Dua Versi Scarlet Heart

Bubujingxin (Startling by Each Step) awalnya adalah sebuah novel yang ditulis Tong Hua dan diterbitkan secara online pada tahun 2005, yang kemudian dicetak dan direvisi tahun 2009 dan 2011.

Ceritanya mengenai seorang gadis bernama Zhang Xiao yang mengalami suatu kecelakaan hingga terdampar ke masa lampau pada masa Dinasti Qing, pemerintahan Kaisar Kangxi. Ia terjebak dalam tubuh seorang gadis bangsawan bernama Ma’ertai Ruoxi, adik dari Ma’ertai Ruolan yang merupakan selir pangeran ke-8.

Ruoxi lalu bertemu dengan para pangeran dan berteman dengan mereka. Ia juga bertemu dengan Kaisar dan disenangi olehnya hingga ia menjadi dayang yang turut melayani keluarga kerajaan. Novel ini menceritakan bagaimana lika-liku perjalanan hidup Zhang Xiao, seorang gadis modern, dalam menjalani kehidupan di istana yang seringkali menakutkan.

Ia yang tahu sejarah, sudah tahu siapa yang akan menjadi raja berikutnya dan tahu bagaimana nasib para pangeran yang lain. Karena itu ia berusaha sangat berhati-hati untuk bertahan hidup di tengah-tengah mereka.

Novel ini dibuat menjadi serial C-drama pada tahun 2011 berjudul Scarlet Heart (Bubujingxin/Startling by Each Step) sebanyak 35 episode. Alur dalam drama ini cukup setia mengikuti alur dalam novelnya. Dan karena popularitasnya, drama ini dibuat sekuelnya: Scarlet Heart 2 pada tahun 2014, dengan mengikuti setting modern.

Oke...sekarang beralih ke Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo, K-drama yang juga dibuat berdasarkan novel yang sama. Hanya saja settingnya diubah menjadi pemerintahan Raja Taejo pada Dinasti Goryeo. Karena perubahan itulah, ada penyesuaian yang dilakukan terhadap beberapa karakter drama ini.

Tapi setelah aku menonton 7 episode Scarlet Heart Ryeo (SHR), aku mendapati banyak alurnya yang sebenarnya mengikuti cerita novelnya. Mau tidak mau aku membandingkan keduanya untuk melihat perbedaannya sekaligus kesamaannya.

Oya..mulai dari sini, mungkin akan ada banyak spoiler. Jadi bagi yang tidak suka spoiler sebaiknya tidak melanjutkan^^

Kita mulai dengan para pemeran utamanya:

Ruoxi/Hae Soo

C-version: Zhang Xiao bertengkar dengan pacarnya lalu tertabrak mobil hingga terlempar mengenai papan billboard dan tersetrum. Ketika bangun, ia berada di masa lalu dengan kepala terluka dan berada dalam tubuh seorang gadis bernama Ruoxi. Belakangan ia tahu kalau luka itu diperolehnya karena jatuh dari tangga.

Ruoxi adalah adik dari Ruolan, selir Pangeran ke-8. Ia terkejut saat mendapati dirinya berada pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi, Kaisar Dinasti Qing yang masa pemerintahannya paling lama. Apalagi ia tinggal dalam keluarga Pangeran ke-8. Selanjutnya ia juga bertemu dan berteman dengan pangeran ke-4, 9, 10, 13, dan 14.

Ia tahu apa yang akan terjadi pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi, termasuk siapa yang akan menjadi penerusnya, dan siapa saja yang akan menjadi korban dalam perebutan kekuasaan antara para pangeran tersebut. Karena itu ia berusaha berhati-hati agar ia bisa bertahan hidup.

Meski awalnya ia sulit menyesuaikan diri dengan kehidupan yang kuno, akhirnya ia menjadi sosok yang membawa angin segar di dalam istana. Bahkan Kaisar pun menyukai keberanian dan kepintarannya. Ia dijadikan dayang istana yang bertugas mengurus acara minum teh dan kudapan keluarga kerajaan.

