ye Rim palsu. Ia
berhenti untuk mengatur nafas di depan cermin.
Tiba-tiba Ye Rim
palsu muncul di belakangnya. Sang Woo berbalik tapi Ye Rim palsu malah
mencekiknya dan mengangkatnya.
“Kenapa kau
lakukan ini padaku?” ujar Ye Rim palsu.
“Karena kau bukan
Ye Rim yang sebenarnya,” jawab Sang Woo.
“Tak ada yang asli
atau palsu!” sergah Ye Rim palsu.
“Apa yang
kaulakukan pada Ye Rim yang asli?” tanya Sang Woo.
Ye Rim panik
melihat keadaan Sang Woo. Namun tiba-tiba cermin di depannya tidak lagi
menampilkan apa yang terjadi di dunia luar. Ye Rim meminta Ye Rim kecil
menampilkan kembali dunia luar.
“Bukan aku yang
melakukannya,” kata Ye Rim kecil.
Mereka melihat ke
cermin dan ternyata Guru Han ada di belakang mereka. Guru Han berkata waktu Ye Rim tak tersisa
banyak. Ye Rim kecil nampak takut melihat Guru Han dan berkata Guru Han orang
jahat.
Guru Han tersenyum
dan berjongkok di depan Ye Rim kecil lalu menyodorkan permen loli. Tapi Ye Rim
kecil tidak mengambilnya. Kapk dah nerima apa-apa dari Guru Han ;p
Ye Rim bertanya
bagaimana caranya keluar dari dalam cermin. Guru Han berkata Ye Rim tahu
jawabannya.
“Saya tidak tahu,”
kata Ye Rim frustrasi.
“Tempat ini tempat
apa? Bagi Bapak tempat ini adalah surga. Entahlah bagi orang lain tempat ini
tempat apa…”
Ye Rim memikirkan
perkataan Guru Han.
Sementara itu Ye
Rim palsu belum melepaskan Sang Woo. Sang Woo tidak mau mengembalikan jam pasir
dan berkata akan menghancurkannya. Tapi Ye Rim palsu berkata semua akan hilang
jika jam itu hancur. Baik dirinya maupun Ye Rim.
Ye Rim menemukan
jawabannya. Mimpi buruk. Bagi Guru Han tempat itu adalah surga tapi baginya dan
teman-temannya itu adalah mimpi buruk.
“Ini hanya mimpi.
Dan dalam mimpi, kita bisa berbuat sesuka hati,” kata Ye Rim. Dan cara untuk
menghentikan mimpi buruk adalah….
Bangun (paling manjur^^ memangnya ada cara lain?). Ye Rim
memejamkan matanya dan saat membuka mata ia berdiri tak jauh dari Sang Woo dan
Ye Rim palsu.
Ye Rim palsu
terkejut melihat Ye Rim bisa keluar dari cermin. Ia melepaskan cekikannya pada
Sang Woo. Ye Rim palsu berkata semua orang sudah dibodohi Ye Rim selama ini,
teman-teman sekelas termasuk Sang Woo.
“Kau juga
membodohi dirimu sendiri,” katanya.
“Tidak, aku hanya
merasa takut. Aku malu dan takut pada diriku sendiri. Maafkan aku karena rasa
takutku itu.”
Ye Rim palsu
berkata Ye Rim tak punya rencana atau keberanian untuk melarikan diri dari saat
ini. Apa yang bisa Ye Rim lakukan jika cara untuk bahagia saja Ye Rim tidak
tahu? Meskipun Ye Rim masih belajar, tetap saja itu perbuatan Ye Rim.
“Sekarang semua
akan berakhir, karena kau yang akan hilang.”
Ye Rim palsu
berlari ke arah Ye Rim. Sang Woo berusaha berdiri untuk menghentikannya.
Tapi Ye Rim tidak
nampak takut. Ia merentangkan kedua tangannya. Ia menerima Ye Rim palsu sebagai
bagian dari dirinya. Ye Rim palsu menghilang bersatu dengan Ye Rim.
Ye Rim membuka
matanya dan mendapati ia ada di ruang kesehatan. Ia melihat Guru Han berdiri
tak jauh darinya. Guru Han berkata Ye Rim telah melakukan hal yang bagus.
“Jika seseorang
terbangun dari mimpi buruk, semua akan kembali. Berkat kau, Kang Ye Rim, semua
orang akan kembali seperti sedia kala. Dan mulai sekarang semuanya akan
berbeda. Bimbingan konseling ini adalah yang terakhir kalinya.”
Guru Han
menjentikkan tangannya.
Semua peristiwa
seakan berjalan mundur. Berputar kembali pada saat dari mana semua itu bermula.
