Sekretaris Min
akhirnya meninggalkan Hansong. Ia mengenakan tongkat penopang karena cedera
saat berlatih. Tuan Han bertanya apakah
Sekretaris Min akan bekerja pada Pengacara Yoo.
Tidak, jawab
Sekretaris Min. Tugasnya sudah selesai di sana.
Pengacara Yoo dan Je Hoon akan meneruskan tanpa dirinya.
“Dan Tuan akan
ditempatkan pada posisi yang tidak nyaman.”
“Apa itu hadiah
terakhirmu?” tanya Tuan Han.
“Kuharap ini akan
menjadi kesempatan bagi bagi Tuan. Tuan terpenjara dalam penjara yang Tuan
dirikan sendiri.”
Tuan Han berkata
ia akan mengingat itu. Ia berterimakasih atas kerja keras Sekretaris Min selama
ini.
Sebelum pergi
Sekretaris Min berkata pada Tuan Han kalau In Sang tidak akan kembali. In Sang akan bisa meloloskan diri dari
bayang-bayang Tuan Han. Tuan Han tidak menanggapinya lagi dan kembali ke
kantornya.
Tuan Han menduga
pihak Je Hoon akan segera memulai aksi mereka. Mereka akan merusak reputasi
Hansong. Sekretaris Yang berkata ia akan mempersiapkannya.
Sekretaris Lee
sibuk mengumpulkan orang-orang yang akan menggantikannya. Tapi Nyonya Han
menolak mereka semua dengan berbagai alasan. Sampai-sampai Sekretaris Lee
merasa ini modus Nyonya Han untuk menahan dirinya.
Young Ra dan So
Jung datang bertamu tanpa diundang. Mereka beralasan Nyonya Han tidak membalas
telepon mereka jadi mereka langsung datang. Young Ra bertanya apa In Sang
benar-benar hidup seperti itu.
“Aku mengirimnya
keluar dari rumah untuk sementara. Dulu, suami baru biasanya menghabiskan
beberapa waktu hidup bersama keluarga istrinya,” kata Nyonya Han. Duh…ini sih
namanya makin mempermalukan diri sendiri, semua juga tahu kalau In Sang pergi
dari rumah >,<
Young Ra bertanya
apa tidak berlebihan In Sang mengalami hidup sebagai orang biasa. Mungkin ia
lebih nyaman tinggal bersama mertuanya, ujar So Jung. Nyonya Han cepat-cepat
mengalihkan pembicaraan.
So Jung berkata ia
melihat sekelompok orang meninggalkan rumah Nyonya Han (para pelamar kerja).
Apa Nyonya Han akan mengadakan acara? Nyonya Han berkata ia sedang berpikir
untuk mengganti staf di rumahnya.
Sekretaris Lee dan
ahjumma membicarakan So Jung dan Young Ra yang tidak tahu malu. Ahjumma tidak
merasa aneh karena mereka sering mempermalukan diri mereka sendiri di depan
banyak orang. Begitulah persahabatan dalam dunia mereka (dunia kaum elit).
Ahjumma bertanya
mengapa semua pelamar ditolak hari ini. Ia berkata Sekretaris Lee harus tegas
dan menentukan batas waktu.
In Sang membawa
buku-buku pelajarannya sebelum berangkat kerja. Ia menerima pesan sms dari Guru
Park yang menanyakan keputusan mereka.
In Sang
memberitahu Bom mengenai hal itu. Keduanya berdebat mengenai siapa yang
seharusnya mengambil kesempatan untuk melanjutkan studi. In Sang mengatakan Bom
yang sebaiknya melanjutkan, sebaliknya Bom ingin In Sang yang melanjutkan.
Keduanya jadi bertengkar.
Ayah dan ibu
mendengar suara mereka. Ayah menganggap pertengkaran adalah hal normal, tapi
ibu penasaran dan diam-diam menguping di depan kamar Bom dan In Sang. Noo Ri
baru pulang. Ibu memberi isyarat agar tidak bicara.
Bom tidak bisa
meneruskan studi sementara In Sang sudah berkorban dengan meninggalkan rumah
dan mengerjakan pekerjaan yang tidak pernah ia kerjakan sebelumnya. Di sisi
lain, In Sang juga tidak ingin menghalangi masa depan Bom.
Bom berkata mereka
harus memikirkannya dari awal. Apakah mereka harus lulus ujian itu? Apakah ini
benar-benar tujuan hidup mereka? Awalnya
tujuan mereka mengikuti ujian itu adalah untuk mendapatkan persetujuan dari
Tuan Han dan lulus ujian adalah gerbang menuju dunia keluarga Han. Tapi
sekarang tidak lagi.