Ruoxi terlibat asmara dengan kakak iparnya, Pangeran ke-8. Yup, pada masa itu hal seperti ini masih dianggap wajar. Tapi ia tahu kalau akhir hidup Pangeran ke-8 adalah kematian di tangan saudaranya sendiri akibat perebutan tahta. Karena itu ia meminta Pangeran ke-8 tidak mengejar tahta jika ingin bersama dirinya. Pangeran ke-8 kecewa dan tidak habis pikir dengan permintaan tersebut. Akhirnya mereka berpisah.

Ruoxi kemudian dekat dengan Pangeran ke-4, yang ia tahu di kemudian hari akan menjadi raja menggantikan Kaisar Kangxi. Mereka pun saling jatuh cinta.

K-version: Hae Soo terdampar di masa lalu setelah dirinya tenggelam. Sebelum tenggelam, ia sempat berbicara ingin mengubah hidupnya pada seorang tunawisma. Ia muncul di kolam pemandian para pangeran dan membuat kehebohan.

Ia terkejut saat menyadari ia berada di masa pemerintahan Raja Taejo, pendiri Goryeo (cikal bakal Korea). Kakak sepupunya ternyata adalah istri Pangeran ke-8.

Tapi berbeda dengan Ruoxi, Hae Soo tidak terlalu ingat sejarah. Ia tidak tahu siapa yang akan menjadi raja menggantikan Taejo. Ia sempat bermimpi mengenai Raja Gwangjong yang membunuh saudara-saudaranya sendiri demi naik tahta. Namun wajah Raja Gwangjong tidak jelas dalam mimpinya hingga untuk sementara Hae Soo tidak tahu siapa sebenarnya orang itu.

Hae Soo mulai jatuh cinta pada Pangeran ke-8, Wang Wook, yang adalah kakak sepupu iparnya. Belum sempat mereka bersama, Hae Soo dikejutkan dengan berita kalau ia dinikahkan. Para pangeran membantunya melarikan diri namun tak berdaya setelah mengetahui kalau orang yang akan menikahi Hae Soo adalah ayah mereka sendiri, Raja Taejo.

Hae Soo menyayat tangannya sendiri untuk menghindari pernikahan itu (wanita yang memiliki bekas luka tidak bisa menjadi istri Raja). Ia berhasil dan dijadikan dayang istana. Hae Soo menyukai tata rias dan perawatan kecantikan. Sepertinya keahliannya itu akan berguna kelak. Aku menduga ia akan menggunakan keterampilannya itu untuk menyamarkan bekas luka di wajah Wang So.

Pangeran ke-4 Yinzhen/Wang So

C-version: Pangeran ke-4 adalah seorang yang pendiam, penyendiri, pintar, penuh perhitungan, tajam, penuh harga diri. Pada episode-episode awal ia jarang berinteraksi dengan Ruoxi namun pertemuan mereka selalu mengesankan. Itu dikarenakan Ruoxi menjaga jarak dengan Pangeran ke-4, yang ia tahu akan menjadi penerus Kaisar Kangxi.

Tapi setelah Ruoxi berpisah dengan Pangeran ke-8, ia mencari perlindungan dari Pangeran ke-4, terutama saat Putera Mahkota berniat menikahinya demi kepentingan politik (Putera Mahkota C-drama karakternya bertolak belakang dengan Putera Mahkota K-drama Wang Mu).  Akhirnya mereka benar-benar saling mencintai.

Dari semua saudaranya, Pangeran ke-4 paling dekat dengan Pangeran ke-13 padahal ia bersaudara kandung dengan Pangeran ke-14. Ibu kandungnya tidak menyukainya dan terang-terangan menunjukkan kalau ia hanya menyayangi Pangeran ke-14.

K-version: Wang So digambarkan sebagai seorang yang liar, dingin, dan penyendiri. Namun ia juga seorang yang penuh perhitungan, jeli, dan pintar. Setelah tinggal di istana, ia berusaha menyesuaikan diri dengan saudara-saudaranya. Mungkin itu dikarenakan ia ingin diterima sebagai bagian dari keluarga kerajaan.

