Jumat, 21 Desember 2018

Review Memories of The Alhambra Episode 5

snap-00250

Hee Joo sedang membereskan barang-barang yang hendak dibawa pindah ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Sudah lewat tengah malam, tapi ia mengangkatnya. Penelepon itu adalah Go Yu Ra, secara teknis masih isteri Jin Woo, yang sedang mabuk. Ia menuntut agar Hee Joo memanggilkan suaminya karena Jin Woo dan Sekretaris Seo mengabaikan teleponnya.

Awalnya Hee Joo juga tidak mau dengan alasan Jin Woo sedang tidur, tapi setelah tahu itu adalah Yu Ra akhirnya ia naik ke atas untuk memanggil Jin Woo. Belum sampai lantai 6, tiba-tiba sesuatu jatuh berdebum ke atas lantai. Hee Joo memiliki firasat buruk bahwa itu adalah Jin Woo. Tpai ia tidak mau mempercayainya dan memilih naik ke kamar Jin Woo. Tapi kamar itu kosong.

Barulah Hee Joo melongok ke bawah. Ia shock melihat tubuh Jin Woo terkapar tak bergerak. Sambil menangis ia turun ke bawah. Ia yakin itu adalah Jin Woo setelah mengenali jam tangan yang dipakainya. Ia membangunkan pelanggannya yang merupakan mahasiswa kedokteran.

Mahasiswa itu langsung memberikan CPR dan Jin Woo dilarikan ke rumah sakit. Hee Joo ikut dalam mobil ambulans. Jin Woo sempat sadar. Namun Hee Joo bingung karena Jin Woo bertanya apakah tadi hujan dan apakah Hee Joo tadi memainkan lagu Memories of The Alhambra dengan gitar.

snap-00022snap-00031

Sementara itu berita kematian Hyeong Seok telah tersebar. Media mengungkit bagaimana ia dan Jin Woo mendirikan J-One bersama pada tahun 2004 lalu pada tahun 2014 Hyeong Seok memilih mendirikan perusahaan sendiri, Newrod Soft. Sejak saat itu Neword secara agresfi berusaha mengembangkan teknologi AR.

Karena peristiwa itu terjadi saat Jin Woo dalam dunia game, orang-orang menduga Jin Woo sengaja melompat dari lantai 6...alias bunuh diri. Apalagi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau luka luar selain luka patah tulang diakibatkan Jin Woo sempat membentuk rel tangga saat jatuh. Untungnya benturan-benturan itu memperlambat jatuhnya Jin Woo hingga kepalanya tidak terluka.

Jin Woo sempat sadar ketika seseorang menyentuh lembut wajahnya. Profesor Cha yang menjenguknya. Ia bahkan melihat Jin Woo lebih dulu sebelum pergi melihat puteranya yang terbaring di kamar mayat.

snap-00037snap-00048

Beberapa tahun lalu ketika Hyeok Seok terlibat pertengkaran dengan ayahnya di kantor Jin Woo. Ketika itu Profesor Cha menampar keras puteranya di depan Jin Woo dan Direktur Park. Profesor Cha berkata ia tidak wajib berpihak pada Hyeong Seok hanya karena Hyeong Seok adalah puteranya. Ia tidak akan membahayakan perusahaan. Hyeong Seok sangat kecewa dan sakit hati ketika itu. Namun Profesor Cha berkata Hyeong Seok yang memilih meninggalkan perusahaan, jadi Hyeong Seok adalah pengkhianat.

Ayah Hyeong Seok memihak Jin Woo, tapi sebagai gantinya istri Jin Woo malah akhirnya memilih Hyeong Seok. Meski sudah bercerai, Jin Woo merasa dikhianati ketika tahu mantan isterinya telah menikah lagi dengan Hyeong Seok. Jika bukan karena Direktur Park, jika saat itu ada pisau di tangannya, mungkin ia sudah menikam Hyeong Seok.

snap-00056snap-00071

Dengan susah payah Jin Woo meraih ponselnya dan menelepon sekretarisnya. Ia ingin memastikan Hyeong Seok benar-benar sudah mati. Ia bercerita kalah Hyeong Seok semalam tiba-tiba muncul di kamarnya sambil membawa pedang. Tentu saja Sekretaris Seo tidak percaya dengan cerita tidak mungkin itu. Apalagi ia baru saja dari kamar mayat menemani Profesor Cha. Ia berkata Hee Joo yang menemukan Jin Woo saat peristiwa itu dan Hee Joo tidak melihat ada orang lain di sana. Tidak ada orang yang mendorong Jin Woo.

