Ha Won dan Yoon Sung menanti di halaman kuil. Ibu Seo Woo datang seorang diri. Ia baru kali ini melihat Ha Won dan menyebutnya sebagai tunangan Hyun Min. Ia bertanya di mana Seo Woo.
Seo Woo sedang rekaman. Ia menyanyikan lagu yang dibuatnya. Sebuah lagu berjudul: Jika Aku Melihatmu Lagi, sub-judul: Ayah. Saat ia menyanyikan lagu itu, ia teringat kata-kata Ha Won. Akhirnya ia tidak sanggup meneruskan. Ia memutuskan untuk pergi.
Ibu Hyun Min yang berikutnya tiba. Ibu Seo Woo menyapanya dengan riang tapi ibu Hyun Min terlihat tidak senang melihatnya. Keduanya saling mengejek. Namun ibu Hyun Min sempat terdiam saat ibu Seo Woo berkata ia dan Hyun Min tidak berubah sejak dulu.
Ia ingat ketika ia dulu meninggalkan Hyun Min di Rumah Langit. Hyun Min kecil terus menangis meminta ibunya tidak meninggalkannya. Sepertinya ibu Hyun Min tidak ingin meninggalkan puteranya tapi ia menguatkan hatinya dan mendorong Hyun Min menjauh. Ia menyuruh Hyun Min tinggal untuk melindungi posisinya.
Hyun Min terus menangis dan berpegangan pada ibunya. Ia terus memanggil ibunya. Ibu Hyun Min menahan tangisnya dan pergi.
Bagi Hyun Min itu adalah mimpi buruk yang terus menghantuinya dan membuatnya menjaga jarak dengan ibunya sampai sekarang.
Ahjumma masuk untuk membersihkan kamar dan terkejut melihat Hyun Min ada di sana (tidak pergi ke peringatan kematian ayahnya). Setelah berpikir sejenak, Ahjumma meminta maaf lalu berjalan keluar.
“Benar-benar tidak punya hati. Ia tidak tahu apapun mengenai situasi Nona Ha Won. Tidak ada gunanya apapun yang ia lakukan,” gumamnya sambil menutup pintu.
Ia sengaja mengeraskan suaranya agar terdengar oleh Hyun Min. Hyun Min mendengar dan bertanya apa maksud Ahjumma.
Ahjumma bercerita Ha Won membantunya mempersiapkan upacara peringatan kematian. Ahjumma memuji keterampilan Ha Won memasak. Ha Won berkata ia biasa membantu ibunya mempersiapkan peringatan kematian kakek-neneknya ketika ibunya masih hidup. Melihat ekspresi simpati Ahjumma, Ha Won berkata ibunya sudah tiada sejak ia berusia 10 tahun jadi ia sudah merelakannya.
Ahjumma berkata ibu Ha Won mendidik Ha Won dengan baik. Dan ia yakin ibu Ha Won pasti bangga padanya setiap kali Ha Won memperingati kematiannya.
Ha Won berkata ia tidak pernah mengadakan upacara peringatan kematian ibunya karena ibu tirinya tidak menyukainya. Jadi ia hanya pergi ke rumah abu pada hari kematian ibunya. Ahjumma berkata Ha Won tumbuh menjadi anak yang baik dibandingkan dengan para tuan muda itu.
“Tidak, dibandingkan denganmu, mereka benar-benar masih anak-anak.”
Ha Won tersenyum. Ketiga pemuda itu bisa mengadakan upacara peringatan kematian tanpa perlu khawatir karena banyak orang yang menyediakan makanan dan lainnya. Mereka tidak tahu betapa beruntungnya mereka dan sangat diberkati.
Ahjumma yakin mereka bertiga akan datang kali ini dan mengerti bagaimana perasaan Ha Won. Ha Won berkata ia melakukan ini bukan agar usahanya diakui oleh mereka. Melainkan karena semua ini mengingatkannya pada ibunya.
“Aku yakin ibuku menunggu hari-hari di mana aku datang mengunjunginya. Dan aku merasa ayah-ayah Kang bersaudara juga menanti mereka. Tapi mereka begitu ngotot tidak pergi. Karena itu aku ingin membuatkan mereka setidaknya makanan yang enak.”