Wang So kecil wajahnya terluka oleh ibunya sendiri,  lalu ia dikirim untuk diadopsi oleh keluarga lain di luar kota. Keluarga angkatnya memperlakukannya dengan sangat buruk, sementara ibu kandungnya sendiri tidak mau mengakuinya sebagai anak. Bekas luka di wajahnya selalu ia tutupi dengan topeng, namun luka di hatinya tak bisa dipulihkan. Hingga ia bertemu dengan Hae Soo.

Ia bersaudara kandung dengan Pangeran ke-3 Wang Yo dan Pangeran ke-14 Wang Jung. Wang Yo seorang yang berambisi dengan tahta sama seperti ibunya, sementara Pangeran ke-14 lebih dekat dengan Pangeran ke-8. Sama seperti versi C-dramanya, tampaknya Wang So akan dekat dengan Pangeran ke-13 Baek Ah.

Pangeran ke-8 Yinsi/Wang Wook

C-version: seorang yang lembut, tenang, penyabar, penyayang, namun diam-diam ambisius. Ia memiliki dua orang istri. Salah satunya adalah Ruolan, kakak Ruoxi. Ia sangat mencintai Ruolan tapi cintanya tidak berbalas karena cinta Ruolan hanya untuk kekasihnya yang sudah gugur di medan perang. Istri pertamanya bernama Minghui, seorang wanita yang tegas dan sanggup melakukan apapun demi mendukung suaminya.

Kemudian ia jatuh cinta pada adik iparnya sendiri, Ruoxi. Awalnya Ruoxi bimbang untuk menerima perasaannya karena tahu bagaimana akhir hidup menyedihkan Pangeran ke-8. Tapi kegigihan Pangeran ke-8 dalam mendekatinya membuatnya jatuh hati dan akhirnya menerimanya. Meski begitu ia ingin Pangeran ke-8 melupakan ambisinya akan tahta, dengan harapan hidup Pangeran ke-8 akan terselamatkan nantinya. Sayangnya, Pangeran ke-8 salah paham dan merasa sangat kecewa pada Ruoxi. Merekapun berpisah.

K-version: Wang Wook memiliki karakter yang sama dengan Pangeran ke-8 Yinsi, namun belum terlihat ambisinya untuk menguasai tahta. Ia memiliki seorang istri, Lady Hae, yang akhirnya meninggal karena sakit. Terbalik dengan C-drama, Lady Hae yang cintanya tak berbalas pada Wang Wook dan meminta agar suaminya itu menikah lagi setelah tahu suaminya dan Hae Soo saling mencintai.

Pangeran ke-10 Yin’e/Wang Eun

C-version: ceria, polos, nakal. Ia yang pertama kali jatuh cinta pada Ruoxi namun cintanya tak berbalas. Akhirnya ia menikah dengan Mingyu (adik Minghui, istri Pangeran ke-8). Awalnya ia protes keras karena dinikahkan dengan Mingyu tapi lama kelamaan jatuh cinta, dan Ruoxi yang membantu menyatukan mereka berdua (padahal Mingyu selalu memusuhi Ruoxi). Dari seluruh pangeran, akhir hidup Pangeran ke-10 yang paling bahagia.

K-version: Sama seperti versi C-dramanya, Eun adalah seorang yang ceria, polos, dan cenderung nakal. Jatuh cinta pada Hae Soo dan salah paham mengira Hae Soo juga menyukainya. Ia tidak menyadari ada seorang puteri jenderal yang menyukainya. Kurasa, sama seperti C-dramanya, Eun akan menikah dengan puteri jenderal itu dan jatuh cinta padanya.

Pangeran ke-13 Yinxiang/Baek Ah

C-version: pemberontak, berjiwa bebas, setia. Ia adalah sahabat Ruoxi. Mereka sering minum bersama dan mengobrol. Ruoxi sangat nyaman dan bebas berbicara dengannya. Sayangnya mereka tidak saling mencintai. Pangeran ke-13 jatuh cinta pada seorang gadis penghibur bernama Lu Wu. Namun karena status Lu Wu, kisah cinta mereka tidak selalu bahagia.