Menyadari suara
mereka akan terdengar yang lain, In Sang menyarankan agar mereka “bertengkar”
dengan chatting.
“Apa kau ingin aku
melanjutkan studi tanpa tujuan jelas hanya karena kau melalui banyak kesulitan
untukku?”
“Aku tidak pernah
mengatakan aku melalui banyak kesulitan untukmu,” tulis In Sang.
Bukankah Bom
yang mengatakan akan sangat bagus mereka lulus ujian dan menunjukkan pada semua
orang hidup mereka yang meningkat?
Bom mengingatkan
ia sudah mengatakan kalau mereka tidak seharusnya melakukan ini untuk pamer
pada Tuan dan Nyonya Han. Apa salahnya pamer, balas In Sang.
“Kalau begitu kau
saja yang melakukannya! Lulus ujian dan menangkan persetujuan orangtuamu. Maka
kau bisa merasakan jadi pemenang!” kata Bom emosi.
“Kau ingin aku
kembali pada mereka?” tanya In Sang tak percaya.
Bom tidak
menyangkal. In Sang marah dan pergi.
Para staf
membicarakan Nyonya Han yang terus mewawancarai calon staf baru tapi tidak ada
yang diterima. Ahjusshi berkata mereka harus mulai mencari tempat untuk membuat restoran.
Guru Park berkata
ia ingin Bom dan In Sang melanjutkan studi mereka. Jika keduanya seperti itu,
mereka akan kehilangan kesempatan terakhir. Sekretaris Lee mendukung rencana
tersebut.
Ahjumma berkata
pantas saja ia dengar Guru Park memiliki simpanan banyak uang. Ternyata benar.
Tapi apakah ia bisa membiayai keduanya?
Guru Park berkata
ia sudah memberitahu In Sang dan Bom agar memiliki alasan jelas untuk ikut
ujian. Ahjusshi berkata mereka tidak akan bisa memutuskan meski mereka memiliki
alasan yang bagus.
“Akan lebih baik
kau menunjukkan dukukungan pada mereka tanpa syarat dan memotivasi mereka.”
Ia tertawa
membayangkan Tuan Han akan marah besar jika tahu puteranya melanjutkan studi
dengan beasiswa dari Guru Park.
In Sang dan Bom
sama-sama tidak enak hati setelah pertengkaran mereka semalam.
Yi Ji bertanya
pada ayahnya mengenai berhentinya Sekretaris Min. Nyonya Han berkata mereka
setuju untuk berhenti membicarakannya. Tuan Han berkata ada masalah dengan cara
berpikir Sekretaris Min.
“Dalam hal apa?
Apa Ayah tidak mengetahuinya saat bekerja dengannya?"
“Bahkan kami pun
tidak sempurna dalam menilai orang. Siapa yang tahu Guru Park akan seperti
itu?”
Yi Ji bertanya apa
maksudnya.
“Mereka semua di
pihak yang sama. Jenis yang sama. Menyebar seperti kanker,” ujar Tuan Han geram.
Yi Ji mengirim
pesan pada kakaknya mengenai berhentinya Sekretaris Min. Juga mengenai
Sekretaris Lee dan Guru Park yang berada di pihak yang sama.
Bom yang membaca
pesan tersebut karena In Sang meninggalkan ponselnya setelah pertengkaran
mereka. Bom menelepon Yi Ji dan memberitahunya kalau mereka bertengkar karena
saling merasa bersalah satu sama lain. Ia akan meminta maaf pada In Sang.
Yi Ji berkata
ayahnya berpikir Guru Park yang sudah meracuni pikiran In Sang dan Bom. Ia
tidak percaya pada perkataan ayahnya tapi ia tetap merasa khawatir.
Tuan Han
memikirkan perkataan Sekretaris Min, bahwa In Sang tidak akan kembali dan lepas
dari bayang-bayang dirinya.
Keesokan paginya
In Sang pulang ke rumah. Ibu berbisik kalau Bom semalaman tidak tidur.
In Sang masuk ke
dalam kamar dan melihat Bom tertidur. Bom bangun dan ingin bicara. Ia berkata
ia berbicara dengan Yi Ji mengenai Guru Park.
“Guru Park datang
ke toko,” kata In Sang.
Bom bertanya apa
jawaban In Sang.
“Kukatakan padanya
kalau kita akan melakukannya bersama,” kata In Sang. Bom terkejut.
Guru Park mulai
bekerja di kantor Pengacara Yoo dan Je Hooon. Mereka bertanya apakah Guru Park
bisa mengenakan pakaian yang lain. Guru Park tidak keberatan
mempertimbangkannya.