Setelah mendengar semua itu dari Ahjumma, Hyun Min jadi teringat perkataan Ha Won semalam. Bahwa ayahnya pasti sangat kesepian. Maka ia pun pergi.
Waktu upacara hampir dimulai. Ha Won menghela nafas kecewa karena ketiga pemuda itu tidak datang. Tapi Yoon Sung berkata Ha Won terlalu cepat merasa kecewa.
Ha Won mengangkat kepalanya dan melihat mobil Seo Woo memasuki halaman kuil. Wajahnya kembali cerah. Terutama ketika ia melihat Hyun Min juga datang.
“Apa kau menungguku?” tanya Hyun Min.
“Tentu saja. Bukan aku, tapi aku yakin ayahmu sudah menunggu.”
Hyun Min dan Seo Woo masuk ke dalam kuil. Ha Won masih berharap kedatangan Ji Woon. Tapi seberapa lamapun ia menanti, Ji Woon tidak datang.
Ha Won menemui Presdir Kang sebelum upacara. Ia meminta maaf karena misinya gagal. Kakek tidak mengatakan apapun meski terlihat kecewa, lalu masuk kembali ke dalam kuil.
Yoon Sung menghiburnya kalau Ji Woon datang pastilah sebuah keajaiban. Ha Won berkata ia pikir keajaiban itu mungkin terjadi.
“Kurasa aku terlalu sombong setelah berhasil membuat mereka makan bersama.”
“Kau setengah berhasil dengan membuat Hyun Min dan Seo Woo datang.”
“Iya, tapi aku tidak sepenuhnya berhasil. Kurasa aku gagal menyelesaikan misiku,” kata Ha Won pelan. Ia pamit karena ia merasa bukan tempatnya ia berada di sini.
Upacara dimulai. Ibu Seo Woo terus menangis. Ibu Hyun Min juga terlihat masih diliputi kesedihan.
Di luar, seorang biksu menghampiri Yoon Sung dan berkata mereka pasti senang karena putera-putera semua hadir tahun ini. Yoon Sung membenarkan, tapi seseorang mungkin merasa kesepian (ayah Ji Woon).
“Kenapa begitu? Puteranya bahkan memberinya hadiah bunga mawar,” kata biksu itu.
Yoon Sung terkejut. Biksu itu menoleh ke arah altar dan berkata Yoon Sung tidak melihat dengan teliti. Yoon Sung melihat ke altar dan melihat setangkai bunga mawar putih yang mulai layu di depan foto ayah Ji Woon. Ngomong-ngomong...ayahnya Ji Woon yang paling ganteng^^
Setelah upacara, keluarga Kang minum teh bersama – minus para cucu. Ibu Hyun Min memuji Madam Ji tampak serasi dengan Kakek. Madam Ji tidak termakan pujian itu dan berkata ia merasa canggung dipanggil “Nyonya” oleh anggota keluarga. Tpai ibu Hyun Min berkata Madam Ji bersikap egois jika menginginkan mereka memperlakukannya sebagai ibu mertua.
“Begitukah? Kalau begitu keegoisan seperti apa yang membuatmu bersikap tak sopan dengan menghubungi kami dan muncul hanya pada acara seperti ini? Apa kau ingin berusaha memperbaiki hubungan dengan puteramu?”
“Sudah sewajarnya aku ikut ambil bagian dalam acara ini sebagai ibu dari pewaris Grup Haneul. Puteraku adalah satu-satunya yang dilahirkan dan dibesarkan di Rumah Langit. Satu-satunya yang bisa memimpin Grup Haneul di masa depan adalah Hyun Min-ku.”
Madam Ji berkata hal itu belum dipastikan sekarang. Ibu Hyun Min berkeras itulah hal yang benar mengingat suaminya dulu adalah pewaris Grup Haneul sebelum meninggal. Sudah sewajarnya puteranya Hyun Min yang menggantikannya.
“Lain dulu lain sekarang,” celetuk ibu Seo Woo.
“Kenyataan bahwa ayah Seo Woo adalah anak haram tidak akan berubah,” ujar ibu Hyun Min.