K-version: senang melukis, berjiwa bebas, lebih suka berada di luar istana. Awalnya ia memendam perasaan pada Lady Hae, teman masa kecilnya. Dan ia sempat marah saat tahu Pangeran ke-8 dan Hae Soo saling menyukai. Ia merasa mereka mengkhianati Lady Hae.

Tapi setelah kematian Lady Hae, ia banyak mengobrol dengan Hae Soo sambil minum-minum dan akhirnya menjadi dekat.

Pada suatu ketika ia bertemu dengan seorang gadis yang ternyata puteri dari kerajaan Baekje (Goryeo adalah persatuan tiga negara Goryeo, Silla, dan Baekje). Puteri itu lalu menjadi gisaeng Woo Hee (diperankan oleh Seohyun SNSD). Baek Ah dan puteri itu akan saling jatuh cinta.

Pangeran ke-14 Yinti/ Wang Jung

C-version: pemberani, tulus, blak-blakan. Ia dekat dengan Pangeran ke-8, karena itu ia marah pada Ruoxi ketika Ruoxi memutuskan hubungannya dengan Pangeran ke-8. Apalagi kemudian Ruoxi memilih bersama Pangeran ke-4, yang walaupun kakak kandungnya merupakan rival dari Pangeran ke-8 dalam perebutan tahta.

Akhirnya Pangeran ke-14 juga jatuh cinta pada Ruoxi, namun ia tidak pernah memaksa Ruoxi menikahinya meski Kaisar Kangxi memerintahkan agar Ruoxi menikah dengannya.

K-version: sayangnya dalam K-version, Wang Jung belum terlalu menonjol kecuali ketika ia ditolong oleh Ruoxi saat berhadapan dengan orang-orang yang hendak membalas dendam pada ibunya. Ia bersaudara kandung dengan Pangeran ke-3 dan Pangeran ke-4. Tapi karena pengaruh Pangeran ke-3 dan ibunya, ia juga menjauhi Pangeran ke-4.

Pangeran ke-3 Wang Yo

Dalam C-versionnya, Pangeran ke-3 sempat muncul tapi bukan tokoh yang penting. Dalam K-version, Pangeran ke-3 adalah seorang yang ambisius akan tahta. Licik, arogan, dan kejam. Ia juga yang paling tidak peduli dengan Hae Soo. Ia jatuh cinta pada adik tirinya sendiri, Puteri Yeon Hwa yang adalah adik kandung dari Pangeran ke-8. Dalam sejarah, ia sempat menjadi Raja namun tidak lama, dan digantikan oleh Pangeran ke-4.

Pangeran ke-9 Yintang/Wang Won

 

C-version: licik, egois, arogan. Paling tidak dekat dengan Ruoxi. Ia yang mengompori perseteruan antar pangeran dalam perebutan tahta. Ia memihak pada Pangeran ke-8 dan memata-matai Pangeran ke-4. Ia juga yang menyebabkan perpecahan dari balik layar.

K-version: sejauh ini tidak terlalu menonjol tapi menunjukkan tanda-tanda memihak pada Pangeran ke-3.

Sinopsis singkat Bubujingxin

(warning: mengandung potensi spoiler untuk ending versi K-dramanya, jadi bagi yang tidak suka spoiler sekali lagi kusarankan untuk tidak melanjutkan^^)

Tadi sudah kuceritakan secara singkat bagaimana Ruoxi terdampar di masa lalu dan bertemu dengan para pangeran. Ia jatuh cinta pada Pangeran ke-8 tapi mereka putus karena Pangeran ke-8 tidak mau melepaskan ambisinya akan tahta. Sebenarnya wajar saja seorang pangeran menginginkan tahta apalagi ketika itu Putera Mahkota adalah seorang yang sebenarnya tidak pantas menjadi Kaisar.

Tapi Ruoxi bukannya tanpa alasan meminta hal tersebut. Ia tahu Pangeran ke-8 akan mati di penjara setelah Pangeran ke-4 naik tahta. Ia tidak ingin orang yang dicintainya mengalami akhir seperti itu. Dan pada masa itu, keluarga orang yang dihukum juga akan mengalami hukuman. Jika ia bersama Pangeran ke-8, maka nyawanya juga kemungkinan akan melayang.