Je Hoon agak ragu
menyinggung soal gaji. Guru Park berkata ia hanya ingin digaji seturut UMR. Je
Hoon dan Pengacara Yoo cepat-cepat berterimakasih.
Karena Han Trust
sedang disorot, Sekretaris Yang menyarankan mendirikan yayasan baru untuk
menggantikannya. Tuan Han meminta bantuan mantan PM Baek. Mantan PM Baek
bersedia namun ia memberi isyarat agar menantunya dilibatkan dalam yayasan
tersebut. Tuan Han mau tidak mau setuju.
Guru Park dan
Sekretaris Lee berkunjung ke rumah Bom. Ia mengutarakan maksudnya untuk
membiayai studi Bom dan In Sang. Orangtua Bom terkejut sampai tak bisa
berkata-kata.
Guru Park berkata
ia sudah menyiapkan tempat untuk mereka bisa tinggal dan belajar. Tempatnya
tidak terlalu jauh dari rumah orangtua Bom. Kecil tapi sangat bersih.
Ibu dan ayah
sangat senang. In Sang berkata mereka bisa belajar bersama dan tidak akan
bertengkar lagi.
Ayah benar-benar
tidak percaya ini semua terjadi. Ibu bertanya apa yang dilakukan Bom dan In
Sang hingga pantas mendapat ini semua.
“Kami berubah
banyak karena mereka,” kata Guru Park. Sekretaris Lee membenarkan.
Ayah bertanya apa
orangtua In Sang tahu. Mereka akan segera tahu, jawab Guru Park. In Sang
penasaran ingin tahu tanggapan orangtuanya.
In Sang dan Bom
pergi ke rumah keluarga Han bersama. Tuan Han kira mereka akan kembali. Para
staf ikut gugup.
“Bagaimana jika
mereka ke sini karena ingin kembali?” tanya Sekretaris Kim.
“Jika mereka ingin
kembali, mereka pasti sudah berlutut begitu masuk ke dalam rumah,” kata ahjumma.
In Sang
memberitahu orangtuanya mengenai beasiswa dari Guru Park. Nyonya Han terkejut.
“Kenapa ia memberi
beasiswa? Memangnya dia kaya?”
“Dia memiliki
sejumlah uang. Aku yakin ada persyaratannya,” kata Tuan Han.
“Syarat pertama
adalah menyerahkan warisanku.”
“Kedua, jika kami
gagal ujian dan masih ingin menjadi pengacara, kami akan mengikuti sekolah
hukum,” kata Bom.
Tuan Han berkata
itu persyaratan yang aneh. Sudah berapa
kali ia bilang kalau apa yang baik untuk orang lain tidaklah cukup baik bagi
mereka. Mereka harus melebihi orang lain.
In Sang berkata
Guru Park tidak menginginkan mereka berada di bawah tekanan semacam itu.
“Ketiga, jika kami
lulus ujian dengan nilai tinggi, kami tidak akan bekerja di tempat seperti
Hansong.”
Tuan dan Nyonya
Han sangat marah (malu dan tersinggung pastinya). Tuan Han berkata pasti ada
yang salah dengan Guru Park.
Bom berkata Guru
Park ingin membiayai mereka karena pemerintah tidak bisa melakukannya. Tuan Han
tidak mau kalah. Memangnya mereka bisa lulus? Bom berkata mereka akan berusaha
semampu mereka karena sekarang mereka memiliki tujuan yang jelas.
“Aku bukan seorang
pewaris lagi. Dan aku bukan anak-anak lagi. Aku akan mengambil jalan yang
berbeda dari Ayah,” kata In Sang.
Nyonya Han tak
tahan lagi. Ia pergi ke luar ruangan untuk menangis. Tuan Han menghampiri
pedang pusaka keluarganya.
In Sang dan Bom
keluar menyusul Nyonya Han. In Sang memeluk ibunya dan berkata ibunya boleh
menjenguk mereka. Tapi Nyonya Han tetap mengeraskan hati. Ia berkata itu tidak
akan terjadi.
Bom berkata Nyonya
Han selalu diterima jika nanti berubah pikiran. Nyonya Han menyuruh mereka
pergi. In Sang pamit pada ayah dan ibunya.
“Kalian sudah
dicuci otak,” kata Tuan Han.
“Kami sudah
membuat keputusan. Kami menyukai persyaratan yang diberikan, jadi kami
memutuskan menerima tantangan tersebut,” kata In Sang.
Tuan Han menarik
pedang pusaka dan mulai menghancurkan barang-barang.
Bom dan In Sang
memulai hidup baru mereka. Mereka tinggal dalam sebuah gedung yang terdiri dari
3 rumah. Satu untuk Bom dan In Sang, satu untuk Guru Park dan Sekretaris Lee,
satu untuk ahjumma dan ahjusshi.