Akhirnya Kakek angkat bicara dan bertanya apa ibu Hyun Min sengaja mengatakan itu di depannya.
“Pikirkan...apa anak-anakku tidak akan sepertiku? Jika kau terus menerus berbicara mengenai pewaris dan siapa yang tidak berhak untuk posisi itu, maka aku akan pastikan untuk mencari benih lain yang disebar oleh suamimu,” ujar Kakek.
Maksudnya adalah ia memiliki banyak wanita dan juga anak di luar nikah. Bukan tidak mungkin ayah Hyun Min juga memiliki wanita lain dan anak di luar nikah.
Ibu Hyun Min langsung tutup mulut.
Kakek masuk ke dalam mobil sambil menghela nafas panjang. Ia berkata ayah Ji Woon pasti kecewa. Madam Ji menggenggam tangan Kakek dan menghiburnya dengan mengatakan ayah dan ibu Ji Woon pasti sudah bahagia di surga sekarang.
Kakek tidak mau membicarakan ibu Ji Woon. Menurutnya ibu Ji Woon yang menyebabkan Ji Woon harus menghidupi dirinya sendiri selama bertahun-tahun.
Madam Ji melepas genggamannya pada tangan Kakek begitu Yoon Sung masuk dalam mobil. Hal ini tidak lepas dari pengamatan Yoon Sung yang baru masuk ke mobil. Ia memberitahu Kakek mengenai kedatangan Ji Woon hari ini.
Rupanya semalam Ji Woon pergi ke rumah abu dan melihat setangkai mawar putih yang ditaruh Ha Won di depan abu ibunya. Setelah merenung semalaman, Ji Woon memutuskan pergi ke kuil dan menaruh mawar putih itu di depan foto ayahnya.
Di Rumah Langit, Ha Won mengemas barang-barangnya lalu meninggalkan sebuah catatan di meja.
“Kurasa aku tidak pantas berada di sini lagi. Terima kasih untuk semuanya.”
Ha Won pergi meninggalkan Rumah Langit. Angin tak sengaja menjatuhkan catatan itu ke lantai.
Hyun Min mengantar ibunya. Ibunya berkata ia tidak melihat Ji Woon hari ini. Apa Ji Woo akhirnya menyadari posisinya? Ia bertanya apakah Ji Woon berusaha mengambil posisi Hyun Min.
Hyun Min nampak kesal dan bertanya mengapa ibunya selalu membicarakan posisi pewaris setiap kali bertemu dengannya. Apa hanya itu yang bisa ibunya bicarakan?
Ibu Hyun Min tidak sempat menjawab karena ia melihat Hyun Min tidak mengantarnya ke hotel. Hyun Min berkata ia mengantar ibunya ke bandara dan meminta ibunya tidak kembali lagi ke Korea.
Ibu tiri Ha Won dan Yoo Na akhirnya datang ke Rumah Langit. Ibu tiri Ha Won memutuskan bukan hanya Ha Won yang bisa tinggal di tempat seperti ini. Karena toh ia adalah ibunya Ha Won. Ibu tiri, Yoo Na mengingatkan.
Mereka masuk ke dalam rumah. Ahjumma yang menyambutnya. Meski terlihat ahjumma tidak mempercayai mereka yang berkata sangat mengkhawatirkan Ha Won, ia menyambut mereka dengan sangat sopan. Yoo Na bertanya apakah ia bisa melihat-lihat karena ini adalah tempat adiknya tinggal.
Ahjumma menunjukkan di mana kamar Ha Won. Sayangnya, ahjumma harus mengurus beberapa hal hingga ia membiarkan mereka melihat-lihat sendiri.
Yoo Na langsung menuju kamar Hyun Min. Ia tahu yang mana kamar Hyun Min dari foto di internet di mana ada lukisan di dekat pintu kamar.
Ia duduk di sofa, berbaring di tempat tidur, dan mencoba parfum Hyun Min. Ugh...benar-benar tidak sopan >,<
Ia menemukan seragam Ha Won di dalam sebuah kantung. Ia langsung berpikir Ha Won berusaha mendapatkan Hyun Min dengan segala cara. Dengan marah ia menginjak-injak seragam Ha Won lalu mengambil botol tinta di meja.