Jin Woo makin bingung. Apakah peristiwa semalam hanya terjadi hanya terjadi dalam game? Ia jelas-jelas ditikam dan luka-luka. Sekretaris Seo berkata tidak ada luka tikaman di tubuh Jin Woo. Perban yang melilit di perut Jin Woo adalah untuk menutupi luka operasi karena usus Jin Woo ada yang terluka.

Dan yang lebih mengherankan adalah Jin Woo sama sekali tidak memakai lensa kontak untuk bermain game tersebut. Jadi tidak mungkin sebenarnya Jin Woo masuk dalam game. Sekretaris Seo mengira pengaruh obat bius belum sepenuhnya hilang hingga Jin Woo salah mengingat. Ia menyarankan agar Jin Woo beristirahat.

Profesor Cha keluar dari kamar mayat dan merasa lega mendengar Jin Woo sudah sadar dan bisa bicara. Ia kira ia kehilangan baik Hyeong Seok dan Jin Woo.

snap-00109snap-00123

Hee Joo dan Min Joo menemani Jin Woo di rumah sakit. Setelah Jin Woo bangun, Min Joo dengan bersemangat menceritakan kalau mereka sangat terkejut. Mereka kira Jin Woo akan mati karena sempat tidak bisa bernafas. Untung saja ada pelanggan mereka yang bisa melakukan CPR.

Jin Woo melihat hujan di luar jendela. Ia bertanya apakah di luar hujan. Kali ini Min Joo membenarkan di luar memang hujan. Ia protes saat melihat Jin woo kembali mengambil ponselnya. Tapi Jin Woo tidak menurut.

Min Joo mengadu pada Hee Joo yang sedang mencari perawat. Hee Joo masuk ke kamar dan dengan kesal mengambil ponsel Jin Woo. Ia berkata Jin Woo tidak boleh bergerak karena banyak tulangnya yang patah. Ia hampir saja ikut memarahi Min Joo karena mengira Min Joo yang memberikan ponsel itu.

Jin Woo bingung kenapa Hee Joo marah. Hee Joo berkata karena ia sangat terkejut. Ia sangat ketakutan tapi Jin Woo bersikap santai seakan tak ada apa-apa. Tanpa sadar air matanya mengalir. Jin Woo bertanya apa Hee Joo menangis. Hee Joo cepat-cepat keluar kamar dengan alasan mencari dokter.

snap-00145snap-00147

Min Joo menjelaskan kalau kakaknya bersikap seperti itu mungkin karena ia menyukai Jin Woo. Jin woo bingung dan berkata mereka kan belum lama bertemu. Min Joo berkata Hee Joo orang yang mudah jatuh cinta dan sudah beberapa kali menangis karena Jin Woo terluka. Jadi kakaknya pasti menyukai Jin Woo. Jin Woo masih tak percaya dengan kesimpulan Min Joo.

Min Joo menanyakan pendapat Jin Woo mengenai kakaknya. Jin Woo tersenyum geli dan bertanya apakah Min Joo akan menjadi mak comblang mereka. Min Joo berkata kakaknya terlalu baik untuk Jin Woo tapi ia harus mendukung kalau kakaknya menyukai Jin Woo. Apalagi sekarang kakaknya kaya, jadi mereka akan menjadi pasangan sepadan.

Jin Woo berkata saat ini ia masih menghadapi perceraian. Dan ia sudah muak dan lelah dengan wanita. Jadi Min Joo tak perlu susah payah menjodohkan mereka. Ia bertanya mengenai Se Joo. Tapi belum ada kabar sama sekali mengenainya.

snap-00149snap-00153

Setelah pemeriksaan, dokter memberitahu Sekretaris Seo kalau kaki Jin Woo tidak akan sepenuhnya pulih. Sekretaris Seo memberitahukan hal ini pada Profesor Cha. Jin Woo sendiri tidak tahu. Hanya Hee Joo dan Sekretaris Seo yang mengetahuinya, dan sekarang bertambah dengan Profesor Cha.

Hee Joo menyuruh Min Joo pulang. Ia sendiri akan menemani Jin Woo. Min Joo memberitahu kakaknya kalau Jin woo saat ini sedang jenuh dengan wanita dan tidak berniat menjalin hubungan. Terus kenapa, tanya Hee Joo bingung.

Hee Joo menemui Jin Woo yang sedang dirawat suster. Ia menceritakan bagaimana semalam Yu Ra menelepon ke hostel mencari Jin Woo. Dan ia juga sudah memberitahu Yu Ra mengenai kecelakaan yang dialami Jin Woo. Ia pikir Yu Ra harus tahu karena Jin Woo dalam kondisi kritis. Apalagi ia sedang di Spanyol untuk sebuah pemotretan.