Ahjumma berkata ia
akan selalu menyiapkan makanan jadi Bom dan In Sang bisa makan gratis kapan
saja. Sekretaris Lee ingin belajar merawat bayi, jadi ia akan bantu merawat Jin
Young dan belajar menjadi pengasuh.
Mereka berkumpul
untuk makan siang bersama. Ibu mengundang mereka ke rumahnya jika mereka
memerlukan makanan. Guru Park bergurau rumah orangtua Bom akan menjadi markas
dan tempat bagus untuk minum-minum.
In Sang terlihat
sedih karena terkadang ia teringat pada orangtuanya.
Nyonya Han
mengeluh pada suaminya mengenai staf baru yang membuatnya pusing. Ia ingin
pergi ke vila mereka di Hannamdong. Tuan Han melarangnya.
Barulah Nyonya Han
melihat Yi Ji yang berdiri di depan meja ayahnya. Yi Ji berkata ia akan
melanjutkan studi di luar negeri. Tuan Han nampaknya sudah lelah. Ia membiarkan
Yi Ji pergi.
Guru Park mulai
mengajar Bom dan In Sang. Bom harus mengejar ketinggalannya dari In Sang karena
itu In Sang harus belajar di sekolah hingga jam 6 sore. Sepuluh hari lagi ia
akan memberikan ujian percobaan. Ia berkata mereka tidak perlu terlalu fokus
pada ujian karena mereka bisa sekolah hukum kapan saja.
Ayah merasa semua
ini bagaikan mimpi. Paman membenarkan, tidak semua orang yang memiliki uang
bisa seperti Guru Park.
“Aku hanya dengar
ia dulu seorang guru terkenal. Ah, kau juga pernah belajar dengannya, bukan?”
tanyanya pada Je Hoon yang sedang bertamu.
Je Hoon mengiyakan.
Ia mengetahui tentang Guru Park saat sedang mempersiapkan ikut ujian. Ia bahkan
sempat menyebabkan keributan dengan mengatakan Guru Park mendapatkan terlalu
banyak uang, Waktu itu adalah masa puncaknya orang berlomba-lomba mengikuti les
persiapan ujian. Bahkan beberapa temannya itu menjadi guru les secara
diam-diam.
“Bukankah itu
dilarang?” tanya Paman.
“Dilarang jika
ketahuan. Jika tidak ketahuan, maka itu hanya kebiasaan,” ujar Je Hoon. Ia
sendiri terlalu takut untuk melakukannya.
Noo Ri duduk bergabung bersama mereka. Ayah
bertanya bukankah Noo Ri akan menemui orangtua Je Hoon. Noo Ri berkata rencana
itu diundur karena ia suka dengan keadaan mereka sekarang.
“Dia ragu karena
gajiku terlalu rendah,” kata Je Hoon.
Paman tertawa dan
bertanya bagaimana bisa Noo Ri sejujur itu. Jika Je Hoon tetap di Hansong maka
Je Hoon akan menjadi budak mereka meski bergaji miliaran. Bukankah lebih baik
hidup penuh tantangan meski gajinya rendah?
Noo Ri berkata
itulah yang membuatnya stress. Ia khawatir Je Hoon akan memaksakan gaya
hidupnya yang seperti itu padanya.
“Ayah rasa ini
bukan waktu yang tepat untuk kalian berdua. Jika kalian benar-benar saling
mencintai, kalian tidak akan terlalu mempermasalahkan gaji,” kata Ayah.
Noo Ri mengakui
pendapat ayahnya dan mengaku bersalah. Je Hoon membelanya sedikit dengan mengatakan
saat ini ia juga sibuk. Bagi Ayah, mereka masih berpacaran sudah membuatnya
senang.
Seorang pria tua
muncul di Hansong dengan lagak seorang bos.
Ia datang untuk menemui seseorang.
“Aku mengerti
sulit untuk bicara dengannya karena ia bekerja dengan departemen intelijen yang
berurusan dengan hal-hal rahasia,” katanya pada resepsionis.
Tuan Han tiba
dengan Sekretaris Yang dan mendengar kata-katanya. Resepsionis memperkenalkan
orangtua itu sebagai ayah dari Sekretaris Kim. Aha…rupanya Sekretaris Kim
membohongi ayahnya dengan mengatakan ia menduduki posisi penting di Hansong.
Bagaimana reaksi
Tuan Han? Ia menyambut ayah Sekretaris Kim dengan sangat hormat. Ia memberitahu
kalau ia dan Sekretaris Kim bersekolah di sekolah yang sama.
Sekretaris Kim
berlari ke kantor dengan panik. Ia berpapasan dengan Sekretaris Yang.