Ibunya berusaha memanggilnya agar cepat keluar. Yoon Sung memergokinya dan bertanya apa yang ia lakukan di sini.
Ibu tiri Ha Won beralasan besok adalah hari kelulusan Ha Won dan ia ingin tahu kabar Ha Won. Jelas Yoon Sung tidak percaya. Apalagi saat ia melihat Yoo Na keluar dari kamar Hyun Min. Ibu tiri berbohong kalau Yoo Na tersesat dan masuk kamar yang salah.
Yoon Sung bertanya apakah Ha Won tahu mengenai kedatangan mereka berdua. Ibu tiri Ha Won jadi kesal dan berkata ia hanyalah seorang ibu yang ingin menemui puterinya. Tapi Yoon Sung mengingatkan agar mereka tidak datang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Ibu tiri makin tersinggung. Ia berkata ia khawatir mereka memperlakukan Ha Won dengan tidak baik. Apa salah? Yoon Sung berkata mereka tidak perlu khawatir karena mereka memperlakukan Ha Won sebagai tamu yang berharga.
“Dan kami adalah ibu dan kakak dari tamu berharga itu kan,” ujar Yoo Na angkuh.
“Maaf, tapi tamu kami hanyalah Nona Ha Won. Aku akan menunjukkan jalan keluar,” Yoon Sung menggiring mereka keluar.
Dua orang petugas keamanan mengusir mereka. Ibu tiri mengira Ha Won yang membuar mereka memperlakukan seperti itu. Yoo Na sangat marah dan mulai membuat rumor di internet mengenai Ha Won.
Ia menuliskan kalau Ha Won kabur dari rumah untuk mengubah hidupnya yang menyedihkan dan sekarang tinggal di Rumah Langit bersama Kang bersaudara.
“Eun Ha Won, mati kau sekarang,” ia mengeposkan tulisannya itu dan tak lupa menyertakan beberapa foto. Dengan segera tulisan itu menjadi viral.
Kepada siapa lagi Ha Won mencari tempat bernaung jika bukan pada sahabatnya, Ja Young. Ia tidak menceritakan apa yang terjadi hingga ia pergi dari Rumah Langit. Ja Young menolak karena rumahnya sudah penuh sesak. Belum lagi besok adalah hari kelulusan mereka. Besok pagi pasti akan seperti neraka jika Ha Won menginap di rumahnya (bergantian kamar mandi dsb..)
Ha Won berusaha membujuk Ja Young bahkan menawarkan untuk membantu pekerjaan paruh waktu Ja Young, tapi Ja Young tetap menolak.
Tepat pada saat itu Hye Ji datang ke kafe tempat Ja Young bekerja. Setelah mengetahui Ha Won dan Hye Ji saling mengenal, Ja Young menitipkan Ha Won pada Hye Ji satu malam saja.
“Jika ia mendengkur atau mengigau, telepon aku. Aku akan memarahinya. Terima kasih banyak,” Ja Young melenggang pergi.
Ha Won tak berani menatap Hye Ji. Hye Ji berjalan pergi tapi kemudian ia berhenti dan mengajak Ha Won ikut dengannya.
Ha Won menatap kagum rumah Hye Ji yang tertata sangat rapi. Hye Ji berkata rumah ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Rumah Langit. Tapi Ha Won berkata tempat ini benar-benar bagus.
Hye Ji menunjukkan kamarnya. Ha Won berkata kamar itu cantik seperti pemiliknya. Ia melihat foto di meja. Foto kanak-kanak yang sama dengan yang dimiliki Hyun Min.
“Apa ini kau dan Hyun Min?” tanyanya.
Hye Ji cepat-cepat merebutnya dan menaruhnya kembali di meja. Ia membenarkan kalau itu dirinya dan Hyun Min. Ha Won menanyakan siapa anak laki-laki satu lagi yang mirip dengan Hye Ji.
“Ia adalah kakakku. Tapi ia sudah meninggal lama.”
Ha Won merasa bersalah sudah bertanya dan meminta maaf. Hye Ji menenangkannya karena kakaknya meninggal sudah lama.