Ye Rim terbangun
karena jepretan kamera Sang Woo. Sang Woo mengolok Ye Rim dengan mengatainya
berwajah tembem. Persis seperti awal mula cerita ini.
Sang Woo berkata
ia sudah menggantikan tugas Ye Rim saat Ye Rim tidur tadi. Ye Rim terdiam.
“Hari ini jam
kosong, kan?” tanyanya.
Sang Woo heran
kenapa Ye Rim bisa tahu. Ye Rim bahkan tahu wali kelas mereka tak bisa mengajar
karena punggungnya terluka. Tapi ia tidak tahu kenapa ia bisa tahu.
“Apa aku punya
indera ke-6?”
“Wah, daebak!!
Istriku, kita buka jasa ramalan saja,” ujar Sang Woo.
Ye Rim berusaha
merebut kamera Sang Woo untuk menghapus foto barusan. Mereka bercanda seperti
biasanya.
Bagaimana dengan
kehidupan anak-anak lain?
Seul Gi kembali
berteman dengan Eun Ha, Park Byul, dan Ah Young. Ki Chul kali ini tidak ikut
berkelahi melainkan melerai temannya yang berkelahi. Si Yeon asyik menulis
cerita di bukunya. Jae Su dan Gi Tae bermain basket dengan gembira. Do Hee yang penuh percaya diri dan periang.
Dalam narasinya,
Ye Rim berkata teman-temannya terkadang memiliki pikiran yang aneh. Apa yang
akan terjadi jika terjadi perang? Apakah kita akan baik-baik saja jika terjadi
gempa bumi? Jika aku bisa mengubah dunia, apakah dunia akan jadi lebih baik?
Kapan mimpiku akan jadi kenyataan? Apakah doaku akan terkabul kalau aku berdoa
sungguh-sungguh?
Ye Rim dan Sang
Woo mengobrol di atap sekolah. Ye Rim berkata ia merasa seperti baru bangun dari
mimpi buruk tapi ia tidak ingat apa mimpinya itu. Sang Woo berkata mimpi buruk
adalah proses untuk menghilangkan hal buruk yang terjadi saat ini.
“Jadi begitu ya,
Pak Dokter?” Olok Ye Rim.
“Kalau kau bangun
dari mimpi buruk, semua ingatan dalam mimpimu akan hilang. Rasa sakitpun
menjadi sembuh,” Sang Woo pura-pura serius bergaya dokter.
“Tapi aku merasa
ada ingatan tersembunyi dengan cara yang aneh. Aku tidak tahu apakah ingatan
itu merupakan mimpi atau kenyataan.”
Kelas 2-3 berfoto
dengan Guru Han.
“Pak, sebenarnya
Bapak siapa? Orang baik atau orang jahat?” Mungkin itu pertanyaan yang tetap
muncul di benak kita.
Guru Han tersenyum
lalu menghilang.
Epilog:
Di Ruang BK, dengan metronom yang sama Guru Han memulai konseling pertama. Sebuah kamera
terletak di meja.
Sang murid
bertanya apakah dengan kamera itu ia bisa mengetahui hal yang sebenarnya. Guru
Han mengiyakan.
“Tapi kau harus
ingat satu hal. Mengintip rahasia seseorang sama sekali bukanlah hal yang
menarik.”
“Saya bersedia,”
Sang Woo mengangguk.
“Kontrak
disepakati.”
Komentar:
Aku sampai bolak
balik menonton episode 11 dan 12 karena terus terang masih agak bingung dengan
apa yang terjadi.
Pada kasus-kasus
sebelumnya, teman-teman Ye Rim dijebak oleh obsesi mereka. Obsesi pada
persahabatan, kekuasaan, khayalan, kepintaran, dan kecantikan. Bagaimana dengan
Ye Rim? Keinginan terbesar Ye Rim adalah
mengungkap misteri ini hingga Guru Han menawarinya masuk dalam cermin untuk
mengungkapnya. Kepo, kalau bahasa kerennya sih XD
Teman-teman Ye Rim
akhirnya terperangkap dalam cermin karena mereka serakah akan obsesi mereka.
Dan saat mereka menyesal, semua sudah terlambat.
Anehnya tidak
demikian yang terjadi pada Ye Rim. Jika pada kasus-kasus sebelumnya,
murid-murid dijebak untuk merasakan impian mereka terkabul, tidak demikian
dengan Ye Rim.