Bukannya senang, Jin Woo malah panik mendengar kabar itu. Apalagi ketika Hee Joo juga memberitahu kalau Yu Ra sekarang ada di sini. Di rumah sakit ini dan sedang menuju ke atas...ke kamar tempat Jin Woo dirawat.

Jin Woo berusaha untuk berdiri. Ia ingin melarikan diri. Tapi perawat melarangnya bergerak. Jin Woo kesla dan berkata Hee Joo yang harus bertanggungjawab karena sudah membawa Yu Ra ke sini. Ia sudah kesakitan dan tidak mau diseret ke neraka. Ia akan melarikan diri dan Hee Joo harus membantunya. Ia juga meminta ponselnya dikembalikan.

Merasa bersalah, Hee Joo berusaha meminta kamar lain. Tapi untuk membutuhkan waktu sementara waktu sudah mendesak.

snap-00166snap-00167

Dan parahnya lagi, Jin Woo tiba-tiba log in ke dalam game. Ia mendengar suara alunan gitar memainkan Memoris of the Alhambra. Game memperingatkan musuh telah muncul. Terdengar ketukan di pintu.

Jin Woo sangat ketakutan. Tapi itu adalah Hee Joo. Dan di belakangnya adalah Hyeong Seok. Jin Woo berteriak agak Hee Joo menutup pintu. Kaget, Hee Joo cepat menutup pintu. Jin woo bertanya apakah Hee Joo mendengar suara gitar. Tentu saja tidak. Jin Woo bertanya-tanya apakah ia sudah gila.

Tapi Hyeong Seok tidak bisa mendekatinya karena terhalang pintu. Game memberi waktu 1 menit. Jika dalam 1 menit penghalang tidak disingkirkan, maka duel akan selesai. Hee Joo yang khawatir bertanya apakah ia boleh masuk. Jin Woo dengan keras melarangnya. Ia memohon diberi waktu sebentar saja.

Hee Joo menurut. Masalahnya tepat saat itu ia melihat Yu Ra dan manajernya keluar dari lift. Hee Joo berbohong Jin Woo dirawat di lantai 9 dan menggiring mereka ke dalam lift.

snap-00176snap-00178

Kurang dari 5 detik duel selesai, tiba-tiba pintu kamar Jin Woo terbuka. Hanya seorang pasien lain yang salah masuk. Tapi itu cukup untuk melanjutkan duel. Hyeong Seok masuk dan menyerang Jin Woo. Jin Woo berguling hingga jatuh dari tempat tidur. Ia lalu merebut tongkat pasien lain dan berusaha melarikan diri keluar.

Saat hendak keluar kamar, ia sempat terkena sabetan pedang Hyeong Seok. Ia mulai merasa tak berdaya dan berpikir saat ini ia mungkin sudah gila. Ia keluar lalu menutup pintu. Tapi baru beberapa langkah yang sangat sulit, karena kakinya yang terluka, pintu kembali terbuka oleh si pasien yang berteriak-teriak memanggil Jin Woo. Duel kembali berlanjut.

snap-00189snap-00195

Di dalam lift Yu Ra memandang curiga pada Hee Joo dan bertanya siapa Hee Joo. Mengapa ia yang menemani Jin Woo, bukannya Sekretaris Seo. Hee Joo menjelaskan kalau Sekretaris Seo sedang menemani tamu lain, seorang profesor. Yu Ra langsung tahu yang datang adalah Profesor Cha. Ia mencibir kenapa Profesor Cha ada di sini dan bukannya menghibur menantunya yang sudah jadi janda. Ia juga mengomel kenapa Hyeong Seok begitu cepat meninggal setelah membuat banyak masalah.

Begitu tiba di lantai 9, Hee Joo menyebut nomor salah satu kamar lalu ia kembali ke dalam lift dengan alasan ada urusan lain. Yu Ra pergi ke kamar itu dan sangat marah setelah tahu ia dibohongi.

Hee Joo kembali ke kamar Jin Woo dan terkejut mendapati kamar itu kosong. Namun ada perawat dan pasien yang diambil tongkatnya di sana. Mereka nampak kesal atas perilaku Jin Woo.

snap-00198snap-00199

Jin Woo berhasil melarikan diri ke halaman rumah sakit. Karena hujan, tempat itu sangat sepi. Tidak ada orang lain selain dirinya. Karena lukanya, ia tidak bisa menghindar jauh dan kembali terkena pedang Hyeong Seok.