Sekretaris Yang berkata Tuan Han mengikuti kebohongan Sekretaris Kim dan tidak
mengatakan hal yang sebenarnya.
“Kau harus
membalas kebaikannya pada waktu yang akan datang,” katanya.
Sekretaris Kim
menghela nafas panjang dan masuk ke kantor. Tuan Han memuji-muji Sekretaris Kim
di depan ayahnya.
Setelah mengantar
Ayahnya pulang, Sekretaris Kim berkata pada Sekretaris Yang kalau ia tidak bisa
meneruskan seperti ini. Ia tidak suka pekerjaan menjadi mata-mata.
“Tapi sekarang
setelah dia (Tuan Han) tahu kelemahanku, kau tahu bagaimana ia akan menggunakannya
untuk menggunakanku. Aku sudah terlalu banyak melihat bagaimana ia memanipulasi
orang-orang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya pada ayahku dan mengundurkan
diri. Tolong sampaikan selamat tinggalku pada Tuan Han,” kata Sekretaris Kim dengan
mata berkaca-kaca. “Maaf aku hanya bisa seperti ini.”
Sekretaris Yang
memberitahu Tuan Han. Tuan Han berkata yang terbodoh baru saja mengundurkan
diri.
“Tapi kenapa aku
merasa sangat kosong?”
Sekretaris Yang
menghibur Tuan Han merasa kosong karena kehilangan kehadiran Sekretaris Kim.
Keberadaannya, bukan pemikirannya.
Coba tebak ke mana
Sekretaris Kim pergi? Ke kantor Je Hoon dan Pengacara Yoo. Dan mereka menerimanya. Sekretaris Kim sangat
senang. Ia berkata ia hanya perlu cukup uang untuk makan.
“Kami tidak akan
membiarkanmu kelaparan,” sambut Je Hoon.
“Kau punya
kelebihan. Kau selalu tahu apa yang bos-bos inginkan,” kata Guru Park.
Sekretaris Kim
mengira itu hanya gurauan. Tapi semua malah serius membenarkan. Pekerjaan mereka
membutuhkan kunjungan ke kantor-kantor pemerintahan tingkat tinggi. Mereka
tidak bisa memperoleh informasi hanya dengan mengangkat telepon seperti Hansong.
Jika orang seperti Sekretaris Kim bisa memperlakukan para pejabat itu dengan
benar maka mereka bisa mendapatkan informasi.
“Jadi kalian
benar-benar memiliki pekerjaan untukku di sini?” tanya Sekretaris Kim terharu.
Ia akan melakukan yang terbaik.
Je Hoon bercanda
orang-orang bisa salah kaprah mengira mereka cabang dari Hansong. Hanya kurang
satu orang, Sekretaris Min.
Sekretaris Min
pulang ke kampung halamannya diantar oleh Pama. Tadinya Paman tidak memberitahu
ayah bersama siapa dia pergi. Tapi ayah sudah tahu bahkan berkata Paman boleh
tinggal di sana (alias menikah).
Tuan Han mencari
sekretaris baru untuk menggantikan Sekretaris Kim. Ia berkata ia tidak bisa
kehilangan Sekretaris Yang.
“Jadi aku sangat
sedih harus mengatakan ini. Ada kejadian besar seperti yang sudah diduga. Ada
banyak kasus yang hampir habis tenggat waktunya, dan Han Trust terlibat dalam
setiap kasus tersebut. Aku khawatir kakakmu harus menanggungnya…untuk penyimpangan
dan penggekapan dana.”
Sekretaris Yang
terdiam.
Pada akhirnya
kakak Sekretaris Yang akan mendekam di penjara karena adiknya, sementara kakak
Sekretaris Min dapat membersihkan namanya dari segala tuduhan.
“Bukankah
Sekretaris Yang yang seharusnya masuk penjara?” tanya Sekretaris Kim.
Je Hoon berkata
Tuan Han tidak akan membiarkan itu. Guru Park menduga akan ada
negosiasi-negosiasi di baliknya. Ia dengar Sekretaris Yang akan mengundurkan
diri.
“Mungkin kakak
Sekretaris Yang akan mendapat penahanan yang ditangguhkan, Sekretaris Yang
diasingkan selamanya tapi boleh menyimpan uang yang sudah dicurinya,” kata Je
Hoon.
“Aku bertaruh Tuan
Han ingin menembak mereka jauh-jauh ke luar angkasa karena mereka saksi hidup
dari semua kejahatannya,” kata Pengacara Yoo.
Guru Park bertanya
apa yang akan terjadi jika mereka menarik Sekretaris Yang dan kakaknya ke pihak
mereka. Sekretaris Kim berkata itu tidak akan terjadi. Benarkah, tanya yang
lain.