“Tapi Kang Hyun Min terlihat benar-benar berbeda di sini,” kata Ha Won. “Ia tidak terlihat seperti pembuat onar seperti sekarang.”
“Kau benar. Hyun Min yang sebenarnya bukanlah Hyun Min yang seperti biasanya.”
Hye Ji bertanya kenapa Ha Won meninggalkan Rumah Langit. Bagaimana dengan Hyun Min?
Ha Won akhirnya menceritakan kalau ia sebenarnya hanya berpura-pura menjadi tunangan Hyun Min karena Hyun Min memintanya. Dan Hyun Min juga melarangnya memberitahu siapapun. Ia tinggal di Rumah Langit karena pekerjaan yang diberikan oleh Presdir Kang. Dan pekerjaan itu pun sudah berakhir.
Ha Won lega karena sudah berterus terang mengenai semua itu. Ia meminta maaf karena mengejutkan Hye Ji. Ia menegaskan kalau ia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Hyun Min.
“Sejujurnya kurasa kalian berdua serasi sejak awal. Jadi tidak perlu khawatirkan aku! Dan lagi aku tidak akan terlihat bagus di sisinya.”
Suasana hati Hye Ji berubah menjadi sangat baik. Ia menawarkan Ha Won untuk mandi lebih dulu.
Ha Won memutuskan ia sudah melakukan hal yang benar. Tidak ada gunanya berbohong pada Hye Ji karena kebenaran pada akhirnya akan terungkap.
Malam itu Ha Won dan Hye Ji berbagi satu tempat tidur. Ha Won berterimakasih. Jika bukan karena Hye Ji, mungkin ia tidur di depan sekolah pada hari sebelum kelulusannnya.
Hye Ji bertanya apakah keluarga Ha Won akan hadir besok (pada acara kelulusan). Ha Won berkata keluarganya mungkin tidak ada yang datang.
“Jangan khawatir, aku hanya perlu datang dan mendapatkan ijazahku,” katanya.
“Aku akan datang untukmu,” kata Hye Ji.
Ha Won sangat gembira hingga ia memeluk Hye Ji dan berterimakasih.
Tidak ada yang menyadari kalau Ha Won tidak ada di Rumah Langit. Yoon Sun mengetuk pintu kamarnya namun mengira Ha Won sudah tidur saat tidak ada jawaban.
Ketika bertemu Ji Woon, ia berkata ia dengar Ji Woon datang ke kuil hari ini. Karena Ha Won, bukan?
“Bukan,” elak Ji Woon cepat.
Yoon Sung berkata Ha Won sangat terluka mengira Ji Woon tidak datang jadi ia menasihati Ji Woon agar menghibur Ha Won.
“Besok adalah hari kelulusan Nona Ha Won. Singgahlah untuk mengucapkan selamat jika kau ada waktu.”
Ji Woon kembali ke gudangnya dan mengomel kelulusan Ha Won tidak ada hubungan dengannya. Lain di bibir, lain di hati.. karena malam itu Ji Woon tidak bisa tidur memikirkannya.
Ha Won juga tidak bisa tidur. Ia mengirim pesan pada ayahnya untuk memberitahukan kelulusannya dan bertanya apakah ayahnya bisa datang. Awalnya ia ragu untuk mengirimkan pesan itu, tapi akhirnya ia mengirimkannya sambil berharap ayahnya datang.
Keesokan paginya Hyun Min masuk ke kamar Ha Won dan melihat kamar itu kosong. Dari kalender di meja, ia teringat kalau hari ini adalah hari kelulusan Ha Won. Ia cepat-cepat mencari seragam Ha Won di kamarnya. Tapi seragam itu sudah terkotori oleh tinta di sana sini (gara-gara Yoo Na).
Ha Won datang ke sekolah dengan mengenakan seragam olahraganya. Hanya ia sendiri yang tidak mengenakan seragam biasa. Teman-teman sekelasnya mengucilkannya. Ia sama sekali tidak tahu kalau itu akibat dari postingan Yoo Na di internet. Tapi setidaknya ia memiliki seorang sahabat yang selalu berada di sisinya, yaitu Ja Young.