Ia masuk dalam
cermin yang gelap dan sunyi. Bertemu dengan
Ye Rim kecil yang entah bagaimana bisa ada di sana. Lalu ada Ye Rim
palsu yang sepertinya merupakan perwujudan sisi gelap Ye Rim, menggantikannya
di dunia nyata. Kok yang Ye Rim rasakan malah hal yang tidak enak, ya? Polanya sangat berbeda dengan kasus-kasus
sebelumnya.
Tapi setelah
kupikir-pikir, sebenarnya Ye Rim sudah masuk jebakan Guru Han sejak awal.
Karena rasa ingin tahunya, ia sedikit demi sedikit dapat mengungkap misteri
ini. Dan ia tidak puas hingga semuanya terungkap. Bahkan ia nekat masuk dalam
cermin demi menemukan jawabannya.
Jawabannya agak
aneh sih. Mimpi buruk. Kalau begitu semua ini mimpi buruk Ye Rim semata? Semua
yang terjadi pada teman-temannya bukanlah kenyataan melainkan hanya mimpi?
Soalnya semua kembali seperti semula dengan adegan Ye Rim bangun tidur. Sulit
menjawabnya dengan pasti karena begitu
minimnya penjelasan. Contohnya, siapa Ye Rim kecil?
Meski endingnya
membuatku bingung, aku tetap terkesan dengan 5 kasus pertama. Kasus favoritku
adalah kasus Ki Chul dan Jae Su. Benar-benar brilliant. Dan lagi...setiap kasus menyampaikan pesan tersendiri. Tema utamanya adalah hati-hati dengan keinginanmu, juga jangan serakah.
Tidak jelas siapa Guru Han sebenarnya. Ye Rim kecil menyebutnya orang jahat. Dari kontrak-kontrak
yang ia buat memang terkesan ia itu Iblis sih. Yang menawarkan sesuatu yang
menggiurkan namun akhirnya minta tumbal. Dan ia tidak berhenti berusaha
menjerat korban. Sang Woo :(
Tapi yang
menggelitik hatiku adalah ia selalu memperingatkan para korbannya. Begitu juga
Ye Rim. Bisa saja ia biarkan Ye Rim dalam cermin selamanya, bukan? Tapi ia
sengaja memberi petunjuk. Dan setelah Ye Rim keluar, ia mengembalikan semuanya
seperti semula. Bukan hanya itu saja, ia juga menyadarkan Ye Rim akan rasa takutnya. Jadi???
Terlepas dari
ending yang lebih misterius dari semua misteri dalam drama ini, aku terkesan
dengan akting para pemeran muda dalam drama ini. Tentu saja aku juga terkesan
dengan akting Uhm Ki Joon yang memerankan Guru Han. Sampai akhir tetap tidak
tega menyebut dia Iblis hahaha XD
Btw, Min Hyuk BTOB
cute juga yaaaa^^ Cocok sama Kim So Hyun. Lebih cocok mana dengan Ji Soo? Mulai
ngawur >,< Kepanjangan sih komennya…
Terakhir…pesan
saya: Kalau dipanggil ke Ruang BK sama Guru Han jangan mau yaaa, kecuali bareng
Sang Woo^^ *kabur sebelum makin ngawur*
Hai, aku suka drama ini. Tapi jujur kurang ngerti juga hehe. Menurut kamu maksud dari epilog nya apa? Jadi selama ini kamera yang dipake itu dari guru BK nya ya ? ;(
BalasHapusAku juga kurang nyambung. Kalau ada yg bisa beri penjelasan, tolong jelasin dong !
HapusHai, aku suka drama ini. Tapi jujur kurang ngerti juga hehe. Menurut kamu maksud dari epilog nya apa? Jadi selama ini kamera yang dipake itu dari guru BK nya ya ? ;(
BalasHapusTerimakasih mbak sama sinopnya.... Aku baru ngeh pas baca epilognya... Jadi semua terjadi karena kamera yg dikasih guru han dimana sang won bisa mengetahui kebenaran dari mimpi buruk hye rim... Bisa dibilang alurnya maju mundur sih...
BalasHapusDrama ini ( dan guru han) punya 1 tujuan, yaitu mengingatkan anak anak supaya tdk seperti itu ( ank yg ingin punya teman sampe merebut teman org laen, anak yg ingin punya kekuasaan tp akhirnya serakah, anak yg ingin lbh cantik dn cantik lgi tnpa melihat kecantikan dalam dirinya, dll) nah disini yerim jg dpt pelajaran, dia selama ini hnya jdi anak baik, ank yg cari aman saja, mknya guru han kasih pelajaran ( utk lbh bisa ekspresikan diri, membantu teman yg kesulitan)
BalasHapusihhh iya bener deh 😸 makasihhh
BalasHapusterima kasih sinopsisnya
BalasHapus