Sebelum berpisah dengan Pangeran ke-8, ia memperingatkan Pangeran ke-8 agar berhati-hati terhadap Pangeran ke-4 dan beberapa orang pejabat. Ia menyebutkan nama-nama mereka. Dengan harapan, Pangeran ke-8 bisa menghindari tragedi di masa depan.

Setelah berpisah dengan Pangeran ke-8, Ruoxi mulai dekat dengan Pangeran ke-4 dan akhirnya jatuh cinta padanya. Sayangnya, nasihat Ruoxi pada pangeran ke-8 malah digunakan Pangeran ke-8 untuk memfitnah Pangeran ke-4 dengan tuduhan rencana menggulingkan Putera Mahkota. Pangeran ke-8 bersekongkol dengan Pangeran ke-9, 10, dan 14.

Pangeran ke-13 yang merupakan orang terdekat Pangeran ke-4 maju di hadapan Kaisar dan menyatakan ia yang melakukannya tanpa sepengetahuan Pangeran ke-4. Padahal mereka tidak melakukannya tapi tidak bisa membuktikannya pada Kaisar. Pangeran ke-13 diasingkan. Pangeran ke-4 dan Ruoxi sangat terluka dengan peristiwa ini.

Putera Mahkota akhirnya diturunkan karena kejahatannya. Kaisar mulai menunjukkan kesukaannya pada Pangeran ke-14 dan hendak menikahkannya dengan Ruoxi. Ruoxi dengan berani menolak perintah Kaisar hingga Kaisar marah dan mempekerjakannya sebagai budak cuci.

Ruoxi menjadi budak cuci selama beberapa tahun. Para pangeran terkadang mengunjunginya dan membantunya dalam berbagai cara. Ketika Kaisar Kangxi jatuh sakit menjelang ajal, Ruoxi dipanggil kembali ke istana untuk membuat kudapan kesukaan Kaisar.  Ruoxi diampuni dan kembali menjadi dayang teh.

Kaisar mangkat. Pangeran ke-4 menyatakan kalau Kaisar menunjuk dirinya sebagai penerus (padahal Kaisar hendak memberikan tahtanya pada Pangeran ke-14 tapi Pangeran ke-14 sedang di medan perang). Hal ini sesuai dengan rumor dalam sejarah yang menyatakan Pangeran ke-4 melakukan kudeta. Tapi ada juga yang berpendapat mungkin saja Kaisar Kangxi memang mewariskan tahtanya pada Pangeran ke-4 karena Pangeran ke-4 lebih mampu menjadi seorang pemimpin.

Setelah menjadi Kaisar, Pangeran ke-4 membebaskan Pangeran ke-13 dari pengasingannya dan membawa Ruoxi ke kediamannya. Tapi ia tidak pernah menikahi Ruoxi karena ia ingin hidup bersama Ruoxi setiap hari. Pada masa itu, Raja harus bergilir mengunjungi Permaisuri dan selir-selirnya. Jadi ada jadwalnya gitu^^ Untunglah Permaisuri Pangeran ke-4 adalah seorang yang sangat baik dan lembut.

Tapi Pangeran ke-4 bersikap keras pada saudara-saudaranya yang lain. Ia selalu mencari-cari kesalahan mereka untuk menghukum mereka. Ia hendak membalas bagaimana fitnah mereka telah membuat Pangeran ke-13 menderita. Apalagi saudara-saudaranya tidak bisa menerima kalau ia yang menjadi pewaris tahta. Termasuk Pangeran ke-14.

Pangeran ke-4 juga diam-diam menghukum mati kasim Kaisar terdahulu karena tahu wasiat Kaisar sebenarnya. Padahal kasim itu sangat dekat dengan Ruoxi. Ia juga menghukum dayang Ruoxi karena bersekongkol dengan Pangeran ke-9. Padahal dayang itu sudah dianggap adik oleh Ruoxi.  Hukumannya? Dikukus. Ruoxi kerap kali bertengkar dengan Pangeran ke-4 karena kekejamannya ini.