Hyun Min bergegas ke toko untuk membeli seragam baru. Ia menelepon Ha Won tapi telepon Ha Won tidak aktif. Setelah membeli seragam baru, ia menuju sekolah Ha Won dengan diiringi beberapa truk makanan untuk teman-teman sekolah Ha Won.
Hye Ji membeli buket bunga untuk ia bawa ke acara kelulusan Ha Won. Ia melakukannya karena teringat pengakuan Ha Won bahwa ia bukanlah tunangan Hyun Min dan mereka tidak memiliki hubungan apapun.
Ahjumma akhirnya menemukan catatan yang ditinggalkan Ha Won saat ia membereskan kamar. Ia segera menelepon Yoon Sung. Yoon Sung melaporkannya pada Kakek. Kakek menyuruh Yoon Sung mencari Ha Won sekarang juga. Untungnya Yoon Sung tahu kalau hari ini adalah hari kelulusan Ha Won, jadi Ha Won pasti ada di sekolah.
Upacara kelulusan sudah usai, tapi gosip mengenai Ha Won tinggal di Rumah Langit semakin beredar luar dan membuat geger para siswa. Dalam postingan tersebut, Yoo Na berkata Ha Won tidak datang ke Rumah Langit untuk bekerja sebagai pelayan. Jadi apakah Ha Won mendapat perlakukan khusus dari Kakek?
Karena semua orang berpendapat tidak mungkin Ha Won memikat hati salah satu cucu Presdir Kang, mereka berasumsi Ha Won memikat hati Kakek dan akan dijadikan selir ke-6. Duh.....gosip itu jahat banget ya >,<
Ha Won sama sekali tidak tahu gosip itu. Ia hanya merasa heran mengapa semua orang melihatnya dengan sinis sambil berbisik-bisik. Ia melihat ponselnya namun ayahnya tidak menjawab pesannya sama sekali. Ja Young tidak bisa menemaninya karena kedua orangtuanya datang.
Ibu tiri Ha Won datang dan bertanya kenapa Ha Won mengenakan pakaian seperti itu.
“Kau bersikap tinggi dan hebat karena tinggal di rumah orang kaya dan mengabaikan kami.”
“Ah, aku sudah meninggalkan tempat itu,” kata Ha Won sambil menunduk.
“Jadi apa yang akan kaulakukan? Kau bahkan tidak punya tempat untuk pergi. Jangan pernah berpikir untuk kembali ke rumah kami.”
Seo Woo meng-upload foto terbarunya di medsos untuk para fansnya. Ia terkejut saat para fansnya bertanya mengenai anak SMA yang tinggal di Rumah Langit. Lebih terkejut lagi saat fans tersebut mengatakan SMA Jungsa (tempat Ha Won bersekolah) sekarang heboh dan gadis itu akan mati hari ini.
Seo Woo memanggil manajernya dan berkata jadwalnya padat hari ini jadi jangan mencarinya. Ia langsung berlari pergi.
Seorang siswi menemui Ha Won dan berkata ada seseorang yang mencarinya. Ha Won pergi mengikuti siswi itu.
Ji Woon telah tiba di depan sekolah Ha Won. Ia memutuskan untuk tidak masuk. Namun ia mendengar dari beberapa siswi yang lewat kalau Eun Ha Won sudah ditangkap. Ia menoleh kaget.
Hyun Min sudah tiba di sekolah dan langsung mendapat sambutan histeris para siswi. Hyun Min mempersilakan mereka menikmati makanan dari truk-truk makanan yang sudah dipesannya. Ia yang membayar semuanya.
Lucunya semua siswi itu memilih mengerubungi truk makanan daripada Hyun Min. Heee..makanan gratis lebih menarik daripada Hyun Min.
Beberapa siswi memberitahu Hyun Min kalau Ha Won dibawa beberapa orang ke auditorium. Hyun Min mengambil seragam Ha Won dan masuk ke dalam sekolah.
Ha Won dipegangi dan dibully oleh beberapa teman sekolahnya. Mereka sengaja membawa Ha Won ke auditorium karena ruangan itu kedap suara. Jadi tidak akan ada yang bisa mendengar teriakannya.