Profesor Cha dan Sekretaris Seo kembali ke kamar Jin Woo dan hanya mendapati Yu Ra di sana. Mereka jelas tidak saling menyukai. Profesor Cha menanyakan di mana Jin Woo. Dengan sinis Yu Ra berkata Jin Woo melarikan diri karena mendengar kedatangannya. Jin Woo pasti sangat membencinya hingga nekat melarikan diri setelah merebut tongkat orang lain.

Profesor Cha memperingatkan agar Yu Ra tidak bercanda mengenai kondisi Jin Woo. Saat ini pasti Yu Ra memikirkan tidak perlu bercerai dengan Jin Woo jika Jin Woo tiba-tiba meninggal (langsung dapat warisan). Kalau Yu Ra bersikap seperti ini, seakan ia kecewa Jin Woo hanya terluka patah kaki.

Tapi Yu Ra membalas dengan berkata bahwa hanya ia keluarga Jin Woo. Profesor Cha berkata ia sudah bersama Jin Woo selama 20 tahun sedangkan Yu Ra hanya 1 tahun. Yu Ra berkata Profesor Cha sendiri baru menemui puteranya setelah ia meninggal. Jadi sebaiknya mereka mengurus keluarga mereka masing-masing. Profesor Cha nampak marah namun tidak mengatakan apa-apa lagi.

Ia keluar kamar menemui Sekretaris Seo yang mencari informasi pada perawat. Tapi mereka juga tidak tahu di mana Jin Woo. Sekretaris Seo yakin Jin Woo sedang bersama Hee Joo.

snap-00210snap-00217

Jin Woo dalam keadaan terdesak. Satu kali tebas lagi maka ia bisa mati. Ia menyadari itu. Dan ia menyadari bahwa kematian Hyeong Seok adalah sebuah pembunuhan. Ia yang membunuh Hyeong Seok karena kehabisan darah oleh tebasan pedangnya. Dan sekarang ia akan mati dengan cara yang sama. Kematian mereka akan tetap menjadi misteri. Hanya mereka yang tahu mereka saling membunuh dan membalaskan dendam mereka. Dendam yang mereka harapkan sepenuh hati.

Jin Woo menutup mata pasrah saat melihat Hyeong Seok mengangkat pedangnya. Namun tiba-tiba seseorang memanggilnya. Jin Woo membuka matanya dan melihat Hee Joo berlutut di hadapannya. Game memberitahu kalau duel ditunda karena ada penghalang.

Hee Joo panik melihat keadaan kaki Jin Woo. Ia hendak bangkit berdiri untuk mencari bantuan tapi Jin Woo menariknya dan memeluknya. Ia memohon mereka tetap seperti itu selama 1 menit.

Duel tertunda. Waktu 60 detik mulai berjalan. Hee Joo bertanya ada apa sebenarnya. Jin Woo berkata Hee Joo pasti melihatnya bersikap aneh dan tidak mengerti. Hee Joo mengiyakan sambil menahan tangisnya. Jin Woo mengaku rasanya ia sudah jadi gila.

Waktu 1 menit berlalu. Hyeong Seok menghilang. Akhirnya Jin Woo bisa menarik nafas lega. Lalu ia jatuh pingsan.

snap-00232snap-00256

Profesor Cha dan Sekretaris Seo berlari keluar begitu mendengar kalau Jin Woo sudah ditemukan. Melihat Jin Woo dalam kondisi kacau, ia teringat perkataan konsulat. Bahwa mereka menemukan sidik jari Jin Woo pada bagian leher dan kerah baju Hyeong Seok. Dan Jin Woo sudah mengakui kalau ia menarik kerah leher Hyeong Seok. Dan waktu kematian Hyeong Seok bersamaan dengan waktu berpisahnya mereka.

Profesor Cha marah dan bertanya apa mereka menduga kalau puteranya dibunuh oleh temannya sendiri. Konsulat mengakui kalau polisi tidak bisa tidak mencurigai Jin Woo berdasarkan kondisi dan bukti yang ada.

Jin Woo dibopong oleh para perawat ke dalam rumah sakit. Profesor Cha sempat memeganginya. Maafkan aku, kata Jin Woo lirih. Profesor Cha terkejut.

snap-00266snap-00270

Dalam hatinya Jin Woo berkata akhirnya ia bisa mengerti mengapa Se Joo belum kembali dan ia sekarang tahu apa yang ditakuti Se Joo. Se Joo mungkin diburu sama seperti dirinya, oleh seseorang yang hanya bisa dilihat Se Joo.