Suatu ketika, istri Pangeran ke-8 memberitahu Ruoxi kalau semua ini gara-gara Ruoxi. Jika saja Ruoxi tidak memberitahu Pangeran-8 agar berhati-hati terhadap Pangeran ke-4, maka Pangeran ke-8 tidak akan membuat rencana menjatuhkan Pangeran ke-4.

Ruoxi shock dan keguguran. Pangeran ke-4 sangat marah dan memerintahkan Pangeran ke-8 menceraikan istrinya. Tidak mau membebani suaminya, istri Pangeran ke-8 bunuh diri dengan membakar diri.

Ruoxi memberitahu Pangeran ke-4 dan Pangeran ke-13 kalau ia yang menyebabkan Pangeran ke-8 berupaya menjatuhkannya. Pangeran ke-4 terluka dan mulai bersikap dingin pada Ruoxi. Ruoxi tak sanggup lagi menanggung beban mentalnya dan meminta bantuan Pangeran ke-14 untuk mengeluarkannya dari istana. Pangeran ke-14 menunjukkan titah kaisar sebelumnya pada Pangeran ke-4, bahwa Ruoxi dinikahkan dengannya.

Pangeran ke-8 tahu Pangeran ke-4 tidak akan melepaskan Ruoxi. Ia memberitahu Pangeran ke-4 kalau ia dan Ruoxi pernah menjadi pasangan kekasih (Pangeran ke-4 memang tidak pernah tahu sebelumnya). Pangeran ke-4 murka merasa dikhianati dan akhirnya membiarkan Ruoxi pergi dari istana.

Pangeran ke-14 menikah dengan Ruoxi namun mereka tidak pernah benar-benar menikah. Kesehatan Ruoxi semakin memburuk dan di saat akhirnya ia mengirim surat pada Pangeran ke-4 untuk bertemu terakhir kalinya. Tapi kesalahpahaman menyebabkan Pangeran ke-4 tidak membaca surat tersebut. Ruoxi terus menanti dan menanti tapi Pangeran ke-4 tidak juga datang. Ia merasa Pangeran ke-4 sudah tidak mencintainya lagi. Ia meninggal dalam pelukan Pangeran ke-14.

Begitu mendengar kabar kematian Ruoxi, Pangeran ke-4 sangat menyesal. Ia akhirnya membaca surat Ruoxi tapi semua sudah terlambat. Ia dan Pangeran ke-13 menyebarkan abu Ruoxi.

Pangeran ke-8 dan 9 dihukum dalam penjara. Pangeran ke-13 membawa racun (seusai permintaan Ruoxi sebelumnya)  agar mereka bisa mengakhiri penderitaan mereka. Mereka pun bunuh diri. Pangeran ke-13 wafat beberapa tahun kemudian, diikuti oleh Pangeran ke-4. Pangeran ke-14 hidup di luar istana menjaga makam ibunya dan tidak menikah lagi. Hanya Pangeran ke-10 yang bahagia hidup bersama istrinya.

Kembali ke masa kini, Zhang Xiao sadar dari komanya dan diberitahu kalau ia koma selama beberapa minggu (padahal di masa lalu ia hidup belasan tahun). Ia bertanya-tanya apakah pengalamannya di masa lalu adalah hal nyata atau hanya khayalan. Ia mulai meneliti sejarah Disati Qing namun tidak menemukan catatan mengenai Ma’ertai Ruoxi.

Suatu ketika ia mengunjungi museum dan melihat barang-barang peninggalan Dinasti Qing. Ia melihat sebuah lukisan di mana Kaisar Kangxi sedang minum teh bersama para pangeran. Dan salah satu dayang di lukisan tersebut mengenakan pin rambut magnolia. Pin rambut magnolia adalah pin pemberian Pangeran ke-4 untuk Ruoxi dan menjadi simbol cinta mereka. Ruoxi sadar semua itu nyata.