Tiap pagi,
Sekretaris Lee pergi ke rumah Bom untuk belajar cara mengasuh bayi. Sebaliknya,
Bom pergi ke rumah Sekretaris Lee untuk belajar. Guru Park akan memberikan
materi untuk dipelajari Bom hari itu, lalu meninggalkannya untuk pergi bekerja.
Ahjumma, ahjusshi,
dan paman Bom menjemput Sekretaris Yang yang berdiri di depan rumah ahjumma.
Sekretaris Yang naik ke mobil. Ia baru tahu kalau yang menyetir adalah Paman
Bom. Ia lebih terkejut lagi saat
Sekretaris Min muncul dari balik ahjumma untuk menyapanya.
Ahjumma berkata Paman
Bom dan Sekretaris Min sekarang menjadi supplier untuk restorannya. Ahjusshi mengajak
mereka makan siang bersama. Apa Sekretaris Yang mau ikut?
Ha…mereka makan
siang di rumah orangtua Bom. Semua tahu ini massa sulit bagi Sekretaris Yang.
Negosiasinya dengan Tuan Han sepertinya tidak berjalan baik. Pengacara Yoo dan
Je Hoon sudah menemukan bukti baru tapi tampaknya mereka juga belum berhasil
karena semua orang takut melawan Hansong.
Ibu Bom membawakan
makan siang untuk Sekretaris Min dan Sekretaris Yang yang menunggu di kamar. Kaki
Sekretaris Min belum pulih hingga ia belum bisa duduk di lantai. Sekretaris
Yang nampak canggung dan malu meski ia berusaha tidak memperlihatkannya.
Je Hoon menemui
Tuan Han. Tuan Han ingin Je Hoon tidak melibatkan Sekretaris Yang. Tapi Je Hoon
berkata keputusan ada di tangan Sekretaris Yang. Mereka hanya bisa menyarankan.
Tuan Han berkata harapan Je Hoon akan sia-sia karena Sekretaris Yang tidak akan
bicara. tapi ia nampaknya tidak seyakin itu.
Sekretaris Yang
berkata kasus kakak Sekretaris Min sepertinya akan berhasil dengan baik.
Sekretaris Min berkata ini tidak hanya menyangkut kakaknya saja. Jika hanya
mengenai kakaknya, kasus ini sudah selesai dari dulu.
“Kurasa kau yang
menang,” kata Sekretaris Yang.
“Itu tidak benar.
Sekretaris Yang selalu sendirian, sementara aku selalu memiliki orang-orang
yang menolongku.”
Sekretaris Yang
menunduk membenarkan. Sekarang belum terlambat, kata Sekretaris Min.
Sekretaris Lee
juga mencoba berbicara dengan Sekretaris Yang. Jika Sekretaris Yang pergi
sekarang, belum tentu bisa kembali lagi. Juga tidak ada jaminan kakak
Sekretaris Yanag akan dibebaskan.
“Tidak ada yang
dilahirkan ke dunia untuk hidup seperti itu. Mari kita tinggalkan masa lalu dan
hidup bersama-sama.”
Tapi Sekretaris
Yang tidak menerima tawaran tersebut.
Je Hoon dipanggil
oleh Jae Won dan ibu-ibu yang marah karena menuduh Je Hoon telah mempengaruhi
mereka. Je Hoon berkata ia tidak mempengaruhi siapapun.
“Tapi ini sangat
aneh, Hyun Soo tidak tertarik dengan hal seperti itu,” kata Young Ra.
“Begitu juga
dengan Min Jae,” kata So Jung sambil melihat Nyonya Han.
“Kenapa melihatku,
apa kalian ingin mengatakan Han In Sang adalah pengaruh buruk bagi anak-anak
kalian?”
“Jika bukan, terus
apa?” tanya Young Ra.
Je Hoon
memperlihatkan pada mereka daftar orang-orang yang mengajukan tuntutan hukum.
Young Ra dan So Jung langsung menelepon anak mereka masing-masing dan memarahi
mereka karena berada dalam daftar tersebut.
Min Jae malah
dengan sukarela magang di kantor Je Hoon. Ia beralasan profesornya berkata akan
baik pernah melakukan magang sukarela untuk CV-nya nanti. Ketika Guru Park mengoloknya, Min Jae
mengakui ini pekerjaan melelahkan karena tidak ada masa depan dalam pekerjaan
seperti ini.
“Tapi aku suka
dengan suasana kerjanya.”
“Beritahu ibumu
agar aku tidak perlu menjawab teleponnya yang marah-marah.”