Ha Won bertanya mengapa mereka melakukan ini padanya. Mereka kesal karena Ha Won dekat dengan Kang bersaudara dan mereka menuduh Ha Won menjadi selir Kakek. Ha Won berkata semua itu tidak benar.
“Tarik kata-katamu sekarang juga,” katanya marah.
Hyun Min dan Ji Woon berusaha mencari Ha Won di sekeliling sekolah. Mereka sendiri tidak saling bertemu dan tidak mengetahui keberadaan satu sama lain di sekolah itu.
Pembully Ha Won mengeluarkan gunting. Ia berkata ia akan melihat sendiri seberapa sucinya Ha Won. Ha Won ketakutan melihat gunting itu diarahkan padanya.
Ji Woon melihat beberapa siswa berandalan berjaga di depan pintu. Ia bertanya apakah Ha Won ada di sana. Siswa itu bertanya siapa Ji Woon hingga mencarinya. Ji Woon tahu Ha Won ada di dalam. Ketika anak-anak berandal itu menyerangnya, ia menjatuhkan mereka dengan mudah.
Sementara itu seragam Ha Won sudah digunting di beberapa bagian. Pem-bully Ha Won semakin berani dan menyalakan kamera untuk merekam saat-saat Ha Won dipermalukan. Ha Won meminta mereka berhenti.
Pintu auditorium dibuka dan Ji Woon melangkah masuk. Melihat teman-teman mereka terkapar di luar, para pembully Ha Won keluar melarikan diri.
Ha Won memegangi seragamnya erat-erat. Ji Woon melihat seragam Ha Won yang robek dan memakaikan jaketnya pada Ha Won. Lalu ia membawa Ha Won keluar.
Tapi pembully Ha Won membawa teman lebih banyak dan hendak menyerang mereka. Pada saat itulah Hyun Min datang sambil bertanya apakah Ji Woon akan menggunakan tinjunya lagi.
Ia mengacungkan kunci mobilnya. Ia akan memberikan kunci itu pada mereka dan mereka harus menyingkir. Tadinya mereka tidak percaya dan mengira Hyun Min hanya menggertak. Hyun Min berkata ia tidak peduli mereka menggunakan atau menjual mobil itu.
Ia melempar kunci mobilnya keluar jendela. Para pembully itu terlihat marah lalu berlari.....keluar untuk mengambil kunci tersebut.
Seo Woo tiba di sekolah dan menimbulkan kehebohan berikutnya. Ia bertanya siapa yang tahu di mana Ha Won. Ja Young berteriak ia tahu di aman Ha Won. Seo Woo mengikutinya...diikuti puluhan siswi lain.
Hye Ji juga sudah tiba di sekolah, tanpa tahu menahu mengenai kehebohan yang terjadi.
Hyun Min melepaskan jaket Ji Woon dan mengembalikannya. Ia menyampirkan seragam baru di pundak Ha Won dan membenahi rambutnya.
Ji Woon beranjak pergi. Hyun Min berkata memang sudah seharusnya. Ha Won mencegah Ji Woon pergi tapi Hyun Min berkata ada yang ingin ia katakan pada Ha Won dan menyuruh Ji Woon pergi. Ha Won masih hendak menghentikan Ji Woon tapi Hyun Min membawa Ha Won kembali ke auditorium untuk berganti pakaian.
Para berandalan telah tiba di dekat mobil Hyun Min. Mereka hendak memungut kunci mobil tapi seseorang telah memungutnya lebih dulu. Yoon Sung.
Mereka hendak menghajar Yoon Sung tapi Yoon Sung ternyata bukan sekretaris biasa hehe...Kemampuan berkelahinya bahkan mungkin di atas Ji Woon.
Ha Won telah selesai berganti pakaian. Ia mengucapkan terima kasih pada Hyun Min yang menunggu di ruang kendali audio. Saat berdiri, Hyun Min tidak sengaja menyalakan tombol on-air. Akibatnya semua yang berlangsung di ruangan itu akan tersiar secara langsung di seluruh sekolah.