Di museum itu pula Ruoxi bertemu dengan seorang pemuda yang sangat familiar. Tapi pria itu tidak mengenalinya. Ruoxi menangis melihat sosok pemuda itu menjauh. Pemuda itu sangat mirip dengan Pangeran ke-4.

Ending drama ini berlanjut ke sekuel Bubujingxin berjudul Bubuqingqing, dengan pemeran utama sebagian besar sama. Meski dramanya berakhir menyedihkan, pemeran Ruoxi dan Pangeran ke-4 (Cecilia Liu dan Nicky Wu) mendapatkan happy ending mereka karena mereka jatuh cinta betulan dan akhirnya menikah^^

Bagaimana dengan K-dramanya?

Pastinya ada perbedaan karena menggunakan latar belakang sejarah yang berbeda. Tapi aku belum tahu apakah penulis drama ini akan betul-betul mengikuti sejarah atau lebih mengikuti novelnya.

Dalam sejarah Goryeo, Raja Taejo akan digantikan oleh Putera Mahkota Wang Mu. Putera Mahkota Wang Mu hanya memerintah selama 2 tahun dan wafat karena sakit. Digantikan oleh Pangeran ke-3  Wang Yo yang memerintah selama 4 tahun. Baru kemudian digantikan oleh Pangeran ke-4 Wang So dengan gelar Raja Gwangjong. Raja Gwangjong terkenal agresif menekan lawan politiknya dan menciptakan ketakutan.

Dalam sejarah juga dicatat kalau Raja Gwangjong memperistri adik tirinya sendiri. Apakah itu artinya Wang So akan menikah dengan Yeon Hwa demi kepentingan politik?

Menarik jika dilihat bahwa sejarah Dinasti Qing ada kemiripan dengan Dinasti Goryeo hingga bisa dibuat dua drama dari buku yang sama. Ditambah lagi adanya perbedaan kebudayaan dari kedua negara membuat drama ini semakin menarik untuk disimak. Aku membandingkan keduanya bukan untuk melihat yang mana yang lebih bagus, tapi aku ingin melihat bagaimana perbedaan tersebut bisa membuat cerita yang sama menarik dan tidak membosankan meski sudah tahu kira-kira ke mana jalan ceritanya.

Sekilas dilihat, versi C-drama terkesan lebih serius daripada K-drama apalagi dengan pemeran yang tampaknya lebih dewasa daripada para pemeran K-dramanya. Tapi awalnya BBJX juga banyak adegan lucunya sama seperti SHR. Menyenangkan melihat bagaimana Ruoxi membuat para pangeran itu bingung sekaligus kagum melihat keunikannya. Sama seperti Hae Soo yang membuat para pangeran terheran-heran dengan tingkahnya.

Dan lagi masa hidup Ruoxi di masa lampau sekitar belasan tahun- dua puluh tahunan, jadi tidak heran kalau mereka pun semakin dewasa. Ruoxi tinggal di istana untuk belajar menjadi dayang teh saja memakan waktu 10 tahun lho. 

Keadaan makin dramatis setelah Pangeran ke-4 naik tahta. Aku bahkan tidak sanggup meneruskan menonton BBJX dan hanya stop di eps 29. Aku tidak sanggup melihat bagaimana cinta Ruoxi dan Pangeran ke-4 yang dibangun dengan susah payah berakhir tragis, begitu juga nasib para pangeran yang selama ini baik pada Ruoxi. Melihat saudara saling menyerang dan menjatuhkan benar-benar menyesakkan hati >,<

Karena itu aku benar-benar takut (sekaligus penasaran) melihat Scarlet Heart Ryeo. Di satu sisi aku sangat menyukai ceritanya, tapi di sisi lain aku khawatir dengan akhir hidup mereka. Apalagi membuat sinopsisnya? Wah…ngga deh hehe…daripada nanti aku berhenti di tengah jalan XD

Mudah-mudahan penulis versi K-dramanya bisa membuat ending yang lebih memuaskan penonton. Setidaknya, tidak open ending…. please writer-nim \^o^/

Source: Wikipedia, Koalasplayground