Baru saja Guru Park
berkata demikian, Min Jae sudah menerima sms dari ibunya menyuruhnya berhenti
bekerja sekarang juga. Ia akan mencarikan tempat magang baru.
Tuan Han terus
bekerja dengan para staf yang baru. Tapi nampaknya ia mulai merasakan kesepian
dan kekosongan dalam hatinya.
Bom dan In Sang
pergi ke bandara untuk mengantar Yi Ji yang akan studi ke luar negeri bersama
Hyun Soo. In Sang mengajak adiknya berbicara berdua hingga Hyun Soo ditinggal
berdua dengan Bom. Keduanya merasa canggung.
In Sang menanyakan
ibunya. Yi Ji berkata ibunya mulai goyah tapi ayahnya tetap menentang saran In
Sang (melalui Yi Ji) untuk menjual rumah keluarga Han. Tuan Han berkata ia
harus melindungi rumah itu.
“Rumah itu tidak
ada kaitannya dengan keluarga kita. Nenek
membeli sebuah rumah tua dan membawanya ke Seoul.”
“Benar. Kukira rumah
itu adalah rumah leluhur kita sampai kakak memberitahu yang sebenarnya,” kata
Yi Ji. Ia berkata In Sang dan Bom harus terus mengingatkan orang tua mereka.
Mereka akan tinggal di rumah besar itu sendirian dikelilingin orang-orang
asing. Dan lagi mereka tidak memiliki teman. Mereka seharusnya pindah ke rumah
lebih kecil dan mengurangi jumlah staf.
In Sang bertanya
apakah ibu mereka pernah mengatakan sesuatu soal kunjungan ibu Bom. Yi Ji teringat
memang pernah pada satu hari ibunya terlihat sangat senang. Tapi saat itu ia
tidak tahu siapa yang datang.
Hyun Soo dan Bom
membicarakan kaki saking tidak tahu harus membicarakan apa. Hyun Soo bertanya
kenapa In Sang dan Yi Ji berbicara lama sekali.
“Mereka
mengkhawatirkan orangtua mereka,” kata Bom.
“Kurasa ibuku
sedikit lebih baik. Melihat rata-rata usia orang akhir-akhir ini, ibuku mungkin
akan hidup 40 tahun lagi. Aku tidak mau menghabiskan waktu itu dengan
mengkhawatirkan satu sama lain karena aku ingin hidup bebas. Aku akan
berkencan. Jika aku tidak mau seperti ibuku, aku harus berkencan dengan
seseorang. Itu rencanaku.”
“Semoga sukses,
kau cukup menarik,” kata Bom.
Saatnya untuk
berpisah. Yi Ji memeluk Bom. Bom bertanya apakah Hyun Soo juga ingin dipeluk.
Hyun Soo memeluk Bom dan berterimakasih. Meski canggung, tapi terima kasih itu
tulus.
Nyonya Han
akhirnya memutuskan untuk bepergian ke
luar negeri tanpa suaminya. Saat Tuan Han bertanya apakah Nyonya Han akan
kembali. Mungkin, jawab Nyonya Han.
Sementara itu di
rumah orangtua Bom sangat ramai dan penuh tawa. Guru Park mengumumkan kalau
nilai In Sang dan Bom meningkat lebih dari 10 poin dalam ujian percobaan. Semua
langsung riuh mengucapkan selamat.
Bom dan In Sang bermain dengan Jin Young. Bahagia dalam keluarga kecil mereka.
Sementara Tuan Han
pulang ke rumahnya yang besar dan sunyi. Sendirian, dikelilingi para staf baru
yang asing. Seperti kata Sekretaris Min,
terpenjara dalam penjara yang dibangunnya sendiri.
The End.
Komentar:
Pilihan yang
dibuat seseorang yang menentukan siapa orang itu sebenarnya.
Tuan Han bisa
mengatakan Sekretaris Kim adalah orang yang paling bodoh. Tapi menurutku justru
ia yang paling pintar. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi jika ia tetap
tinggal. Tuan Han akan meminta balas budinya dengan memintanya melakukan hal
yang tidak diinginkannya.
Ia memilih
mengatakan yang sebenarnya dan dimarahi ayahnya daripada harus seterusnya
menjadi pion yang dikendalikan Tuan Han. Meski pendapatannya akan berkurang,
tapi sekarang pekerjaannya dihargai. Oleh Tuan Han ia dianggap yang terbodoh,
tapi teman-teman kerjanya yang baru memerlukannya. Mereka menyemangatinya dan
mendukungnya.
Sayang sekali Tuan
dan Nyonya Han sampai akhir tidak bisa menerima dan tidak bisa mengerti kebaikan
hati manusia. Baginya orang baik pasti ada maunya. Karena itu ia juga berbuat
baik karena ada maunya. Mereka tidak bisa mengerti mengapa Guru Park bersedia
membiayai sekolah In Sang dan Bom.