Hyun Min sama sekali tidak tahu dan berkata ada yang ingin ia bicarakan dengan Ha Won. Seluruh sekolah terkejut melihat Hyun Min muncul di layar TV sekolah.
Seo Woo bertemu dengan Ji Woon di dekat pintu masuk. Ia bertanya apa Ji Woon datang karena tahu hari ini hari kelulusan Ha Won. Ji Woon menyangkal. Percakapan mereka terhenti saat mereka melihat Hyun Min dan Ha Won di layar monitor.
Hye Ji tiba dan melihat ke layar. Ji Woon terkejut melihat kehadiran Hye Ji.
Ha Won berkata ia tidak akan kembali ke Rumah Langit karena ia tidak berhak ada di sana. Hyun Min berkata bukan itu yang hendak ia bicarakan.
“Pengakuan. “
Para penonton histeris mendengar itu. Hanya Ha Won yang tidak tahu arti “pengakuan”.
“Setelah bertemu denganmu, semua wanita lain terlihat membosankan untukku. Dan kau terus terlintas di pikiranku. Aku tidak suka ketika kau bersama pria lain, terutama dengan Kang Ji Woon.”
Melihat Hye Ji terpukul, Ji Woon berjalan menuju auditorium. Yoon Sung tiba menanyakan Ha Won. Seo Woo menunjuk ke layar.
“Aku memiliki wajah tampan dan otak cerdas. Aku juga garis pertama pewaris Grup Haneul...” kata Hyun Min bangga.
“Kang Hyun Min...mari kita hentikan ini sekarang,” kata Ha Won pelan.
Yoo Na terkejut Hyun Min mengakui perasaannya pada Ha Won. Sementara ibu tiri Ha Won terkejut Ha Won menolak pengakuan itu.
Ha Won meminta maaf dan beranjak pergi. Hyun Min memegang pundaknya dan berkata pengakuannya belum selesai.
“Kau dan aku....”
Ji Woon memadamkan tombol on-air. Siaran langsung itu terputus.
Hyun Min berkata mereka bahkan belum memulai hubungan apapun. Ha Won berkata ia tidak mau lagi berpura-pura menjadi tunangan Hyun Min. Ji Woon terkejut mendengarnya (selama ini ia mengira mereka benar-benar bertunangan).
“Mari kita akhiri hubungan palsu kita.”
“Baik, mari kita akhiri hubungan palsu kita...lalu kita benar-benar mulai berpacaran,” kata Hyun Min.
Ha Won terpana menatap Hyun Min.
Buket bunga terjatuh dari tangan Hye Ji yang berdiri di luar ruang auditorium. Ia mendengar percakapan mereka.
Komentar:
Ibu tiri dan kakak tiri Ha Won benar-benar jahat ya >,< Gemes rasanya melihat kelakuan mereka berdua tapi senang juga melihat rencana mereka selalu menjadi senjata makan tuan.
Pantas saja Hyun Min bersikap seperti itu pada ibunya. Ibunya yang lebih dulu mencampakkan dia dengan begitu tega. Padahal waktu itu ia masih anak kecil yang membutuhkan kasih sayang ibunya. Ia memohon dan memohon tapi ibunya seakan tidak peduli.
Pantas juga kalau Hyun Min yang paling tidak bisa melepaskan posisi pewaris karena posisi itu yang selalu menjadi alasan ibunya pergi meninggalkannya. Jika ia tidak mendapatkan posisi tersebut, maka sia-sialah kemarahannya selama ini terhadap ibunya. Tapi di sisi lain aku merasa ia juga sudah lelah menjadi tumpuan ambisi ibunya.
Hanya saja pertanyaannya, kenapa para menantu Kakek tidak bisa tinggal bersama putera mereka? Apakah Kakek yang memberikan persyaratan tersebut?
Aku agak bingung dengan karakter Hye Ji. Tampaknya ia seorang yang baik melihat ia bersedia menampung Ha Won. Tapi sepertinya ia tidak terlalu tulus. Kuharap kebaikan hati Ha Won bisa menyentuh hatinya hingga ia bisa menganggap Ha Won sahabat tak peduli bagaimanapun perasaan Hyun Min pada Ha Won.
nenarik amat
BalasHapus