Sebenarnya ketika Jin Woo mencari Se Joo di stasiun kereta, Se Joo terbaring di tanah tak jauh darinya. Ia tergeletak dalam keadaan tak sadarkan diri dengan membawa senjata api di tangannya. Apakah ia sudah mati?

snap-00278snap-00284

Menurutku kelemahan game ini adalah adanya fitur pemain vs pemain. Ketika Jiin Woo melawan musuh berupa karakter game, ia bisa mati puluhan kali tanpa merasakan apapun. Berbeda ketika ia duel melawan Hyeong Seok. Player vs player. Karena dalam game seorang pemain otomatis menjadi karakter, sepertinya ketika ia mati ada bagian dari dirinya yang tertinggal menjadi karakter dalam game. Namun apakah karakter game tersebut hanya bisa dilihat oleh musuh yang membunuhnya? Misalnya apakah karakter Hyeong Seok hanya bisa dilihat oleh Jin Woo? Bagaimana jika ada pemain lain, apakah ia bisa melihat Hyeong Seok juga?

Satu lagi kecurigaanku adalah Hyeong Seok yang mengusulkan adanya fitur player vs player. Aku menduga Se Joo dan Marco adalah partner dalam membuat game tersebut dan Marco menurut pada Hyeong Seok hingga membuat fitur tersebut. Namun ketika keduanya mencoba fitur tersebut, Marco terbunuh. Akibatnya Se Joo mengalami apa yang dialami Jin Woo sekarang. Karena itu ia menyebut Hyeong Seok seorang yang jahat dan ia tidak mau menjual game tersebut pada Hyeong Seok. Ini baru dugaan ya^^

Tapi jika Se Joo tahu game ini sangat berbahaya, kenapa ia ingin menjualnya pada Jin Woo? Kenapa ia tidak menjelaskan dalam emailnya apa kekurangan dari game ini?

Profesor Cha nampaknya benar-benar peduli pada Jin Woo, tapi entah kenapa aku masih terbayang karakternya di W hingga menduga-duga apakah nantinya ia juga akan menjadi antagonis. Apalagi setelah curiga Jin Woo membunuh puteranya.

Kenapa yang namanya Yu Ra dalam drama akhir-akhir ini kok nyebelin ya >,< Go Yu Ra di Alhambra, Min Yu Ra di Last Empress...duh padahal nama alias Koreaku juga Yu Ra *pengenketawahisteris*

1 komentar:

  1. Hallo Mbak Fanny. Ah akhirnya aku berani juga nulis di kolom komentar. Aku pertama kali baca itu... TMTETS. Dan langsung jatuh cinta se jatuh2nya. Haha *abaikan*. Sejak saat itu, aku mulai stalking blog Mbak. Membaca satu persatu tulisan Mbak kalo lagi di rumah. Tapi tetap jadi silent reader hehe. Saking suka dan puasnya sama blog Mbak(dan satu lagi Mbak Dee) kalo aku lagi pengen tahu drama yang gak ada ulasannya disini aku suka uring2an sendiri karena dahagaku gak bisa hilang kalo belum baca disini. Ahh, contoh nya dream high(sayang ekali harus stop). Tapi tapi, bahas soal MOTA ini, aku sukaaa. Yaa, alasannya karena penulis dan para pemain. Yang nulis W kan? Ahhh Mbak Fani, aku masih keki mikirin itu drama sampe sekarang. W. Banyak sekali pertanyaan di beberpa eps terakhir yang bikin aku pengin tanya langsung ke penulisnya, apa maksudnya. Hehehe jadi Mbak Fani, Hwaiting nulisnya sampe akhir ya. Walaupun cuma review, tapi aku sudah puas. Berharap, berharaaaaaap sekalii, W juga diterusin. Ato paling gak review eps terakhir saja. Ya ya ya??? Ato.... Minimal balas komentar ini, gimana pendapat Mbak soal W? Terutama alasan yang masuk akal kenapa tokoh ayahnya First female(lupa namanya hehe.) tertinggal gitu aja di dunia komik. Kenapa gak dibuat mati di dunia nyata gitu? Karena ia tertinggal dan gak bisa kembali. Dan lagi... Terus apa kabar dunia W sepeninggal First lead nya yang ber imigrasi ke dunia nyata? Kan kalo seingatku, orang2 terdekatnya tahu kalo dia belum meninggal. Jadi??


    Mbak Fanny..... Terimakasiiiiih. Benar2 terimakasih atas semua tulisan2nya.

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)