Mereka tidak bisa
mengerti mengapa ada orang bersedia memberi dengan cuma-cuma tanpa mengharapkan
balasan. Dan karena itu juga mereka tidak bisa memberikan hati mereka setulus
hati karena selalu menganggap orang lain menginginkan yang lebih dari mereka.
Mereka sebenarnya
takut. Mereka takut jika mereka memberikan hati mereka, mereka akan
dikecewakan. Padahal ketika seseorang memberikan hati dan kebaikan dengan
tulus, orang lain akan tergerak. Itulah yang diperlihatkan oleh In Sang dan
Bom. Orang-orang malah mendukung In Sang dan BOm dengan tulus pada akhirnya.
Sayang sekali pada
bagian-bagian akhir drama ini terasa ada yang kurang dari genre black komedi yang
sangat terasa di awal-awal drama. Banyak adegan pengisi yang rasanya tidak
perlu meski sangat natural.
Satu lagi
kelemahan drama ini adalah percakapan yang terkadang sulit dimengerti karena
penuh kiasan dan mengandung makna tersirat. Penonton dipaksa untuk berpikir apa
maksud dari percakapan mereka karena sering dialog-dialog tersebut tidak
disertai penjelasn lengkap akan apa yang terjadi.
Tapi ide penulis
untuk meng “olok-olok” kehidupan kaum elit melalui drama ini sungguh unik.
Biasanya kesenjangan orang kaya dan miskin dalam drama lebih diperlihatkan secara fisik. Orang kaya
memiliki rumah mewah dan besar, kendaraan mewah, kantor elegan, dan
iring-iringan setiap masuk kantor.
Sedangkan Tuan dan
Nyonya Han unik karena cara berpikir mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa
sebenarnya itulah yang terjadi dalam masyarakat. Orang-orang yang memiliki
banyak uang dan kekuasaan cenderung berpikir mereka bisa membeli apapun,
termasuk kesetiaan dan kebenaran.
Sebaliknya,
penulis juga mengolok orang miskin yang terbiasa menerima keadaan dan secara
otomatis menempatkan diri mereka di bawah yang kaya. Di satu sisi mereka ingin
mempertahankan harga diri mereka, tapi di sisi lain mereka juga “tergiur”
karena kebutuhan hidup yang mendesak.
Pada akhirnya
kembali lagi pada pilihan masing-masing. Apakah menyerah pada keadaan dan
tergiur dengan tawaran yang pada akhirnya memperbudak, ataukah berani menolak
dan berjuang sekuat tenaga untuk mengubah kehidupan sendiri.
Fokus drama ini
bukanlah Bom dan In Sang yang memiliki anak di luar nikah lalu hidup bahagia,
melainkan pada pilihan yang berani mereka buat untuk mengubah hidup mereka
meski mereka masih muda. Begitu juga kekeraskepalaan dan kekerasan hati Tuan
Han untuk tidak berubah dan terus merasa dirinya paling benar. Dan akhir drama
ini memperlihatkan sendiri apa perbedaan hasil yang mereka peroleh.
Kelebihan drama ini yang lain adalah akting para pemerannya. Mereka memiliki akting yang natural baik para pemeran senior hingga pendatang baru seperti Gong Seung Yeon (pemeran Noo Ri) dan Jeong Eu-gene (pemeran Hyun Soo). Menonton drama ini serasa melihat kehidupan sehari-hari yang terus berjalan.
Bagi yang menyukai drama rom-com untuk sekedar melepas lelah mungkin drama ini akan sedikit terasa membosankan. Tapi bagi yang menyukai drama "cerdas" dan membuka pikiran, drama ini patut dipertimbangkan.
Gomapta chingu udah pernah nonton tapi kurang lengkap klo ga baca sinopnya.
BalasHapusNgikutin dari awal drama samapi berakhir , bener2 drama cerdas setuju sm kamu chingu .
Tetap semangaat ya chinguu bikin sinopnya ditunggu project selanjutnyaa.
Makasihh salken silent riders nih 😁
Berakhir sudah drama yang alurnya menurutq sederhana tapi dbuat ruwet,jadinya membosankan.
BalasHapusTapi trimakasih sudah mbuatkan sinopsis sampai selesai hehe..
Tlg buat sinop yg menarik kaka admin...gomawo
Terima kasih ya mba akhirnya menyelesaikan sinop ini, meskipun endingnya dluar dugaanku tp it's oke karena pd kenyataannya banyak yg seperti ini, sekali lg terima kasih yaa.....rasa penasaranku terhapuskan ^_^
BalasHapus